Anda di halaman 1dari 16

Pembel 2 Semester 1

KELA
Tema 4
Peredaran

ajaran
Darahku

S5
Subtem
a1
Sehat

Muatan  Seni Budaya dan Prakarya (SBdP)


Pelajaran
 Bahasa Indonesia
 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Kompetensi
Dasar
Seni Budaya dan Prakarya (SBdP):
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.2 Memahami tangga nada 3.2.1 Menjelaskan pengertian tangga
nada
3.2.2 Menjelaskan ciri-ciri tangga nada
mayor dan tangga nada minor
3.2.3 Menyebutkan contoh lagu
bertangga nada mayor dan
bertangga nada minor
4.2 Menyanyikan lagu-lagu 4.2.1 Menyanyikan lagu yang bertangga
dalam berbagai tangga nada mayor atau minor dengan
nada dengan iringan musik benar

Bahasa Indonesia:
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.6 Menggali isi dan amanat 3.6.2 Menjelaskan ciri-ciri pantun
pantun yang disajikan dengan benar
secara lisan dan tulis 3.6.3 Mengidentifikasi bagian-bagian
dengan tujuan untuk pantun dengan benar
kesenangan 3.6.4 Menjelaskan jenis-jenis pantun
berdasarkan usia
4.6 Melisankan pantun hasil 4.6.3 Membuat pantun berdasarkan
karya pribadi dengan lafal, usia
intonasi, dan ekspresi yang 4.6.4 Membacakan pantun dengan
tepat sebagai bentuk lafal, intonasi, dan ekspresi yang
ungkapan diri tepat

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA):


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.4 Menjelaskan organ 3.4.3 Mengidentifikasi organ peredaran
peredaran darah dan darah burung
fungsinya pada hewan dan 3.4.4 Menjelaskan sistem peredaran
manusia serta cara darah burung
memelihara kesehatan 3.4.5 Menjelaskan fungsi organ
organ peredaran darah peredaran darah burung
manusia
4.4 Menyajikan karya tentang 4.4.2 Menggambarkan skema
organ peredaran darah peredaran darah pada burung
pada manusia

1
Tujuan 1. Melalui diskusi, siswa dapat menjelaskan ciri-ciri lagu yang
Pembelajaran bertangga nada mayor dan minor dengan benar.
2. Melalui diskusi, siswa dapat menyebutkan contoh-contoh lagu
bertangga nada mayor dan minor dengan benar.
3. Setelah mengidentifikasi lagu berdasarkan jenis tangga nada,
siswa dapat menyanyikan contoh lagu bertangga nada mayor
atau minor dengan benar.
4. Dengan bimbingan guru, siswa dapat menjelaskan ciri-ciri pantun
dengan benar.
5. Dengan bimbingan guru, siswa dapat mengidentifikasi bagian-
bagian pantun dengan tepat.
6. Melalui diskusi, siswa dapat membuat pantun sesuai siklus
kehidupan (usia) manusia dengan benar.
7. Dengan bimbingan guru, siswa dapat membacakan pantun
dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat.
8. Dengan mengamati gambar peredaran darah pada burung, siswa
dapat menjelaskan organ peredaran darah dan fungsinya pada
burung secara rinci.
9. Melalui diskusi, siswa dapat membuat skema peredaran darah
pada burung dengan benar.

Seni Budaya dan Prakarya (SBdP) TANG


GA
NADA
Pernahkah kalian bernyanyi? Ya, kalian pasti pernah bernyanyi,
karena bernyanyi merupakan kegiatan yang menyenangkan dan bermanfaat
bagi kesehatan. Agar dapat bernyanyi dengan baik kalian harus memahami
nada-nada yang ada pada lagu. Apa itu nada? Nada adalah bunyi yang
beraturan dan memiliki frekuensi tunggal tertentu, nada terdiri dari tujuh not.
Berikut adalah contoh penulisan nada:

Solmisasi do re mi fa sol la si
Angka 1 2 3 4 5 6 7
Huruf C D E F G A B

2
Susunan nada-nada tersebut secara berurutan akan membentuk
tangga nada. Sebuah tangga nada dimulai dari salah satu nada dasar
sampai dengan nada oktafnya (frekuensi nada yang lebih tinggi dari nada
awal). Pastinya kalian pernah mendengar do, re, mi, fa, so, la, si, do’.
Nah, itu merupakan salah satu contoh tangga nada. Jika digambarkan
dalam bentuk tangga menjadi:

Dalam dunia musik terdapat banyak jenis-jenis tangga nada yang


harus kalian ketahui. Namun dari sekian banyak tangga nada, jenis
tangga nada yang sering digunakan adalah tangga nada mayor (skala
mayor) dan tangga nada minor (skala minor). Dengan mempelajari
tangga nada maka akan mempermudah kalian dalam bermain alat musik,
seperti pianika, piano, gitar, biola, dan lain sebagainya.

Pianika

Piano

Biola Gitar

3
Tangga Nada Mayor
Skala mayor atau tangga nada mayor adalah salah satu tangga
nada diatonik yang tersusun oleh delapan not. Interval atau jarak antara
not yang berurutan dalam skala mayor adalah: 1, 1, ½, 1, 1, 1, ½.

Sebagai contoh, tangga nada C mayor adalah C, D, E, F, G, A, B, C’.


Jika digambarkan maka hasilnya sebagai berikut.

Tangga nada mayor terdapat pada piano terutama pada tuts piano
yang berwarna putih.

Ciri-Ciri Tangga Nada Mayor


Dalam sebuah lagu yang menggunakan tangga nada mayor
biasanya lagu tersebut mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
 Bersifat riang gembira
 Bersemangat
 Biasanya diawali dan diakhiri dengan nada Do
 Mempunyai pola interval : 1 , 1 , ½, 1 , 1 , 1, ½
Contoh lagu bertangga nada mayor adalah Berkibarlah
Benderaku, Hari Merdeka, Halo-Halo Bandung, Dari Sabang
Sampai Merauke, Naik Delman, Lihat Kebunku, Abang Tukang
Bakso, Ampar-ampar pisang, Gundul Pacul, Cik Cik Periuk,
4
Tangga Nada Minor
Dalam teori musik, tangga nada minor adalah salah satu tangga
nada diatonik. Sebenarnya Tangga nada ini hampir sama dengan tangga
nada mayor. Hanya saja jika pada tangga nada mayor dimulai dari nada
C, maka di tangga nada minor dimulai dari nada A.
Sebagai contoh, tangga nada A minor adalah A, B, C, D, E, F, G, A’
Jadi Interval atau jarak antara not yang berurutan dalam tangga
nada minor adalah: 1, 1/2, 1, 1, 1/2, 1, 1.
Jika digambarkan maka hasilnya sebagai berikut.

Tangga nada minor pada tuts piano dapat dilihat pada gambar di
bawah ini.

5
Ciri-Ciri Tangga Nada Minor

Dalam sebuah lagu yang menggunakan tangga nada minor


biasanya lagu tersebut mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
 Bersifat sedih
 Kurang bersemangat
 Biasanya diawali dan diakhiri dengan nada La = A
 Mempunyai pola interval : 1, ½ , 1 , 1 , ½ , 1 , 1

Contoh lagu bertangga nada minor adalah Tanah Airku,


Mengheningkan Cipta, Syukur, Bagimu Negeri, Indonesia Pusaka,
Ambilkan Bulan, Bintang Kejora, Ibu Pertiwi, Kasih Ibu, Sarinande, Bubuy
Bulan, dan lain sebagainya.

Dalam susunan tangga nada baik itu mayor maupun minor, jarak
antara nada E ke F, serta nada B ke C adalah ½ sedangkan jarak antara
nada lainnya adalah 1. Dengan mempelajari tangga nada dan jarak antar
nada maka kalian akan semakin mudah dalam bermain alat musik.

6
PANT
Bahasa Indonesia

UN
Pantun adalah salah satu jenis puisi lama dalam kesusastraan
Bahasa Indonesia yang dikenal luas dan digunakan dalam beragam
bahasa Nusantara. Pantun merupakan ungkapan pikiran dan perasaan
seseorang dan dapat digunakan sebagai sarana untuk menghibur,
mendidik, bahkan memberikan teguran kepada orang lain. Pantun sering
digunakan dalam berbagai kegiatan, seperti acara adat dan kegiatan
lainnya oleh berbagai suku bangsa di Nusantara.
Pantun berasal dari kata patuntun yang merupakan bahasa
Minangkabau yang memiliki arti penuntun atau menuntun. Maksud dari
kata patuntun merupakan kata-kata yang disusun dengan rapi supaya
enak didengar maupun dibaca.
Pada zaman dahulu, awalnya pantun tidak ditulis atau diabadikan
dalam bentuk tulisan. Tetapi, hanya diucapkan secara lisan. Karena
zaman telah berubah dan seiring dengan berjalannya waktu, pantun
dibukukan agar budaya Indonesia tetap lestari. Karena itu juga pantun
tidak punya hak cipta dan boleh diucapkan oleh siapa saja. Asalkan
pantun tidak di klaim oleh negara lain, oleh karena itu, sebagai generasi
muda Indonesia harus melestarikan budaya kita.

7
Ciri-ciri Pantun
Sama halnya dengan karya sastra yang lain, pasti pantun juga
memiliki ciri-ciri. Karena dengan adanya ciri-ciri kita juga bisa
membedakan yang mana pantun dan yang mana yang bukan pantun.
Berikut ini adalah ciri-ciri pantun.
1. Tiap bait terdiri atas empat baris
Pantun memiliki ciri khas kuat, yaitu tiap baitnya selalu terdiri atas
empat baris. Barisan kata-kata pada pantun dikenal juga dengan
sebutan larik. Perhatikan contoh pantun di bawah ini!
Burung kecil beterbangan  baris ke 1
Rumah petani tidak terkunci  baris ke 2
Satu bait
Jangan pernah jajan sembarangan  baris ke 3
Pilih yang sehat dan bergizi  baris ke 4

2. 8-12 suku kata di tiap baris


Tiap baris pada pantun dibuat sesingkat mungkin, namun tetap padat
isi. Tiap baris pada pantun umumnya terdiri atas 8 - 12 suku kata.
Perhatikan contoh pantun di bawah in!
Jalan ke bukit kelok delapan
Singgah dulu ke Tanjung Pandan
Sebelum sekolah kita sarapan
Agar kuat seluruh badan

Bari Suku kata ke Jumlah


s ke suku
kata
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 ja lan ke b kit ke lok de la pan 10
u
2 sing gah du lu ke tan jung pan dan 9
3 se be lum se ko lah ki ta sa ra pan 11
4 a gar ku at se lu ruh ba dan 9

8
3. Memiliki sampiran dan isi
Pantun memiliki pengantar yang puitis hingga terdengar jenaka.
Pengantar tersebut biasanya tidak berhubungan dengan isi, namun
menjabarkan tentang peristiswa ataupun kebiasaan yang terjadi di
masyarakat. Pengantar isi pantun inilah yang kerap dikenal sebagai
sampiran. Untuk masalah penempatannya di dalam pantun, sampiran
akan selalu berada di baris pertama dan kedua. Sementara itu, isi
pantun menyusul di posisi baris ketiga sampai keempat. Perhatikan
contoh pantun di bawah ini!
Badan lelah tidurpun nyenyak
sampiran
Alangkah nikmat istirahat
Kurangi makanan berminyak
isi pantun
Agar jantung selalu sehat

4. Memiliki rima a-b-a-b


Pengertian rima adalah kesamaan bunyi di setiap akhir kata pada
masing-masing lariknya. Pantun memiliki rima dengan pola a-b-a-b
atau ada juga yang memiliki rima a-a-a-a. perhatikan contoh pantun di
bawah ini!
Contoh pantun 1 Contoh pantun 2
Kalau ada jarum yang patah (a) Jalan-jalan ke kota Paris (a)
Jangan masukkan dalam peti (b) Banyak rumah berbaris-baris (a)
Kalau ada kata-kataku yang salah (a) Biar mati di ujung keris (a)
jangan masukkan dalam hati (b) Asal dapat dinda yang manis (a)
Untuk mengetahui pola rima atau sajak dari sebuah pantun,
perhatikan huruf terakhir di setiap lariknya.
Contoh pantun 1
Baris 1 dan 3 diakhiri huruf h, baris 2 dan 4 diakhiri huruf i, maka
pantun tersebut memiliki rima dengan pola a-b-a-b
Contoh pantun 2
Baris 1 sampai 4 diakhiri huruf s, maka pantun tersebut memiliki rima
dengan pola a-a-a-a

9
Jenis-jenis Pantun

Pantun dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis. Jenis pantun


berdasarkan isinya terdiri dari pantun jenaka, pantun agama, pantun
nasihat, pantun teka-teki, pantun adat istiadat, dan masih banyak lagi
yang lainnya. Pokok bahasan kita kali ini adalah pantun berdasarkan
siklus kehidupan (usia) manusia. Jenis-jenis pantun berdasarkan
kelompok usia terdiri dari:
1. Pantun Anak-Anak
Pengertian pantun anak-anak adalah jenis pantun yang mempunyai
hubungan dengan pada masa kanak-kanak. Pantun anak-anak bisa
menggambarkan makna suka cita ataupun duka cita.
Contoh :

Jalan-jalan ke kota tua

Tidak lupa membeli gabah

Hati ini begitu gembira

2. Pantun Muda
Pengertian pantun muda adalah jenis pantun yang mempunyai
hubungan dengan kehidupan pada masa muda. Pantun orang muda
umumnya memiliki makna mengenai perkenalan, hubungan asmara,
rumah tangga, perasaan serta nasib.
Contoh :

Langit itu warnanya biru

Siang hari cuaca cerah

Hati ini begitu rindu

10
3. Pantun orang tua
Pengertian pantun orang tua adalah jenis pantun yang mempunyai
hubungan dengan orang tua. Umumnya pantun orang tua bertemakan
tentang adat budaya, agama, nasihat dan lainnya.
Contoh :

Pergi ke pasar membeli anggur


Rasanya enak bikin senang
Menangis mayat di pintu kubur
Teringat badan tidak sembahyang

Fungsi Pantun
Adanya karya sastra pantun pasti bukan hanya sebagai
pajangan, dan pasti memiliki fungsi dan peran dalam masyarakat.
Fungsi pantun dalam masyarakat adalah sebagai alat pemelihara
bahasa. Dengan itu, pantun berperan dalam menjaga fungsi kata
dan kemampuan menjaga alur berpikir masyarakat.
Dengan adanya pantun dapat melatih untuk berpikir dahulu
mengenai makna sebuah kata sebelum diucap. Apabila dilihat dari
cara pandang sosial, pantun juga berfungsi dalam pergaulan yang
kuat hingga saat ini. Sekarang ini, para pemuda menghargai
kemampuan berpantun, karena keahlian seseorang berpantun
dapat menunjukan bagaimana kecepatan seseorang dalam berpikir
dan bermain kata.
Kesimpulannya, peran pantun dalam masyarakat adalah
sebagai alat penguat dalam penyampaian pesan yang berguna
dalam kehidupan, karena memang pantun mengandung pesan-
pesan moral dan petuah. Sehingga dengan adanya pantun
masyarakat dapat menjaga nilai-nilai etika dalam kehidupan sehari-
hari.

11
PEREDARA
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

N DARAH
BURUNG
Darah berfungsi mengangkut dan mengedarkan oksigen dan sari-
sari makanan ke seluruh tubuh. Bagaimana darah dapat mengangkut
oksigen dan sari makanan ke seluruh tubuh? Darah mengangkut oksigen
dan sari makanan ke seluruh tubuh melalui alat peredaran darah. Alat
peredaran darah terdiri dari jantung dan pembuluh darah. Berikut adalah
gambar struktur jantung pada burung.

ke seluruh tubuh
dari paru-paru

dari seluruh tubuh

ke paru-paru

serambi serambi kiri


kanan

bilik
kanan bilik kiri

septum

Jantung burung memiliki empat ruangan dengan sekat (septum)


yang sempurna, bagian-bagian jantung pada burung terdiri dari serambi
kanan (atrium kanan), serambi kiri (atrium kiri), bilik kanan (ventrikel
kanan), dan bilik kiri (ventrikel kiri) sehingga tidak terjadi percampuran
antara darah yang banyak mengandung oksigen (O 2) dan darah yang
banyak mengandung karbon dioksida (CO2).

12
Pembuluh darah dibedakan menjadi dua macam, yaitu pembuluh
nadi (arteri) dan pembuluh balik (vena). Pembuluh nadi menyalurkan
darah dari jantung ke seluruh tubuh. Pembuluh balik menyalurkan darah
dari seluruh tubuh kembali ke jantung. Pembuluh nadi yang besar disebut
aorta. Pembuluh nadi tersebut kemudian bercabang-cabang menjadi
pembuluh arteri yang lebih kecil. Berikut adalah organ peredaran darah
pada burung beserta fungsinya.

No Nama Organ Fungsi


1. Jantung Jantung berfungsi memompa darah agar darah
beredar ke seluruh tubuh
2. Nadi (arteri) Pembuluh nadi berfungsi membawa darah bersih
yang kaya akan oksigen ke seluruh tubuh
3. Arteri Arteri pulmonalis berfungsi membawa darah yang
Pulmonalis kaya karbon dioksida ke paru-paru
4. Balik (vena) Pembuluh balik berfungsi membawa darah yang
kaya karbon dioksida dari seluruh tubuh untuk
kembali ke jantung
5. Vena Vena pulmonalis berfungsi membawa darah yang
Pulmonalis kaya oksigen dari paru-paru ke jantung
6. Pembuluh Pembuluh kapiler berfungsi sebagai penghubung
Kapiler antara cabang pembuluh nadi dan pembuluh
balik yang terkecil ke sel-sel tubuh

13
Peredaran Darah pada Burung Terdiri dari Dua Sistem
Sama seperti pada peredaran darah yang ada di tubuh manusia,
darah pada tubuh burung mengalir melalui pembuluh darah. Burung
mempunyai dua sistem peredaran darah, yaitu sistem peredaran darah
tertutup dan sistem peredaran darah ganda.
Darah yang mengalir melalui pembuluh darah inilah yang disebut
sebagai sistem peredaran darah tertutup. Artinya darah yang mengalir
pada tubuh burung akan tetap berada dalam pembuluh darah yang ada di
seluruh tubuhnya. Sistem peredaran darah tertutup ini mempunyai
sejumlah kelebihan jika dibandingkan dengan sistem peredaran terbuka,
di antaranya peredaran darah di dalam tubuh lebih stabil sehigga tekanan
dalam pembuluh darah hewan juga ikut stabil. Adapun hewan yang
memiliki sisitem peredaran darah tertutup adalah vertebrata selain burung
yaitu katak, ikan, dan reptil.

Selain sistem peredaran darah tertutup, peredaran darah pada


burung juga terjadi dengan cara sistem peredaran darah ganda. Dalam
sistem peredaran darah ini, berarti dalam satu kali proses mengalir dalam
tubuh, darah di tubuh burung akan melewati jantung sebanyak dua kali.

14
Proses Peredaran Darah pada Burung Sama dengan Manusia
Peredaran darah pada burung memang terlihat unik karena
memiliki dua sistem. Namun, sebenarnya peredaran darah yang terjadi
pada burung sama dengan manusia.
Peredaran darah pada burung dimulai dari darah yang membawa
oksigen dipompa dari bilik kiri jantung menuju seluruh tubuh lewat aorta
atau pembuluh darah utama dalam tubuh. Setelah darah masuk ke
berbagai sel-sel tubuh, oksigen akan dilepaskan dan sebagai gantinya,
darah membawa karbon dioksida dari dalam tubuh. Darah yang
membawa karbon dioksida ini kemudian dialirkan ke serambi kanan dan
masuk ke bilik kanan melalui pembuluh darah vena. Proses peredaran
darah dari jantung menuju seluruh tubuh sambil membawa oksigen lalu
kembali lagi ke jantung membawa karbon dioksida ini disebut sebagai
peredaran darah besar.

?
Lalu ke mana perginya karbon
dioksida yang dibawa oleh
darah, ya?

15
Setelah dari bilik kanan, darah yang membawa banyak karbon
dioksida kemudian dipompa ke paru-paru. Saat kita menghirup napas dan
mengambil oksigen yang masuk ke paru-paru, maka di sinilah terjadi
proses pertukaran karbon dioksida dengan oksigen terjadi. Darah yang
membawa karbon dioksida akan mengalami pertukaran oksigen saat
berada di paru-paru setelah dipompa dari bilik kanan. Oksigen yang sudah
diikat oleh darah di paru-paru kemudian dipompa lagi ke ke jantung
melalui serambi kiri dan masuk ke bilik kiri. Proses peredaran darah dari
jantung menuju paru-paru sambil membawa karbon dioksida lalu kembali
lagi ke jantung membawa oksigen ini disebut sebagai peredaran darah
kecil. Setelah berada di bilik kiri, proses peredaran darah pada burung
pun kembali berlangsung ke seluruh tubuh untuk membawa oksigen.

SEKIAN

“Semangatlah dalam belajar


agar menjadi anak yang
pintar”

16

Anda mungkin juga menyukai