Anda di halaman 1dari 29

LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI

DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN


FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com

PRAKTIKUM
LISTRIK PERKAPALAN
(ME 184621)

H. ACOS
Dikerjakan oleh :
Kelompok 4
1. Anggoro Reza Aditya (04211940000009)
2. Hizkia Philipus Hanggara Kusuma (04211940000046)
3. Ekananda Ardiansyah (04211940000083)
4. Ruhul Sunan Jazirah R A (04211940000122)
5. Aldrin Arizona Suyono (5019201193)

Nama Assisten Praktikum :


1. Irfan Ar Rochim
2. Elmy Mufidah
3. Yasmine noor

Departemen Teknik Sistem Perkapalan


Fakultas Teknologi Kelautan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya

Diketahui Oleh
Revisi Tanggal Keterangan
Nama Grader Tanda Tangan
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com

LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM LISTRIK PERKAPALAN
ACOS

Oleh :
Kelompok 4

1. Anggoro Reza Aditya (04211940000009)


2. Hizkia Philipus Hanggara Kusuma (04211940000046)
3. Ekananda Ardiansyah (04211940000083)
4. Ruhul Sunan Jazirah R A (04211940000122)
5. Aldrin Arizona Suyono (5019201193)

LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI


DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2020
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com

LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM LISTRIK PERKAPALAN
ACOS

Dengan ini kami telah menyelesaikan praktikum


ACOS
pada rangkaian praktikum Listrik Perkapalan

Mengetahui / Menyetujui
Grader Praktikum ACOS

Grader 1 Grader 2 Grader 3

Irfan Ar Rochim Elmy Mufidah Yasmine Noor


(NRP) (NRP) (NRP)

LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI


DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2020
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com

ABSTRAK
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com

BAB I
PENDAHULUAN
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang (Reza 04211940000009)
Hampir semua sistem di kapal membutuhkan listrik untuk pengoperasiannya.
Pentingnya listrik pada setiap sistem kapal menyebabkan beban pemakaian listrik dituntut
selalu aktif dalam segala kondisi, termasuk ketika sumber utama daya listrik mengalami
kegagalan. Untuk mengatasi hal tersebut, emergency generator dapat digunakan sebagai
penyedia sumber daya alternatif. Namun pengoperasian emergency generator dalam beberapa
tahun yang lalu umumnya masih mengandalkan operator sehingga ketersediaan operator
dalam waktu yang terbatas dan down time perlu diatasi dengan suatu teknologi otomatis yaitu
Automatic Change Over Switch.

Dimana Automatic Change Over Switch ini bekerja menggunakan sensor yang
mendeteksi adanya kegagalan transfer daya dari sumber daya utama ke beban sehingga suplai
daya akan dialihkan sementara ke baterai sebagai sumber tegangan sementara, selama
emergency generator belum aktif. Setelah emergency generator berfungsi, maka suplai daya
akan dialihkan ke emergency generator kemudian dialirkan ke beban. Ketika sumber utama
daya listrik aktif kembali, maka panel ini akan melakukan proses mematikan emergency
generator, kemudian mengalihkan suplai daya kembali ke sumber utama daya listrik seperti
keadaan semula

1.2 Rumusan Masalah (Reza 04211940000009)


1. Bagaimana cara kerja ACOS?
2. Bagaimana diagram rangkaian ACOS?
3. Bagaimana cara mengukur serta menganalisis ACOS pada setiap kondisi?
4. Bagaimana cara mengukur waktu yang dibutuhkan dalam pergantian daya tiap bagian?

1.3 Tujuan Praktikum (Reza 04211940000009)


1. Mengetahui cara kerja ACOS.
2. Mengetahui diagram rangkaian ACOS.
3. Dapat mengukur dan menganalisa ACOS pada setiap kondisi.
4. Dapat mengukur waktu yang dibutuhkan dalam pergantian daya tiap bagian.
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com

BAB II
DASAR TEORI
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com

BAB II
DASAR TEORI

2.1 Pengertian dan Prinsip Kerja ACOS (Ekananda 04211940000083)

Automatic Change Over Switch (ACOS) adalah alat untuk memindahkan sumber
listrik secara otomatis saat keadaan darurat dimana main generator tidak berfungsi sehingga
harus memakai emergency generator.

Gambar 2.1 ACOS

(Sumber : Dokumentasi Kelompok 4)

Prinsip kerja dari ACOS adalah menggunakan Automatic Transfer Switch (ATS)
sebagai sensor dari sistem Automatic Main Failure. ATS biasanya dipasangkan dengan
baterai berkapasitas besar untuk menyuplai tegangan sementara selama emergency generator
belum berjalan. Apabila sensor tidak mendeteksi adanya sumber tegangan pada sumber listrik
utama maka secara otomatis penggunaan sumber daya dialihkan ke baterai dan setelah
emergency generator berjalan, beban akan dialihkan ke emergency generator.

Penggunaan baterai dibutuhkan karena akan ada jeda waktu dalam proses
pemindahan suplai, dan baterai berfungsi agar kapal tidak berada dalam kondisi blackout atau
gelap total. Pada keadaan normal (beban disuplai daya oleh main generator), daya baterai
akan diisi melalui charger. Charger tersebut terdiri dari rangkaian AC to DC Converter untuk
mengubah arus AC menjadi DC.

2.2 Pengertian dan Kegunaan Bagian ACOS (Ekananda 04211940000083)


LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com

2.2.1. Pengertian dan Kegunaan Main Generator Phase Failure

Generator Phase Failure merupakan alat yang memonitoring keseimbangan tegangan


phase pada main generator maupun pada emergency generator, namun pemantauan alat ini
lebih ditujukan pada main generator. Hal ini bertujuan untuk menghindari potensi kebakaran
yang terjadi karena kesalahan phase (Phase Failure), yang mana mencegah motor 3 phase atau
peralatan operasional lainnya dari starting pada kondisi 1 phase.

Gambar 2.2.1 Phase Failure Relay

(Sumber : www.blog0listrik.my.id)

Alat ini berprinsip kerja dengan mendeteksi ketidakseimbangan tegangan phase yang
umumnya terjadi beberapa waktu setelah keadaan normal, yang mana salah satu phase dari
sumber 3 phase menjadi tidak seimbang (Nilainya lebih tinggi atau lebih rendah dari dua
phase lainnya). Kemudian sensor pada main generator phase failure yang membaca
ketidakseimbangan tengangan phase tersebut akan memberikan hasil pembacannya ke PLC
untuk selanjutnya memutuskan tindakan yang akan diambil.

2.2.2. Pengertian dan Kegunaan Emergency 3 Phase Voltage Relay

Voltage Relay merupakan alat yang berfungsi untuk mendeteksi kelebihna ataupun
kekurangan tegangan baik pada main generator maupun emergency, tetapi lebih ditujukan
untuk pembacaan di emergency generator. Hal ini bertujuan untuk menyelaraskan antara
tegangan beban dengan tegangan emergency generator yang semula diam hingga mencapai
putaran konstannya. Prinsip kerjanya adalah dengan menggunakan sensor untuk mendeteksi
apabila terjadi kekurangan ataupun kelebihan tegangan pada emergency generator yang
selanjutnya masukan ini akan dikirimkan ke PLC untuk kemudian memutuskan tindakan yang
akan diambil.
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com

Gambar 2.2.2 3 Phase Voltage Relay

(Sumber : https://bastion.ge/en/product/sampaziani-zabvis-sareleo-rnpp-311m/)

Adapun beberapa kondisi yang dideteksi oleh voltage relay, antara lain:

A. Undervoltage

Undervoltage merupakan kondisi dimana tegangan sumber dari emergency generator


lebih rendah dari tegangan beban, hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada peralatan-
peralatan yang tersuplai nantinya.

B. Overvoltage

Overvoltage merupakan kondisi dimana tegangan sumber dari emergency generator


lebih tinggi dari tegangan beban, hal ini dapat menyebabkan panas yang berlebih pada
peralatan yang tersuplai hingga kebakaran.

C. Over Current Relay

Over Current Relay adalah relay yang akan bekerja bila arus yang mengalir dalam
kumparan operasinya sudah melibihi nilai yang telah ditentukan.

D. Under Current Relay

Under Current Relay adalah relay yang akan bekerja bila arus turun dibawah nilai
yang telah ditentukan.

2.2.3. Pengertian dan Kegunaan PLC

Programmable Logic Controller (PLC) adalah computer elektronik yang memiliki


fungsi kendali untuk berbagai tipe dan tingkat kesulitan yang beraneka ragam. Alat ini
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com

dirancang untuk menggantikan rangkaian relay equensial dalam suatu sistem kontrol. PLC
dapat dikontrol, dikendalikan, dan dioperasikan oleh operator yang tidak memiliki
pengetahuan dibidang pengoperasian computer secara khusus. PLC sendiri memiliki bahasa
pemprograman yang mudah dipahami dan dapat dioperasikan bila program yang telah dibuat
menggunakan software yang sesuai dengan jenis PLC yang digunakan sudah dimasukkan.

Gambar 2.2.3 Programmable Logic Controller (PLC)

(Sumber : www.edukasikini.com)

Alat ini bekerja berdasarkan input-input yang ada dan tergantung dari keadaan pada
suatu waktu tertentu yang kemudian akan meng-ON atau meng-OFF kan output-output. 1
menunjukkan bahwa keadaan yang diharapkan terpenuhi sedangkan 0 berarti keadaan yang
diharapkan tidak terpenuhi. PLC juga dapat diterapkan untuk pengendalian sistem yang
memiliki output banyak.

Fungsi dan kegunaan PLC sangat luas. Dalam prakteknya PLC dapat dibagi secara
umum dan secara khusus. Secara umum fungsi PLC adalah sebagai berikut:

1. Sekuensial Control

PLC memproses input sinyal biner menjadi output yang digunakan untuk keperluan
pemrosesan teknik secara berurutan ( sekuensial), disini PLC menjaga agar semua step atau
langkah dalam proses sekuensial berlangsung dalam urutan yang tepat.

2. Monitoring Plant

PLC secara terus menerus memonitor status suatu sistem (misalnya temperatur,
tekanan, tingkat ketinggian) dan mengambil tindakan yang diperlukan sehubungan dengan
proses yang dikontrol (misalnya nilai sudah melebihi batas) atau menampilkan pesan tersebut
pada operator.
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com

Sedangkan fungsi PLC secara khusus adalah dapat memberikan input ke CNC
(Computerized Numerical Control). Beberapa PLC dapat memberikan input ke CNC untuk
kepentingan pemrosesan lebih lanjut. CNC bila dibandingkan dengan PLC mempunyai
ketelitian yang lebih tinggi dan lebih mahal harganya. CNC biasanya dipakai untuk proses
finishing, membentuk benda kerja, moulding dan sebagainya.

Prinsip kerja sebuah PLC adalah menerima sinyal masukan proses yang dikendalikan
lalu melakukan serangkaian instruksi logika terhadap sinyal masukan tersebut sesuai dengan
program yang tersimpan dalam memori lalu menghasilkan sinyal keluaran untuk
mengendalikan aktuator atau peralatan lainnya.

2.3 Diagram Automatic Change Over Switch dan Wiring Main Switch Board
Diagram Acos dan Wiring MSB dapat dilihat seperti gambar berikut.

Seperti pada gambar rangkaian diatas, prinsip kerja dari ACOS terdiri dari beberapa tahapan,
yaitu:
-1 Main Generator menyuplai daya Peralatan Listrik AC dengan dikontrol melalui Panel Daya
Main Generator dan Peralatan ACOS pada kondisi normal, yang mana daya untuk
menyalakan Peralatan ACOS sendiri bersumber dari Supplay 1 phase (UPS).
-2 Kemudian ketika terjadi trouble ataupun beda tegangan fasa pada Main Generator yang
terbaca melalui Main Generator Phase Failure, secara otomatis Peralatan ACOS akan
langsung mengalihkan suplai daya beban dari Main Generator ke Battery sebagai penyuplai
daya sementara. Beban yang disuplai oleh Battery pun hanyalah beban berdaya rendah yaitu
Peralatan Listrik DC selama waktu yang telah diatur di Peralatan ACOS sebelumnya yang
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com

menggambarkan waktu yang dibutuhkan untuk menyiapkan Emergency Generator pada


keadaan sesungguhnya.
-3 Setelah waktu transisi yang telah ditentukan sebelumnya selesai, Peralatan ACOS akan
kembali mengalihkan daya secara otomatis dari Battery ke Emergency Generator untuk
seterusnya menopang penyuplaian daya Peralatan Listrik AC hingga Main Generator siap
kembali.
-4 Saat Main Generator telah siap kembali, akan terjadi perpindahan daya secara otomatis
juga melalui tahapan yang sama, yaitu dari Emergency Generator – Battery – Main Generator

2.3.1 Diagram Automatic Change Over Switch


Sistem wiring ACOS memerlukan Rectifier untuk merubah tegangan AC menuju
DC,dikarenakan baterai hanya bisa menyimpan tegangan dalam tegangan DC.Regulator akan
mengalirkan tegangan menuju Transformator kemudian barulah tegangan AC itu dirubah
menjadi tegangan DC.dalam prosesnya,tegangan AC tidak sepenuhnya menjadi tegangan
DC,masih ada gelombang naik turun tetapi intervalnya lebih rapat

2.3.2 Wiring Main Switch Board


Main Switch Board (MSB) merupakan panel yang mengatur,mengumpulkan dan
mendistribusikan listrik ke seluruh komponen.Kemudian diatas kapal ada pula yang namanya
Emergency Switch Board (ESB).gunanya hampir sama tetapi ESB hanya digunakan didalam
keadaan darurat

2.4 Letak ACOS Di Kapal


ACOS pada kapal terletak di ruangan ESEP pada navigation deck dimana letak switchboard
diatas uppermost continous deck dan dapat diakses dari open deck dan tidak boleh berada di
collision bulkhead serta tidak boleh bersebelahan dengan ruang permesinan utama. (SOLAS
Chapter II-1, Part D)
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com

Gambar 2.4. Lokasi ESEP Room Pada Nav Deck

(Sumber : general arrangement desain 3)

2.5 Beban Listrik Pada Keadaan Darurat/Emergency (Aldrin)


2.5.1. Beban Yang Menggunakan Emergency Generator
Berdasarkan peraturan International Convention For The Safety Of Life At Sea (SOLAS)
mengenai instalasi kelistrikan pada kapal untuk keselamatan kapal, ABK, Penumpang,
maupun muatan yang terdapat pada chapter II-1 Construction-Structure, sub division and
stability, machinery and electrical installations part D.

Gambar 2.5 SOLAS Chapter II-1 Part D


LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com

Gambar 2.5.1.1 SOLAS Chapter II-1 Part D

Gambar 2.5.1.2 SOLAS Chapter II-1 Part D

Gambar 2.5.1.3 SOLAS Chapter II-1 Part D


Sumber : International Convention For The Safety Of Life At Sea (SOLAS)
Selanjutnya, peraturan Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) mengenai instalasi
kelistrikan pada kapal untuk keselamatan kapal, ABK, Penumpang, maupun muatan pada
Volume IV. Rules for electrical installations. Ditentukan peralatan yang harus tetap beroperasi
pada keadaan darurat, yaitu:
1. Radio komunikasi
Radio Komunikasi adalah alat yang digunakan untuk berkomunikasi dengan antar sesama di
kapal dan juga berkomunikasi dengan penjaga pantai atau pusat untuk dipantau secara rutin.

Gambar 2.5.1.4 Marine VHF Radio


Sumber : https://en.wikipedia.org/wiki/Marine_VHF_radio
2. Sistem alarm dan deteksi kebakaran
Sistem alarm dan deteksi kebakaran ditempatkan di tiap-tiap deck pada kapal. Alarm bekerja
apabila deteksi kebakaran secara otomatis mendeteksi adanya asap atau kenaikan suhu (panas)
pada kapal.
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com

Gambar 2.5.1.5 Alarm dan Deteksi Kebakaran


Sumber : http://seputarpelautku.blogspot.com/2018/08/cara-pengetesan-dari-alat-deteksi.html
3. Lampu penerangan untuk daerah peluncuran sekoci, gangway dan tangga pada dek
akomodasi, pada kamar mesin dan engine control room, pada ruang main switch board dan
emergency switchboard, pada ruang steering gear, CO2 room, serta ruang penyimpanan
perlengkapan pemadam kebakaran.

Gambar 2.5.1.6 Lampu Penerangan pada Kamar Mesin


Sumber : https://www.emaritim.com/2017/02/komponen-wajib-yang-harus-ada-dalam.html
4. Lampu navigasi
Lampu Navigasi merupakan alat navigasi yang biasanya digunakan di kapal untuk
menentukan arah, posisi dan jenis kapal pada malam hari atau saat kondisi penglihatan sulit.

Gambar 2.5.1.7 Lampu Navigasi


Sumber : https://velascoindonesia.com/semua-tentang-lampu-navigasi-kapal-laut/
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com

5. Sistem alarm dan informasi


Sistem alarm dan informasi harus terus menyala karena diperlukan untuk tetap adanya jalur
komunikasi satu arah sebagai penyalur utama informasi terutama ketika terjadi kondisi
darurat.

Gambar 2.5.1.8 Sistem alarm dan informasi


Sumber : https://www.nauticexpo.com/tab/system-alarm.html
6. Peralatan navigasi
Peralatan navigasi pada kapal merupakan sebuah alat yang terdapat pada kapal untuk
membantu dalam memberikan arah pada kapal yang berlayar. Peralatan navigasi biasanya
terdiri dari: Peta, Radar, Gyro Kompas dan lain-lain.

Gambar 2.5.1.9 Gyro Kompas


Sumber : https://kumparan.com/potongan-nostalgia/mengetahui-asal-usul-gyrocompass-
1551438281608026759
7. Automatic sprinkler pump
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com

Dalam kondisi darurat terutama kondisi kebakaran sprinkler harus tetap menyala sebagai
salah satu alat yang berfungsi mengatasi kebakaran pada kapal dan harus tetap di suplai daya
dari emergency generator saat kondisi darurat tersebut.

Gambar 2.5.1.10 Automatic Sprinkler Pump


Sumber : https://www.alibaba.com/product-detail/Asenware-fire-hydrant-sprinkler-pump-
system_60670792306.html
8. Sistem pintu kedap air
Pada saat kondisi darurat, sistem pintu kedap air harus tetap menyala untuk mengatasi
terjadinya kebocoran atau air masuk ke dalam deck kapal.

Gambar 2.5.1.11 Pintu Kedap Air


Sumber : http://id.zhiyoumarin.com/marine-door/marine-watertight-door.html
9. Steering Gear
Steering Gear merupakan salah satu permesinan bantu yang berfungsi untuk mengubah dan
menemukan arah gerak kapal, baik arah lurus maupun belok kapal, ke arah kiri (port side) dan
ke arah kanan (starboard side), dengan menggerakan rudder (daun kemudi) sehingga pada
keadaan darurat steering gear harus tetap menyala.
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com

Gambar 2.5.1.12 Steering Gear


Sumber : https://pindad.com/steering-gear
10. Emergency Fire Pump
Emergency Fire Pump merupakan salah satu alat pemadam kebakaran yang wajib ada di kapal
dan menggunakan sumber energi sendiri.

Gambar 2.5.1.13 Fire Pump


Sumber : https://en.wikipedia.org/wiki/Fire_pump

2.5.2 Beban Yang Menggunakan Baterai


Berdasarkan peraturan International Convention For The Safety of Life at Sea
(SOLAS), mengenai beban mana saja yang harus ditanggung oleh baterai dalam periode 36
jam, tercantum dalam chapter II.4, yang mana bebannya yaitu:
1. Salah satu dari pompa pemadam
2. Automatic sprinkler pump (jika ada)
3. Pompa bilga darurat
4. Peralatan listrik yang digunakan untuk mengoperasikan katup pompa bilga
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com

Gambar 2.5.2.1 SOLAS chapter II.4


Kemudian ada juga yang harus ditanggung oleh baterai selama setengah jam seperti yang
tercantum dalam SOLAS chapter II.6 yaitu:
1. Pintu kedap air
2. Lift menuju deck yang ditujukan untuk menyelamatkan orang

Gambar 2.5.2.2 SOLAS chapter II.


LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com

BAB III
DATA PRAKTIKUM
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com

BAB III
DATA PRAKTIKUM
3.1 Peralatan dan Fungsi (Hizkia)

No. Nama Gambar Fungsi

1 Sebagai pengalih
(switch) sumber daya
dari Main Generator ke
Emergency Generator
ACOS maupun sebaliknya

2 Sebagai alat untuk


menunjukkan kondisi
dari Main Generator

Indikator Main
Generator

3 Sebagai beban dari arus


DC

Beban DC /
Emergency Load
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com

4 Sebagai beban dari arus


AC

Beban AC

5 Sebagai pengganti
generator yang sumber
listrik didapat dari PLN

Power Supply

6 Sebagai penggerak
generator
Motor Asinkron 3
Phase

7 Sebagai pengatur
besarnya arus eksitasi
Regulator

8 Sebagai penyearah arus

Rectifier (Penyearah
Arus)
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com

9 Sebagai emergency
generator

Generator

10 Sebagai pengganti
sumber daya sementara
(backup)
Baterai

11 Sebagai penghubung
Emergency Generator
ke ACOS

Panel Distribusi

12 Sebagai alat untuk


mengukur besar dari
Multitester tegangan, arus, dan
hambatan

13 Sebagai penghubung
antar komponen listrik
Kabel

Tabel 3.1 Peralatan dan Fungsi


LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com

3.2 Data Hasil Praktikum (Hizkia)


3.2.1 Instalasi

No Voltage Kondisi Sistem

1. Main Supply
1.1 Kondisi A

1.1.a RN 220 V
1.1.b SN 220 V

1.1.c TN 220 V
Ambil gambar pada HMI

1.2 Kondisi B

1.2.a RN 40 V
1.2.b SN 220 V

1.2.c TN 220 V
Ambil gambar pada HMI

2. EMG (Emergency Generator)

2.1 Kondisi A
2.1.a RN 220 V

2.1.b SN 220 V
2.1.c TN 220 V

Ambil gambar pada HMI

2.2 Kondisi B
2.2.a RN 220 V

2.2.b SN 220 V
2.2.c TN 220 V

Ambil gambar pada HMI


LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com

3.2.2 Running

No Voltage Kondisi Sistem

1 Kondisi A
1a. Main Supply

- RN 220 V
- SN 220 V

- TN 220 V

1b. EMG
- RN 210 V

- SN 210 V
- TN 210 V

1c. Battery 11 V

Deskripsi:

Ambil gambar HMI pada setiap perubahan sesi

2 Kondisi B

2a. Main Supply


- R 40 V

- S 210 V
- T 210 V
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com

2b. EMG
- R 200 V

- S 200 V
- T 200 V

2c. Battery 11 V

Deskripsi:

Ambil gambar HMI pada setiap perubahan sesi

3 Kondisi C
3a. Main Supply

- R 220 V
- S 220 V

- T 220 V

3b. EMG
- R 210 V

- S 210 V
- T 210 V
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com

3c. Battery 11 V

Deskripsi:

Ambil gambar HMI pada setiap perubahan sesi

3. Waktu

No Kondisi Waktu
1 Penggunaan Baterry Pasca Main Supply Putus 1 detik

2 Penggunaan EMG Pasca Main Supply Hidup Kembali 4 detik


3 Penggunaan Baterry Pasca Main Supply Hidup Kembali 10 detik

3.3 Langkah Percobaan (Hizkia)


Percobaan praktikum ACOS dilakukan dengan cara sebagai berikut.
1. Menyalakan switch 3 phase yang sumber dayanya dari PLN sebagai pengganti main
generator
2. Menyalakan 3 phase indicator main generator
3. Melihat panel ACOS untuk memastikan main generator ready
4. Menyalakan emergency generator
5. Memberi arus eksitasi agar generator menghasilkan arus listrik dan disaat bersamaan
mengamati voltmeter pada panel distribusi
6. Mengatur voltase menjadi 220 V
7. Menjalankan ACOS
8. Memastikan kembali main generator aktif pada panel ACOS
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com

9. Mensimulasikan kegagalan salah satu phase dengan mematikan phase pada main generator
indicator
10. Memastikan ACOS sudah mengalihkan beban sementara dari main generator ke baterai
dan mentransferkannya pada emergency generator dengan mengamati indicator ACOS/HMI
11. Mengaktifkan salah satu phase yang telah dimatikan tadi untuk mensimulasikan main
generator sudah menyala Kembali
12. Mengamati indicator ACOS/HMI untuk memastikan ACOS sudah mengalihkan Kembali
sumber daya dari emergency generator ke main generator
13. Mencatat waktu yang dibutuhkan dalam pergantian daya

Anda mungkin juga menyukai