PRAKTIKUM
LISTRIK PERKAPALAN
(ME 184621)
H. ACOS
Dikerjakan oleh :
Kelompok 4
1. Anggoro Reza Aditya (04211940000009)
2. Hizkia Philipus Hanggara Kusuma (04211940000046)
3. Ekananda Ardiansyah (04211940000083)
4. Ruhul Sunan Jazirah R A (04211940000122)
5. Aldrin Arizona Suyono (5019201193)
Diketahui Oleh
Revisi Tanggal Keterangan
Nama Grader Tanda Tangan
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM LISTRIK PERKAPALAN
ACOS
Oleh :
Kelompok 4
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM LISTRIK PERKAPALAN
ACOS
Mengetahui / Menyetujui
Grader Praktikum ACOS
ABSTRAK
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com
BAB I
PENDAHULUAN
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang (Reza 04211940000009)
Hampir semua sistem di kapal membutuhkan listrik untuk pengoperasiannya.
Pentingnya listrik pada setiap sistem kapal menyebabkan beban pemakaian listrik dituntut
selalu aktif dalam segala kondisi, termasuk ketika sumber utama daya listrik mengalami
kegagalan. Untuk mengatasi hal tersebut, emergency generator dapat digunakan sebagai
penyedia sumber daya alternatif. Namun pengoperasian emergency generator dalam beberapa
tahun yang lalu umumnya masih mengandalkan operator sehingga ketersediaan operator
dalam waktu yang terbatas dan down time perlu diatasi dengan suatu teknologi otomatis yaitu
Automatic Change Over Switch.
Dimana Automatic Change Over Switch ini bekerja menggunakan sensor yang
mendeteksi adanya kegagalan transfer daya dari sumber daya utama ke beban sehingga suplai
daya akan dialihkan sementara ke baterai sebagai sumber tegangan sementara, selama
emergency generator belum aktif. Setelah emergency generator berfungsi, maka suplai daya
akan dialihkan ke emergency generator kemudian dialirkan ke beban. Ketika sumber utama
daya listrik aktif kembali, maka panel ini akan melakukan proses mematikan emergency
generator, kemudian mengalihkan suplai daya kembali ke sumber utama daya listrik seperti
keadaan semula
BAB II
DASAR TEORI
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com
BAB II
DASAR TEORI
Automatic Change Over Switch (ACOS) adalah alat untuk memindahkan sumber
listrik secara otomatis saat keadaan darurat dimana main generator tidak berfungsi sehingga
harus memakai emergency generator.
Prinsip kerja dari ACOS adalah menggunakan Automatic Transfer Switch (ATS)
sebagai sensor dari sistem Automatic Main Failure. ATS biasanya dipasangkan dengan
baterai berkapasitas besar untuk menyuplai tegangan sementara selama emergency generator
belum berjalan. Apabila sensor tidak mendeteksi adanya sumber tegangan pada sumber listrik
utama maka secara otomatis penggunaan sumber daya dialihkan ke baterai dan setelah
emergency generator berjalan, beban akan dialihkan ke emergency generator.
Penggunaan baterai dibutuhkan karena akan ada jeda waktu dalam proses
pemindahan suplai, dan baterai berfungsi agar kapal tidak berada dalam kondisi blackout atau
gelap total. Pada keadaan normal (beban disuplai daya oleh main generator), daya baterai
akan diisi melalui charger. Charger tersebut terdiri dari rangkaian AC to DC Converter untuk
mengubah arus AC menjadi DC.
(Sumber : www.blog0listrik.my.id)
Alat ini berprinsip kerja dengan mendeteksi ketidakseimbangan tegangan phase yang
umumnya terjadi beberapa waktu setelah keadaan normal, yang mana salah satu phase dari
sumber 3 phase menjadi tidak seimbang (Nilainya lebih tinggi atau lebih rendah dari dua
phase lainnya). Kemudian sensor pada main generator phase failure yang membaca
ketidakseimbangan tengangan phase tersebut akan memberikan hasil pembacannya ke PLC
untuk selanjutnya memutuskan tindakan yang akan diambil.
Voltage Relay merupakan alat yang berfungsi untuk mendeteksi kelebihna ataupun
kekurangan tegangan baik pada main generator maupun emergency, tetapi lebih ditujukan
untuk pembacaan di emergency generator. Hal ini bertujuan untuk menyelaraskan antara
tegangan beban dengan tegangan emergency generator yang semula diam hingga mencapai
putaran konstannya. Prinsip kerjanya adalah dengan menggunakan sensor untuk mendeteksi
apabila terjadi kekurangan ataupun kelebihan tegangan pada emergency generator yang
selanjutnya masukan ini akan dikirimkan ke PLC untuk kemudian memutuskan tindakan yang
akan diambil.
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com
(Sumber : https://bastion.ge/en/product/sampaziani-zabvis-sareleo-rnpp-311m/)
Adapun beberapa kondisi yang dideteksi oleh voltage relay, antara lain:
A. Undervoltage
B. Overvoltage
Over Current Relay adalah relay yang akan bekerja bila arus yang mengalir dalam
kumparan operasinya sudah melibihi nilai yang telah ditentukan.
Under Current Relay adalah relay yang akan bekerja bila arus turun dibawah nilai
yang telah ditentukan.
dirancang untuk menggantikan rangkaian relay equensial dalam suatu sistem kontrol. PLC
dapat dikontrol, dikendalikan, dan dioperasikan oleh operator yang tidak memiliki
pengetahuan dibidang pengoperasian computer secara khusus. PLC sendiri memiliki bahasa
pemprograman yang mudah dipahami dan dapat dioperasikan bila program yang telah dibuat
menggunakan software yang sesuai dengan jenis PLC yang digunakan sudah dimasukkan.
(Sumber : www.edukasikini.com)
Alat ini bekerja berdasarkan input-input yang ada dan tergantung dari keadaan pada
suatu waktu tertentu yang kemudian akan meng-ON atau meng-OFF kan output-output. 1
menunjukkan bahwa keadaan yang diharapkan terpenuhi sedangkan 0 berarti keadaan yang
diharapkan tidak terpenuhi. PLC juga dapat diterapkan untuk pengendalian sistem yang
memiliki output banyak.
Fungsi dan kegunaan PLC sangat luas. Dalam prakteknya PLC dapat dibagi secara
umum dan secara khusus. Secara umum fungsi PLC adalah sebagai berikut:
1. Sekuensial Control
PLC memproses input sinyal biner menjadi output yang digunakan untuk keperluan
pemrosesan teknik secara berurutan ( sekuensial), disini PLC menjaga agar semua step atau
langkah dalam proses sekuensial berlangsung dalam urutan yang tepat.
2. Monitoring Plant
PLC secara terus menerus memonitor status suatu sistem (misalnya temperatur,
tekanan, tingkat ketinggian) dan mengambil tindakan yang diperlukan sehubungan dengan
proses yang dikontrol (misalnya nilai sudah melebihi batas) atau menampilkan pesan tersebut
pada operator.
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com
Sedangkan fungsi PLC secara khusus adalah dapat memberikan input ke CNC
(Computerized Numerical Control). Beberapa PLC dapat memberikan input ke CNC untuk
kepentingan pemrosesan lebih lanjut. CNC bila dibandingkan dengan PLC mempunyai
ketelitian yang lebih tinggi dan lebih mahal harganya. CNC biasanya dipakai untuk proses
finishing, membentuk benda kerja, moulding dan sebagainya.
Prinsip kerja sebuah PLC adalah menerima sinyal masukan proses yang dikendalikan
lalu melakukan serangkaian instruksi logika terhadap sinyal masukan tersebut sesuai dengan
program yang tersimpan dalam memori lalu menghasilkan sinyal keluaran untuk
mengendalikan aktuator atau peralatan lainnya.
2.3 Diagram Automatic Change Over Switch dan Wiring Main Switch Board
Diagram Acos dan Wiring MSB dapat dilihat seperti gambar berikut.
Seperti pada gambar rangkaian diatas, prinsip kerja dari ACOS terdiri dari beberapa tahapan,
yaitu:
-1 Main Generator menyuplai daya Peralatan Listrik AC dengan dikontrol melalui Panel Daya
Main Generator dan Peralatan ACOS pada kondisi normal, yang mana daya untuk
menyalakan Peralatan ACOS sendiri bersumber dari Supplay 1 phase (UPS).
-2 Kemudian ketika terjadi trouble ataupun beda tegangan fasa pada Main Generator yang
terbaca melalui Main Generator Phase Failure, secara otomatis Peralatan ACOS akan
langsung mengalihkan suplai daya beban dari Main Generator ke Battery sebagai penyuplai
daya sementara. Beban yang disuplai oleh Battery pun hanyalah beban berdaya rendah yaitu
Peralatan Listrik DC selama waktu yang telah diatur di Peralatan ACOS sebelumnya yang
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com
Dalam kondisi darurat terutama kondisi kebakaran sprinkler harus tetap menyala sebagai
salah satu alat yang berfungsi mengatasi kebakaran pada kapal dan harus tetap di suplai daya
dari emergency generator saat kondisi darurat tersebut.
BAB III
DATA PRAKTIKUM
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com
BAB III
DATA PRAKTIKUM
3.1 Peralatan dan Fungsi (Hizkia)
1 Sebagai pengalih
(switch) sumber daya
dari Main Generator ke
Emergency Generator
ACOS maupun sebaliknya
Indikator Main
Generator
Beban DC /
Emergency Load
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com
Beban AC
5 Sebagai pengganti
generator yang sumber
listrik didapat dari PLN
Power Supply
6 Sebagai penggerak
generator
Motor Asinkron 3
Phase
7 Sebagai pengatur
besarnya arus eksitasi
Regulator
Rectifier (Penyearah
Arus)
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com
9 Sebagai emergency
generator
Generator
10 Sebagai pengganti
sumber daya sementara
(backup)
Baterai
11 Sebagai penghubung
Emergency Generator
ke ACOS
Panel Distribusi
13 Sebagai penghubung
antar komponen listrik
Kabel
1. Main Supply
1.1 Kondisi A
1.1.a RN 220 V
1.1.b SN 220 V
1.1.c TN 220 V
Ambil gambar pada HMI
1.2 Kondisi B
1.2.a RN 40 V
1.2.b SN 220 V
1.2.c TN 220 V
Ambil gambar pada HMI
2.1 Kondisi A
2.1.a RN 220 V
2.1.b SN 220 V
2.1.c TN 220 V
2.2 Kondisi B
2.2.a RN 220 V
2.2.b SN 220 V
2.2.c TN 220 V
3.2.2 Running
1 Kondisi A
1a. Main Supply
- RN 220 V
- SN 220 V
- TN 220 V
1b. EMG
- RN 210 V
- SN 210 V
- TN 210 V
1c. Battery 11 V
Deskripsi:
2 Kondisi B
- S 210 V
- T 210 V
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com
2b. EMG
- R 200 V
- S 200 V
- T 200 V
2c. Battery 11 V
Deskripsi:
3 Kondisi C
3a. Main Supply
- R 220 V
- S 220 V
- T 220 V
3b. EMG
- R 210 V
- S 210 V
- T 210 V
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com
3c. Battery 11 V
Deskripsi:
3. Waktu
No Kondisi Waktu
1 Penggunaan Baterry Pasca Main Supply Putus 1 detik
9. Mensimulasikan kegagalan salah satu phase dengan mematikan phase pada main generator
indicator
10. Memastikan ACOS sudah mengalihkan beban sementara dari main generator ke baterai
dan mentransferkannya pada emergency generator dengan mengamati indicator ACOS/HMI
11. Mengaktifkan salah satu phase yang telah dimatikan tadi untuk mensimulasikan main
generator sudah menyala Kembali
12. Mengamati indicator ACOS/HMI untuk memastikan ACOS sudah mengalihkan Kembali
sumber daya dari emergency generator ke main generator
13. Mencatat waktu yang dibutuhkan dalam pergantian daya