Anda di halaman 1dari 14

TUGAS MODUL 11,12,13,14

SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT


Dosen Pembimbing: DR. Dr. Daniel Ginting, MMR

OLEH :

Muhammad Asih Pambudi


NIM. 200101063

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU KESEHATAN


MASYARAKAT DIREKTORAT PASCASARJANA
UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA
MEDAN
2021
MODUL 11

Latihan

Uraikan bagaimana Pelaksanaan pengumpulan data pasien rawat inap dan rawat jalan yang
saat ini berjalan di rumah sakit yang anda ketahui? Sistem yang berjalan mempermudah
pasien atau tidak? Uraikan jawaban anda!

Jawaban:

Pelaksanaan pengumpulan data pasien rawat inap dan rawat jalan yang saat ini
berjalan di rumah sakit saat ini dikelola oleh administrator rumah sakit dimana semua data
pasien awalnya dicatatat secara komputerisasi dan manual dalam kartu berobat pasien dan
kertas dokumen rekam medis. Data yang terdapat pada komputer dan rekam medis harus
sama. Pencatatan dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan. Hal ini memudahkan
pasien dalam kunjungan selanjutnya dan mengetahu penyakitnya.

Sistem SIRS saat ini adalah gabungan dari beberapa sistem informasi dari tiap
bagian dan terpusat ke satu server dan database. SIRS menggunakan LAN untuk koneksi ke
client btanpa memiliki hubungan keluar (internet). Sistem informasi tersebut antara lain:
1. Sistem informasi pembayaran
2. Sistem informasi pendaftaran
3. Sistem informasi logistik
4. Sistem informasi farmasi
5. Sistem informasi rawat jalan
6. Sistem informasi rawat inap
7. Sistem informasi keperawatan
8. Sistem informasi rekam medis
Tugas

1. Sebagai Pekerja rumah sakit apakah pengumpulan data pasien rawat inap dan jalan sangat
dibutuhkan dalam menjalankan pekerjaan anda di rumah sakit?
2. Sebagai Pasien apakah kemudahan dan kecepatan informasi di rumah sakit sangat
membantu anda saat akan megakses pelayanan di rumah sakit?

Jawaban:
1. Ya. Pengumpulan data pasien rawat inap dan jalan dibutuhkan di rumah sakit karena dapat
membantu
 Rawat jalan :
- Untuk mengetahui jumlah pengunjung baru dan lama yang berobat jalan ke rumah
sakit sebagai dasar pembuatan laporan RL5.
- Untuk mengetahui beban kerja Unit Rawat Jalan masing-masing UPF termasuk
Unit Gawat Darurat
- Untuk mengetahui kunjungan baru dan jumlah kunjungan masing-masing poliklinik,
serta menjadi dasar pembuatan laporan kegiatan Unit Rawat Jalan.
- Untuk mengetahui cara pembayaran pasien rawat jalan dan sebagai dasar
pembuatan laporan tentang tingkat pemanfaatan rumah sakit oleh masyarakat.
- Sebagai arsip Unit Rawat Jalan/ poliklinik yang harus selalu disimpan di setiap
Unit Rawat Jalan/ poliklinik.
 Rawat inap
- Untuk memonitor keadaan pasien masuksetiap hari ke Ruang Rawat inap,
Pindahan Intern Rumah Sakit sampai pasien tersebut keluar rumah sakit yang
dirincikan jenis pelayanan yang ada.
- Mengetahui tempat tidur yang belum terisi pada masing-masing ruang rawat inap
agar memudahkan penempatan pasien yang akan masuk rumah sakit.
- Mengetahui ruangan tempat seorang pasien dirawat, serta untuk mengetahui
apakah seorang pasien masih dirawat atau sudah pulang.
- Merupakan data dasar dari jumlah pasien yang ada diruang rawat inap yang perlu
dicatat dan dilaporkan setiap hari ke Unit Rekam Medis
2. Kemudahan dan kecepatan informasi di rumah sakit sangat membantu pasien apabila
informasi tersebut dapat di akses dengan mudah dan dengan bahasa yang mudah dipahami.

3
MODUL 12

1. Bentuklah kelompok yang terdiri dari 3 orang dengan tugas mengkaji peran dan
tugas manajemen rumah sakit dalam perubahan SIRS di rumah sakit.
2. Uraikan hasil diskusi tersebut dan temukan penyelesaian kelemahan - kelemahan
yang muncul.

Jawaban
1. Peran SIMRS dimana pelayanan rumah sakit mengandalkan informasi secara intensif.
Informasi memainkan peranan vital dalam pengambilan keputusan. Sistem informasi
dapat digunakan sebagai sarana strategis untuk memberikan pelayanan yang
berorientasi kepada kepuasan pelanggan. Dalam hal ini perlu disadari bahwa
pelanggan rumah sakit dapat berupa pelanggan internal dan juga eksternal. Pelanggan
internal adalah pemilik, pimpinan, dan seluruh karyawan rumah sakit itu sendiri.
Sementara itu, pelanggan eksternal adalah pasien dan keluarganya, rekanan pemasok
dan juga masyarakat luas. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) dapat
berfungsi memadukan kepentingan pelanggan dalam derap bersama mencapai visi
dan misi rumah sakit. Informasi merupakan sarana potensial untuk memberdayakan
pelanggan internal dan eksternal suatu rumah sakit.

Tugas manajemen rumah sakit dalam perubahan, pelaksanaan pengelolaan dan


pengembangan SIMRS dimana harus mampu meningkatkan dan mendukung proses
pelayanan kesehatan di Rumah Sakit yang meliputi:

a. Kecepatan, akurasi, integrasi, peningkatan pelayanan, peningkatan efisiensi,


kemudahan pelaporan dalam pelaksanaan operasional

b. Kecepatan mengambil keputusan, akurasi dan kesepatan identifikasi masalah dan


kemudahan dalam penyusunan strategi dalam pelaksanaan manajerial

c. Budaya kerja, transparansi, koordinasi antar unit, pemahaman sistem dan


pengurangan biaya administrasi dalam pelaksanaan organisasi.

2.
a. Redudansi Data, pencatatan data medis yang sama dapat terjadi berulang-ulang sehingga
menyebabkan duplikasi data dan ini berakibat membengkaknya kapasitas penyimpanan
data. Pelayanan menjadi lambat karena proses retreiving (pengambilan ulang) data
lambat akibat banyaknya tumpukan berkas.
b. Unintegrated Data, penyimpanan dan pengelolaan data yang tidak terintegrasi
menyebabkan data tidak sinkron, informasi pada masing-masing bagian mempunyai
asumsi yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan masing-masing unit /Instalasi.
c. Out of date Information, dikarenakan dalam penyusunan informasi harus direkap secara
manual maka penyajian informasi menjadi terlambat dan kurang dapat dipercaya
kebenarannya
d. Human Error, kelemahan manusia adalah kelelahan, ketelitian dan kejenuhan hal ini
berakibat sering terjadi kesalahan dalam proses pencatatan dan pengolahan data yang
dilakukan secara manual terlebih lagi jika jumlah data yang dicatat atau di olah
sangatlah besar. Pemasukan data yang tidak sinkron untuk pasien atau barang yang sama
tentu saja akan meyulitkan pengolahan data dan tidak jarang berdampak pada kerugian
materi yang tidak sedikit bagi rumah sakit.

MODUL 13
Test/ Latihan
1. Apakah yang dimaksud dengan indikator?
2. Indikator dapat digunakan untuk berbagai kepentingan dan sangatbermanfaat bagi fa
silitas kesehatan dalam pengambilan keputusandan perencanaan. Apa saja manfaat dari
indikator?
3. Sebutkan ukuran statistik dalam perhitungan indikator!

Jawaban:
1. Indikator adalah variabel yang membantu kita dalam mengukur perubahan – perubahan
dari suatu kejadian atau kondisi baik secara langsung maupun tidak langsung.
2. Manfaat dari indikator yaitu antara lain:
- Memberi gambaran adanya kemajuan
- Sebagai pertanda dalam mencapai tujuan dan sasaran
- Dapat menjadi alat ukur untuk membandingkan
- Memotivasi orang untuk bertindak
- Membantu menetapkan prioritas kegiatan
- Membantu dalam proses pengambilan keputusan
- Untuk memantau dan monitoring program pada berbagai tingkatan
- Untuk mengukur pencapaian target/ sasaran
- Untuk melihat perubahan kecenderungan/ tren pada status kesehatan.
3. Ukuran statistik dalam perhitungan indikator yaitu:
- Rasio, untuk membandingkan dua sampel yang berbeda yaitu antara sampel A dan
sampel B
- Proporsi, pembagian dari numerator dengan seluruh jumlah pengamatan
- Rate, indikator yang menunjukkan frekuensi dari suatu kejadian selama waktu/
periodik tertentu.
Tugas
1. Apa yang perlu dilakukan fasilitas pelayanan kesehatan untuk melakukanmonitoring
dan evaluasi pelayanan?
a. Membuat indicator
b. Membentuk tim PPI
c. Membuat tim mutu
d. Melakukan penelitian
e. Melakukan monitoring
2. Suatu rumah sakit ingin mengetahui bagaimana beban kerja perawat ICU dibandingkan
dengan jumlah pasien ICU. Rumah sakit tersebut kemudian menghitung beban kerja dari
perawat ICU tersebut dibandingkan dengan jumlah pasien yang dirawat. Termasuk ukuran
statistik apakah pernyataan diatas?
a. Rate
b. Rasio
c. Mean
d. Median
e. Proporsi
3. Rumah sakit umumnya membuat indikator untuk mengetahui jumlah pasien rawat jalan
dan rawat inap setiap hari. Apa manfaat bagi rumah sakit dengan menghitung
indikator tersebut?
a. Memberi gambaran adanya kemajuan
b. Membantu menetapkan prioritas kegiatan
c. Dapat menjadi alatukur untuk membandingkan
d. Untuk bahan laporan ke Kementerian Kesehatan
e. Untuk memantau/monitoring program pada berbagai tingkatan
4. Target rumah sakit untuk jumlah pemeriksaan radiologi adalah 100 orang per hari pada
tahun 2017. Ternyata hasil perhitungan indikator tahun 2017 jumlah pemeriksaan
radiologi adalah 70 orang per hari. Apa manfaat indikator tersebut?
a. Memberi gambaran adanya kemajuan
b. Membantu menetapkan prioritas kegiatan
c. Untuk mengukur pencapaian target/sasaran
d. Untuk bahan laporan ke Kementerian Kesehatan
e. Untuk memantau/monitoring program pada berbagai tingkatan
5. Variabel-variabel yang mengindikasikan atau memberi petunjuk kepada kita tentang
suatu keadaan tertentu, sehingga dapat digunakan untuk mengukur.. (Green, 1992)
a. Kemajuan
b. Perubahan
c. Penurunan
d. Peningkatan
e. kemunduran
MODUL 14

Test/ Latihan
1. Tuliskan kesulitan dalam perhitungan indikator- indikator diatas berdasarkan pengalaman
anda selama di RS. Tuliskan bagaimana anda mengatasi hambatan tersebut!

Jawaban:
1. Kesulitan yang ditemui dalam perhitungan indikator- indikator berdasarkan pengalaman
saya selama di RS yaitu: terletak pada pengumpulan data dari setiap jenis layanan yang
akan dihitung. Terkadang data dari setiap ruangan agak terlambat penyampaian serta
terkadang terjadi kesalahan dalam penginputan data sehingga hasil perhitungan menjadi
tidak akurat.
Cara mengatasi hambatannya yaitu:
- Tetap mengingatkan petugas diruangan agar menginput data setiap harinya.
- Kepala ruangan tetap melakukan cross cek ulang data yang di input sehingga tidak
terjadi kesalahan.
- Verifikasi data dari pihak manajemen RS tetap harus dilakukan untuk memastikan data
yang disampaikan sesuai dengan fakta dilapangan.

Tugas

1. Bentuklah kelompok dan diskusikan keuntungan masing- masing indikator kinerja RS.
Uraikan pendapat kelompok!
Jawaban:
1. Keuntungan masing- masing indikator kinerja RS yaitu:
 Indikator UGD, terdiri dari:
- Rerata Pasien Gawat Darurat per Hari
Indikator ini digunakan untuk mengetahui rata-rata pasien gawat darurat setiap hari
di RS, sehingga dapat membantu manajemen RS dalam merencanakan kebutuhan
SDM, sarana prasarana dan jenis layanan yang dibutuhkan di UGD.
- Rasio Kasus Bedah di UGD
Indikator ini digunakan untuk mengetahui jumlah pasien gawat darurat kasus
bedah sehingga dapat mengetahui kebutuhan pelayanan pada kasus bedah serta
diperlukan untuk laporan ke Kementerian Kesehatan.
- Rasio Kasus non Bedah di UGD
Indikator ini digunakan untuk mengetahui jumlah pasien gawat darurat kasus non
bedah, sehingga dapat merencanakan kebutuhan pelayanan non bedah baik
kebutuhan SDM, alat kesehatan, dan sarana prasarana pendukung lainnya.
- Rasio kasus kebidanan
Indikator ini digunakan untuk mengetahui jumlah pasien gawat darurat kasus
kebidanan, sehingga RS dapat merencanakan kebutuhan dokter spesialis kebidanan
dan bidan.
- Rasio kasus UGD yang di rujuk
Indikator ini digunakan untuk mengetahui jumlah pasien gawat darurat yang
dirujuk sehingga dapat dianalisis alasan dan penyebab pasien dirujuk serta dapat
mengantisipasi langkah-langkah ke depan agar pasien dapat dilayani di RS tanpa
harus dirujuk.
 Pelayanan ICU/ICCU
- Rerata pasien insensif/hari
Indikator ini digunakan untuk mengetahui jumlah pasien kasus ICU/ ICCU.
- Rasio pasien rujukan ICU/ICCU
Indikator ini digunakan untukmengetahui jumlah rujukan ICU/ICCU.
- Angka kematian di ICU/ ICCU
Indikator ini digunakan untuk mengetahui jumlah kematian di ICU/ ICCU. Angka
kematian yang terlalu tinggi bisa mencerminkan pelayanan di ICU/ ICCU masih
kurang maksimal sehingga perlu perbaikan mutu terus- menerus.
 Laboratorium
- Rerata Jumlah Pemeriksaan/Hari
Indikator ini untuk mengetahui rata-rata jumlah pemeriksaan perhari. Hal ini
sangat bermanfaat bagi perencanaan laboratorium rumah sakit di masa yang
akan datang.
- Persentase Pemeriksaan Rutin
Indikator ini untuk mengetahui berapa banyak pemeriksaan rutin yang dilakukan di
RS.
- Persentase Pemeriksaan dari luar RS
Indikator ini bisa memberikan gambaran kepada rumah sakit berapa persen
dari seluruh pasien yang yang berasal dari luar rumah sakit sehingga dapat
menilai kebutuhan pelayanan dari eksternal RS.
- Persentasepemeriksaan yang tidak ditemui kelainan (diluar rujukan langsung)
Indikator ini memberikan gambaran bagi RS seberapa banyak sebetulnya
pemeriksaan yang tidak ada kelainan.
- Rasio pemakaian bahan dengan pemeriksaan per jenis
Indikator ini menggambarkan berapa rasio pemakaian bahan dengan pemeriksaan
per jenis, sehingga RS dapat menilai bagaimana efisiensi di bagan laboratorium
dilaksanakan.
 Farmasi
- Persentase resep yang dilayani rumah sakit terhadap resep rumah sakit.
Hal ini sangat bermanfaat bagi perencanaan rumah sakit di masa yang akan datang
untuk melakukan upaya agar pasien membeli obatnya di rumahsakit.
- Persentase item obat tersedia terhadap item obat dalam formularium
Indikator ini berguna untuk mengetahui ketersediaan obat formularium di rumah
sakit. Jangan sampai dokter meresepkan obat, tetapi obat tidak tersedia di rumah
sakit.
 Pelayanan Kamar Operasi

- Rerata operasi/hari
Dengan mengetahui rata-rata pasien operasi maka rumah sakit dapat
merencanakan kebutuhan sumber daya di bagian kamar bedah, baik Dokter
Spesialis Bedah, Dokter Spesialis Narkose, perawat dan kebutuhan sumber
daya kesehatan lainnya.
- Persentase operasi darurat
Operasi berdasarkan waktunya dibagi dua kategori yaitu terencana/elektif dan
darurat/cito. Operasi darurat umumnya dapat terjadi pada waktu kapan saja,
dengan mengetahui persentase darurat rumah sakit dapat menyiapkan
sumber daya yang diperlukan.
- LOS post operasi
Rumah sakit perlu menyiapkan standar pelayanan medis atau dikenal dengan
clinical pathway, agar pelayanan pasien operasi sesuai dengan standar. Oleh
karena itu pada saat tertentu rumah sakit perlu menghitung LOS post operasi.
- LOS pre operasi
LOS pre operasi di buat agar rumah sakit mengetahui berapa lama pasien
dirawat sebelum dilakukan operasi. Pada era JKN saat ini tentu rumah sakit
perlu mengendalikan biaya dimana hal ini terkait dengan LOS pasien.
 Radiologi
- Rerata periksa perhari
Indikator ini untuk mengetahui rata-rata pasien diperiksa per hari. Hal ini tentu
bermanfaat bagi perencanaan bagian radiologi di masa yang akan datang.
- Persentase thorax
Pemeriksaan rutin yang dilakukan salah satunya adalah thorax foto. Oleh
karena itu rumah sakit kadang membuat indikator ini.
- Persentase pemeriksaan yang tidak ditemui adanya kelainan(di luar rujukan)
Indikator ini bisa memberikan gambaran bagi rumah sakitberapabanyakpemerik
saanRadiologi yang tidak ditemui adanya kelainan.
- Persentase pemeriksaan dari luar RS
Indikator ini bisa memberikan gambaran kepada rumah sakit berapa persen
dari seluruh pasien yang yang berasal dari luar rumah sakit. Hal ini tentu
berkaitan dengan bagaimana rumah sakit melakukan kerjasama eksternal
dengan mitra kerja agar loyal mengirim pasien ke rumah sakit.
- Rasio pemakaian bahan pemeriksaan
Indikator ini menggambarkan berapa rasio pemakaian bahan dengan
pemeriksaan per jenis. Rumah sakit dapat menilai bagaimana efisiensi di
bagian Radiologi dilaksanakan.
- Indikator rujukan
Rujukan adalah penderita yang datang ke RS dengan pengantar/ rujukan dari
instansi kesehatan lain ( RS lain, puskesmas, balai pengobatan), petugas kesehatan
(dokter, bidan, perawat), polisi dan hukum.
 Persentase pasien yang dirujuk rawat jalan dan rawat inap.
Indikator ini untuk mengetahui berapa persen pasien yang dirujuk
keluar rumah sakit baik dari rawat jalan maupun rawat inap serta kajian penyebab
pasien dirujuk keluar RS sehingga indikator ini dapat membantu RS dalam
merencanakan ke depan yang lebih baik lagi.
 Indikator perinatalogi
Pelayanan rawat inap perinatologi adalah pelayanan rawat inap yang khusus
disediakan bagi bayi baru lahir.
 Rasio kelahiran hidup <2500 gr : jumlah kelahiran
Indikator ini memberikan gambaran berapa banyak bayi lahir dengan berat
badan lahir rendah <2500 gram.
 Rasio kelahiran hidup ≥ 2500 gr :jumlah kelahiran
Bayi yang dilahirkan dengan berat badan ≥ umumnya lebih banyak terjadi dirumah
sakit dan bayi termasuk lahir dengan berat badan normal.
 Rasio mati : jumlah kelahiran
Rasio kelahiran mati biasanya menggambarkan berapa jumlah pasien lahir mati di
suatu RS
 Rasio mati neonatal : jumlah kelahiran
Neonatal sebagaimana diketahui adalah bayi umur 0-14 hari, kematian bayi ini biasa
disebabkan oleh penyakit bawaan lahir atau penyakit yang diderita setelah lahir.
 Rasio kematian asphyxia: jumlah kematian perinatal
Rasio kematian karena asphyxia menggambarkan berapa banyak pasien yang
meninggal karena asphyxia
 Rasio kematian ISPA: jumlah kematian perinatal
Rasio kematian karena ISPA menggambarkan berapa banyak pasien yang meninggal
karena ISPA.
 Rasio kematian diare: jumlah kematian perinatal
Rasio kematian karena Diare menggambarkan berapa banyak pasien yang meninggal
karena diare.
 IndikatorKebidanan
- Rasiopersalinan normal: total persalinan di rumahsakit
Jumlahpersalinan normal umumnya selalu dilakukan di rumah sakit untuk
mengetahui jumlah ibu yang melahirkansecara normal.
- Rasio persalinan dengan komplikasi : total persalinan di RS
Indikator ini dapat memberikan gambaran terhadap persalinan dengan
komplikasi.
- Rasio sectio caesaria: total persalinan di rumahsakit
Rumah sakit perlu menghitung indikator ini agar dapat mengendalikan persalinan
dengan section tanpa alasan medis
- Rasioabortus: total persalinan di rumahsakit
Rasio abortus ini perlu dilakukan agar rumah sakit dapat mengetahui jumlah
abortus yang terjadi.
- Rasio perdarahansebelum persalinan: total persalinan rumah sakit
Indikator ini untuk mengetahui berapa persen perdararahan sebelum
persalinan yang terjadi pada pasien di rumah sakit.
- Rasio perdarahan sesudah persalinan: persalinan di rumahsakit
Indikator ini untuk mengetahui persentase pasien yang mengalami perdarahan
setelah persalinan.
- Rasio preeklamsia: total persalinan di rumahsakit
Indikator ini untuk mengetahui rasio preeclampsia dengan total persalinan yang
terjadi di rumah sakit.
- Rasioeklamsia: total persalinan di rumahsakit
Indikator ini untuk mengetahui rasio eclampsia dengan total persalinan yang terjadi
di rumahsakit
 Indikator Pelayanan Penunjang Non Medis
- Ambulance Service
Banyak nya pelayanan Ambulance → jumlah pelayanan ambulance
Index cost :Indikator ini untuk menghitung antara jumlah biaya dengan jumlah
pelayanan.
- Laundry
Rasio banyak nya cucian dengan pasien rawat inap.

Anda mungkin juga menyukai