Dosen :
Dr. dr. Daniel Ginting, M.Kes
Oleh:
MUHAMMAD ASIH PAMBUDI
NIM. 200101063
Kelas B
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
Negara biasanya merupakan fokus utama dalam analisa kebijakan, ini sebagian
adalah hasil dari keberadaannya yang ada dimana‐mana dan sebagian, karena itu
berperan lebih dalam memutuskan kebijakan‐kebijakan apa yang seharusnya di ambil
dan diterapkan dibandingkan dengan badan‐badan lain. Penetapan kebijakan pemerintah
masuk jauh sampai kedalam hidup orang‐orang dari hal yang sepele sampai hal yang
merubah hidup. Tergantung dimana orang tinggal, negara mungkin akan, mempunyai
fungsi untuk:
Pada bab ini, kita akan memetakan perubahan peran negara dan pasar. Kegiatan
cabangcabang pemerintahan yang berbeda dalam proses kebijakan ditelaah lebih detail
pada bab 4. Bab tersebut dimulai dengan mengkaji keterlibatan negara dalam kesehatan
dan menyajikan argumen yang membenarkan peranan pentingnya. Kita lalu akan
mempelajari mengapa kekecewaan pada pemerintah terus tumbuh selama dua dekade
terakhir ini dan kenapa ini memberi dorongan pada reformasi sektor kesehatan yang
bersifat mendunia. Kebutuhan segera akan sektor swasta yang berorientasi pada
keuntungan dalam pelayanan kesehatan digarisbawahi dan tiga cara yang sangat
mempengaruhi kebijakan kesehatan digambarkan.
3
BAB II
PEMBAHASAN
• Memberi perijinan para penyedia jasa (di semua negara) dan fasilitas‐fasilitas
(sangat umum bagi RS‐RS)
• Mengendalikan pada jumlah dan besarnya sekolah medis (umum), mengatur jumlah
dokter yang berpraktek di daerah tertentu dan membatasi penggunaan teknologi
tinggi (sedang dipertimbangkan di Thailand dan Malaysia)
• Menyediakan insentif untuk praktek di daerah terpencil (dibanyak negara, hal ini
untuk para dokter)
4
• Mengendalikan pelatihan kurikulum
• Menetapkan syarat‐syarat untuk melanjutkan pendidikan
• Memperkenalkan akreditasi untuk fasilitas kesehatan
5
administrasi negara secara umum, yang sering dipandang tidak dekat, tidak demokratis,
tidak responsif, tidak jelas dan bahkan korup, ide untuk mengurangi peran negara ke
negara‐negara berpendapatan tinggi yang lain dan nanti ke negara‐negara berpendapatan
menengah juga. Institusi keuangan internasional, seperti World Bank dan IMF, menekan
pemerintah untuk mengurangi defisit mereka dan mengontrol pengeluaran masyarakat
dengan menerapkan apa yang disebut ‘structural adjustment program’. Sebagai
pengganti pinjaman‐pinjaman dan hibah‐hibah bertarget, pemerintah berjanji untuk
mereformasi perekonomian mereka secara prinsipil dengan swastanisasi dan
mengurangi keterlibatan dan tanggung jawab negara, khususnya dalam pemberian
pelayanan. Dekade ini ditandai dengan perubahan global yang berpihak pada pasar,
dengan skeptisme bersama‐sama pada manfaat solidaritas sosial melalui tindakan
pemerintah. Keruntuhan Uni Soviet lebih jauh menghilangkan kepercayaan pada ide
perencanaan pusat, perekonomian yang dikendalikan negara. Anti negara, filosofi pro‐
pasar dipromosikan diseluruh dunia oleh agen‐agen international dan yayasan ‐ yayasan
swasta. Mereka, sering tepat, mengklaim bahwa sektor publik telalu sering menyediakan
perlindungan daripada pelayanan, memberi pekerjaan daripada layanan dan jasa dan
menggunakan kantor pemerintah untuk menjamin dukungan politik. Sebagai bukti,
mereka memberi perlindungan kinerja buruk, mahal dan staf berlebihan dalam birokrasi,
memberikan pelayanan yang kurang baik dengan fasilitas‐fasilitas buruk.
6
ilegal), bermotivasi rendah, terlihat kurang tanggap dan memungut bayaran pada pasien
untuk pelayanan yang dinyatakan gratis untuk semua oleh pemerintah. Orang‐orang
yang memerlukan pelayanan yang dibiayai publik paling sering gagal mengaksesnya
sedangkan mereka yang terhubung secara politis bisa mendapatkan subsidi negara ini.
Banyak orang, termasuk orang miskin di negara‐negara paling miskin, pada
kenyataannya sangat mengandalkan sektor swasta‐ pembayaran yang mengundang
bencana.
7
para staf dapat berkinerja buruk tanpa berakibat pada diri mereka, yang menghasilkan
buruknya keseluruhan kinerja sistem. Mereka mempunyai sedikit alasan untuk bekerja
dengan baik karena mereka tidak mendapat keuntungan pribadi dari pencapaian tujuan
kinerja, tidak seperti di bisnis. Kedua teori mengarahkan pada insentif yang memotivasi
petugas‐petugas negara dan bagaimana ini mempengaruhi kebijakan‐kebijakan yang
mereka inginkan.
8
mereka. Desentralisasi menyalurkan kekuasaan dari Departemen Kesehatan kepada
organisasi lain.
2.4.1 Definisi
9
sektor perdagangan. Banyak perusahaan mengejar tujuan‐tujuan tambahan lainnya,
misal: sosial, lingkungan atau minat pekerja. Namun hal ini merupakan tambahan dan
pendukung dari tujuan utama yang mementingkan keuntungan. Tanpa keuntungan dan
laba bagi pemegang saham akan membuat perusahaanperusahaan mati.
10
publikasi‐publikasi serta kelompok ini sebagai institusi yang ilmiah dan independen
(James 2002).
Kelompok kecil yang didukung oleh industri bisa juga berpengaruh dalam
proses kebijakan politik. ARISE, Associates for Research into the Science of
Enjoyment, mempromosikan kenikmatan rokok, alcohol, kafein dan coklat. Dengan
dukungan dari perusahaan‐perusahaan besar seperti British American Tobacco, Coca
Cola, Philip Morris, RJR, Rothmans, Miller Beer dan Kraft, mereka menerbitkan artikel
yang mempromosikan dan mendukung kebebasan konsumen sehubungan dengan
makanan‐makanan tersebut dan menekan regulasi di masyarakat. Satu publikasi
berjudul Bureucracy against Life: The Politicisation of Personal Choice menyerang
European Community karena membatasi pilihan pribadi dalam konteks dugaan bahaya
alcohol, tembakau, kafein dan meningkatnya makanan yang dianggap paternalis.
2.4.2 Apa yang membuat sektor swasta pelaku yang kuat dalam kebijakan politik
11
negara terbesar didunia, 10 perusahaan farmasi terbaik, dengan pendapatan kotor
negara‐negara berpendapatan rendah pada tahun 2003 – perhatikan bagaimana
perusahaan‐perusahaan ini mengalahkan ukuran ekonomi kolektif di negara‐negara
termiskin. Laba dari top 50 perusahaan farmasi dibukukan sampai 466 milyar dolar AS
di tahun 2003 yang telah naik dari 296 milyar dolar AS dua tahun sebelumnya (Sellers
2004). Bandingkan besarnya penjualan perusahaan dengan budget tahunan WHO: yang
hanya 1 milyar dolar AS dan tidak bertambah selama satu decade.
Pada bab 1 pembedaan antara kebijakan swasta dan publik telah ditulis. Kita
belajar bahwa sektor swasta mengembangkan kebijakan kesehatan – apakah menetapan
peraturan yang keras bagi para pekerjanya (contoh: cuti sakit) atau asosiasi industri
membuat kebijakan untuk para anggotanya (contoh: sehubungan dengan polusi
lingkungan). Hal ini adalah salah satu cara sektor swasta terlibat dalam kebijakan
kesehatan, melalui Self Regulation. Sekarang kita akan membahas penyusunan
kebijakan kesehatan swasta dengan lebih mendetail, dan ada dua mekanisme tambahan
dimana sektor swasta terlibat dalam kebijakan kesehatan. Salah satunya mungkin jelas
bagi kita setelah mengisi tabel 3.1, keterlibatan sektor swasta dalam pembuatan
kebijakan publik. Sebagai tambahan, sebuah bentuk baru kerjasama, disebut ‘ko‐
regulasi’, memberikan jalan tengah antara selfregulation dan kebijakan publik.
12
mengelompokkan, memproduksi dan menangani barang‐barang atau pelayanan‐
pelayanan khusus rutin dipergunakan oleh kelompok perusahaan dan industri.
Seseorang yang bisa membedakan dua tipe self‐regulation ini. Pertama, usaha‐
usaha yang dibuat untuk mengatur apa yang disebut standar pasar swasta dan kedua,
peraturan untuk ‘standar sosial’. Dalam hal standar pasar, bagian‐bagian dari produk,
proses dan praktek bisnis menjadi bahan bagi self‐regulation yang bertujuan
memfasilitasi perdagangan. Standar umum membantu bisnis dengan mengurangi biaya
transaksi, memastikan kesesuaian dan menciptakan kompetisi yang adil bagi semua
perusahaan yang ada di pasar. Ada ribuan contoh self‐regulation dari peraturan
pembuatan iklan (yang, contohnya: mungkin melarang iklan produk‐produk yang tidak
sehat untuk anak‐anak) untuk memberikan standar pengaturan voltase dalam peralatan
medis sampai memberikan standar pada klaim secara elektronik medis.
13
competitor sehingga menaikkan bagian pasar mereka. Ketiga, pengunaan peraturan
sehubungan dengan permintaan konsumen atau pemegang saham menunjukkan bahwa
mereka medengarkan dan bisa meningkatkan penjualan dan investasi. Tergantung pada
masalahnya, peraturan bisa digunakan untuk bertahan dari boikot konsumen dan juga
peraturan publik. Seperti yang bisa kita lihat, ada logika pasar untuk kode – kode aturan.
Pada bab selanjutnya kita akan belajar lebih tentang bagaimana pemerintah
membuat dan menerapkan kebijakan publik – dan ada contoh untuk menggambarkan
keterlibatan sektor swasta dalam prosesnya. Sektor swasta sering terpengaruh oleh
kebijakan publik, akibatnya mereka mencoba mempengaruhi isi kebijakan tersebut.
Sektor swasta mempunyai pengaruh dalam berbagai cara. Perusahaan‐perusahaan sering
menyediakan dana untuk partai politik dan untuk kampanye politik dengan harapan
bahwa saat partai dan politisi tersebut terpilih, mereka akan lebih merespons permintaan
perusahaan‐perusahaan agar dapat terlibat dalam proses kebijakan.
14
Organisasi‐organisasi swasta juga melobi untuk atau melawan kebijakan
tertentu. Pengaruh juga bisa didapat melalui keterlibatan perusahaan dalam kepanitiaan
pemerintah dan kelompok kerja. Terlebih lagi, eksekutif perusahaan juga berkompetisi
untuk posisi di kantor pemerintahan. Jika berhasil, bisa mengambil posisi yang sejalan
dengan kepentingan bisnis. Ko‐regulasi
Ko‐regulasi memberikan “jalan ketiga” antara undang‐undang dan peraturan‐
sendiri. Ini mungkin dianggap sebagai keterlibatan sektor publik dalam pengaturan‐
sendiri oleh kelompok bisnis. Idenya adalah pemerintah dan sektor swasta akan
bernegosiasi atas serangkaian kebijakan yang disetujui atau tujuan peraturan. Kemudian,
sektor swasta akan mengambil tanggung jawab atas penerapan ketentuan tersebut.
Pelaksanaan pengawasan tetap menjadi tanggung jawab masyarakat atau diserahkan
pada pihak ketiga – kadang‐kadang pada LSM pengawas. Gagasan Ko‐regulasi sering
melibatkan kerjasama antara masyarakat, swasta dan pelaku sosial masyarakat.
15
BAB III
PENUTUP
Pada bab ini kita telah belajar mengapa negara dianggap sebagai pelaku
terpenting dalam pembuatan kebijakan. Meskipun penting untuk memahami peran
negara dalam pembuatan kebijakan,namun analisis yang dipusatkan seluruhnya pada
negara tidak cukup. Hal ini terjadi karena peran negara telah berubah dan sektor swasta
sekarang berperan lebih menonjol dalam pembuatan kebijakan kesehatan –secara
independen atau bekerja sama dengan negara.
16
DAFTAR PUSTAKA
Boseley S (1999). Drug firm asks public to insist NHS buy its product. The Guardian.
29 September
Bureau Van Dijk. Osiris database, Dow Jones Global Index, latest company
information. Accessed at: http://osiris.bvdep.com, 2 March 2005
Burton B dan Rowell A (2003). Unhealthy spin. British Medical Journal 326: 1205‐7
Mills AJ dan Ranson MK (2005). The design of health systems. In Merson MH, Black
RE dan Mills AJ (eds). International Public Health: Disease, Programs, Sytems
and Policies. Subury MA: Jones and Bartlett
Muggli ME, Hurt RD, dan Repace J (2004). The tobacco industry’s political efforts to
detail the EPA repor on ET. American Journal of Preventive Medicine. 26(2):
167‐77
17