NIM : 32019013
S1 kebidanan/V
Jawab.
1. Kebijakan kesehatan nasional merupakan sejumlah keputusan yang dibuat oleh mereka yang
bertanggung jawab dalam bidang kesehatan, untuk dapat memberikan arahan dalam pemecahan
masalah kesehatan supaya tujuan tercapai. Sektor kesehatan merupakan bagian penting dari
perekonomian di berbagai negara. Sejumlah pendapat menyatakan bahwa sektor kesehatan sama
dengan spons yang dapat menyerap banyak sumber daya nasional untuk membiayai banyak tenaga
kesehatan (Thabrany, 2014).
2. Menurut Leichter dalam Kent Buse (2009), faktor-faktor yang memengaruhi kebijakan kesehatan
adalah:
1. Faktor Situasional
Keadaan ini merupakan kondisi yang tidak permanen atau khusus yang dapat
berdampak pada kebijakan. Faktor ini bersifat satu kejadian atau terlalu lama menjadi
perhatian publik.
2. Faktor Struktural
a. Sistem politik yaitu mencakup keterbukaan sistem dan kesempatan bagi warga
b. Bidang ekonomi dan dasar untuk tenaga kerja (contohnya banyak tenaga yang
terlatih pada satu daerah, tapi pekerjaan sedikit, maka negara dapat
d. Kekayaan suatu negara akan berpengaruh kuat terhadap jenis layanan kesehatan.
3. Faktor Budaya
beberapa negara para wanita tidak dapat mudah mengunjungi fasilitas kesehatan
4. Faktor Internasional
3.Kebijakan-kebijakan yang telah dilakukan oleh pemerintah untuk bidang kesehatan adalah sebagai
berikut.
Alat kesehatan (APD, test kit, reagen, ventilator, hand sanitizer, dll)
Sarana dan prasarana kesehatan, antara lain upgrade 132 rumah sakit rujukan bagi penanganan pasien
Covid-19, termasuk Wisma Atlet;
Dukungan SDM.
Tenaga medis pusat sebesar Rp1,3 triliun dan tenaga medis daerah Rp4,6 triliun;
Insentif dokter (spesialis Rp15 juta/bulan), dokter umum (Rp10 juta/bulan), perawat (Rp7,5 juta/bulan),
dan tenaga kesehatan lainnya (Rp5 juta/bulan). Diberikan selama 6 bulan.
3. Rp300 miliar untuk santunan kematian bagi tenaga kesehatan (Rp300 juta/orang);
4. Rp3 triliun dialokasikan ke subsidi iuran untuk penyesuaian tarif Pekerja Bukan Penerima Upah dan
Bukan Pekerja sesuai Perpres 75 tahun 2019.
5. Pemerintah juga menyediakan alokasi anggaran untuk biaya perawatan pasien Covid-19 yang
disentralisasi melalui Kementerian Kesehatan
6. Pemberian fasilitas pajak terhadap barang dan jasa yang diperlukan dalam penanganan pandemi
Covid-19:
PPN ditanggung pemerintah bagi badan/instansi pemerintah, rumah sakit rujukan, atau pihak lain yang
ditunjuk untuk membantu penanganan COVID-19 atas impor, perolehan, dan/atau pemanfaatan barang
dan jasa untuk penanganan COVID-19
7. Relaksasi ketentuan impor alat kesehatan untuk keperluan penanganan COVID-19 berupa
pembebasan dari kewajiban izin edar atau Special Access Scheme (SAS).