LINGKUNGAN KEBIJAKAN
PUBLIK PUBLIK
500
Surkenas 2004 dan SDKI
2007
400
AKB NTT dari 62 menjadi 57
300 Per 1000 kelahiran Hidup,
200
penurunan 5 /100 KH.
Tk Nasional 52 menjadi 34
per 1000 KH
100
0
AKI NTT AKI NAS Turun: 18 per 1000 KH dari
Surkesnas 2004 SDKI 2007
Sumber: Seram 2011 (Strategi Revolusi KIA sebagai upaya penurunan AK dan AKB melalaui program
sister Hospotal Prov NTT. Dalam seminar Percepatan MDG4 dan mDG5 dgmemperkuat Tindkan preventyif dam
kuratif secara sinergis)
Kebijakan Kesehatan di Indonesia
• Indikator keberhasilan dalam Revolusi KIA:
1) Indikator keberhasilan antara
– Jumlah fasilitas kes yg memadai
– Pembuatan peraturan –pertauran yg memayungi
– Jumlah ibu hamil yg melahirkan di faskes
• 2) Indikator keberhasilan akhir
– Penurunan kematian bayi dan ibu sesuai dengan target yg ditetapkan
diharapkan dpt mencapai minimal sama dg nasional atau lebih
rendah dari nas,
Kebijakan Kesehatan di Indonesia
3. Tenaga Kesehatan/warga negara asing.
Permenkes no 317 /Menkes/Per/III/2010 tentang pendaya
gunaan tenaga asing di Indonesia, memuat beberapa ketentuan
tentang implementasi kebijakan yg membolehkan masuknya
tenaga kerja WNA di Indonesia. Peraturan mekanIsme perizinan
dan pengawasannya sudah disiapkan.
Hal ini perlu dicermati, karena tanpa pengawasan yg memadai
dpt membahayakan keselamatan dan kes bgs Indonesia.
Kebijakan Kesehatan di Indonesia
3. Tenaga Kesehatan/warga negara asing (TK-WNA)
TKA – WNA. WNA yg tinggal terbatas yg memiliki pengetahuan dan / ketrampilan melalaui Pendidikan di bid kes
dan bermakud bekerja atau berpraktik di fasyan kes di wil Indonesia.
Pendayagunaan dipoertimabngkan sepanjang tdp hub bilateral antara NKRI dan Negara Asal TK-WNA ybs.,
dibuktikan dg adanya hub diplomatic dg Indonesia. TK-WNA harus memiliki sertifikat komptensi yg diperoleh
sesuai dg Per UU
Psl 3,4 da 5 disebutkan TK-WNA hanya bekerja di fas yankes tertentu atas permintaan pengguna TK-WNA dan
dilarang berpraktik mandiri, termasuk dlmrk kerja sosial, menduduki jabatan prsonalia, dan jabatantertentu,
melaks tugas pkerjaan yg tdks esuai keahlian, jabatan, fasilitas ysankes dan te,pat atau wilker yg telah ditentukan
dalam IMTA.
Bidang pekerjaan dpt: a) Pemberi pelatihan dl rangka alih tehnologi dan pengetahuan, dan b) Pemberi Pelayanan.
Psl 11,12 : TK-WNA pemberi layanan hanya bekerja di RS kelas A dan B yg telah terakreditasi serta fas yankes
tertentu yg ditetapkan Menkes dan harus melakukan alih tehnologi dan pengetahuanb,
Kebijakan Kesehatan di Indonesia
3. Tenaga Kesehatan/warga negara asing (TK-WNA)
Harus memiliiki izin operasional tetap dan minimal telah berjalan 2
tahun,
Psl 23 TK-WNA berhak mendapatkan perlindungan hukum dan melaks
pekerjaan sesuai standar profesinya sesuai peraturan per UU.
Psl 24 konsekuesinya, TK;WNA berkewajiban menyampaikan laporan
kegiatan atau pekerjaan seusai dg kompetensinya periodic ke organisasi
profesi dg tembusan Menkes,Kadinkes prov dan Kab./Kota.
Ikhtisar
1. Kebijakan public adalah suatu’arahan”untuk melakukan atau tidak
melakukan tindakan tertentu sehingga menggerakkan seluruh sector atau
perangkat pemerintahan dan menciptakan perubahan pada kehidupan yg
terkena dampak dari kebijakan tsb.
2. Kebijakan Kesehatan memiliki karakteristik tersendiri yg mengakomodasi
keunikan sector Kesehatan antara lain adalah:kompleksitasnya sebagai hak
dasar, consumer ignorance, uncertainty, dan eksternalitas yg tinggi.
3. Sistem kebijakan (policy system) merupakan interaksi dari tiga hal antara
lain kebijakan public, pelaku kebijakan, dan lingkungan kebijakan. Lahirnya
suatu kebijakan dapat dipahami melalui telaah terhadap ketiga unsur
tersebut.
Ikhtisar
4. Pada tahun 2011 Kementerian Kesehatan menggulirkan tujuh Reformasi
pembangunan Kesehatan yaitu: 1) revitalisasi pelayanan kesehatan 2)
ketersediaan distribusi, retensi, dan mutu SDM, 3) ketersediaan,
distribusi, kemananan, mutu, efektivitas, keterjangkauan obat, vaksin,
dan alat Kesehatan, 4)Jaminan Kesehatan, 5)keberpihakan kepada
Daerah Tertinggal Perbatasan dan Kepulauan (DTPK) dan Daerah
Bermasalah Kesehatan (DBK), 6) reformasi birokrasi dan 7) world class
health care.
5. Hierarki Kebijakan dapat dilihat dari berbagai sudut pandang seperti
system politik, wilayah geografis otoritas pembuat kebijakan, dan isi,
waktu dan prioritas penetapan kebijakan.
AKTIVITAS
1. Sebutkan tiga kunci untuk menjelaskan definisi kebijakan
publik, kebijakan kesehatan menurut pemahaman anda
2. Pikirkan elemen atau prinsip-prinsip apa yg harus ada pada
sebuah kebijakan Kesehatan untuk memenuhi kriteria
kebijakan public yg baik.
.
AKTIVITAS
3. Pilih satu kebijakan yg berlaku secara nasional dan jelaskan karakteristik uniknya,
Jelaskan pula komponen atau unsur yg dalam system kebijakan tsb beserta
keterkaitan/interaksi antara unsur unsurnya.
1)revitalisasi pelayanan kesehatan
2)ketersediaan distribusi, retensi, dan mutu SDM (Penemopatan Bidan di Desa dll)
3)ketersediaan, distribusi, kemananan, mutu, efektivitas, keterjangkauan obat, vaksin,
dan alat Kesehatan,
4)Jaminan Kesehatan Nasional
5)keberpihakan kepada Daerah Tertinggal Perbatasan dan Kepulauan (DTPK) dan Daerah
Bermasalah Kesehatan (DBK) (missal: Dokter Nusantara dll)
6)Kebijakan Nasional lainnya (Misalnya Pengendalian COVID-19, ASI Ekslusif, Germas,
Revolusi KIA/akselerasi Penurunan Angka Kematian Ibu)
.
Daftar Pustaka
• Ayuningtyas, Dumilah (2015). Kebijakan Kesehatan: Prinsip dan
Praktik. Jakarta: Raja Grafindo Persada
• Ayuningtyas, D. 2018.Analisis Kebijakan Kesehatan, Prinsip dan
aplikasi, Jakarta, PT RajaGrafindo Persada.
• Dunn, William N., 2000. Public Policy Analysis An Introduction.
Diterjemahkan oleh Wibawa, S., dkk. Pegantar Analisis Kebijakan
Publik, Edisi kedua, Gajahmada Universitas Pres
• Kent Buse, Nicholas Mays&Gill Walt,2013. Making Health Policy ,
Understanding public health
• UGM. Jaringan Kebijakan kesehatan Indonesia, 2019