Anda di halaman 1dari 12

NEGARA DAN SEKTOR SWASTA DALAM

KEBIJAKAN KESEHATAN

Disusun Oleh Kelompok II


Nuranida Umawaitina (B1B120001)

Upilian Sriyati Jehalu (B1B120008)

Nur Aziza B (B1B120010)

Nur Azizah Ahmad (B1B120023)

Feliksius Sare Open (183145261066)

UNIVERSIITAS MEGA REZKY MAKASSAR


FAKULTAS TEKNOLOGI KESEHATAN
PRODI S1 ADMINISTRASIH RUMAH SAKIT
TAHUN AJARAN 2021/2022

1
KATA PEANGANTAR

Syukur alhamdulilah senantiasa kami panjakan kehadirat allah SWT


yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata
kuliah Matematika dengan judul“NEGARA DAN SEKTOR SWASTA
DALAM KEBIJAKAN KESEHATAN”

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas


dari bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan do’a,saran,dan
kritikan.sehingga makalah ini dapat terselesaikan
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kitaa
miliki.Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan
bahkan kritikan yang membangun dari berbagai pihak.Akhirnya kami
berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia
pendidikan.

2
DAFTAR ISI
Sampul.....................................................................................................1
Kata Pengantar........................................................................................2
Daftar isi..................................................................................................2
BAB I. PENDAHULUAN......................................................................4
A. Latar Belakang..........................................................................4
B. Rumusan masalah......................................................................4
BAB II. PEMBAHASAN.......................................................................5
A. Pengertian Negara Dan Sektor Swasta ...........................................5
B. Pengertian Kebijakan kesehatan ........................................................7
C. Negara dan Sektor Swasta Dalam Kebijakan Kesehatan....................8
BAB III. PENUTUP................................................................................11
A. Kesimpulan..................................................................................11
B. Saran............................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................12

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAK ANG

Sistem kesehatan tidak hanya dijalankan oleh pelaku yang berasal


dari kelompok pemerintah, tetapi juga ada pelaku dari sektor privat (swasta),
terutama untuk penyedia layanan kesehatan (provision) dan pembiayaan
kesehatan (financing). Keterbatasan kemampuan pemerintah untuk
menjalankan system kesehatan merupakan salah satu penyebab munculnya
pelaksana dari sektor swasta. Keberadaan sektor swasta dengan berbagai
macam motif dan bentuk organisasinya telah memberikan kontribusi yang
signifikan dalam pencapaian kinerja sistem kesehatan. Namun demikian,
berbagai pengalaman di lapangan menunjukkan bahwa masih ada ruang
untuk pengembangan peran sektor swasta dan masih terbukanya
kesempatan untuk menyamakan misi (mission alignment) antara pelaku dari
pemerintah dan pelaku dari swasta.

kesehatan Peran yang dilakukan pemerintah dalam sektor kesehatan


sekarang ini telah berhasil meningkatkan derajad kesehatan masayarakat
cukup bermakna, walaupun masih dijumpai berbagai masalah dan hambatan
yang akan mempengaruhi pelaksanaan pembangunan
Kebijakan kesehatan dapat meliputi kebijakan publik dan swasta
tentang kesehatan. Kebijakan ini mencakup sektor publik (pemerintah)
sekaligus sektor swasta. Tetapi karena kesehatan dipengaruhi oleh banyak
faktor penentu diluar sistem kesehatan, para pengkaji kebijakan kesehatan
juga menaruh perhatian pada segala tindakan dan rencana tindakan dari
organisasi diluar sistem kesehatan yang memiliki dampak pada kesehatan.

B. Rumusan Masalah

A. Pengertian Negara Dan Sektor Swasta

B. Pengertian Kebijakan kesehatan

C. Negara dan Sektor Swasta Dalam Kebijakan Kesehatan

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Negara Dan Sektor Swasta

Negara adalah suatu organisasi yang di dalamnya terdapat rakyat,


wilayah yang permanen, dan pemerintahan yang sah. Dalam arti luas
negara merupakan sosial (masyarakat) yang diatur secara konstitusional
(berdasarkan undang – undang) untuk mewujudkan kepentingan bersama.
Sektor swasta adalah bagian dari ekonomi di mana barang dan jasa
diproduksi dan didistribusikan oleh individu dan organisasi yang bukan
bagian dari pemerintah atau birokrasi negara. Swasta di bidang kesehatan
adalah semua organisasi dan individu yang dalam melaksakan kegiatannya
tidak langsung dikendalikan oleh Pemerintah. Ini termasuk perusahaan
swasta dan individu ynng mencari untung (for-profit) serta organisasi
swasta yang tidak . mencari untung (non-prof it) (WHO, Mexico 1991).

a) Peran Negara dalam Sistem Kesehatan

pemerintah mempunyai tempat utama dalam pendanaan


pelayanan kesehatan di sebagian besar negara. Sebagai tambahan,
negara memegang peranan utama dalam mengalokasikan sumber
daya-sumber daya untuk prioritas-prioritas kesehatan yang
berkompetisi dan dalam mengatur cakupan kegiatan kesehatan. Satu
contoh: pikirkan peranan yang mungkin dipunyai negara dengan
regulasi layanan antar perawatan kesehatan. Mills and Ranson (2005)
telah mengidentifikasi mekanisme regulasi yang sudah diterapkan oleh
negara dengan pendapatan rendah dan menengah.

5
Untuk mengatur kualitas pelayanan kesehatan, pemerintah telah:

 Memberi ijin para praktisi kesehatan


 Mendaftar fasilitas-fasilitas kesehatan
 Mengendalikan jenis pelayanan yang disediakan
 Mensyaratkan para penyedia jasa untuk membuat prosedur
penanganan keluhan
 Mensyaratkan adanya informasi untuk mengawasi kualitas
 Mengendalikan pelatihan kurikulum
 Menetapkan syarat-syarat untuk melanjutkan
pendidikanMemperkenalkan akreditasi untuk fasilitas kesehatan

b) Penggagasan Kembali Pemerintah dan Reformasi Sektor


Melihat permasalahan-permasalahan luas di sektor kesehatan ini,
tidaklah mengejutkan bahwa ide reformasi siap digunakan. Maksud
reformasi sangat dipengaruhi oleh ideologi yang berlaku tentang peran
pemerintah yang sepatutnya dan pemberian pelayanan kesehatan
pemerintah. Peran negara dikurangi, ketentuan kesehatan dibuat lebih
efektif dengan memperkenalkan kompetisi dan desentralisasi pengambilan
keputusan dan sektor swasta dimampukan untuk mempunyai peranan yang
lebih luas

6
B. Pengertian Kebijakan kesehatan
Kebijakan sering di artikan sebagai sejumlah keputusan yang dibuat
oleh mereka yang bertanggung jawab dalam bidang kebijakan tertentu
(bidang kesehatan, lingkungan, pendidikan atau perdagangan). Orang-
orang yang menyusun kebijakan disebut dengan pembuat kebijakan.
Kebijakan dapat disusun di semua tingkatan (pemerintah pusat atau
daerah, perusahan multinasional atau daerah, sekolah atau rumah sakit).

Kebijakan merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan


layanan kesehatan (Walt 1994). Menurut Walt, kebijakan kesehatan
serupa dengan politik dan segala penawaran terbuka kepada orang yang
berpengaruh pada penyusunan kebijakan, bagaimana mereka mengolah
pengaruh tersebut, dan dengan persyaratan apa. Kebijakan kesehatan
adalah segala sesuatu untuk mempengaruhi faktor-faktor penentu di sektor
kesehatan agar dapat meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.

1. Sektor Berorientasi Keuntungan dan Kebijakan Kesehatan

sektor swasta yang berorientasi keuntungan dalam


bidang kesehatan. Saat sektor swasta aktif dalam
pemberian pelayanan kesehatan, biasanya kebijakan dan
peraturan kesehatan kurang dipikirkan. Ini sangat
mengejutkan karena sulit mengidentifikasi kebijakan-
kebijakan kesehatan di mana sektor swasta tidak
mempunyai kepentingan dan peran

Sektor swasta berorientasi keuntungan (atau perdagangan)


mempunyai ciri orientasi pasarnya. Sektor ini mencakup
organisasi yang bertujuan mendapatkan keuntungan bagi para
pemiliknya. Keuntungan atau laba investasi, adalah ciri utama
sektor perdagangan. Banyak perusahaan mengejar tujuan-
tujuan tambahan lainnya, misal: sosial, lingkungan atau minat
pekerja. Namun hal ini merupakan tambahan dan pendukung
dari tujuan utama yang mementingkan keuntungan. Tanpa
keuntungan dan laba bagi pemegang saham akan membuat
perusahaan-perusahaan mati.

7
2. Apa yang membuat sektor swasta menjadi pelaku kuat dalam kebijakan
politik?

Kekuatan adalah kemampuan untuk mencapai hasil yang


diinginkan. Sumber-sumber daya sering memberikan kekuatan
dan, dengan dasar tersebut, , kekuatan beberapa industri dan
firma mungkin menjadi jelas bagi kita.Perusahaan-perusahaan
atau swasta memberi pemerintah pendapatan berupa pajak.
Beberapa dari antara mereka adalah perusahaan besar dalam
bidang perekonomian, dan pemerintah mendapatkan pengaruh
dalam masalah-masalah internasional dengan menggunakan
keistimewaan perusahaan-perusahaan besar.

C. Negara dan Sektor Swasta Dalam Kebijakan Kesehatan

Kebijakan kesehatan dapat meliputi kebijakan publik dan swasta


tentang kesehatan. Kebijakan kesehatan diasumsikan untuk merangkum
segala arah tindakan (dan dilaksanakan) yang mempengaruhi tatanan
kelembagaan, organisasi, layanan dan aturan pembiayaan dalam system
kesehatan. Kebijakan ini mencakup sektor publik (pemerintah) sekaligus
sektor swasta. Tetapi karena kesehatan dipengaruhi oleh banyak faktor
penentu diluar system kesehatan, para pengkaji kebijakan kesehatan juga
menaruh perhatian pada segala tindakan dan rencana tindakan dari
organisasi diluar system kesehatan yang memiliki dampak pada kesehatan
(missalnya : pangan, tembakau atau industri obat).

Paradigma pembangunan kesehatan yang baru yaitu paradigma sehat


merupakan upaya untuk lebih meningkatkan kesehatan masyarakat yang bersifat
proaktif. Paradigma sehat sebagai model pembangunan kesehatan yang dalam
jangka panjang diharapkan mampu mendorong masyarakat untuk mandiri dalam
menjaga kesehatan melalui kesadaran yang lebih tinggi pada pentingnya
pelayanan kesehatan yang bersifat promotif dan preventif. Pembangunan
kesehatan dapat dipercepat pencapaiannya apabila pemerintah dan sektor swasta
berkolaborasi secara sinergis dalam pelayanan kesehatan maupun pembiayaan
kesehatan guna meningkatkan derajad kesehatan masyarakat.

8
Yang mendasari pemerintah menjadi peran sentral dan primer serta
bertanggungjawab dalam kebijakan kesehatan, yaitu :

a. Banyaknya tenaga kesehatan melakukan praktik mandiri tanpa izin, dan


sering terjadinya mall praktik.
b. Menurunnya kualitas pelayanan kesehatan dan semakin banyaknya
Komplain masyarakat atas pelayanan kesehatan.
c. Belum meratanya distribusi tenaga kesehatan sampai pada tingkat
pedesaan.
d. Belum optimalnya fasilitas-fsilitas pelayanan kesehatan ditingkat pedesaan.
e. Layanan kesehatan belum dimanfaatkan secara optimal karena faktor
pembiayaan belum dijadikan sebagai bahan pertimbangan oleh provider
maupun user,
f. Kekuatan monopoli diciptakan oleh professional medis, perusahaan obat-
obatan, dan rumah sakit tertentu, menyebabkan pembiayaan tinggi.
g. Semakin banyaknya institusi layanan kesehatan disektor swasta, sehingga
memungkinkan tenaga kesehatan untuk bekerja di tempat-tempat yang
mendatangkan keuntungan lebih besar.
h. Kesenjangan informasi antara konsumen dan penyedia, dimana konsumen
berada dalam posisi dirugikan dan penyedia dalam hal ini swasta berada di
dalam posisi yang kuat untuk mengambil keuntungan dari
ketidakseimbangan tersebut.

 Untuk menyikapi kondisi tersebut, pemerintah mengambil


langkah, guna mengatasi masalah tersebut melalui peran strategis.
Peran pemerintah sebagai titik sentral dan dominan dalam sektor
kesehatan sekarang ini ada tiga yaitu : sebagai regulator, pemberi dana
dan pelaksana kegiatan. Peran Pemerintah sebagai Regulator dan
penetap kebijakan pelayanan Kesehatan dapat dilakukan oleh
Kementerian Kesehatan di Pemerintah Pusat melalui Sistem Kesehatan
Nasional di Tingkat Indonesia dan Sistem Kesehatan Daerah di tingkat
Provinsi dan Kabupaten/Kota.
 Untuk mengamankan peran tersebut pemerintah membuat suatu
kebijakan tentang standar pembiayaan yang bertujuan untuk
menghindari terjadinya persaingan pembiayaan dan monopoli
pembiayaan kesehatan yang dilakukan oleh pihak swasta. Kebijakan
dapat disusun disektor swasta dan pemerintah. Di sektor swasta,
konglomerat multinasional dapat menyusun kebijakan bagi semua anak
perusahaannya diseluruh dunia, tetapi memberi kesempatan kepada

9
anak perusahaan di daerah untuk memutuskan kebijakan mereka
sendiri dengan sejumlah syarat:
- Mengontrakkan kegiatan tertentu kepada swasta
- Mendorong perkembangan JPKM (Jaminan Pemeliharaan
Kesehatan Masyarakat)
- Menyesuaikan tarif untuk meningkatkan pendapatan
- Membayar swasta sesuai dengan mutu pelayanan di fasilitas
pemerintah
- Otonomi RS Pemerintah ( : RS Unit Swadana)
- Mengembangkan asuransi kesehatan nasional
- Swasta ikut menanggung biaya pendidikan tenaga

dalam melaksanakan kebijakan kesehatan bukan hanya


pelayanan kesehatan saja, tetapi dalam hal pendanaan kesehatan,
pemerintah juga perlu menggandeng sektor swasta untuk membantu
mengatasi masalah pembiayaan kesehatan di negara kita. Upaya yang
sudah dilakukan pemerintah adalah menggandeng Bank Dunia untuk
mewujudkan reformasi kesehatan.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Swasta di bidang kesehatan adalah semua organisasi dan individu yang dalam
melaksakan kegiatannya tidak langsung dikendalikan oleh Pemerintah. Ini termasuk
perusahaan swasta dan individu ynng mencari untung (for-profit) serta organisasi swasta
yang tidak . mencari untung (non-prof it) (WHO, Mexico 1991).

Sektor swasta dalam melaksanakan kebijakan kesehatan bukan hanya pelayanan


kesehatan saja, tetapi dalam hal pendanaan kesehatan, pemerintah juga perlu
menggandeng sektor swasta untuk membantu mengatasi masalah pembiayaan kesehatan
di negara kita. Upaya yang sudah dilakukan pemerintah adalah menggandeng Bank
Dunia untuk mewujudkan reformasi kesehatan.

B. Saran

1) Pemerintah seharusnya tidak berkompetisi dengan sektor swasta dalam


memberikan pelayanan kesehatan.
2) Pemerintah juga harus mempercepat implementasi sistem regulasi yang berbasis
kompetensi untuk menjamin kualitas pelayanan kepada masyarakat, sehingga
masyarakat tidak memilih berobat ke praktik swasta.

11
DAFTAR PUSTAKA

hhtp://naryubo.blogspot.com/2015/01/peran-negara-dan-sektor-swasta-dalam-html?m=1

https://id.scribd.com/document/4928871/NAGARA-DAN-SEKTOR-SWASTA-DALAM-
KEBIJAKAN-KESEHATAN

12

Anda mungkin juga menyukai