NIM: 200101063
KELAS B
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi Kepuasan
2. Kepuasan pasien
9
Hal ini lebih berkaitan dengan konsekuensi sifat pelayanan kesehatan itu
pasien dalam menilai mutu atau pelayanan yang baik, dan merupakan
pengukuran penting yang mendasar bagi mutu pelayanan. Hal ini karena
dengan nilai dan harapan pasien yang mempunyai wewenang sendiri untuk
2004).
yang pernah dirasakan, oleh karena itu prilaku konsumen dapat juga
(Kusumapraja, 1997).
dilandasi oleh pengalaman masa lalu, pendidikan, situasi psikis waktu itu
dan pengaruh lingkungan waktu itu, tetapi tetap akan didasari oleh
dari pembeli jasa kepada pasien sesuai dengan apa yang dipersepsikan
2004) :
kepada konsumen.
e. Kesenjangan antara jasa yang diharapkan dan jasa aktual yang diterima
konsumen.
11
diperoleh hasil yang optimal bagi setiap pasien dan pelayanan kesehatan
antara tingkat rasa puas atau hasil dan derita-derita serta jerih payah yang
pelayanan yang diberikan sesuai harapan pasien atau bahkan lebih dari apa
profesi.
yang disepakati dalam suatu profesi, atau dengan kata lain yaitu bila
12
kesehatan
kerabat serta janji dan informasi dari penyedia jasa dan pesaing. Kepuasan
pelanggan.
b. Ghost shopping
pengalaman mereka.
ini lebih fokus pada apa yang ingin diteliti sehingga hasilnya pun akan
lebih valid.
adalah tersedianya umpan balik yang segera, berarti dan obyektif. Dengan
miningkat.
memberi pelayanan.
hati diikuti oleh pasien yang merasa puas terhadap pelayanan rumah
sakit.
b. Terciptanya citra positif dan nama baik rumah sakit karena pasien yang
6. Klasifikasi kepuasan
merasa sangat tidak puas apabila hasil pelayanan yang diberikan oleh
yang diberikan oleh perawat belum memenuhi harapan pasien maka pasien
puas apabila pelayanan yang diberikan oleh perawat melebihi apa yang
diharapkan pasien.
18
pelayanaan saja, tetapi juga dipengaruhi faktor dari luar maupun dari dalam
pengetahuan dan sikap. Faktor dari luar mencakup budaya, sosial ekonomi,
keakuratan penanganan.
cepat.
kejujuran), jaminan rasa aman (dari risiko dan keraguan), pengertian (upaya
dirasakan.
20
puasnya pasien biasanya ditentukan oleh hal-hal meliputi mutu produk atau
berkaitan dan ditentukan oleh mutu kerja para perawat, sehubungan dengan
1. Pengetahuan
2. Kesadaran
3. Sikap positif
terhadap suatu stimulus atau objek. Sedangkan salah satu kompensasi dari
4. Sosial ekonomi
21
Pelayanan yang diberikan oleh perawat sesuai dengan biaya yang telah
5. Sistem nilai
7. Empati yang ditujukan oleh pemberi pelayanan kesehatan, sikap ini akan
Pasien akan merasa puas bila hasil evaluasi mereka menunjukkan bahwa
kualitas produk atau jasa dipengaruhi oleh dua hal yaitu kenyataan kualitas
dokter, perawat dan terkait dengan teknis medis adalah produk atau jasa
2. Kualitas pelayanan
Pelanggan dalam hal ini pasien akan merasa puas jika mereka memperoleh
pelayanan yang baik atau sesuai dengan yang diharapkan. Mutu pelayanan
bersumber dari faktor yang relatif spesifik, seperti pelayanan rumah sakit,
(Marajabessy, 2008).
3. Faktor emosional
Pasien yang merasa bangga dan yakin bahwa orang lain kagum terhadap
konsumen bila dalam hal ini pasien memilih rumah sakit yang sudah
kepuasan yang lebih tinggi. Selain itu, pengalaman juga berpengaruh besar
dan Richard, 1991). Perasaan itu meliputi senang karena pelayanan yang
4. Harga
mahal harga perawatan maka pasien mempunyai harapan yang lebih besar.
5. Biaya
biaya tambahan atau tidak perlu membuang waktu untuk mendapatkan jasa
sakit yang sejenis lainnya, tingkat masyarakat yang berobat, ada tidaknya
dan efektivitas biaya, yaitu pelayanan yang murah, tepat guna, tidak ada
Sementara itu ahli lain Moison, Walter dan White (dalam Haryanti, 2000)
yaitu :
bersifat fisik antara lain gedung dan dekorasi. Karakteristik produk rumah
sakit meliputi penampilan bangunan rumah sakit, kebersihan dan tipe kelas
2. Harga, yang termasuk didalamnya adalah harga produk atau jasa. Harga
mahal harga perawatan maka pasien mempunyai harapan yang lebih besar.
meal, obat, pengukuran suhu dsb (Lusa, 2007). Misalnya : pelayanan yang
Umumnya semakin dekat rumah sakit dengan pusat perkotaan atau yang
tersebut.
5. Fasilitas, kelengkapan fasilitas rumah sakit turut menentukan penilaian
tempat parkir, ruang tunggu yang nyaman dan ruang kamar rawat inap.
Walaupun hal ini tidak vital menentukan penilaian kepuasan klien, namun
rumah sakit perlu memberikan perhatian pada fasilitas rumah sakit dalam
rumah sakit (mutu baik atau buruk) merupakan gambaran kualitas rumah
26
2003).
rumah sakit berawal dari cara pandang melalui panca indera dari
terhadap rumah sakit tersebut, meskipun dengan harga yang tinggi. pasien
8. Desain visual, meliputi dekorasi ruangan, bangunan dan desain jalan yang
tidak rumit. Tata ruang dan dekorasi rumah sakit ikut menentukan
kenyamanan suatu rumah sakit, oleh karena itu desain dan visual harus
sakit yang tenang, nyaman, sejuk dan indah akan sangat mempengaruhi
bagi pasien saja yang menikmati itu akan tetapi orang lain yang
yang positif sehingga akan terkesan bagi pengunjung rumah sakit tersebut.
10. Menurut Lusa (2007), aspek ini tidak hanya penting untuk memberikan
11. Komunikasi, yaitu tata cara informasi yang diberikan pihak penyedia jasa
visual. Komunikasi dalam hal ini juga termasuk perilaku, tutur kata,
28
outcome tak sesuai dengan harapannya merasa cukup puas karena dilayani
2006).
“apa yang ada”. Wexley dan Yukl, lebih menegaskan bahwa seseorang akan
terpuaskan jika tidak ada selisih antara sesuatu atau kondisi yang diinginkan
dengan kondisi aktual. Semakin besar kekurangan dan semakin banyak hal
pasien.
Penilaian mereka terhadap kondisi rumah sakit (mutu baik atau buruk)
sebagai suatu perlakuan atau tindakan pihak rumah sakit yang sedang atau
pasien dapat bersumber dari faktor yang relatif spesifik, seperti pelayanan
suatu rerata hasil perbandingan dari beberapa keadaan pada suatu saat
dan skalanya tidak terbatas. Dengan demikian, pada suatu saat tertentu
seseorang dapat merasa puas pada suatu aspek dari suatu keadaan.
luas dikalangan para ahli. Hal terpenting adalah bahwa kepuasan itu
merupakan hasil dari reaksi afeksi, sebagai wujud penegasan sikap pasien
kepuasan pasien terhadap rumah sakit atau pelayanan di rumah sakit dapat
1996; Maslow, 1970; Kossen, 1986; Schein 1991), dapat disimpulkan bahwa
31
seseorang (seperti pekerjaan, pasien, atau konsumen); sebab hal ini bersifat
sama atau berbeda, meskipun objek yang dinilai adalah sama. Reaksi afeksi
oleh latarbelakang atau krakteristik individu, seperti suku bangsa dengan nilai
dan preferensi.
adalah ciri khas atau identitas khusus yang melekat pada diri pengguna
pelayanan kesehatan atau pasien rumah sakit, yang dapat digunakan untuk
1. Umur, masa hidup pasien, yang dinyatakan dalam satuan tahun sesuai
peryataan pasien
atau perempuan.
kesehatan rumah sakit, seperti uang sendiri, asuransi, bantuan sosial, atau
7. Pendapatan, adalah jumlah gaji atau penghasilan dalam untuk uang dan
10. Tempat tinggal adalah alamat rumah pasien, termasuk jarak antara rumah
11. Kelas perawatan adalah tipe ruangan tempat perawatan yang menunjukkan
pada tingkatan pelayanan kesehatan seta pasilitas yang diperoleh dan dapat
13. Agama, adalah identitas pasien ynag dapat digunakan sebagai dasar
atau Budha.
14. Preferensi, adalah serangkaian alasan atau sebab mengapa pasien memilih,
tingkat kepuasanya.
adalah suatu aspek utama yang menjadi petunjuk atau pedoman ukuran yang
34
adalah :
1. Kinerja tenaga dokter, adalah prilaku atau penampilan dokter rumah sakit
penyampaian informasi.
3. Kondisi fisik, adalah keadaan saran rumah sakit dalam bentuk fisik seperti
kamar rawat inap, jendela, pengaturan suhu, tempat tidur, kasur dan sprei.
4. Makanan dan menu, adalah kualitas jenis atau bahan yang dimakan atau
pasien di rumah sakit yang harus diikuti oleh pasien (rujukan dan biasa),
sakit selras pelayanan yang diterima oleh pasien, seperti biaya dokter,
yamg telah menjadi bagian dari pengalaman atau yang dirasakan pasien
rumah sakit; atau dapat dinyatakan sebagai cara pasien rumah sakit
perasaan yang lebih bersifat subjektif, maka hal ini menunjuk pada dimensi
abstrak yang relatif abstrak atau kurang eksak, para ahli telah banyak