Anda di halaman 1dari 4

4.1.

1 Singulate Mean Age at Marriage (SMAM)


Dari hasil data Susenas 2020 rata-rata umur perkawinan pertama
perempuan di Kota Palembang yaitu sekitar 22,4 tahun. Rata-rata
umur perkawinan pertama perempuan di Kota Palembang menurut
karakteristik dapat dijabarkan melalui tabel di bawah ini:
Tabel 4.1
Rata-rata Umur Perkawinan Pertama Perempuan di Kota
Palembang menurut Karakteristik
Variabel Rata-rata
Tempat Tinggal
Perkotaan 22,4
Pedesaan 21,7
Status Pendidikan
Tamat SD 20,4
Tamat SMP 20,8
Tamat SMA 23,5
Tamat PT 25,7
Sumber: Survei Sosial Ekonomi Nasional 2020
Tabel 4.1 menunjukkan rata-rata umur perkawinan pertama
perempuan di daerah perdesaan masih lebih rendah dibandingkan
daerah perkotaan yaitu 21,7 tahun di perdesaan dan 22,41 tahun di
perkotaan. Dapat disimpulkan bahwa rata-rata umur kawin perempuan
yang tinggal di pedesaan lebih rendah dibandingkan dengan di
perkotaan.
Sedangkan berdasarkan tingkat pendidikan rata-rata umur kawin
pertama perempuan yang berpendidikan SD adalah 20,42 tahun. Usia
perkawinan pertama perempuan yang berpendidikan SMP adalah 20,8
tahun. Sementara itu untuk perempuan yang berpendidikan SMA rata-
rata umur kawin pertama adalah 23,5 tahun Untuk perempuan yang
tamat Perguruan Tinggi rata-rata umur kawin pertamanya sudah diatas
25 tahun. Kesimpulannya bahwa untuk di Kota Palembang semakin
tinggi pendidikan seorang perempuan maka makin tinggi pula usia
perkawinan pertamanya.

4.1.2 Penolong Kelahiran


Tabel 4.2
Persentase Perempuan Usia 15-49 Tahun yang Pernah Kawin dan
Melahirkan dalam 2 Tahun Terakhir Menurut Penolong Proses
Kelahiran di Kota Palembang
Variabel Persentase
Tempat Tinggal
Perkotaan 94,8%
Pedesaan 5,2%
Status Pendidikan
Tamat SD 12,3%
Tamat SMP 9,6%
Tamat SMA 57,9%
Tamat PT 20,2%
Total 100%
Sumber: Survei Sosial Ekonomi Nasional 2020
Berdasarkan tabel 4.2, persentase ibu yang melahirkan anak lahir
hidup dalam 2 (tahun) terakhir dengan ditolong oleh tenaga kesehatan
menunjukkan angka 98,3 %. Dari tabel 4.2, secara umum tingkat
pendidikan ibu mempengaruhi ibu melahirkan ditolong oleh tenaga
kesehatan .

Tabel 4.3
Persentase Perempuan Pernah Kawin Berumur 15-49 Tahun
yang Pernah Melahirkan di Fasilitas Kesehatan menurut
Karakteristik
Variabel Persentase
Tempat Tinggal
Perkotaan
Pedesaan
Status Pendidikan
Tamat SD
Tamat SMP
Tamat SMA
Tamat PT

Berdasarkan tabel , persentase ibu yang melahirkan anak lahir hidup


dalam 2 (tahun) terakhr dan anak lahir hidup terakhir dilahirkan di
fasilitas kesehatan menunjukkan angka …%.
Dari tabel …, secara umum tipe daerah mempengaruhi ibu melahirkan
di fasilitas kesehatan.

4.1.3 Penggunaan Alat Kontrasepsi


Tabel 4.3
Persentase Perempuan Pernah Kawin Berumur 15-49 Tahun
yang Menggunakan Alat Kontrasepsi menurut Karakteristik
Variabel Persentase
Tempat Tinggal
Perkotaan
Pedesaan
Status Pendidikan
Tamat SD
Tamat SMP
Tamat SMA
Tamat PT
Status Bekerja
Tidak bekerja
Bekerja
Jenis Metode Kontrasepsi
Kontrasepsi Modern
Kontrasepsi Tradisional

Pada tahun 2020 di Kota Palembang terdapat 61,6 persen wanita


berstatus kawin/hidup bersama usia 15-49 tahun sedang menggunakan
alat/cara KB. Wanita yang menggunakan alat/cara KB tersebut,
sebagian besar di antaranya menggunakan metode kontrasepsi modern
(98,5 persen) dan 1,5 persen menggunakan metode kontrasepsi
tradisional. Di antara cara KB modern yang dipakai, suntik KB
merupakan alat kontrasepsi terbanyak digunakan oleh wanita berstatus
kawin/hidup bersama (59,0 persen), diikuti oleh pil KB hampir 21,6
persen. Pemakaian alat kontrasepsi pada wanita kawin/hidup bersama
tertinggi pada kelompok umur 35-39 tahun yaitu sebesar 67,3 persen
dan terendah pada kelompok umur 15-19 tahun sebesar 45,2 persen.
Wanita dari semua umur cenderung untuk memakai alat kontrasepsi
modern jangka pendek seperti suntikan dan pil KB.
Penggunaan alat KB lebih banyak di perdesaan dibandingkan di
perkotaan yaitu 59,03 persen berbanding 53,56 persen.

4.1.4 Pemberian ASI Eksklusif


4.1.5 Imunisasi

Anda mungkin juga menyukai