Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

MAGNET

Disusun untuk memenuhi


Tugas Mata Kuliah Konsep Dasar IPA
Dosen Pengampu :
Bagus Cahyanto, S.Pd., M.
Oleh :
Zuan Pranata (22001013018)
Luthfiana Alfya (22001013020)
Alfia Lailatul Mufidah (22001013027)

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM MALANG
2020/2021
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayah
Nya, kami dapat menyelesaikan tugas kelompok makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
senantiasa terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Adapun tujuan penulisan dan penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Konsep Dasar IPA dengan judul “Magnet” besar harapan kami makalah ini dapat
bermanfaat dan memotivasi pembaca.
Kami menyadari bahwa penulisan dan penyusunan makalah ini jauh dari kesempurnaan,
untuk itu saran dan kritik kami harapkan guna untuk memperbaiki karya maupun penulisan
selanjutnya. Kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan maupun penyusunan
makalah ini.

Malang,

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Listrik dapat dikatakan sebagai suatu bentuk hasil teknologi yang sangat vital dalam
kehidupan manusia. Semakin lama tidak ada satupun alat kebutuhan manusia yang tidak
membutuhkan listrik, oleh karena itu manusia selalu berfikir bagaimana menciptakan dan
menggunakan energi listrik secara efektif dan efesien. Namun, penggunaan listrik secara
berlebihan akan membawa dampak negatif bagi kehidupan.Pada dasarnya energi listrik tidak
dapat diperbaharui, apabila manusia tidak dapat menggunakannya secara efektif dan efisien,
maka energi listrik akan cepat habis. Secara tidak langsung, hal ini juga akan memperbesar efek
pemanasan global yang mengancam kehidupan manusia. Semakin banyak penggunaan alat-alat
listrik, maka semakin banyak pula gas rumah kaca yang dihasilkan bumi.Kemudahan yang
ditawarkan oleh energi listrik tidak selamanya menguntungkan manusia. Manusia
terkadang melakukan hal-hal ceroboh seperti pencurian listrik yang dapat menyebabkan
terjadinya korsleting listrik. Korsleting listrik tidak bisa dianggap sebagai hal sepele karena dapat
menimbulkan kebakaran.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada pernyataan diatas, maka rumusan masalah adalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan listrik?
2. Bagaimana hubungan arus listrik, daya listrik, dan benda potensial listrik terhadap besarnya
energi arus listrik
3. Apa yang dimaksud rangkaian listrik seri, paralel, dan campuran?
4. Apa yang dimaksud sifat konduktor dan isolator listrik?

C. Tujuan
1. Untuk mendeskripsikan pengertian listrik.
2. Untuk mendeskripsikan dan memjelaskan tentang hubungan arus listrik, daya listrik, dan
benda potensial listrik terhadap besarnya energi arus listrik.
3. Untuk mendeskripsikan rangkaian listrik seri, paralel, dan campuran.
4. Untuk mendeskripsikan sifat konduktor dan isolator listrik.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Listrik
Listrik merupakan suatu muatan yang terdiri dari muatan positif dan muatan negatif, dimana
sebuah benda akan dikatakan memiliki energi listrik apabila suatu benda itu mempunyai
perbedaan jumlah muatan. sedangkan muatan yang dapat berpindah adalah muatan negatif dari
sebuah benda, berpindahnya muatan negative ini disebabkan oleh bermacam gaya atau energi,
misal energi gerak, energi panas dan sebagainya. Perpindahan muatan negatif inilah yang disebut
dengan energy listrik. Karena suatu benda akan senantiasa mempertahankan keadaan netral atau
seimbang antara muatan positif dan muatan negative. Sehingga apabila jumlah muatan positif
lebih besar dari muatan negative, maka benda tersebut mencarimuatan negative untuk mencapai
keadaan seimbang.
Listrik merupakan aliran elektron dari atom ke atom pada sebuah penghantar atau suatu
energi yang berpengaruh terhadap kehidupan manusia sehari-hari. Energi listrik ini dimanfaatkan
untuk menggerakkan alat-alat elektronik seperti komputer dan lainnya yang berfungsi untuk
mempermudah kegiatan atau pekerjaan manusia. Secara umum, Listrik diartikan sebagai suatu
daya yang muncul karena adanya suatu gesekan atau dikarenakan sebab lain dari suatu proses
kimia.
B. Hubungan arus listrik, daya listrik, dan benda potensial listrik terhadap besarnya
energi arus listrik
Arus listrik ( Intensity ) adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir pada suatu rangkaian
listrik tertutup dalam satuan waktu, dengan menggunakan satuan Coulomb/detik,atau sama
dengan Ampere(A) . Arus listrik disebut juga dengan Intensity(I)
Daya listrik ( Power ) adalah banyaknya energi yang dihasilkan maupun digunakan dalam suatu
rangkaian listrik dipengaruhi oleh seberapa besar nilai hambatan( resistansi) daya menggunakan
satuan Watt (W) . Daya listrik disebut juga dengan Power(P)
Tegangan( voltage ) adalah perbedaan nilai potensial antara dua titik( kutub) yang berbeda yang
berasal dari suatu sumber listrik dan menggunakan satuan volt ( V) . Tegangan listrik disebut
juga dengan Voltage( V)
Beda potensial adalah selisih suatu tegangan antara ujung-ujung penghantar yang dialiri oleh
arus listrik. Besarnya beda potensial yang terdapat pada rangkaian listrik akan mempengaruhi
kuat arus listrik yang mengalir.
Hambatan listrik adalah perbandingan antara tegangan listrik dari suatu komponen elektronik
dengan arus listrik yang melewatinya. Satuan hambatan listrik yaitu Ohm.
Hubungan antara Tegangan( Volt ) Arus (Ampere) dan Daya (Watt)

Hubungan antara Tegangan , Arus, dan Daya adalah :


P= V x I
P : Power ( daya listrik ) dalam satuan watt
V : Voltage ( Tegangan listrik) dalam satuan volt
I : Intensity( Arus listrik ) dalam satuan Ampere
Karena P= V x I maka :
V=P/I
I=P/V
Contoh perhitungan daya listrik ( watt)
1. Suatu rangkaian listrik mengggunakan tenaga listrik sebesar 220 volt dan arus listrik yang
mengalir adalah sebesar 10 ampere , berapa besar berat beban daya listrik yang digunakan ?
Jawab : P = V x I
= 220 Volt x 10 Ampere
= 2200 Watt
Contoh perhitungan tegangan listrik ( volt )
1. Suatu rangkaian listrik menggunakan alat listrik dengan daya sebesar 4400 watt dan arus
listrik yang mengalir adalah 10 ampere, berapa besar tegangan listrik yang digunakan ?
Jawab : V = P / I
= 4400 Watt/ 10 A
= 440 Volt
Contoh perhitungan arus listrik ( ampere)
1. Suatu rangkaian listrik menggunakan alat listrik dengan daya sebesar 2200 watt dan tegangan
listrik yang digunakan adalah sebesar 220 volt, berapa besar arus listrik yang mengalir ?
Jawab : I = P / V
= 2200 watt/ 220 volt
= 10 Ampere
Hubungan Kuat Arus, Beda Potensial Dan Hambatan Listrik
Dalam arus listrik terdapat suatu hambatan listrik yang menentukan besar kecilnya arus listrik.
Semakin besar hambatan listrik, maka semakin kecil kuat arusnya, dan juga sebaliknya.(Ilmi,
2017), melalui percobaannya menyimpulkan bahwa arus I pada seutas kawat penghantar
sebanding dengan beda potensial V yang diberikan ke ujung-ujung kawat penghantar tersebut: I
~ V. Misalkan, apabila kita menghubungkan seutas kawat penghantar ke kutub-kutub baterai 3
Volt, maka aliran arus akan menjadi dua kali lipat jika dihubungkan ke baterai 6 Volt.
Hukum Ohm
Besarnya arus yang mengalir pada seutas kawat penghantar tidak hanya bergantung pada
tegangan, namun juga pada hambatan yang dimiliki oleh kawat terhadap aliran elektron. Kuat
arus listrik berbanding terbalik dengan hambatan: I ~ 1/R. hal tersebut berarti semakin besar
hambatan suatu penghantar maka kuat arus yang mengalir semakin kecil, begitu juga sebaliknya
semakin kecil hambatan suatu rangkaian maka kuat arus yang mengalir pada rangkaian tersebut
semakin besar. Misalkan, jika suatu rangkaian dipasang hambatan 6 ohm (Ω), maka aliran arus
akan menjadi dua kali lipat apabila dipasang hambatan yang besarnya 6 ohm (Ω).
Aliran elektron pada suatu kawat penghantar diperlambat karena adanya interaksi dengan atom-
atom kawat. Semakin besar hambatan tersebut, maka semakin kecil arus untuk suatu tegangan V.
Dengan demikian, arus I yang mengalir berbanding lurus dengan beda potensial antara ujung-
ujung penghantar dan berbanding terbalik dengan hambatannya. Pernyataan tersebut dikenal
dengan Hukum Ohm, dan dinyatakan dengan persamaan
V=I.R
Dengan R adalah hambatan pada sebuah kawat atau suatu alat lainnya, V ialah beda potensial
antara kedua ujung penghantar, dan I ialah arus yang mengalir. Hubungan ini sering dituliskan
seperti:
Dalam satuan internasional (SI), hambatan dinyatakan dalam satuan volt per ampere (V/A) atau
ohm (Ω). Grafik hubungan antara arus I dan beda potensial V, serta kuat arus I dan hambatan
listrik R, ditunjukkan seperti pada gambar di bawah ini.
Contoh Soal
1. Sebuah pemanas listrik mempunyai beda potensial 20 V dan kuat arus listrik 4 A. Berapakah
hambatan pemanas tersebut?
Penyelesaian:
Diketahui:
V = 20 V
I=4A
Ditanya: R = … ?
Jawab:
R = V/I
R = 20 V/4 A
R=5Ω
C. Rangkaian listrik seri, paralel, dan campuran
D. Sifat Konduktor dan Isolator Listrik
Pengertian Konduktor
Konduktor adalah suatu zat yang dapat menghantarkan atau sebagai penghantar panas dan arus
listrik. Baik berupa zat cair, padat, ataupun gas.
Hal ini karena benda atau suatu zat tersebut mempunyai sifat konduktif. Konduktor mempunyai
sistem tahanan jenis yang relatif kecil. Ketahanan ini disebabkan oleh bahan atau meterial yang
digunakan, yakni dari ukuran bahan, dan juga besar resistensi yang berbanding terbalik terhadap
luas penampang nya. Contoh konduktor ini yaitu tembaga, besi, zink/seng, emas, dan masih
banyak lagi jenis logam lainnya.
Pengertian konduktor dan contoh dari konduktor ini bisa kita amati pada kawat tembaga. Dimana
semakin tebal kawat tembaga akan semakin rendah resistensi tembaganya.
Besar resistensi tembaga itu tadi berbanding terbalik terhadap besar luas penampang nya. Seperti
halnya tadi kawat tembaga panjang mempunyai ketahanan yang tinggi dibandingkan dengan
kawat tembaga yang pendek.
Sifat Konduktor
Bahan-bahan penting yang memiliki sifat penting :
a. Daya hantar panas
b. Daya hantar listrik
c. Koefisien suhu tahanan
d. Kekuatan tegangan tarik
e. Timbulnya daya eletro termo
Daya Hantar Panas
Daya Hantar Panas Sifat ini ialah kondisi yang dapat menyatakan jumlah panas yang melalui
lapisan bahan dalam waktu tertentu. Bahan-atau benda yang memiliki daya penghantar panas
yang tinggi adalah benda jenis logam.Dan daya hantar panas itu tadi dinyatakan dalam bentuk
satuan kkal / jam °C.
Daya Hantar Listrik
Arus yang mengalir pada suatu penghantar akan mengalami hambatan dari penghantar nya.
Adapun besar hambatan tersebut tergantung jenis bahannya.
Besar hambatan tiap-tiap meter nya dengan luas penampang 1 milimeter kubik pada temperatur
20 °C disebut dengan hambatan jenis. Besarnya hambatan jenis suatu bahan bisa dihitung
menggunakan persamaan berikut :
R = ρl/A
Keterangan :
R : Hambatan dalam penghantar, satuanya ohm (Ω)
ρ : Hambatan jenis bahan, dalam satuan Ω.mm2/m
l : Panjang penghantar, satuannya meter (m)
A : Luas penampang kawat pengahantar, satuannya mm2
Koefisien Temperatur Tekanan
Dalam suatu bahan akan mengalami perubahan volume bilamana terjadi perubahan temperatur.
Bahan akan memuai apabila temperatur suhu naik dan akan menyusut bilamana temperatur suhu
mengalami penurunan.
Perubahan hambatan yang besar akibat perubahan suhu bisa diketahui dengan persamaan sebagai
berikut :
R – R0 ( 1+α (t – t0)
Keterangan :
R : Besar hambatan setelah perubahan suhu
R0 : Besar hambatan awal, sebelum perubahan suhu
T : Temperatur suhu (akhir), dalam °C
T0 : Temperatur suhu (awal), dalam °C
Daya Elektro Termo
Daya Elektro Termo Arus listrik dalam rangkaian listrik akan selalu mengalami perubahan pada
setiap daya elektro-motoric termo hal ini apabila terjadi perubahan kondisi suhu.
Sifat ini memiliki peranan penting pada 2 jenis logam berbeda yang mana dipasang pada 2 titik
kontak. Daya elektro termo adalah daya electro-motoric yang akan digunakan dalam kondisi
suhu yang berbeda.
Perbedaan temperatur suhu itu tadi berbanding lurus dengan kedua bahan yang dihasilkan, dan
adanya perbedaan yang jauh di setiap tegangan listrik.
Kekuatan Tegangan Tarik
Kekuatan Tegangan Tarik Sifat ini memegang peranan yang sangat penting juga yakni
digunakan apabila terjadi pendistribusian tegangan tinggi.
Koefisien Suhu Tahanan
Bahan akan memuai apabila berada pada suhu yang tinggi, dan akan menyusut bilamana
temperatur suhu menurun. Bahan penghantar yang sering digunakan yakni ialah tembaga, karena
tembaga mudah didapatkan.
Ciri – Ciri Konduktor:
 Dapat menghantar panas dan arus listrik
 Cepat menghantar panas
 Benda atau bahannya kebanyakan terbuat dari artikel besi.
 Bendanya keras, contohnya ;
 tembaga
 logam
 besi, dll.
Bahan Konduktor yang paling sering digunakan :
1. Alumunium
2. Perak
3. Seng
4. Tembaga
5. Platina
6. Besi
7. Kuningan
8. Emas
Pengertian Isolator
Isolator merupakan bahan yang tidak bisa atau dengan kata lain sulit melakukan perpindahan
(muatan) listrik. Secara umum, isolator ialah penghambat muatan aliran listrik.
Fungsi Isolator yang lainnya yakni menopang beban atau sebagai pemisah antara konduktor
dengan tidak membuat adanya aliran arus yang mengalir ke arah luar atau antara konduktor.
Alat ini juga seringkali digunakan sebagai alat yang digunakan untuk penyangga kabel transmisi
listrik yang biasa ada di tiang-tiang listrik.
Untuk Bahan isolator ini tidak ada yang sempurna, hal ini karena isolator membawa sejumlah
muatan kecil mobile atau dengan kata yang lebih sederhana yakni masih pembawa muatan yang
bisa dibawa saat arus listrik mengalir.
Hal itulah yang menjadikan isolator menjadi konduktif secara elektrik di saat menggunakan
voltase yang cukup besar, sehingganya medan listrik akan mengalirkan atau menyalurkan air dari
atom, yang mana hal ini dikenal dengan sebutan Breakdown Isolator.
Bahan Isolator yang paling sering digunakan :
 Bahan Tambang
 Asbes,
 Mika,
 Mikafolium,
 Mikalek,
 Batu tulis,
 Phlogopite
 Bahan Berserat
 Benang
 Tekstil
 Kertas
 Prespan
 Kayu
 Fiber Pulkanisir
 Kain Pernis
 Pita Isolator
 Plastik
 Thermoplastik.
 Thermosetting plastik
 Adapun dari bahan karet yaitu karet, Bakelit dan Ebonit.
Sifat Bahan Isolator
1. Sifat kelistrikan : Bahan penyekat memiliki tahanan listrik yang sangat besar.
2. Sifat mekanis : Luasnya pemakaian bahan penyekat, maka dipertimbangkan kekuatan
struktur pada bahannya. Dengan begitu, dibatasi hal-hal yang menyebabkan kerusakan
dikarenakan kesalahan pemakaiannya.
3. Sifat termis : Panas yang ditimbulkan dari dalam yang disebabkan arus listrik / oleh arus
gaya magnet, mempengaruhi kekuatan bahan penyekat.
4. Sifat kimia : Panas tinggi yang diterima oleh bahan penyekat mengakibatkan perubahan
pada susunan kimia bahan.
DAFTAR PUSTAKA
Calvinus, Y., & Setyaningsih, E. (2018). GSR SENSOR SEBAGAI ALAT INSTRUMEN
PENGUKURAN. Seminar Nasional Mesin Dan Industri.
Ilmi, U. (2017). Penggunaan SPSS Untuk Pembuktian Kebenaran Hukum Ohm. Jurnal Elektro.
https://doi.org/10.30736/je.v2i2.83
Teknologi, Artikel. (2015). Sistem Kelistrikan Pembangkit Tenaga Listrik.[Online].
Tersedia : http://artikel-teknologi.com/sistem-kelistrikan-pembangkit-tenaga-listrik/.Html. [15
Mei 2016]Siana, Ilmu. (2015).

Anda mungkin juga menyukai