Anda di halaman 1dari 6

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKN)

KATA PENGANTAR

Kemajuan suatu negara salah satu ditentukan oleh kecerdasan warga


negaranya.Warga negara yang cerdas adalah warga negara yang tahu peranannya
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sehingga dia dapat memberikan
sumbangan begitu berharga bagi negaranya. Warga negara yang cerdas tidak
dilahirkan begitu saja, akan tetapi perlu dibentuk dengan penanaman nilai-nilai
dasar kebangsaan dan kenegaraan melalui proses pendidikan.
Pembentukan warga negara yang cerdas harus dilakukan kepada semua
warga negara Indonesia sejak dia dilahirkan. Ciri warga negara yang cerdas adalah
mampu berfikir kritis, rasional, kreatif, bertanggung jawab serta bermoral tinggi.
Pembentukan warga negara yang cerdas dapat dilakukan melalui mata pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Mengapa kalian harus belajar Pendidikan
Kewarganegaraan (PKn)? Pendidikan Kewarganegaraan kaya akan nilai-nilai
kebangsaan dan kenagaraan yang sangat diperlukan untuk menata kehidupan
setiap warga negara. Selain itu, yang paling penting nilai-nilai tersebut akan
menuntun kalian menjadi warga negara yang cerdas dan secara langsung kalian
akan menjadi warga negara yang baik.
Berkaitan dengan hal tersebut, Modul PKn ini ditulis untuk memenuhi
keinginan kalian untuk menjadi warga negara yang cerdas.Modul PKn ini
memadukan unsur- unsur yang terdapat dalam teori-teori PKn dengan nilai-nilai
dasar yang tumbuh dan berkembang dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara. Modul PKn ini juga berorientasi pada pelaksanaan model
pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and Learning), sehingga
perpaduan antara kedua hal tersebut, selalu dihubungkan contoh-contoh perilaku
dalam kehidupan sehari-hari dan gambargambar peristiwa yang terjadi di negara
kita ataupun di negara lain. Dengan demikian, kalian akan terjauh dari perasaan
bosan dalam membaca buku ini.
Modul PKn ini berdasarkan pada ketentuan yang terdapat dalam Standar Isi.
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKN)

Karakteristik materi PKn dalam Kurikulum 2013 lebih menekankan pada


penguasaan aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Nah, karakteristik tersebut
semuanya terdapat dalam buku ini sebagaimana diuraikan di atas, sehingga
sangatlah tepat jika kalian menjadikan buku ini sebagai salah satu sumber belajar
di sekolah ataupun di rumah.
April 2008
Penulis
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKN)

Kompetensi Dasar
3.2 Menganalisis Pelaksanaan kewajiban,hak dan tanggung jawab sebagai warga
negara beserta dampaknya dalam kehidupan sehari – hari .
4.2 Menyajikan hasil analisis pelaksanaan kewajiban ,hak,dan tanggung jawab
sebagai warga masyarakat beserta dampaknya dalam kehidupan sehari - hari .

Hak dan Kewajiban

A.Pengertian Hak ,Kewajiban dan tanggug jawab

Hak adalah sesuatu yang mutlak menjadi milik kita dan penggunaannya tergantung kepada kita sendiri.
Namun, hak kita juga dibatasi oleh hak orang lain. Artinya, kita mendapatkan hak dengan tidak
mengganggu hak orang lain.

Contoh:

Kita berhak untuk mendengarkan lagu/musik dari radio di rumah, namun kita tidak boleh mernbunyikan
dengan volume yang sangat keras, karena dengan begitu kita telah mengganggu tetangga yang juga
memiliki hak untuk hidup di lingkungan yang nyaman.

Contoh hak dari seorang anak.

1. Hak untuk mendapatkan kasih sayang, perlindungan, dan perawatan dari orang tuo.

2. Hak untuk belajar dan mendapatkan pendidikan.

3. Hak untuk mendapatkan perlakuan yang layak.

Ketiga hak anak tersebut sekaligus akan menjadi kewajiban orang tua terhadap anak-anaknya.

Contoh kewajiban dari seorang anak.

1. Kewajiban untuk patuh pada orang tua.

2. Kewajiban untuk belajar dan mengerjakan tugas-tugas sekolah.

3. Kewajiban untuk bersikap sopan santun kepada semua orang.

Ketiga kewajiban anak tersebut sekaligus juga menjadi hak orang orang tua. "Menjalankan kewajiban,
artinya adalah kita telah bertanggung jawab terhadap hak yang telah kita dapatkan"

Contoh dari hak, sebagai berikut.

1. Setiap warga negara bebas untuk memilih, memeluk dan menjalankan agama dan kepercayaan
masing-masing yang dipercayai.

2. Setiap warga negara berhak mendapatkan perlindungan hukum.

3. Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran.


PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKN)

4. Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak. :

5. Setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di mata hukum dan di dalam pemerintahan

Kewajiban adalah sesuatu yang harus dilakukan dengan penuh rasa tanggung jawab. Contoh dari
kewajiban, sebagai berikut.

1. Sebagai warga negara yang baik kita wajib membina dan melaksanakan hak dan kewajiban kita
dengan tertib. Hak dan kewajiban warga negara diatur dalam UUD 1945 yang meliputi pasal 26
(kewarganegaraan), 27 (pekerjaan dan penghidupan), 28 (kemerdekaan berserikat), dan 30
(pembelaan negara).
2. Sebagai siswa yang baik kita wajib melaksanakan tata tertib di melaksanakan tugas yang
diberikan guru dengan sebaik-baiknya.

Edo sedang di kamar membaca buku dan mendengarkan radio. Edo menyalakan perlengkapan rumah
tangga yang menggunakan listrik yaitu kipas angin, lampu yang menggantung dan lampu yang duduk,
serta menyalakan radio.

Edo berhak mendapatkan manfaat dari listrik. Dengan adanya listrik, kamu dapat menonton televisi,
menyalakan radio, dan menyalakan lampu. Namun kita juga wajib menghematnya.Edo menyadari

Kewajibannya untuk menghemat listrik dan mematikan alat elektronik yang tidak dipakainya
Kesadaran Edo menjalankan kewajibannya seperti contoh tersebut disebut sebagai warga yang
bertanggung jawab.
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKN)

B.Pelaksanaan Hak sebagai Warga Negara


Berikut adalah contoh-contoh hak warga negara yang tercantum dalam UUD 1945.

1. Hak Menganut Agama


Hak warga negara dalam menganut agama dan
kepercayaan diatur dalam UUD 1945 sebagai
berikut.

a. UUD 1945 Pasal 28E Ayat (1)

"Setiap orang bebas memeluk agama dan


beribadat menurut agamanya, memilih
pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan,
memilih kewarganegaraan, memilih tempat
tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya,
serta berhak kembali".

b. UUD 1945 Pasal 28E Ayat (2)

"Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini


kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap,
sesuai dengan hati nuraninya".

c. UUD 1945 Pasal 29 Ayat (2)

A Setiap warga negara bebas beribadah sesuai


agamanya.

"Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap


penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agama dan
kepercayaannya itu".

Dari kedua pasal di atas dapat dimaknai bahwa semua


warga negara memiliki hak untuk memilih atau Kuis
menentukan agama atau kepercayaan masing-masing
sesuai dengan yang diyakininya sepanjang tidak
merugikan orang lain. Setiap agama atau kepercayaan
memiliki cara beribadah masing-masing.

Pemerintah memberikan kemerdekaan dan atau


kebebasan kepada semua warga negara untuk
menjalankan ibadahnya. Tidak ada seorang pun yang
boleh mengganggu atau melarang orang lain dalam
menjalankan ibadahnya.

2. Hak Mendapat Pendidikan


Pendidikan merupakan pilar utama untuk membentuk bangsa-bangsa yang besar.
Kemajuan pendidikan dan teknologinya akan menjadikan suatu bangsa menjadi kuat dan
mampu bersaing di dunia internasional. Pada masa sebelum merdeka, bangsa Indonesia telah
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKN)

lama dijajah dan dikuasai oleh bangsa lain. Salah satu penyebabnya adalah tingkat pendidikan
rakyat Indonesia yang masih rendah. Belajar dari hal tersebut, maka UUD 1945 mengatur hak
bagi seluruh warga negara untuk mendapatkan pendidikan.
Pasal-pasal yang mengatur hak warga negara untuk memperoleh pendidikan antara lain
sebagai berikut.

a. UUD 1945 Pasal 28C Ayat (1)


b. "Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya,
berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan
teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan
umat manusia".
c.
d. b. UUD 1945 Pasal 31 Ayat (1)
e.
f. "Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan". Oleh karena itu, pemerintah
mengadakan program wajib belajar 12 tahun agar semua anak Indonesia mendapatkan
pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai