Anda di halaman 1dari 6

TRIGONOMETRI SEGITIGA

Trigonometri berasal dari bahasa Yunani yaitu trigonon yang artinya tiga sudut dan
metro artinya mengukur. Trigonometri adalah salah satu cabang dari matematika yang
berhadapan dengan segi tiga dan fungsi trigonometri. Sejarah awal trigonometri dapat dilacak
dari Babilonia dan peradaban Lembah Indus, lebih dari 3000 tahun yang lalu. Matematikawan
India adalah perintis penghitungan variabel aljabar yang digunakan untuk menghitung
astronomi dan juga trigonometri. Pelacakan lain tentang awal mula munculnya trigonometri
adalah bersamaan dengan kemunculan tokoh matematikawan yang handal sekitar tahun 150
SM, diantaranya adalah matematikawan Yunani Hipparchus dengan tabel trigonometri-nya
untuk menyelesaikan segitiga. Hipparchus menghitung tabel trigonometri menggunakan prinsip
identitas Pythagoras, rumus setengah sudut, dan rumus jumlah dan berbagai rumus.
Matematikawan Yunani lainnya, Ptolemy Alexandria (sekitar 85-165 A.D)
mengembangkan penghitungan trigonometri lebih lanjut. Setelah Ptolemy, trigonometri Yunani
mengalami sedikit perkembangan. Tidak jelas sampai sejauh mana trigonometri India berasal
dari Yunani melalui rute perdagangan dan sejauh mana itu berasal dari India. Karya-karya India
yang masih ada paling awal (sekitar 500 M) mengandung ayat-ayat untuk membantu menghafal
rumus-rumus untuk penghitungan tetapi sangat sedikit cara berpikir di balik hukum trigonometri.
Bahkan dalam teks India tertua, tabel akord tidak diberikan tetapi lebih dari setengah akord,
sekarang dikenal sebagai fungsi sinus. (Van Brummelen, 2009).
Sinus adalah yang tertua dari fungsi trigonometri modern, tangen dan kotangen muncul
berikutnya dalam sebuah karya Arab di abad kesembilan. Enam fungsi trigonometri yang
digunakan saat ini muncul untuk pertama kalinya bersama-sama dengan nama-nama modern
mereka pada abad keenam belas.
Pada perkembangan Islam pada akhir abad ketujuh, terjemahan trigonometri India dan
juga Ptolmey's Almagest muncul di dunia Muslim. Mereka menggunakan sinus, dan secara
implisit menggunakan garis singgung dan kotangen untuk menghitung bayangan burung ngarai.
Trigonometer pada masa keunggulan muslim meningkat pada tabel trigonometri dengan
menghitung sinus lebih akurat daripada Ptolemy, tetapi seperti Ptolemy mereka melakukannya
dengan menentukan batas atas dan bawah. Dengan menggunakan semua fungsi trigonometri
modern, Abu‘l Wafa mampu membuat perhitungan trigonometrik lebih mudah, tetapi hanya
beberapa rekannya yang menerima perubahan ini. Namun seiring berjalannya waktu, keenam
fungsi trigonometri tetap bersama. Abu‘l Wafa juga membuktikan apa yang sekarang dikenal
sebagai identitas Pythagoras (sin2 x + cos2 x = 1, tan2 x + 1 = sec2 x, dan 1 + cot2 x = csc2 x)
(Van Brummelen, 2009)
Konsep dasar trigonometri tidak lepas dari segitiga siku-siku. Segitiga siku-siku memiliki
satu sudut siku-siku dan dua sudut lancip pelengkap. Selanjutnya sisi dihadapan sudut siku-siku
merupakan sisi terpanjang yang disebut dengan sisi miringnya (hypotenuse), sedangkan sisi-
sisi dihadapan sudut lancip disebut kaki (leg) segitiga.
1. Perbandingan Sisi Segitiga
Perhatikan segitiga siku-siku yang sebangun berikut.

E G I
C

A B D F H

Berdasarkan perbandingan segitiga diperoleh:

Perbandingan nilainya tetap dan bergandung dari besar BAC, didefinisikan sebagai sin
BAC.
Perbandingan lain diperoleh

Perbandingan nilainya tetap dan bergandung dari besar BAC, didefinisikan sebagai cos
BAC.
Perbandingan lain diperoleh

Perbandingan nilainya tetap dan bergandung dari besar BAC, didefinisikan sebagai tan
BAC.
Perbandingan lain diperoleh
Perbandingan nilainya tetap dan bergandung dari besar BAC, didefinisikan sebagai
cosec BAC.
Perbandingan lain diperoleh

Perbandingan nilainya tetap dan bergandung dari besar BAC, didefinisikan sebagai sec
BAC.
Perbandingan lain diperoleh

Perbandingan nilainya tetap dan bergandung dari besar BAC, didefinisikan sebagai cot
BAC.

2. Sudut Istimewa
Perhatikan segitiga siku-siku sama kaki berikut

x cm

45o
A x cm B
Berdasarkan teorema Pythagoras diperoleh panjang AC=




Dengan cara yang sama dan bantuan segitiga siku-siku yang sesuai temukan nilai sin, cos
dan tan untuk besar sudut 30 o dan 60o.

2. Identitas Trigonometri
Antara perbandingan-perbandingan trigonometri tersebut berlaku identitas yang dapat
diturunkan dari perbandingan antara a, b dan c tersebut, serta Dalil Pythagoras. Identitas
trigonometri yang diturunkan dari perbandingan antara a, b dan c adalah sebagai berikut :
1. sin α. cosec = 1
2. cos α. sec α = 1
3. tan α. cot = 1
4. atau cot α = cos α / sin α
Identitas trigonometri yang diturunkan dari Dalil Pythagoras adalah sebagai berikut :
1. sin2 α + cos2 α = 1 (buktikan sebagai latihan)
2. tan2 α + 1 = sec2α (buktikan sebagai latihan)
3. cot2 α + 1 = cosec2α (buktikan sebagai latihan)

Sejarah Trigonometri
Orang Yunani mengembangkan bentuk trigonometri berdasarkan akord dalam lingkaran.
Hipparchus dari Nicea (c. 180-125 SM), kadang-kadang disebut `bapak Trigonometri ', berasal
dari Istanbul. Dia adalah seorang astronom dan dia dapat menghitung durasi tahun ke dalam 6
menit. Untuk membantu perhitungan astronomi, ia mengembangkan bentuk awal trigonometri
dan menyusun tabel akord. Tabel ini kemudian diperpanjang, dan digunakan, oleh Ptolemy
(c.90-160 AD). Hipparchus membagi keliling lingkaran menjadi 360 ° (seperti yang dilakukan
oleh orang Babilonia) dan diameternya menjadi 120 bagian. Kemudian untuk busur AB yang
diberikan yang membentuk sudut pusat lingkaran, ia memberikan panjang chord crd yang
sesuai, seperti yang ditunjukkan pada diagram di bawah ini.
Latihan Soal
I. Selesaikan soal berikut
1. Pada segitiga ABC, jika ABC = 60, CT garis tinggi dari titik C, AC = p√3, dan AT = p
tentukan panjang ruas garis BC.

2. Diketahui ABC siku-siku di B dan tan =1. Jika AD=a. Tentukan panjang AC

A   B
D
3. Diketahui sudut memenuhi , tentukan nilai cos , tan , cosec , dan sec
.

4. Jika √ dan tentukan nilai dari p2+q2=….

II. Buktikan Identitas Trigonometri

1.

2. sec2 csc2 = sec2 + csc2

3. sec4 - sec2 = tan4 + tan2


4. sin  sec cot  = 1

5. sec - sec sin2 = cos 

6.

7. (sin -cos )2=1- sin cos 

8. cos4 -cos 2=1- sin4 -sin2

9. (cos +sin )2- (cos -sin )2=4 sin cos 

10.

11. (tan +cot )cos2=cot 

12. ( )

13. 4 cos2 -2 sin2=6cos2-2

14.

15.

16.

17. Sec 4x – sec 2x= tan4x+tan2x

18.

19.

20.

21.

22.

23. ( ) ( )

24. ( ) ( ) ( )

Anda mungkin juga menyukai