Anda di halaman 1dari 27

ASUHAN KEBIDANAN MASA NIFAS

“PEMERIKSAAN FISIK”

Oleh : Kelompok 2

Dosen Pengampu :
Hj. Andri Tri K.N, S.ST, M.Kes

NAMA KELOMPOK :
1. Nia Lailatul
2. Malia M
3. Retnani Ajeng K

STIKES MUHAMMADIYAH LAMONGAN


TAHUN AKADEMIK 2016/2017
A.PEMERIKSAAN FISIK

1.KEPALA
Dalam anatomi, kepala adalah bagian rostral (menurut istilah lokasi anatomi) yang biasanya terdiri dari
otak, mata, telinga, hidung, dan mulut (yang kesemuanya membantu berbagai fungsi sensor seperti
penglihatan, pendengaran, penciuman, dan pengecapan).Beberapa hewan yang sangat sederhana tidak
memiliki kepala, tetapi hewan yang berbentuk simetris bilateral umumnya memiliki kepala.

o Rambut

Rambut kepala adalah rambut yang tumbuh di kepala.Rambut kepala sering disebut juga rambut
saja.Rambut kepala adalah salah satu jenis rambut yang sering dipangkas.

Gangguan pada rambut kepala antara lain ketombe, rambut rontok, rambut kering, rambut kusut, rambut
bercabang dan sebagainya. Gangguan-gangguan ini biasanya dapat dihilangkan atau dikurangi dengan
shampo atau yang lainnya.

Teknik pemeriksaan Kemungkinan yang ditemukan


Rambut, termasuk kuantitas, Kasar dan getas pada
penyebaran dan tekstur. miksedema , halus pada
hipertiroidisme.
Kulit kepala, termasuk benjolan Kista pilar, psoriasis.
atau lesi.
Tulang tengkorak, termasuk ukuran Hidrosefalus, lekukan pada
dan kontur. kulit kepala karena trauma.
Wajah, termasuk simetri dan Paralisis wajah, emosi
ekspresi wajah.
Kulit, termasuk warna, tekstur, Pucat, halus, tumbuh rambut
penyebaran rambut dan lesi. yang berlebihan
Jerawat, kanker kulit.

2.PEMERIKSAAN WAJAH

o Mata
Mata manusia adalah organ ya Mata manusia adalah organ yang bereaksi terhadap cahaya dan memiliki
beberapa kegunaan.Sebagai alat indera, ng bereaksi terhadap cahaya dan memiliki beberapa
kegunaan.Sebagai alat indera, mata mamalia memungkinkan untuk penglihatan.Sel batang dan kerucut
pada retina memungkinkan persepsi cahaya sadar dan penglihatan seperti diferensiasi warna dan persepsi
kedalaman. Mata manusia dapat membedakan sekitar 10 juta warna

Serupa dengan mata mamalia lainnya, sel-sel ganglion fotosensitif mata manusia non pembentuk gambar
pada retina menerima sinyal cahaya yang mempengaruhi penyesuaian ukuran pupil, regulasi dan
penekanan hormon melatonin, dan pengiringarusan jam tubuh.

I. Organ luar

Bulu mata berfungsi menyaring cahaya yang akan diterima.

Alis mata berfungsi menahan keringat agar tidak masuk ke bola mata.

Kelopak mata berfungsi untuk menutupi dan melindungi mata.

II. Organ dalam

Bagian-bagian pada organ mata bekerja sama mengantarkan cahaya dari sumbernya menuju ke otak untuk
dapat dicerna oleh sistem saraf. Bagian-bagian tersebut adalah:

- Kornea

Fungsi : Melindungi bagian sensitif di belakangnya, membantu mata memfokuskan bayangan pada retina

Merupakan bagian terluar dari bola mata yang menerima cahaya dari sumber cahaya

- Sklera

Merupakan bagian dinding mata yang berwarna putih.Tebalnya rata-rata 1 milimeter tetapi pada irensi
otot, menebal menjadi 3 milimeter.

- Pupil dan selaput pelangi

Dari kornea, cahaya akan diteruskan ke pupil. Pupil menentukan kuantitas cahaya yang masuk ke bagian
mata yang lebih dalam. Pupil mata akan melebar jika kondisi ruangan yang gelap, dan akan menyempit
jika kondisi ruangan terang. Lebar pupil dipengaruhi oleh selaput pelangi di sekelilingnya.Selaput pelangi
berfungsi sebagai diafragma.Selaput pelangi inilah terlihat sebagai bagian yang berwarna pada mata.

- Lensa mata

Lensa mata menerima cahaya dari pupil dan meneruskannya pada retina.Fungsi lensa mata adalah
mengatur fokus cahaya, sehingga cahaya jatuh tepat pada bintik kuning retina. Untuk melihat objek yang
jauh (cahaya datang dari jauh), lensa mata akan menipis. Sedangkan untuk melihat objek yang dekat
(cahaya datang dari dekat), lensa mata akan menebal.

- Retina atau Selaput Jala

Retina adalah bagian mata yang paling peka terhadap cahaya, khususnya bagian retina yang disebut bintik
kuning.Setelah retina, cahaya diteruskan ke saraf optik.

- Saraf optik

Saraf yang memasuki sel tali dan kerucut dalam retina, untuk menuju ke otak.

III. Sistem kerja mata

Mata manusia memiliki cara kerja otomatis yang sempurna, mata dibentuk dengan 40 unsur utama yang
berbeda dan ke semua bagian ini memiliki fungsi penting dalam proses melihat kerusakan atau ketiadaan
salah satu fungsi bagiannya saja akan menjadikan mata mustahil dapat melihat. Lapisan tembus cahaya di
bagian depan mata adalah kornea, tepat di belakangnya terdapat pupil, fungsi dari pupil sendiri adalah
untuk mengatur insensitas cahaya yang masuk ke mata. Selain pupil ada juga bagian mata yang disebut
selaput pelangi, fungsinya adalah memberi warna pada mata, selaput pelangi juga dapat mengubah ukuran
pupil secara otomatis sesuai kekuatan cahaya yang masuk, dengan bantuan otot yang melekat padanya.
Misalnya ketika berada di tempat gelap pupil akan membesar untuk memasukkan cahaya sebanyak
mungkin. Ketika kekuatan cahaya bertambah, pupil akan mengecil untuk mengurangi cahaya yang masuk
ke mata. Hal yang mempengaruhi perbesaran pupil itu adalah selaput pelangi.Sistem pengaturan otomatis
yang bekerja Ketika cahaya mengenai mata sinyal saraf terbentuk dan dikirimkan ke otak, untuk
memberikan pesan tentang keberadaan cahaya, dan kekuatan cahaya.Lalu otak mengirim balik sinyal dan
memerintahkan sejauh mana otot di sekitar selaput pelangi harus mengerut.Bagian mata lainnya yang
bekerja bersamaan dengan struktur ini adalah lensa.Lensa bertugas memfokuskan cahaya yang memasuki
mata pada lapisan retina di bagian belakang mata.Karena otot-otot di sekeliling lensa cahaya yang datang
ke mata dari berbagai sudut dan jarak berbeda dapat selalu difokuskan ke retina.

IV. Penyakit mata


- Kebutaan
- Deteksi penyakit melalui kelainan mata

2.HIDUNG

Secara anatomi, hidung adalah penonjolan pada vertebrata yang mengandung nostril, yang menyaring
udara untuk pernapasan.Hidung sebagai suatu istilah, dapat juga digunakan untuk menunjukkan ujung
sesuatu, seperti hidung pada pesawat terbang.

Hidung adalah bagian yang paling menonjol di wajah, yang berfungsi menghirup udara pernapasan,
menyaring udara, menghangatkan udara pernapasan, juga berperan dalam resonansi suara.

Hidung merupakan alat indera manusia yang menanggapi rangsang berupa bau atau zat kimia yang
berupa gas.Di dalam rongga hidung terdapat serabut saraf pembau yang dilengkapi dengan sel-sel
pembau.Setiap sel pembau mempunyai rambut-rambut halus (silia olfaktori) di ujungnya dan diliputi oleh
selaput lendir yang berfungsi sebagai pelembab rongga hidung.
- Proses menciuman

Pada saat kita bernapas, zat kimia yang berupa gas ikut masuk ke dalam hidung. Zat kimia yang
merupakan sumber bau akan dilarutkan pada selaput lendir, kemudian akan merangsang rambut-rambut
halus pada sel pembau. sel pembau akan meneruskan rangsang ini ke otak untuk diolah sehingga bisa
mengetahui jenis bau dari zat kimia tersebut.

- Penyakit pada hidung

Gangguan pada hidung biasanya disebabkan oleh radang atau sakit pilek yang menghasilkan lendir atau
ingus sehingga menghalangi bau mencapai ujung saraf pembau. Gangguan lain juga bisa disebabkan oleh
adanya kotoran pada hidung dan bulu hidung yang terlalu banyak. Membersihkan hidung dari kotoran dan
merapikan bulu, dapat membantu menghindarkan gangguan penciuman.

3.MULUT

Mulut merupakan rongga berbentuk oval di dalam tengkorak.Dua fungsi utama mulut adalah untuk
makan dan berbicara.Bagian mulut termasuk bibir, vestibulum, rongga mulut, gusi, gigi, langit-langit
keras dan lembut, lidah dan kelenjar ludah.Mulut juga dikenal sebagai rongga mulut atau rongga bukal.

Fungsi utama dari mulut meliputi makanan dan asupan cairan, rasa dan respon sensorik untuk
makanan, mastikasi (mengunyah), pencernaan kimia, menelan, berbicara dan respirasi.Mulut memainkan
peran penting dalam makan, minum dan bernapas.Bayi lahir dengan refleks mengisap, dimana mereka
secara naluriah tahu menghisap untuk makanan menggunakan bibir dan rahang mereka.Mulut juga
membantu dalam mengunyah dan menggigit makanan kita.

- Pencernaan

Saluran pencernaan dimulai di mulut.Pencernaan dimulai ketika makanan dibawa ke mulut, ditumbuk
oleh gigi dan dibasahi dengan air liur.Air liur memiliki enzim yang disebut amilase yang mulai memecah
karbohidrat menjadi gula. Pergerakan dibantu dengan lidah untuk mendorong bagian yang basah, massa
lunak makanan ke bagian belakang mulut di tempat yang dapat tertelan. Sebuah lipatan kulit yang disebut
epiglotis menutup selama tenggorokan (trakea) untuk memastikan makanan yang diarahkan ke
kerongkongan – tabung yang mengarah ke perut.

- Komunikasi

Berbicara membutuhkan serangkaian kompleks peristiwa terjadi persis dengan urutan yang benar.Udara
yang keluar berjalan melalui pita suara di laring.Pita suara bergetar, yang menghasilkan suara.Jenis suara
tergantung pada ketatnya pita suara dan kekuatan udara yang dikeluarkan.Pergerakan lidah dan bibir
membantu membentuk suara. Struktur mulut lain yang terlibat dalam produksi suara termasuk selera
keras dan lunak dan hidung.
- Fungsi rongga mulut

Fungsi rongga mulut sebagai bagian pertama dari saluran pencernaan, sumber sekunder respirasi, area
manipulasi suara untuk berbicara dan lokasi organ sensorik untuk rasa.Rongga mulut adalah daerah tepat
di belakang bibir yang memanjang ke atas tenggorokan.

- rongga mulut

Sebagai bagian dari saluran pencernaan, rongga mulut adalah letak di mana makanan dikunyah dan air
liur diproduksi untuk membantu mendorong makanan ke lambung.Bagian atas dari rongga mulut adalah
daerah di mana selera keras dan lunak berada, dengan lidah yang berfungsi sebagai organ utama di daerah
tersebut.

- Anatomi mulut

Struktur utama dari mulut meliputi:

Bibir : dua struktur seluler dan otot yang membentuk pintu masuk ke mulut. Bibir menandai transisi dari
kulit membran mukosa lembab.

Ruang depan :ruang antara jaringan lunak (bibir dan pipi), dan gigi dan gusi. Ruang depan adalah tetap
lembab oleh sekresi dari kelenjar ludah parotis, yang terletak di depan telinga dan di belakang sudut
rahang.

Rongga mulut : rongga mulut dibatasi oleh beberapa struktur. Lengkungan alveolar (struktur tulang yang
mengandung gigi) mengelilingi rongga mulut di depan dan di sisi – overhead selera keras dan lembut dan
di bawah ini adalah lidah. Rongga mulut tetap basah oleh sekresi dari kelenjar ludah submaksilaris dan
sublingual terletak di dasar mulut di bawah lidah.

Gusi : terdiri dari jaringan fibrosa dan padat yang melapisi lengkungan alveolar dan pelukan gigi.

Gigi : seseorang memiliki dua set gigi selama seumur hidup. Rata-rata anak memiliki 20 set lengkap
primer mereka (atau susu atau bayi) gigi pada usia tiga tahun. Gigi primer mulai rontok antara usia sekitar
enam dan tujuh tahun, dan secara bertahap digantikan oleh gigi tetap (atau sekunder atau orang dewasa).
Dengan sekitar 21 tahun, rata-rata orang memiliki 32 gigi permanen – 16 di rahang atas dan 16 di rahang
bawah.

- Fungsi Mulut Manusia

Langit-langit – terdiri dari selera keras dan lunak.Langit-langit keras adalah atap tulang mulut.Langit-
langit lunak adalah lipatan membran yang menggantung antara rongga mulut dan bagian belakang
tenggorokan.Kecil menggantung yang sedikit Anda dapat lihat ketika Anda julurkan lidah dan berkata
‘ah’ disebut uvula.
Lidah – lidah terdiri hampir seluruhnya dari serat otot. Hal ini dibagi menjadi bagian yaitu bagian oral
(tip, blade, depan, tengah dan belakang) dan faring (tenggorokan). Lidah membantu kita untuk rasa,
berbicara dan menelan.
Kelenjar ludah minor – membuat cairan bening (air liur) yang membuat mulut lembab dan mengandung
enzim untuk memecah makanan.Kelenjar ini ditemukan di berbagai lokasi di sekitar mulut, termasuk pipi
bagian dalam.

- Saraf trigeminal

Saraf trigeminal adalah saraf utama wajah.Peran meliputi sensasi dan beberapa fungsi motorik seperti
menggigit, mengunyah dan menelan.Saraf trigeminal wajah menyediakan sensasi (perasaan) dan
membantu kita untuk menggigit, mengunyah dan menelan.

- Kondisi mulut

Beberapa gangguan mulut meliputi:

o Infeksi seperti sariawan, herpes (sakit sariawan) atau tonsilitis


o ulkus mulut
o kanker mulut
o Sumbing dan bibir sumbing
o Halitosis (bau mulut)
o trauma
o Sindrom mulut kering
o Masalah Tongue seperti permukaan retak atau dilapisi
o Masalah gigi seperti karies gigi (gigi berlubang) atau dampak gigi bungsu
o Masalah bicara seperti lisping.

Beberapa gangguan mulut termasuk infeksi, borok, kanker, bibir sumbing, sindrom mulut kering, karies
gigi dan masalah bicara seperti lisping.

4.TELINGA

Telinga merupakan sebuah organ yang mampu mendeteksi/mengenal suara & juga banyak berperan
dalam keseimbangan dan posisi tubuh. Telinga pada hewan vertebrata memiliki dasar yang sama dari ikan
sampai manusia, dengan beberapa variasi sesuai dengan fungsi dan spesies.Suara adalah bentuk energi
yang bergerak melewati udara, air, atau benda lainnya, dalam sebuah gelombang. Walaupun telinga yang
mendeteksi suara, fungsi pengenalan dan interpretasi dilakukan di otak dan sistem saraf
pusat.Rangsangan suara disampaikan ke otak melalui saraf yang menyambungkan telinga dan otak
(nervus vestibulokoklearis).

o Cara Kerja telinga dan fungsi keseimbangan:

Getaran bunyi → daun telinga → lubang telinga → gendang telinga bergetar → cairan limfa yang
terdapat di rumah siput bergetar → menuju otak melalui saraf pendengaran.

Indera keseimbangan merupakan indera khusus yang terdapat di dalam telinga.Indera keseimbangan
letaknya dekat indera pendengaran, yaitu di bagian belakang labirin dan terdiri dari Urtikulus, Sakulus,
serta tiga Kanalis Semi-sirkularis. Kelima struktur ini berperan dalam pengaturan keseimbangan tubuh
kita MEKANISME
o Kerusakan Pada Telinga

Jika telinga kita rusak maka kita akan menderita ketulian. Tuli dapat disebabkan oleh:

- lubang telinga tersumbat

- gendang telinga pecah

- saraf pendengaran rusak

o Perawatan pada telinga

- Membersihkan telinga dengan teratur.


- Hindarkan telinga dari suara atau bunyi yang sangat keras dan
- Hindarkan telinga dari benturan keras.
- Periksakan ke dokter THT (Telinga Hidung Tenggorokan) jika ada gangguan.

4.PEMERIKSAAN LEHER

Leher adalah bagian yang menghubungkan kepala dengan tubuh.Pada beberapa hewan, leher dapat
tumbuh panjang, misalnya pada jerapah.Di dalam leher terdapat saluran-saluran pernapasan dan
pencernaan.Pada leher manusia, terdapat suatu bagian yang disebut jakun.

 Benjolan Di Leher Bisa Jadi Tanda Penyakit Serius

Sebagian orang mungkin pernah memiliki benjolan di leher. Benjolan itu bisa terasa nyeri atau tidak
menimbulkan rasa sakit sama sekali ketika dipegang. Teksturnya pun bisa jadi lembek atau
keras.Penyebab benjolan di leher umumnya tidak berbahaya.Tapi pemeriksaan teliti tetap perlu karena
bisa jadi benjolan itu ternyata adalah gejala penyakit serius.

Berikut ini adalah beberapa penyebab benjolan di leher:

Pembengkakan kelenjar tiroid. Kelenjar yang bentuknya mirip kupu-kupu ini berada di leher dan tepat di
depan tenggorokan Anda. Kelenjar tiroid biasanya tidak terlihat, tapi karena beberapa sebab, kelenjar
dapat membengkak dan menimbulkan benjolan di leher yang kerap disebut gondok.Pembengkakan ini
bisa disebabkan oleh banyak hal seperti kekurangan yodium, kelenjar terlalu atau kurang aktif, dan
kanker tiroid.

Pembengkakan kelenjar getah bening. Pembengkakan biasanya terjadi ketika tubuh mengalami infeksi
antara lain infeksi tenggorokan, infeksi gigi, pilek, campak, TBC, autoimun (lupus) dan sifilis. Benjolan
dapat kempes dengan sendirinya ketika kondisi kesehatan Anda mulai membaik.

Batu di kelenjar ludah.Bahan kimia yang terdapat dalam air liur terkadang dapat mengendap dan
membentuk batu kecil.Batu tersebut bisa menyumbat aliran air liur ke dalam mulut Anda.Kondisi ini
dapat menyebabkan pembengkakan pada leher.
Kanker berisiko tinggi memiliki benjolan yang bersifat kanker jika menjalani gaya hidup yang tidak
sehat, seperti merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol. Umumnya kanker mulut, tenggorok, pita
suara, dan lidah akan menyerang mereka yang meneruskan kebiasaan buruk ini. Selain itu, benjolan di
leher juga bisa menjadi pertanda bahwa Anda mengidap leukimia (kanker darah putih), kanker payudara,
atau kanker paru-paru. Risiko terkena kanker akan lebih tinggi jika Anda berusia 40 tahun ke atas.

Perhatikan apakah Anda memiliki benjolan dengan kriteria sebagai berikut:

Tidak kunjung kempes hingga lebih dari sebulan.

Terlihat terus membesar.

Terasa mengeras atau tidak bergerak ketika disentuh.

Diiringi oleh demam, sesak napas, nyeri dan sulit menelan, penurunan berat badan, peningkatan denyut
jantung, suara serak, adanya darah pada air liur, atau perubahan kulit.

5.PEMERIKSAAN DADA

Dada adalah bagian anatomi pada manusia dan hewan.Pada hominidae, termasuk manusia, dada adalah
bagian tubuh antara leher dan perut. Organ-organ internal dada antara lain otot, arteri dan vena, tulang,
dll. Isi dada sebagian besar dilindungi dan disokong oleh tulang rusuk, tulang belakang, dan tulang
bahu.Pada manusia, bagian dada yang terlindungi oleh tulang rusuk disebut dengan istilah toraks.Khusus
untuk wanita, pada bagian dadanya tumbuh payudara.

MACAM-MACAM BENTUK DADA

Ada empat macam bentuk dada di mana keempat bentuk ke empat bentuk dada ini berhubungan dengan
gangguan pernapasan. Adapun keempat bentuk dada ini yaitu:

1. Barrel Chest (Dada Barel) : Bentuk dada yang menyerupai barel, hal itu terjadi karena hasil hiperinflasi
paru. Hiperinflasi ialah terjebaknya udara akibat saluran pernapasan yang sempit/menyempit.Pada
keadaan ini terjadi peningkatan diameter anteroposterior.Penyakit yang bermanifestasikan barrel chest ini
misalnya asma berat dan PPOK (jenis emfisema). Umumnya di temukan di pria

2. Funnel Chest (Dada Corong) : Bentuk dada ini terjadi ketika adanya gangguan (defek) perkembangan
tulang paru yang menyebabkan depresi ujung bawah sternum (tulang tengah di dada). Pada bentuk dada
seperti ini rentan terjadi penekanan jaringan terhadap jantung dan pembuluh darah besar, sehingga
murmur (suara bising) pada jantung sering terjadi. Funnel chest dapat terjadi pada pasien dengan penyakit
rikets atau sindrom marfan.

3. Pigeon Chest (Dada Merpati) : Bentuk dada ini terjadi ketika ada pergeseran yang menyebabkan
"lengkungan keluar" pada sternum dan tulang iga. Pada keadaan ini juga terjadi peningkatan diameter
anteroposterior.Pigeon chest dapat terjadi pada pasien dengan penyakit rikets, sindrom marfan, atau
kifoskoliosis berat.
4. Khyposcoliosis : Keadaan ini ditandai dengan elevasi skapula dan spina berbentuk huruf 'S' sesuai
namanya yang terdiri dari kifosis (tulang belakang ke arah depan) dan skoliosis (ke arah samping).
Kifoskoliosis yang berat dapat mengurangi kapasitas paru dan meningkatkan kerja pernapasan. Bentuk
dada ini dapat terjadi sebagai akibat sekunder dari polio(- mielitis) atau sebagai manifestasi dari sindrom
marfan.

6.PEMERIKSAAN PAYUDARA

Patologi anatomi atau kelainan anatomi payudara yang paling sering terjadi disebabkan oleh
tumor.Tumor terdiri dari tumor jinak dan tumor ganas.Tumor jinak memiliki karakter sel yang sangat
mirip dengan jaringan asalnya dan relatif tidak berbahaya karena umumnya tumor jinak tetap dilokalisasi,
tidak dapat menyebar ke tempat lain, dan mudah untuk dilakukan pengangkatan tumor dengan
pembedahan lokal.Tumor dikatakan ganas apabila dapat menembus dan menghancurkan struktur yang
berdekatan dan menyebar ke tempat yang jauh (metastasis) dan umumnya dapat menyebabkan
kematian.Sifat ini sesuai dengan penamaannya kanker yang berasal dari bahasa Latin yang berarti
kepiting, melekat pada setiap bagian dan mencengkeram dengan erat seperti seekor kepiting.
Kanker payudara merupakan kanker yang sangat menakutkan kaum wanita, disamping kanker
mulut rahim. Masalah etiologi yang belum diketahui; masalah usaha-usaha pencegahan yang sukar untuk
dilaksanakan serta perjalanan penyakit yang sukar diduga dan apabila sudah dalam keadaan lanjut
penderita akan masuk dalam era penderitaan nyeri dan disability yang menakutkan menjelang akhir dari
suatu kehidupannya.

Namun demikian usaha-usaha untuk penemuan dini (early detection) dapat dilakukan dengan baik
dengan mengikutsertakan masyarakat malalui penyuluhan-penyuluhan (health education). Apabila
ditemukan dalam stadium dini dan mendaapat terapi yang tepat dan adekuat maka bukan tidak mungkin
kanker payudara itu dapat disembuhkan. Kemajuan-kemajuan dalam penemuan dini yang dilengkapi
dengan kemajuan terapi pada dekade-dekade akhir, baik teknik operasi, radiasi, hormonal terapi dan
kemoterapi serta imunoterapi ataupun penatalaksanaan kombinasi terapi dari modalitas terapi diatas;yang
didasarkan pada ketepatan penentuan staging dan pengenalan sifat-sifat biologis kanker yang
baik;semakin membawa harapan baru untuk penderita kanker payudara ini.

II. Anatomi dan Fisiologi

ANATOMI

Untuk dapat mengenal perjalanan penyakit kanker payudara dengan baik dan memahami dasar-dasar
tindakan operasi pada kanker payudara maka sangat penting mengetahui anatomi payudara itu sendiri.

Payudara terletak pada hemithoraks kanan dan kiri dengan batas-batas sebagai berikut :
Batas-batas payudara yang tampak dari luar:

– Superior : iga II atau III

– Inferior : iga VI atau VII

– Medial : pinggir sternum


– Lateral : garis aksilaris anterior.

Batas-batas payudara yang sesungguhnya:

– Superior : hampir sampai ke klavikula

– Medial : garis tengah

– Lateral : m.latissimus dorsi

Struktur Payudara

Payudara terdiri dari berbagai struktur :

– parenkim epitelial

– lemak, pembuluh darah, saraf dan saluran getah bening

– otot dan fascia

Payudara dibungkus oleh fascia pektoralis superfisialis dimana permukaan anterior dan posterior
dihubungkan oleh ligamentum Cooper yang berfungsi sebagai penyangga.

FISIOLOGI

Fase perkembangan payudara timbul sebagai hasil efek mamotropik sekresi hormon ovarium dan
hipofisis anterior, dimana payudara mengalami tiga macam perubahan yang dipengaruhi hormon:

Perubahan pertama adalah mulai dari masa hidup anak melalui masa pubertas, masa fertilisasi, sampai ke
klimakterium dan menopouse.Sejak pubertas pengaruh hormon estrogen dan progesteron yang di
produksi ovarium dan juga hormon hipofisa telah menyebabkan duktus berkembang dan timbulnya
asinus.

Perubahan kedua adalah perubahan sesuai dengan daur menstruasi, sekitar hari ke-8 menstruasi payudara
jadi lebih besar dan pada beberapa hari sebelum menstruasi berikutnya terjadi pembesaran
maksimal.Kadang – kadang timbul benjolan yang tidak rata.Selama beberapa hari menjelang menstruasi
payudara menjadi tegang dan nyeri sehingga pemeriksaan fisik terutama palpasi tidak mungkin
dilakukan.Pada waktu itu pemeriksaan foto mamogram tidak berguna karena kontras kelenjar terlalu
besar.Begitu menstruasi mulai, semuanya berkurang.

Perubahan yang terjadi waktu hamil dan menyusui.Pada kehamilan payudara menjadi besar karena epitel
duktus lobul dan duktus alveolus berproliferasi dan tumbuh duktus baru.Sekresi hormon prolaktin dari
hipofisis anterior memicu laktasi. Air susu di produksi oleh sel-sel alveolus, mengisi asinus, kemudian
dikeluarkan melaui duktus ke puting susu
Payudara tersusun dari jaringan lemak yang mengandung kelenjar-kelenjar yang bertanggungjawab
terhadap produksi susu pada saat hamil dan setelah bersalin. Setiap payudara terdiri dari sekitar 15-25
lobus berkelompok yang disebut lobulus, kelenjar susu, dan sebuah bentukan seperti kantung-kantung
yang menampung air susu (alveoli). Saluran untuk mengalirkan air susu ke puting susu disebut duktus.
Sekitar 15-20 saluran akan menuju bagian gelap yang melingkar di sekitar puting susu (areola)
membentuk bagian yang menyimpan air susu (ampullae) sebelum keluar ke permukaan.

Kedua payudara tidak selalu mempunyai ukuran dan bentuk yang sama. Bentuk payudara mulai terbentuk
lengkap satu atau dua tahun setelah menstruasi pertamakali.Hamil dan menyusui akan menyebabkan
payudara bertambah besar dan akan mengalami pengecilan (atrofi) setelah menopause.

Payudara akan menutupi sebagian besar dinding dada. Payudara dibatasi oleh tulang selangka (klavikula)
dan tulang dada (sternum).Jaringan payudara bisa mencapai ke daerah ketiak dan otot yang berada pada
punggung bawah sampai lengan atas (latissimus dorsi).

Kelenjar getah bening terdiri dari sel darah putih yang berguna untuk melawan penyakit.Kelenjar getah
bening didrainase oleh jaringan payudara melalui saluran limfe dan menuju nodul-nodul kelenjar di
sekitar payudara samapi ke ketiak dan tulang selangka.Nodul limfe berperan penting pada penyebaran
kanker payudara terutama nodul kelenjar di daerah ketiak.

III. Klasifikasi

Kebanyakan benjolan jinak pada payudara berasal dari perubahan normal pada perkembangan payudara,
siklus hormonal, dan perubahan reproduksi. Terdapat 3 siklus kehidupan yang dapat menggambarkan
perbedaan fase reproduksi pada kehidupan wanita yang berkaitan dengan perubahan payudara, yaitu :

Pada fase reproduksi awal (15-25 tahun) terdapat pembentukan duktus dan stroma payudara. Pada periode
ini umumnya dapat terjadi benjolan FAM dan juvenil hipertrofi (perkembangan payudara berlebihan)

Periode reproduksi matang (25-40 tahun). Perubahan siklus hormonal mempengaruhi kelenjar dan stroma
payuddara

Fase ketiga adalah involusi dari lobulus dan duktus yang terjadi sejak usia 35-55 tahun

Tumor jinak memiliki berbagai bentuk, antara lain :

Kelainan fibrokistik

Perubahan fibrokistik adalah ragam kelainan dimana terjadi akibat dari peningkatan dan distorsi
perubahan siklik payudara yang terjadi secara normal selama daur haid.Perubahan fibrokistik dibagi
menjadi perubahan nonproliferatif dan perubahan proliferatif.Perubahan nonproliferatif mencakup kista
dan fibrosis tanpa hiperplasia sel epitel (perubahan fibrokistik sderhana).Perubahan proliferatif mencakup
serangkaian hiperplasia sel epitel duktulus atau duktus banal atau atipikal serta adenosis sklerotikans.

Perubahan nonproliferatif ditandai dengan peningkatan stroma fibrosa disertai oleh dilatasi duktus dan
pembentukan kista dengan berbagai ukuran.Stroma mengelilingi semua bentuk kista biasanya terdiri atas
jaringan fibrosa yang kehilangan gambaran miksomatosa.Infiltrat limfositik stroma sering ditemukan
pada lesi ini dan varian lain perubahan fibrokistik.Perubahan proliferatif meliputi hiperplasia epitel dan
adenosis sklerotikans.Istilah hiperplasia epitel dan perubahan fibrokistik proliferatif mencakup
serangkaian lesi proliferatif di dalam duktulus, duktus terminalis, dan kadang-kadang lobulus payudara.
Sebagian hiperplasia epitel ini bersifat ringan dan teratur serta tidak membawa resiko karsinoma, tetapi di
sisi lain hiperplasia atipikal mamiliki resiko signifikan. Adenosis sklerotikans memiliki gambaran klinis
dan morfologi mirip dengan karsinoma.Di lesi ini rampak mencolok fibrosis intralobularis serta
proliferasi duktulus kecil dan asinus.Pertumbuhan berlebihan jaringan fibrosa ini mungkin menekan
lumen asinus dan duktus sehingga keduanya tampak sebagai genjel-genjel sel. Adanya lapisan ganda
epitel dan identifikasi elemen mioepitel menandakan bahwa kelainannya bersifat jinak.

Gejala-gejalanya berupa pembengkakan dan nyeri tekan pada payudara menjelang periode menstruasi.
Tanda-tandanya adalah teraba massa yang bergerak bebas pada payudara, terasa granularitas pada
jaringan payudara, dan kadang-kadang keluar cairan yang tidak berdarah dari puting. Banyak perempuan
tidak mengeluhkan gejala dan baru mencari pemeriksaan kesehetan setelah meraba adanya massa.

Fibroadenoma

Fibroadenoma adalah tumor jinak yang banyak terdapat pada wanita muda.Tumor ini tidak melekat ke
jaringan sekitarnya dan amat mudah digerakkan.Benjolan ini biasanya tidak nyeri, bisa tumbuh banyak
(multipel).Tumor ini terdiri dari jaringan fibrosa yang berbentuk bulat, licin, berkonsistensi padat kenyal,
berbatas tegak, dan mudah digerakkan. Fibroadenoma muncul sebagai nodus diskret, biasanya tunggal,
dan bergaris tengah 1 hingga 10 cm. Lesi mungkin membesar pada akhir daur haid dan selama hamil.
Pada pascamenopause, lesi mungkin mengecil dan mengalami kalsifikasi.Walaupun jarang, tumor
mungkin dapat multipel dan bergaris tengah lebih dari 10 cm (fibroadenoma raksasa). Peningkatan
mutlak atau nisbi aktivitas estrogen diperkirakan berperan dalam proses pembentukannya, dan lesi serupa
mungkin muncul bersamaan dengan perubahan fibrokistik (fibroadenosis). Fibroadenoma biasanya teradi
pada perempuan muda dimana insidensi puncak pada usia 30-an. Pertumbuhan tumor bisa cepat sekali
selama kehamilan dan menyusui atau menjelang menopause saat rangsangan estrogen tinggi tapi setelah
menopause tumor jenis ini tidak ditemukan lagi. Fibroadenoma hampir tidak pernah menjadi
ganas.Pananganan fibriadenoma adalah melalui pembedahan pengangkatan tumor. Sistosarkoma filoides
merupakan salah satu tipe dari fibriadenoma yang dapat kambuh jika tidak diangkat dengan sempurna

Tumor filoides

Tumor phylloides adalah fibroadenoma besar di payudara, dengan stroma serupa-sarkoma yang sangat
selular.Tumor ini termasuk neoplasma jinak, namun kadangkala dapat menjadi ganas.Tumor ini bersifat
agresif lokal dan dapat bermetastasis, dan diperkirakan berasal dari stroma intralobulus. Umumnya, tumor
ini berdiameter 3 hingga 4 cm, namun dapat tumbuh hingga berukuran besar, mungkin masif sehingga
payudara membesar. Sebagian mengalami lobulasi dan menjadi kistik.Karena pada potongan
memperlihatkan celah yang mirip daun, maka tumor ini disebut tumor filoides.Perubahan yang paling
merugikan adalah terjadinya peningkatan selularitas stroma disertai anaplasia dan aktivitas mitotik yang
tinggi, selain itu peningkatan ukuran secara pesat, biasanya dengan invasi jaringan payudara di sekitarnya
oleh stroma maligna.Sebagian besar tumor ini tetap lokalisata dan disembuhkan dengan eksisi. Lesi
maligna mungkin kambuh, tetapi lesi ini juga cenderung terlokalisasikan
Papiloma intraduktus

Papiloma intraduktus adalah pertumbuhan tumor neoplastik di dalam suatu saluran air susu (duktus
laktiferus) dan 75% tumbuh di bawah areola payudara. Sebagian besar lesi bersifat soliter, ditemukan di
dalam sinus atau duktus laktiferosa utama. Lesi ini menimbulkan gejala klinis berupa : (1) keluarnya
discharge serosa atau berdarah dari puting payudara; (2) adanya tumor subareola kecil dengan garis
tengah beberapa milimeter sehingga terlalu kecil untuk dipalpasi; atau (3) retraksi puting payudara (jarang
terjadi). Pada beberapa kasus, terbentuk banyak papiloma di beberapa duktus atau papilometosis
intraduktus.Lesi kadang-kadang menjadi ganas, sedangkan papiloma soliter hampir selalu tetap jinak.

Adenosis sklerosis

Secara klinis, tumor ini teraba seperti kelainan fibrokistik tetapi secara histopatologi tampak proliferasi
jinak.

Mastitis sel plasma

Tumor ini merupakan radang subakut yang didapat pada sistem saluran di bawah areola payudara.
Gambarannya sulit dibedakan dengan tumor ganas yaitu berkonsistensi keras, bisa melekat ke kulit, dan
menimbulkan retraksi puting susu akibat pembentukan jaringan ikat (fibrosis) sekitar saluran dan bisa
terdapat pembesaran kelenjar getah bening ketiak.

Nekrosis lemak

Biasanya disebabkan oleh cedera berupa massa keras yang sering agak nyeri tetapi tidak membesar.
Kadang terdapat retraksi kulit dan batasnya biasanya tidak rata.Secara klinis, sukar dibedakan dengan
tumor ganas.

Kelainan lain

Tumor jinak lemak (Lipoma), tumor jinak otot polos (leimioma), dan kista sebasea (kelenjar minyak)
merupakan tumor yang mungkin terdapat di payudara tetapi tidak bersangkutan dengan jaringan kelenjar
payudara.

Tumor ganas atau kanker payudara juga memiliki beberapa tipe, antara lain :

Ductal Carcinoma In-Situ (DCIS)


Merupakan tipe kanker payudara yang paling dini dan terbatas hanya di dalam sistem duktus.

Infiltrating Ductal Carcinoma (IDC)

Tipe yang paling sering terjadi, mencapai 78% dari semua keganasan.Pada pemeriksaan mammogram
didapatkan lesi berbentuk seperti bintang (stellate) atau melingkar.Apabila lesi berbentuk seperti bintang
maka prognosis atau angka kesembuhan pasien sangat rendah.

Medullary Carcinoma

Tipe ini paling sering terjadi pada wanita berusia akhir 40 tahun dan 50 tahun.Menghasilkan gambaran sel
seperti bagian abu-abu (medulla) pada otak.Terjadi sebanyak 15% dari kasus kanker payudara.

Infiltrating Lobular Carcinoma (ILC)

Tipe kanker payudara yang biasanya tampak sebagai penebalan di kuadran luar atas dari payudara.Tumor
ini berespon baik terhadap terapi hormon.Terjadi sebanyak 5% dari kasus kanker payudara.

Tubular Carcinoma

Tipe ini banyak ditemukan pada wanita usia 50 tahun keatas. Pada pemeriksaan mikroskopik gambaran
struktur tubulusnya sangat khas.Terjadi sebanyak 2% dari kasus kanker payudara dan angka 10 ysr (year
survival rate) mencapai 95%.

Mucinous Carcinoma (Colloid)

Kanker payudara yang angka kesembuhannya paling tinggi.Perubahan yang terjadi terutama pada
produksi mucus dan gambaran sel yang sulit ditentukan.Terjadi sebanyak 1%-2% dari seluruh kasus
kanker payudara.

Inflammatory Breast Cancer (IBC)

Tipe kanker payudara yang paling agresif dan jarang terjadi.Kanker ini dapat menyebabkan saluran limfe
pada payudara dan kulit terbuntu.Disebut inflammatory (keradangan) karena penampakan kanker yang
membengkak dan merah. Di Amerika, terjadi 1%-5% dari seluruh kasus kanker payudara.

IV. Diagnosis
Tumor (benjolan) pada payudara, terutama jenis yang ganas pada umumnya tidak memiliki gejala di awal
dan hanya dapat dideteksi melalui pemeriksaan fisik secara teliti atau skrining menggunakan
mammografi.Selama fase premenstruasi, kebanyakan wanita mengalami pembesaran serta benjolan pada
payudaranya serta payudara menjadi mengeras.Hal ini dapat mengaburkan pemeriksaan payudara untuk
mencari benjolan yang dicurigai.Pemeriksaan sebaiknya diulangi lagi 1 bulan kemudian atau setelah
periode menstruasi berikutnya.

Diagnosis kelainan payudara dengan cara :

Anamnesis yang lengkap:

– Mengenai keluhan-keluhan

– Perjalanan penyakit

– Keluhan tambahan

– Faktor-faktor resiko tinggi

– Tanda-tanda umum keganasan yang berhubungan dengan berat badan dan nafsu makan.

Pemeriksaan fisik yang sistematis/legeartis dan etis.

Gejala klinis kanker payudara dapat berupa:

Benjolan pada payudara

Umumnya berupa benjolan yang tidak nyeri pada payudara. Benjolan itu mula-mula kecil, makin lama
makin besar, lalu melekat pada kulit atau menimbulkan perubahan pada kulit payudara atau pada puting
susu.

Erosi atau eksema puting susu

Kulit atau puting susu tadi menjadi tertarik ke dalam (retraksi), berwarna merah muda atau kecoklat-
coklatan sampai menjadi oedema hingga kulit kelihatan seperti kulit jeruk (peau d’orange), mengkerut,
atau timbul borok (ulkus) pada payudara. Borok itu makin lama makin besar dan mendalam sehingga
dapat menghancurkan seluruh payudara, sering berbau busuk, dan mudah berdarah. Ciri-ciri lainnya
antara lain:

Pendarahan pada puting susu.

Rasa sakit atau nyeri pada umumnya baru timbul kalau tumor sudah besar, sudah timbul borok, atau kalau
sudah ada metastase ke tulang-tulang.

Kemudian timbul pembesaran kelenjar getah bening di ketiak, bengkak (edema) pada lengan, dan
penyebaran kanker ke seluruh tubuh.
Kanker payudara lanjut sangat mudah dikenali dengan mengetahui kriteria operbilitas Heagensen sebagai
berikut:

terdapat edema luas pada kulit payudara (lebih 1/3 luas kulit payudara);

adanya nodul satelit pada kulit payudara;

kanker payudara jenis mastitis karsinimatosa;

terdapat model parasternal;

terdapat nodul supraklavikula;

adanya edema lengan;

adanya metastase jauh;

Pengaruh siklus menstruasi terhadap keluhan tumor dan perubahan ukuran tumor dan perubahan ukuran
tumor; kawin atau tidak; jumlah anak, disusukan atau tidak; riwayat penyakit kanker dalam keluarga;
obat-obatan yang pernah dipakai terutama yang bersifat hormonal; apakah pernah operasi payudara dan
obstetri-ginekologi. Hal berikut ini tergolong dalam faktor resiko tinggi kanker payudara yaitu keadaan-
keadaan dimana kemungkinan seorang wanita mendapat kanker payudara lebih tinggi dari yang tidak
mempunyai faktor tersebut yaitu:

Umur lebih dari 30 tahun

Anak pertama lahir pada usia ibu>35 tahun (2x)

Tidak kawin (2-4 x)

Menarche <12 tahun (1,7-4x)

Menopause terlambat >55 tahun (2,5-5x)

Pernah operasi tumor jinak payudara (3-5x)

Mendapat terapi hormonal yang lama (2,5x)

Adanya kanker payudara yang kontralateral (3-9x)

Operasi ginekolog (3-4x)

Radiasi dada (2-3x)

Riwayat keluarga (2-3x)

Faktor resiko tinggi bukanlah faktor etiologi.

Pada sistem TNM


TNM merupakan singkatan dari “T” yaitu Tumor size atau ukuran tumor , “N” yaitu Node atau kelenjar
getah bening regional dan “M” yaitu metastasis atau penyebaran jauh. Ketiga faktor T,N,M dinilai baik
secara klinis sebelum dilakukan operasi , juga sesudah operasi dan dilakukan pemeriksaan histopatologi
(PA) . Pada kanker payudara, penilaian TNM sebagai berikut :

T (Tumor size), ukuran tumor :

T 0 : tidak ditemukan tumor primer

T 1 : ukuran tumor diameter 2 cm atau kurang

T 2 : ukuran tumor diameter antara 2-5 cm

T 3 : ukuran tumor diameter > 5 cm

T 4 : ukuran tumor berapa saja, tetapi sudah ada penyebaran ke kulit atau dinding dada atau pada
keduanya , dapat berupa borok, edema atau bengkak, kulit payudara kemerahan atau ada benjolan kecil di
kulit di luar tumor utama

N (Node), kelenjar getah bening regional (kgb) :

N 0 : tidak terdapat metastasis pada kgb regional di ketiak / aksilla

N 1 : ada metastasis ke kgb aksilla yang masih dapat digerakkan

N 2 : ada metastasis ke kgb aksilla yang sulit digerakkan

N 3 : ada metastasis ke kgb di atas tulang selangka (supraclavicula) atau pada kgb di mammary interna di
dekat tulang sternum

M (Metastasis) , penyebaran jauh :

M x : metastasis jauh belum dapat dinilai

M 0 : tidak terdapat metastasis jauh

M 1 : terdapat metastasis jauh

Setelah masing-masing faktot T,N,M didapatkan, ketiga faktor tersebut kemudian digabung dan
didapatkan stadium kanker sebagai berikut :

Stadium 0 : T0 N0 M0

Stadium 1 : T1 N0 M0

Stadium II A : T0 N1 M0 / T1 N1 M0 / T2 N0 M0
Stadium II B : T2 N1 M0 / T3 N0 M0

Stadium III A : T0 N2 M0 / T1 N2 M0 / T2 N2 M0 / T3 N1 M0 / T2 N2 M0

Stadium III B : T4 N0 M0 / T4 N1 M0 / T4 N2 M0

Stadium III C : Tiap T N3 M0

Stadium IV : Tiap T-Tiap N -M1.

Pemeriksaan penunjang

Dua jenis alat yang digunakan untuk mendeteksi dini benjolan pada payudara adalah mammografi dan
ultrasonografi (USG).Teknik yang baru adalah menggunakan Magnetic Resonance Imaging (MRI) dan
nuklear skintigrafi.Mammografi adalah metode terbaik untuk mendeteksi benjolan yang tidak teraba
namun terkadang justru tidak dapat mendeteksi benjolan yang teraba atau kanker payudara yang dapat
dideteksi oleh USG. Mammografi digunakan untuk skrining rutin pada wanita di usia awal 40 tahun
untuk mendeteksi dini kanker payudara.

Untuk kanker payudara dapat dilakukan terapi :

Batasan stadium yang masih operabel/kurabel adalah stadium IIIa.Sedangkan terapi pada stadium IIIb dan
IV tidak lagi mastektomi, melainkan paliatif.

Mastektomi

Mastektomi adalah operasi pengangkatan payudara.Ada3 jenis mastektomi (Hirshaut & Pressman, 1992):

Modified Radical Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan seluruh payudara, jaringan payudara di tulang
dada, tulang selangka dan tulang iga, serta benjolan di sekitar ketiak.

Total (Simple) Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan seluruh payudara saja, tetapi bukan kelenjar di
ketiak.

Radical Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan sebagian dari payudara.Biasanya disebut lumpectomy,
yaitu pengangkatan hanya pada jaringan yang mengandung sel kanker, bukan seluruh payudara.Operasi
ini selalu diikuti dengan pemberian radioterapi.Biasanya lumpectomy direkomendasikan pada pasien
yang besar tumornya kurang dari 2 cm dan letaknya di pinggir payudara.

Tindakan operatif tergantung stadium kanker, yaitu:

Pada stadium I dan II lakukan mastektomi radikal atau modifikasi mastektomi radikal.Setelah itu periksa
KGB, bila ada metastasis dilanjutkan dengan radiasi regional dan kemoterapi ajuvan. Dapat pula
dilakukan mastektomi simpleks yang harus diikuti radiasi tumor bed dan daerah KGB regional. Pada
T2N1 dilakukan mastektomi radikal dan radiasi lokal didaerah tumor bed dan KGB regional.Untuk setiap
tumor yang terletak pada kuadran sentral dan medial payudara harus dilakukan radiasi pada rantai KGB
regional.

Pada stadium yang lebih lanjut, lakukan tindakan paliatif dengan tujuan:
Mempertahankan kualitas hidup pasien agar tetap baik/tinggi dan menganggap bahwa kematian adalah
proses yang normal.

Tidak mempercepat atau menunda kematian.

Menghilangkan rasa nyeri dan keluhan lain yang mengganggu.

Perawatan paliatif pun dilakukan berdasarkan stadium, yaitu:

Pada stadium IIIb dilakukan biopsi insisi, dilanjutkan radiasi.Bila residu tidak ada, tunggu. Bila relaps,
tambahkan dengan pengobatan hormonal dan kemoterapi. Namun, bila residu setelah radiasi tetap ada,
langsung diberikan pengobatan hormonal sebagai berikut :

Pada pasien premenopause dilakukan oofarektomi bilateral.

Pada pasien sudah 1-5 tahun menopause periksa efek estrogen.Bila positif lakukan seperti [a].bila negatif,
lakukan seperti [c]. Observasi selama 6-8 minggu.Bila respon baik, teruskan terapi, tetapi bila respon
negatif dilakukan kemoterapi dengan CMF [CAF] minimal 12 siklus selama 6 minggu.

Pada pasien pasca menopause lakukan terapi hormonal inhibitif/aditif.

Pada stadium IV

Pada pasien pre menopause dilakukan oofarektomi bilateral.Bila respon positif, berikan aminoglutetimid
atau tamofen. Bila relaps atau respon negatif, berikan CMF/CAF.

Pada pasien sudah 1-5 tahun menopause, periksa efek estrogen.Efek estrogen dapat diperiksa dengan
estrogen/progesteron reseptor [ER/PR].Bila positif, lakukan seperti [a].Bila negatif lakukan seperti [c].

Pada pasien pasca menopause berikan obat-obat hormonal seperti tamoksifen, estrogen, progesteron dan
kortikosteroid.

Keterangan C=cyclophosphamide, M=methotrexate, F= 5-fluorourasil.

Radiasi

Penyinaran/radiasi adalah proses penyinaran pada daerah yang terkena kanker dengan menggunakan sinar
X dan sinar gamma yang bertujuan membunuh sel kanker yang masih tersisa di payudara setelah operasi
(Denton, 1996). Efek pengobatan ini tubuh menjadi lemah, nafsu makan berkurang, warna kulit di sekitar
payudara menjadi hitam, serta Hb dan leukosit cenderung menurun sebagai akibat dari radiasi.

Kemoterapi

Kemoterapi adalah proses pemberian obat-obatan anti kanker dalam bentuk pil cair atau kapsul atau
melalui infus yang bertujuan membunuh sel kanker. Tidak hanya sel kanker pada payudara, tapi juga di
seluruh tubuh (Denton, 1996).Efek dari kemoterapi adalah pasien mengalami mual dan muntah serta
rambut rontok karena pengaruh obat-obatan yang diberikan pada saat kemoterapi.

VII. Pencegahan
Pada prinsipnya, strategi pencegahan dikelompokkan dalam tiga kelompok besar, yaitu pencegahan pada
lingkungan, pada pejamu, dan milestone.Hampir setiap epidemiolog sepakat bahwa pencegahan yang
paling efektif bagi kejadian penyakit tidak menular adalah promosi kesehatan dan deteksi dini. Begitu
pula pada kanker payudara, pencegahan yang dilakukan antara lain berupa:

Pencegahan primer

Pencegahan primer pada kanker payudara merupakan salah satu bentuk promosi kesehatan karena
dilakukan pada orang yang “sehat” melalui upaya menghindarkan diri dari keterpaparan pada berbagai
faktor risiko dan melaksanakan pola hidup sehat.

Pencegahan sekunder

Pencegahan sekunder dilakukan terhadap individu yang memiliki risiko untuk terkena kanker
payudara.Setiap wanita yang normal dan memiliki siklus haid normal merupakan populasi at risk dari
kanker payudara.Pencegahan sekunder dilakukan dengan melakukan deteksi dini.Beberapa metode
deteksi dini terus mengalami perkembangan.Skrining melalui mammografi diklaim memiliki akurasi 90%
dari semua penderita kanker payudara, tetapi keterpaparan terus-menerus pada mammografi pada wanita
yang sehat merupakan salah satu faktor risiko terjadinya kanker payudara. Karena itu, skrining dengan
mammografi tetap dapat dilaksanakan dengan beberapa pertimbangan antara lain:

Wanita yang sudah mencapai usia 40 tahun dianjurkan melakukan cancer risk assessement survey.

Pada wanita dengan faktor risiko mendapat rujukan untuk dilakukan mammografi setiap tahun.

Wanita normal mendapat rujukan mammografi setiap 2 tahun sampai mencapai usia 50 tahun.

Foster danConstantamenemukan bahwa kematian oleh kanker payudara lebih sedikit pada wanita yang
melakukan pemeriksaan SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) dibandingkan yang tidak. Walaupun
sensitivitas SADARI untuk mendeteksi kanker payudara hanya 26%, bila dikombinasikan dengan
mammografi maka sensitivitas mendeteksi secara dini menjadi 75%.

Dengan mengetahui adanya faktor resiko pada seseorang diharapkan agar ia lebih dewasa terhadap
kelainan-kelainan yang ada pada payudara, baik dengan rutin melakukan SADARI maupun secara
periodik memeriksakan kelainan payudara atau tanpa kelainan kepada dokternya. Dan bagi dokter perlu
melakukan pemeriksaan fisik yang baik dan legeartis dan melakukan mammografi pada penderita dengan
faktor high-risk tersebut.

Sebaiknya pemeriksaan SADARI dilakukan sehabis mandi selesai masa menstruasi.Sebelum menstruasi
payudara agak membengkak sehingga menyulitkan pemeriksaan.

Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)

Tujuan dari pemeriksaan payudara sendiri adalah mendeteksi dini apabila terdapat benjolan pada
payudara, terutama yang dicurigai ganas, sehingga dapat menurunkan angka kematian.Meskipun angka
kejadian kanker payudara rendah pada wanita muda, namun sangat penting untuk diajarkan SADARI
semasa muda agar terbiasa melakukannya di kala tua.Wanita premenopause (belum memasuki masa
menopause) sebaiknya melakukan SADARI setiap bulan, 1 minggu setelah siklus menstruasinya selesai.
Cara melakukan SADARI adalah :

Wanita sebaiknya melakukan SADARI pada posisi duduk atau berdiri menghadap cermin

Pertama kali dicari asimetris dari kedua payudara, kerutan pada kulit payudara, dan puting yang masuk

Angkat lengannya lurus melewati kepala atau lakukan gerakan bertolak pinggang untuk
mengkontraksikan otot pektoralis (otot dada) untuk memperjelas kerutan pada kulit payudara

Sembari duduk / berdiri, rabalah payudara dengan tangan sebelahnya

Selanjutnya sembari tidur, dan kembali meraba payudara dan ketiak

Terakhir tekan puting untuk melihat apakah ada cairan

7.PEMERIKSAAN EKTREMITAS ATAS

TULANG EKSTREMITAS ATAS

Kerangka Anggota Gerak Atas

Kerangka anggota gerak atas dikaitkan dengan kerangka badan dengan perantaraan gelang bahu yang
terdiri dari skapula dan klavikula. Tulang-tulang yang membentuk kerangka lengan antara lain : gelang
bahu (skapula dan klavikula), humerus, ulna dan radius, karpalia, metakarpalia dan falangus

Gelang Bahu

Gelang bahu yaitu persendian yang menghubungkan lengan dengan badan.Pergelangan ini mempunyai
mangkok sendi yang tidak sempurna oleh karena bagian belakangnya terbuka. Bagian ini di bentuk oleh
dua buah tulang yaitu skapula dan klavikula

Bagian-bagian Tulang Ekstremitas

Bagian-Bagian Ini Akan Dijelaskan Bagian-Bagian Dari Ekstremitas Atas. Bagian Ekstremitas Atas
terdiri dari :

1. Tulang Skapula

2. Tulang Klavikula

3. Tulang Humerus

4. Tulang Ulna

5. Tulang Radius

6. Tulang Karpal
a. Metacarpal

b. Falang

1.Tulang Skapula

Skapula (tulang belikat) terdapat di bagian punggung sebelah luar atas, mempunyai tulang iga I sampai
VIII, bentuknya hampir segitiga.Di sebelah atasnya mempunyai bagian yang di sebut spina
skapula.Sebelah atas bawah spina skapula terdapat dataran melekuk yang di sebut fosa supraskapula dan
fosa infraskapula.Ujung dari spina skapula di bagian bahu membentuk taju yang di sebut akromion dan
berhubungan dengan klavikula dengan perantara persendian.Di sebelah bawah medial dari akromion
terdapat sebuah taju menyerupai paruh burung gagak yang disebut dengan prosesus korakoid. Di sebelah
bawahnya terdapat lekukan tempat kepala sendi yang di sebut kavum glenoid

2.Tulang Klavikula

Klavikula adalah tulang yang melengkung membentuk bagian anterior dari gelang bahu.Untuk
keperlua pemeriksaan dibagian atas batang dan dua ujung.Ujung medial disebut extremitas sternal dan
membuat sendi dengan sternum. Ujung lateral disebut extremitas akrominal, yang bersendi pada proseus
akrominal dari scapula.

Fungsi kavikula yaitu member kaitan kepada beberapa otot dari leher dan bahu dan dengan demikian
bekerja sebagai penompang lengan.

3.Humerus

Humerus (tulang pangkal lengan) mempunyai tulang panjang seperti tongkat.Bagian yang mempunyai
hubungan dengan bahu bentuknya bundar membentuk kepala sendi yang di sebut kaput humeri.Pada
kaput humeri ini terdapat tonjolan yang di sebut tuberkel mayor dan minor.Di sebelah bawah kaput
humeri terdapat lekukan yang di sebut kolumna humeri.Pada bagian bawah terdapat taju (kapitulum,
epikondius lateralis dan epikondilus medialis). Di samping itu juga mempunyai lekukan yang disebut fosa
koronoid (bagian depan) dan fosa olekrani (bagian belakang).

4. Ulna

Ulna adalah sebuah tulang pipa yang mempunyai sebuah batang dan dua ujung.Tulang itu adalah tulang
sebelah medial dari lengan bawah dan lebih panjang dari radius.Kepala ulna berada disebelah ujung
bawah.

Di daerah proksimal, ulna berartikulasi dengan humerus melalui fossa olecranon (di bagian posterior) dan
melalui prosesus coronoid (dengan trochlea pada humerus).Artikulasi ini berbentuk sendi engsel,
memungkinkan terjadinya gerak fleksi-ekstensi.Ulna juga berartikulasi dengan radial di sisi
lateral.Artikulasi ini berbentuk sendi kisar, memungkinkan terjadinya gerak pronasi-supinasi.Di daerah
distal, ulna kembali berartikulasi dengan radial, juga terdapat suatu prosesus yang disebut sebagai
prosesus styloid.
5. Radius

Radius adalah tulang disisi lateral lengan bawah. Merupakan tulang pipa dengan sebuah batang dan dua
ujung dan lebih pendek daripada ulna.

Di daerah proksimal, radius berartikulasi dengan ulna, sehingga memungkinkan terjadinya gerak pronasi-
supinasi. Sedangkan di daerah distal, terdapat prosesus styloid dan area untuk perlekatan tulang-tulang
karpal antara lain tulang scaphoid dan tulang lunate.

6. Karpal

Bagian dari Tulang Karpal yaitu :

a. Metakarpal

b. Falang

Tulang karpal terdiri dari 8 tulang pendek yang berartikulasi dengan ujung distal ulna dan radius, dan
dengan ujung proksimal dari tulang metakarpal.Antara tulang-tulang karpal tersebut terdapat sendi
geser.Ke delapan tulang tersebut adalah scaphoid, lunate, triqutrum, piriformis, trapezium, trapezoid,
capitate, dan hamate.

a. Metakarpal
Metakarpal terdiri dari 5 tulang yang terdapat di pergelangan tangan dan bagian proksimalnya
berartikulasi dengan bagian distal tulang-tulang karpal. Persendian yang dihasilkan oleh tulang
karpal dan metakarpal membuat tangan menjadi sangat fleksibel. Pada ibu jari, sendi pelana
yang terdapat antara tulang karpal dan metakarpal memungkinkan ibu jari tersebut melakukan
gerakan seperti menyilang telapak tangan dan memungkinkan menjepit/menggenggam sesuatu.
Khusus di tulang metakarpal jari 1 (ibu jari) dan 2 (jari telunjuk) terdapat tulang sesamoid.
b. Falang

Falang juga tulang panjang,mempunyai batang dan dua ujung. Batangnya mengecil
diarah ujung distal.Terdapat empat belas falang, tiga pada setiap jari dan dua pada ibu jari.Sendi
engsel yang terbentuk antara tulang phalangs membuat gerakan tangan menjadi lebih fleksibel
terutama untuk menggenggam sesuatu.

OTOT EKSTREMITAS ATAS

1. M. Triceps

Adalah otot yang terletak di sepanjang lengan atas.

Berfungsi : meluruskan lengan atas di siku dan meluruskan lengan.

2. M. Biceps

Adalah otot lengan atas.


Berfungsi : untuk menekuk lengan

3. M. Brachialis

Adalah otot kecil yang terletak disebelah luar biceps. :

Berfungsi : Sendi Siku (Fleksi)

4. M. Brakiorodialis

Adalah otot lengan bawah

Berfungsi : bertindak untuk melenturkan lengan bawah pada siku.

5. M. Anconeus

Adalah otot kecil pada aspek posterior dari sendi siku.

Berfungsi : meluruskan siku dengan lemah dan memutar ulna untuk menghadapkan telapak tangan ke
bawah.

6. M. Deltoideus

Adalah otot yang membentuk struktur bulat pada bahu manusia, biasanya digunakan untuk melakukan
suntikan indra – mskular.

Berfungsi :mengangkat lengan menjauhi tubuh ke depan, samping dan belakang.

7. M. Biceps brachi

Adalah terletak didekat dengan permukaan kulit sehingga mudah terlihat.

Berfungsi : untuk menekuk lengan atas ke siku dan memutar telapak tangan ke atas.

8. M. Teres minor

Adalah otot tebal dan bulat kecil ada belikat.

Berfungsi : untuk memtar lengan ke luar.

9. M. Teres major

Adalah otot yang tebal dan bulat.

Berfungsi : untuk melekatkan, melonggarkan dan memutarkan lengan ke arah medial.


10. M Abdector Polsis brevis

Adalah otot ditangan yang berfungsi menarik ibu jari kedala menuju telapak tangan

11. M Aponeurosis Palmar

Adalah otot yang menjadi titik pelekatan bagi kulit dan melindungi tendon dibawahnya.

12. M Fleksor karpi ulnaris

Adalah otot lengan bawah manusia

Berfungsi : melenturkan tangan, ataupun menekuk dan menarik pergelangan tangan kedalam.

DAFTAR PUSTAKA

R. Sjamsuhidajat & Wim de Jong : Omphalocele dalam Buku Ajar Ilmu Bedah, EGC, 2003; hal. 387-402

Schwartz, Shires, Spencer : Omphalocele dalam Inti Sari Prinsip-Prinsip Ilmu Bedah, EGC, 1995; hal.
227-236

6. www.bidadariku.com/idpayudara2.php?kode=90

http:// www.enwikipedia.org/wiki/Kanker_payudara

www.klikdokter.com/illness/detail/172

http:// www.enwikipedia.org/wiki/MATA

http:// www.enwikipedia.org/wiki/telinga

http:// www.enwikipedia.org/wiki/mulut

http:// www.enwikipedia.org/wiki/leher

http:// www.enwikipedia.org/wiki/hidung

http:// www.enwikipedia.org/wiki/payudara

http:// www.enwikipedia.org/wiki/dada

Anda mungkin juga menyukai