1. Spesies
Suatu antigen yang masuk ke dalam tubuh manusia akan dibedakan terlebih dahulu
spesiesnya, apakah dalam bentuk bakteri, virus, parasit, dsb. karena berbeda spesies dan
tempat masuknya antigen akan mempengaruhi respon sistem imun yang terjadi pada
tubuh juga berbeda. Misalnya bakteri yang masuk mealaui saluran pencernaan maka
respon imun dengan membunuh bakteri menggunakan asam lambung atau ketika virus
menyerang sel maka sel yang terinfeksi akan mengeluarkan interferon untuk
meningkatkan proses fagositosis magrofag.
Umur berpengaruh pada ketahanan tubuh, dan bukti langsung menunjukkan bahwa
sistem ketahanan tubuh yang hipofungi banyak terjadi pada bayi dan orang usia lanjut.
Kedua kelompok umur ini amat rentan terhadap infeksi yang mematikan. Pada anak
sering terjadi septis sebagai akibat dari infeksi escherichia coli. Demikian pula dengan
kejadian yang mematikan pada orang tua lanjut setelah mengalami radang paru
(pneumonia) sebagai akibat dari streptococcos (diplococcus) pneumonia dan influenza.
Penyakit yang tersembunyi seperti penyakit jantung, penyakit paru.
3. Suhu
4. Pengaruh hormon
Keadaan gizi seseorang sangat berpengaruh terhadap status imun seseorang. Tubuh
membutuhkan enam komponen dasar bahan makanan yang dimanfaatkan untuk
pertumbuhan dan pemeliharaan kesehatan tubuh. Keenam komponen tersebut yaitu :
protein, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral dan air. Gizi yang cukup dan sesuai sangat
penting untuk berfungsinya system imun secara normal. Kekurangan gizi merupakan
penyebab utama timbulnya imunodefisiensi.
Hal ini terjadi melalui berkembangnya koloni mikroba yang tidak patogen pada
permukaan tubuh, baik di luar atau di dalam tubuh. Realitas ini jelas akan mempengaruhi
respons ketahanan tubuh. Sebagai contoh adalah bakteri yang dibutuhkan untuk produksi
natural antibody dan flora normal yang berkembang biak di dalam tubuh. Keduanya dapat
pula membantu menghambat pertumbuhan kuman patogen.
Flora normal yang tumbuh pada tubuh dapat pula membantu menghambat
pertumbuhan kuman pathogen. Pengobatan dengan antibiotika tanpa prosedur yang benar,
dapat mematikan pertumbuhan flora normal, dan sebaliknya dapat menyuburkan
pertumbuhan bakteri pathogen.