Anda di halaman 1dari 2

Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap sistem imun non spesifik

1. Spesies

Suatu antigen yang masuk ke dalam tubuh manusia akan dibedakan terlebih dahulu
spesiesnya, apakah dalam bentuk bakteri, virus, parasit, dsb. karena berbeda spesies dan
tempat masuknya antigen akan mempengaruhi respon sistem imun yang terjadi pada
tubuh juga berbeda. Misalnya bakteri yang masuk mealaui saluran pencernaan maka
respon imun dengan membunuh bakteri menggunakan asam lambung atau ketika virus
menyerang sel maka sel yang terinfeksi akan mengeluarkan interferon untuk
meningkatkan proses fagositosis magrofag.

2. Perbedaan individu dan pengaruh usia

Berhubung dengan perkembangan sistem imun sudah dimulai semasa dalam


kandungan, maka efektifitasnya juga diawali dari keadaan yang lemah dan meningkat
sesuai dengan bertambahnya umur. Walaupun demikian tidak berarti bahwa pada umur
lanjut, sistem imun akan bekerja secara maksimal. Malah sebaliknya fungsi sistem imun
pada usia lanjut akan mulai menurun 16 dibandingkan dengan orang yang lebih muda,
walaupun tidak mengalami gangguan pada sistem imunnya. Hal tersebut, selain
disebabkan karena pengaruh kemunduran biologik, secara umum juga jelas berkaitan
dengan menyusutnya kelenjar timus. Keadaan tersebut akan mengakibatkan perubahan-
perubahan respons imun seluler dan humoral. Pada usia lanjut resiko akan timbulnya
berbagai kelainan yang melibatkan sistem imun akan bertambah, misalnya resiko
menderita penyakit autoimun, penyakit keganasan, sehinggaakan mempermudah
terinfeksi oleh suatu penyakit

Umur berpengaruh pada ketahanan tubuh, dan bukti langsung menunjukkan bahwa
sistem ketahanan tubuh yang hipofungi banyak terjadi pada bayi dan orang usia lanjut.
Kedua kelompok umur ini amat rentan terhadap infeksi yang mematikan. Pada anak
sering terjadi septis sebagai akibat dari infeksi escherichia coli. Demikian pula dengan
kejadian yang mematikan pada orang tua lanjut setelah mengalami radang paru
(pneumonia) sebagai akibat dari streptococcos (diplococcus) pneumonia dan influenza.
Penyakit yang tersembunyi seperti penyakit jantung, penyakit paru.

3. Suhu
4. Pengaruh hormon

Getah lambung pada umumnya menyebabkan suatu lingkungan yang kurang


menguntungkan untuk sebagian besar bakteri pathogen. Demikian pula dengan air kemih
yang normal akan membilas saluran kemih sehingga menurunkan kemungkinan infeksi
oleh bakteri. Pada kulit juga dihasilkan zat-zat yang bersifat bakterisida. Didalam darah
terdapat sejumlah zat protektif yang bereaksi secara non spesifik. Faktor humoral lainnya
adalah properdin dan interferon yang selalu siap untuk menanggulangi masuknya zat-zat
asing.
5. Faktor nutrisi

Keadaan gizi seseorang sangat berpengaruh terhadap status imun seseorang. Tubuh
membutuhkan enam komponen dasar bahan makanan yang dimanfaatkan untuk
pertumbuhan dan pemeliharaan kesehatan tubuh. Keenam komponen tersebut yaitu :
protein, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral dan air. Gizi yang cukup dan sesuai sangat
penting untuk berfungsinya system imun secara normal. Kekurangan gizi merupakan
penyebab utama timbulnya imunodefisiensi.

6. Flora bakteri normal

Hal ini terjadi melalui berkembangnya koloni mikroba yang tidak patogen pada
permukaan tubuh, baik di luar atau di dalam tubuh. Realitas ini jelas akan mempengaruhi
respons ketahanan tubuh. Sebagai contoh adalah bakteri yang dibutuhkan untuk produksi
natural antibody dan flora normal yang berkembang biak di dalam tubuh. Keduanya dapat
pula membantu menghambat pertumbuhan kuman patogen.

Flora normal yang tumbuh pada tubuh dapat pula membantu menghambat
pertumbuhan kuman pathogen. Pengobatan dengan antibiotika tanpa prosedur yang benar,
dapat mematikan pertumbuhan flora normal, dan sebaliknya dapat menyuburkan
pertumbuhan bakteri pathogen.

Anda mungkin juga menyukai