Anda di halaman 1dari 3

Faktor-faktor Pendorong Terorisme

Tidak jarang kemiskinan menjadi salah satu faktor dasar penyebab terorisme. Setiap individu
didorong untuk ikut terlibat dalam tindakan kekerasan politik dikarenakan kondisi ekonomi
mereka atau kelompok mereka. Oleh sebab itu, banyak dari kelompok teroris menyebutkan
bahwa atas dasar ketidakadilan sosial dan ekonomilah yang memotivasi mereka untuk
melakukan tindakan kekerasan. Selain itu, globalisasi juga dianggap sebagai faktor yang
mendorong munculnya terorisme. Globalisasi mengakibatkan terjadinya perubahan dan
peningkatan interaksi dan hubungan antar masyarakat di dunia, terutama budaya dalam hal
interaksi ekonomi, sosial, politik dan komunikasi. Perubahan ini menyebabkan munculnya
dinamika bagi masyarakat. Misalnya perubahan ekonomi membawa ketimpangan, selain itu
dengan adanya globalisasi ini menyebabkan bebrbagai aliran kepercayaan (agama) dari luar
mengancam praktik agama dalam suatu negara, atau juga hadirnya sekularisasi yang dapat
menggeser elemen-elemen religius di beberapa negara, serta munculnya berbagai ide baru yang
dapat mengganggu norma dan budaya dalam masyarakat. Globalisasi juga mengakibatkan
peningkatan gelombang migrasi yang hal ini memunculkan reaksi negatif terhadap kemunculan
orang asing. Atas perubahan inilah yang kemudian mendorong para kelompok teroris untuk
mencoba memelihara agar tidak berkelanjutan.

Kemudian, faktor lainnya adalah tidak diberikan kesempatan yang sama untuk ikut
terlibat dalam urusan politik. Terutama dalam negara demokrasi yang notabene adalah negara
yang memberikan kesempatan hak dan kebebsan, sering kali menjadi sasaran dari tindakan
terorisme karena mereka lebih terbuka. Akan tetapi, para kritikus juga organisasi teroris
menyatakan bahwa negara demokrasi tidak memberikan partisipasi dan kesempatan yang sama,
serta berlaku curang terhadap kelompok tertentu, dan tidak menghormati hak individu
sebagaimana mestinya.

Munculnya negara-negara yang relatif lemah yang juga tidak efektif mengatur wilayah
mereka sendiri, juga merupakan faktor pecahnya terorisme. Negara yang lemah, menjadi sasaran
dari penyerangan kelompok teroris, kurangnya aparat serta lemahnya sistem keamanan baik itu
negara demokrasi maupun otoriter, membuat kelompok teroris dengan leluasa mengorganisir dan
melancarkan serangan ke negara yang relatif lemah.
Ada beberapa goals yang ingin dicapai oleh kelompok teroris yang juga menjadi latar belakang
mengapa mereka melakukan tindakan anarkis dengan meneror.

Perubahan kebijakan

Tidak jarang kelompok teroris yang menginginkan perubahan kebijakan domestik


pemerintah suatu negara, yang tujuannya ialah untuk menciptakan keadilan bagi kelompok-
kelompok tertentu dalam masyarakat, atau untuk menuntut kebijakan yang lebih konservatif,
lebih kiri, atau pandangan politik yang lain. Sebagai contoh, Al qaeda dan sekutunya memiliki
tujuan untuk mengganti kebijakan luar negeri Amerika dan sekutunya. Yaitu kebijakan terhadap
negara Timur Tengah dan negara muslim.

Perubahan kepemimpinan politik

Berusaha membuat perubahan dalam elit politik pemerintahan. Bertujuan untuk


menggulingkan dan mengusir Sebagian orang atau kelompok dalam elit politik, kemudian untuk
digantikan dengan yang lain, yang dikmaksudkan untuk menciptakan situasi yang
memungkinkan untuk membawa kelompok baru (etnis, agama, keyakinan politik) dalam
pemerintahan. Dengan harapan bahwa, dengan perubahan kepemimpinan akan membawa
perubahan pula terhadap kebijakan.

Perubahan sistem politik

Menginginkan perubahan yang masif dalam sistem politik, seperti ingin mengganti sistem
pemerintahan suatu partai ke sistem yang mereka inginkan, seperti (menggantikan monarki
dengan republic). Iran ketika pertama kali didirikan harus dihadapkan dengan kelompok teroris
yang menginginkan pembangunan sistem sekularisme di negara tersebut.

Perubahan batas negara

Bertujuan untuk mendirikan sebuah negara merdeka, memisahkan atau melepas diri dari negara
(separative) mereka dan kemudian menciptakan negara baru.

Tujuan agama

Melakukan Gerakan yang didasarkan kepada perspektif agama. Dalam hal ini, beberapa
kelompok teroris mengupayakan untuk menyebarkan kepercayaan yang dianut oleh mereka ke
masyarakat luas. Serta bertujuan untuk menyingkirkan pengaruh dari paham-paham yang tidak
sesuai atau bertentangan dengan ajaran mereka. Contoh beberapa kelompok ekstrim Islam yang
menginginkan syariat Islam untuk diterapkan secara komprehensif dalam urusan politik
domestic, serta mengurangi paham sekuler. Selain itu, menjadi minoritas di negara mayoritas,
yang notabene selalu mendapat diskriminasi, menjadi legitimasi untuk menyerang kelompok
mayoritas, atau teroris menyerang kaum minoritas karena dianggap sebagai ancaman. Semua itu
dilakukan untuk melindungi kelompok agama mereka.

Tujuan etnis dan nasionalis

Beberapa etnis minoritas merasa tidak puas dengan keadaan dan kondisi mereka di negara
tertentu, sehingga perlu bagi mereka untuk bergabung dengan kelompok teroris untuk
mendapatkan kemerdekaan dan otonomi. Sebaliknya, kelompok mayoritas juga berkemungkinan
bisa terlibat dalam aksi terorisme untuk menakuti etnis minoritas, menindas mereka, mencegah
mereka untuk mendirikan negara baru, serta membersihkan mereka dari etnisnya sebagai upaya
untuk mengusir mereka yang berbeda.

Anda mungkin juga menyukai