Anda di halaman 1dari 3

Strategi penanggulangan kejahatan di Indonesia saat ini

1. Strategi Sarana Penal (Pidana)


Strategi ini lebih menitikberatkan pada sifat represif (penindakan/pemberantasan) sesudah
kejahatan itu terjadi.dan dilakukan dengan cara menggunakan hukum pidana sebagai
sarana utamanya, yakni hukum pidana materiil, hukum pidana formil, dan pelaksanaannya
melalui sistem peradilan pidana (criminal justice system) Indonesia. Hal ini dimaksudkan
untuk memperbaiki si pelaku kejahatan, mencegah terjadinya kejahatan supaya tidak
timbul korban, serta yang lebih penting adalah dalam rangka usaha perlindungan
masyarakat (social defence) dan kesejahteraan masyarakat (social welfare).
Penanggulangan kejahatan dengan sarana penal dapat dilakukan melalui sistem peradilan
pidana, yaitu dengan menerapkan sanksi pidana sebagaimana diatur dalam KUHP,
khususnya Pasal 10 KUHP yang mengatur jenis-jenis hukuman. Selain itu, penggunaan
sanksi pidana dapat juga dilakukan melalui peraturan perundang-undangan yang lain yang
mengatur secara jelas ketentuan pidananya (Pasal 103 KUHP).
Sebagai contoh upaya penanggulangan kejahatan dilakukan pada Operasi Sikat Semeru
2017 yakni terhitung pada tanggal 18 September pukul. 00. 00 wib s/d 1 Oktober 2017
selama 13 hari. Operasi Sikat Semeru 2017 dalam rangka penanggulangan kejahatan
Curas, Curat, Curanmor, Pemerasan/Perampasan dengan gendam, Handak dan
penyalahgunaan Sajam/ Senpi yang meresahkan masyarakat diwilkum Polres Magetan.
2. Strategi Sarana Non-Penal (Non-Pidana)
Strategi yang lebih menitikberatkan pada sifat preventif (pencegahan/pengendalian)
sebelum kejahatan terjadi. Strategi non penal yang paling strategis adalah segala upaya
untuk menjadikan masyarakat sebagai lingkungan sosial dan lingkungan hidup yang sehat
baik secara materiil dan immateriil dari faktor-faktor kriminogen. Seluruh lapisan
masyarakat dengan segenap potensinya harus dijadikan sebagai faktor utama yang
mendukung dalam upaya penanggulangan kejahatan. Potensi-potensi yang dimiliki
masyarakat perlu digali, dimanfaatkan dan dikembangkan, serta pula diefektifkan.
Misalnya kegiatan razia/operasi yang dilakukan oleh aparat kepolisian di berbagai tempat-
tempat tertentu yang rawan terjadinya kejahatan, melaksanakan kegiatan yang berorientasi
pada pelayanan masyarakat, dan berbagai upaya pemanfaatan potensi yang tersedia.
3. Strategi Sarana Sanksi Sosial
Mempengaruhi pandangan masyarakat mengenai kejahatan dan pemindaan dalam
media massa (Influencing Views of Society on Crime and Punishment). Sanksi sosial
banyak berbentuk teguran kepada kalangan tertentu yang melakukan tindakan yang telah
menyimpang dari aturan yang ada. Hal ini dilakukan oleh masyarakat yang sudah lama
hidup bersama-sama serta memiliki pandangan yang sama. Sanksi akan senantiasa
diberikan agar seseorang memiliki efek jera atas hal-hal yang telah dilakukan.
Sanksi sosial dapat berlangsung dalam jangka waktu lama atau hanya sementara. Bentuk
Sanksi tergantung hal-hal yang dilakukan. Ketika kesalahan merupakan sebuah kesalahan
yang besar maka masyarakat akan sulit melupakan, selama masih ada diingatan
masyarakat akan sulit melupakan, selama masih ada di ingatan masyarakat akan menjadi
sanksi yang lama.

Konsep paling efektif dalam penanggulangan kejahatan terhadap kasus pemalsuan alat
tes bebas covid-19 dan penggelapan dana bansos bagi warga yang terkena dampak
covid-19 yang terjadi beberapa waktu lalu di indonesia
1. Untuk kasus pertama, penanggulangannya dapat dilakukan dengan cara Dinas Kesehatan
melakukan sosialisasi dan membuat sebuah aplikasi terkait data hasil covid-19 pada
pasien, di mana pada aplikasi tersebut sudah disediakan tanda tangan digital dari tercetak
QR-Code yang langsung terhubung ke pihak DINKES, sehingga apapun hasil data pasien
tidak dapat dimaipulasi karena setiap datanya adalah data yang sudah terdaftar di
DINKES. Untuk sanksi yang diberikaan bagi yang memalsukan alat tes bebas covid-19
dapat berupa tindak pidana ataupun denda yang dapat menyebabkan para pelaku jera.
2. Untuk kasus kedua, kita/KOMINFO dapat membuat atau menggagaskan sebuah Sistem
Informasi Pencegahan Korupsi Bantuan Sosial (SI Pansos) yang merupakan suatu sistem
informasi elektronik berbasis website yang berisi pengelolaan informasi, penyaluran dan
pelaporan bansos. Si Pansos merupakan bentuk penerapan asas akuntabilitas dan
keterbukaan dalam pelayanan publik yang sudah sempat diusulkan oleh mahasiswa dari
Fakultas Hukum Universitas Brawijaya. Ini perlu mendapat perhatian, karena dengan
adanya Si Pansos tersebut akan dapat dilihat transparansi dana bansos yang keluar telah
tersalurkan di mana saja, pengelolaan dan pelaporannya juga dapat dengan jelas dilihat
oleh masyarakat.
Ini merupakan kasus yang sangat perlu disorot oleh media dan pemerintah, karena di
zaman yang sangat sulit ini, seakan rakyat dibuat lebih sulit lagi dengan diambilnya dana
bansos yang harusnya diberikan kepada rakyat yang terdampak covid-19. Sanksi yang
diberikan kepada pihak yang telah menggelapkan dana bansos bisa diberikan sanksi
pidana, non pidana, dan sanksi sosial secara sekaligus. Pengadilan tidak bisa timpang
dalam memberikan keputusan, karena orang yang menggelapkan dana tersebut sudah
sangat membuat rakyat semakin menderita saat ini. Melihat kenyataan saat ini, harusnya
yang lebih perlu mendapat perhatian adalah rakyat-rakyat kecil.

Anda mungkin juga menyukai