Anda di halaman 1dari 27

MANUSIA SEBAGAI

MAKHLUK INDIVIDU
DAN SOSIAL

Oleh :

HABIR
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Menganalisis hakikat manusia sebagai
individu dan makhluk sosial
2. Memerinci kepentingannya sebagai makhluk
individu dan makhluk sosial
3. Mengemukakan perannya sebagai makhluk
individu dan makhluk sosial
4. Menunjukkan interaksi sosial yang terjadi di
masyarakat
5. Mencari jalan keluar atas dilema kepentingan
diri dan masyarakat
MATERI PEMBELAJARAN
1. Hakikat manusia sebagai makhluk individu
dan sosial
2. Fungsi dan peranan manusia sebgai makhluk
individu dan sosial
3. Dinamika interaksi sosial
4. Dilema antara kepentingan individu dan
kepentingan masyarakat

KATA KUNCI :
Individu, sosial dan interaksi Sosial
A.Hakikat manusia sebagai
Makhluk individu dan Sosial
• Unsur- Unsur Kodrat manusia :
1. Susunan kodrat manusia terdiri atas raga dan jiwa
2. Sifat kodrat manusia terdiri atas makhluk individu
dan sosial
3. Kedudukan kodrat terdiri atas makhluk berdiri
sendiri dan makhluk Tuhan

– Sebagai makhluk individu dan makhluk sosial merupakan


sifat kodrat manusia. ( Notonagoro. 1975 )
– Manusia adalah individu yang secara hakiki bersifat sosial.
( Frans Magnis suseno. 2001)
1. Manusia sebagai makhluk Individu
Individu berasal dari kata Latin individuum yang
artinya tidak terbagi

Manusia lahir sebagai makhluk individu yang


bermakna tidak terbagi atau tidak terpisahkan antara
jiwa dan raga.

Pribadi yang khas dengan corak kepribadianya.


Maka manusia sebagai individu merupakan pribadi
yang terpisah, berbeda dari pribadi lain.
Ia memilik sifat, watak, keinginan, kebutuhan dan cita-
cita yang berbeda dengan individu lainnya.
1. Manusia sebagai makhluk Individu

Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan


perkembangan individu. Ada tiga pandangan :

1.Pandangan Nativistik :
• Faktor dari dalam individu sendiri
2.Pandangan Empiristik :
• Faktor Lingkungan
3.Pandangan Konvergensi :
•Faktor Individu dan Lingkungan
1. Manusia sebagai makhluk Individu

Pada dasarnya ;

Kegiatan atau aktivitas


Seseorang ditujukan untuk
memenuhi kepentingan diri dan
kebutuhan diri.
2. Manusia sebagai Makhluk Sosial
Manusia sebagai individu ternyata tidak mampu hidup
sendiri
▪ Bayi bergantung pada orang tua
▪ Anak butuh teman pergaulan
▪Dewasa Terikat dengan norma –norma pergaulan
dengan lingkungan yang semakin luas.

Esensinya, Manusia memerlukan orang lain atau


hidup dalam kelompoknya.
Jadi, menurut kodratnya, manusia dimana pun pada
zaman apapun selalu hidup bersama, hidup
berkelompok
KENAPA ?
Karena adanya dorongan kesatuan biologis yang
terdapat dalam naluri manusia, misalnya
a. Hasrat untuk memenuhi kebutuhan makan dan
minum
b. Hasrat untuk membela diri
c. Hasrat untuk mengadakan keturunan

Manusia memiliki dua keinginan pokok :


1. Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia di
sekelilingnya
2. Keinginan untuk menjadi satu dengan suasana
alam sekelilingya.
Manusia sebagai Makhluk sosial
adalah manusia yang senatiasa
hidup dengan manusia lainnya
( masyarakat).
Manusia tidak dapat merealisasikan
potensi hanya dengan dirinya
sendiri. Manusia akan
membutuhkan orang lain untuk hal
tersebut
B. PERANAN MANUSIA SEBAGAI
MAKHLUK INDIVIDU DAN SOSIAL
1. Peranan manusia sebagai makhluk individu
2. Peranan manusia sebagai makhluk Sosial
1. Peranan Manusia sebagai Makhluk Individu

Manusia sebagai makhluk Individu akan berusaha :


1. Menjaga dan mempertahan harkat dan martabatnya
2. Mengupayakan terpenuhinya hak-hak dasarnya
sebagai manusia
3. Merealisasikan segenap potensi diri baik sisi
jasmani maupun rohani
4. Memenuhi kebutuhan dan kepentingan diri demi
kesejahteraan hidupnya.
2. Peranan Manusia sebagai Makhluk Sosial
Dalam kelompok sosial manusia membutuhkan
norma-norma sosial sebagai patokan untuk
bertingkah laku ;
a. Norma agama/ religi ; bersumber dari Tuhan untuk
Umat-Nya.
b. Norma Kesusilaan / moral : bersumber dari hati
nurani untuk mengajak kebaikan.
c. Norma kesopanan/adat :bersumber dari
masyarakat dan berlaku terbatas pada lingkungan
masyarakat itu sendiri. Untuk keharmonisan antar
sesama
d. Norma hukum : bersumber dari masyarakat
(negara) yang perlakuanya dipaksakan. Berisi
perintah dan larangan
Manusia terikat pada norma-norma sebagai hasil
interaksi dari manusia itu sendiri.
Maka manusia sebagai makhluk Sosial memiliki
implikasi-implikasi sbb :

a. Kesadaran akan ‘ ketidakberdayaan’ manusia bila


seorang diri.
b. Kesadaran untuk senantiasa dan harus ber
interaksi dengan orang lain
c. Penghargaan akan hak-hak orang lain
d. Ketaatan terhadap norma-norma yang berlaku
Peranan manusia sebagai makhluk Sosial :

a.Melakukan interaksi dengan manusia


lain atau kelompok
b.Membentuk kelompok-kelompok
sosial
c.Menciptakan norma-norma sosial
sebagai pengaturan tertib kehidupan
berkelompok
C. DINAMIKA INTERAKSI SOSIAL

interaksi sosial : Hubungan timbal balik


yang saling mempengaruhi antara
seseorang dengan orang lain dalam
situasi sosial tertentu.
C. DINAMIKA INTERAKSI SOSIAL
Dinamika yang terjadi dalam interaksi sosial dapat
beragam.
dipandang dari jenisnya : ada interaksi antar
individu, interaksi individu dengan kelompok, dan
interaksi antar kelompok.
Dipandang dari faktor penyebabnya: ada interaksi
yang disebabkan oleh faktor imitasi, sugesti,
indentifikasi,simpati, motivasi dan empati.
Ada interaksi yang berbentuk kerja sama dan ada
yg berbentuk pertentangan.
Sedangkan dari sifatnya : ada interaksi yang
asosiatif dan interaksi yang disasosiatif.
D. DILEMA ANTARA KEPENTINGAN INDIVIDU
DAN KEPENTINGAN MASYARAKAT
Dilema antara kepentingan individu dan
kepentingan masyarakat adalah pada pertanyaan :

Manakah yang harus saya utamakan ?


Kepentingan saya selaku individu atau kepentingan
masyarakat ?

Persoalan pengutamaan kepentingan apakah individu


atau masyarakat memunculkan dua pandangan yang
saling bertolak belakang :
1.Pandangan individualisme .
2.Pandangan sosialisme
DISKUSI
KELOMPOK
2. Pandangan Individualisme
Paham ini memandang manusia sebagai
makhluk pribadi yang utuh dan lengkap terlepas
dari manusia yang lain.
Kepentingan individu lah yang harus di
utamakan.
Karena manusia sebagai individu adalah bebas,
manusia memiliki hak-hak yang tidak dapat
dihalangi oleh siapapun.
Apabila hak – hak itu terpenuhi maka kehidupan
manusia akan terjamin dan bahagia.
1. Pandangan Indiviualisme
Prinsip paham individualis / ideologi liberalisme
adalah :

1. Penjaminan hak milik perorangan


2. Mementingkan diri sendiri atau kepentingan
individu yang bersangkutan.
3. Pemberian kebebasan penuh pada individu
4. Persaingan bebas untuk mencapai
kepentingan masing-masing
Hasil dari liberalisme :
▪ Dibidang politik :
demokrasi politik, kebebasan berbicara,
berpendapat,berserikat, dan perlunya jaminan
hak asasi manusia.
▪ Bidang ekonomi :
kapitalisme dan pasar bebas
▪ Bidang sosial budaya :
kebebasan individu untuk mengekpresikan
sikap, perilaku,Seni, dan budayanya.
Kebebasan antar individu dapat diatur
memelalui penerapan hukum.
Jadi, negara yang menjamin keadilan dan
kepastian hukum mutlak diperlukan untuk
mengelola kebebasan agar tetap tertibnya
penyelenggaraan kehidupan bersama
2. Pandangan Sosialisme

Sosialisme adalah paham yang


mengharapkan terbentuknya
masyarakat adil, selaras, bebas,
dan sejahtera bebas dari
penguasaan individu atas hak milik
dan alat- alat produksi.
2. Pandangan Sosialisme
Sosialisme mementingkan masyarakat secara
keseluruhan. Bahwa kepentingan masyarakatlah
yang utama.
Masyarakat tidak hanya sekedar kumpulan dari
individu.
Masyarakat merupakan entitas yang besar dan berdiri
sendiri dimana individu-individu itu berada.
Individu dan kepribadiannya sebagai alat dari mesin
raksasa masyarakat. Kedudukan individu hanyalah
objek dari masyarakat.
Hak-hak individu timbul karena keanggotaannya
dalam suatu komunitas atau kelompok.

Anda mungkin juga menyukai