Anda di halaman 1dari 15

NILAI-NILAI DASAR ASN

KOMITMEN BER-ANEKA

NAMA : Anuwar Iqbal,S.Kep.,Ners


NDH : 013
INSTANSI : Rumah Sakit Ernaldi Bahar
Provinsi Sumsel
ANGKATAN : LXXI

Peserta Pelatihan Dasar CPNS


Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2021
Angkatan LXXI
A. Pokok Pikiran
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas memiliki 5 tingkatan yang berbeda yaitu :

1. Akuntabilitas Personal (Personal Accountability)


Akuntabilitas personal mengacu pada nilai-nilai yang ada pada diri seseorang seperti kejujuran,
integritas, moral dan etika. Pertanyaan yang digunakan untuk mengidentifikasi apakah
seseorang memiliki akuntabilitas personal antara lain “Apa yang dapat saya lakukan untuk
memperbaiki situasi dan membuat perbedaan?”. Pribadi yang akuntabel adalah yang
menjadikan dirinya sebagai bagian dari solusi dan bukan masalah.
2. Akuntabilitas Individu
Akuntabilitas individu mengacu pada hubungan antara individu dan lingkungan kerjanya, yaitu
antara PNS dengan instansinya sebagai pemberi kewenangan. Pemberi kewenangan
bertanggung jawab untuk memberikan arahan yang memadai, bimbingan, dan sumber daya
serta menghilangkan hambatan kinerja, sedangkan PNS sebagai aparatur negara bertanggung
jawab untuk memenuhi tanggung jawabnya. Pertanyaan penting yang digunakan untuk melihat
tingkat akuntabilitas individu seorang PNS adalah apakah individu mampu untuk mengatakan
“Ini adalah tindakan yang telah saya lakukan, dan ini adalah apa yang akan saya lakukan untuk
membuatnya menjadi lebih baik”.
3. Akuntabilitas Kelompok
Kinerja sebuah institusi biasanya dilakukan atas kerjasama kelompok. Dalam hal ini tidak ada
istilah “Saya”, tetapi yang ada adalah “Kami”. Dalam kaitannya dengan akuntabilitas kelompok,
maka pembagian kewenangan dan semangat kerjasama yang tinggi antar berbagai kelompok
yang ada dalam sebuah institusi memainkan peranan yang penting dalam tercapainya kinerja
organisasi yang diharapkan.
4. Akuntabilitas Organisasi
Akuntabilitas organisasi mengacu pada hasil pelaporan kinerja yang telah dicapai, baik
pelaporan yang dilakukan oleh individu terhadap organisasi/institusi maupun kinerja organisasi
kepada stakeholders lainnya.
5. Akuntabilitas Stakeholder
Stakeholder yang dimaksud adalah masyarakat umum, pengguna layanan, dan pembayar pajak
yang memberikan masukan, saran, dan kritik terhadap kinerjanya. Jadi akuntabilitas
stakeholder adalah tanggung jawab organisasi pemerintah untuk mewujudkan pelayanan dan
kinerja yang adil, responsif dan bermartabat.
2. Nasionalisme
1. ASN sebagai pelaksana kebijakan publik
Berdasarkan pasal 10 Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, salah
satu fungsi ASN adalah sebagai pelaksana kebijakan publik.

2. ASN Sebagai Pelayan Publik


Menurut Sianipar (1998) dalam bukunya yang berjudul Manajemen Pelayanan Masyarakat,
pelayanan didefinisikan sebagai cara melayani, membantu, menyiapkan, dan mengurus,
menyelesaikan keperluan, kebutuhan seseorang atau sekolompok orang, artinya objek yang
dilayani dapat meliputi individu, pribadi-pribadi, dan kelompok-kelompok organisasi.

3. ASN Sebagai Perekat dan Pemersatu Bangsa


Dalam UU No 5 tahun 2014 pasal 66 ayat 1-2 terkait sumpah dan janji ketika diangkat menjadi
PNS, disana dinyatakan bahwa PNS akan senantiasa setia dan taat sepenuhnya kepada
Pancasila, UUD 1945, negara dan pemerintah.

3. Etika Publik

Weihrich dan Koontz (2005:46) mendefinisikan etika sebagai “the dicipline dealing with
what is good and bad and with moral duty and obligation”. Secara lebih spesifik Collins Cobuild
(1990:480) mendefinisikan etika sebagai “an idea or moral belief that influences the behaviour,
attitudes and philosophy of life of a group of people”. Oleh karena itu konsep etika sering
digunakan sinonim dengan moral.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang ASN, yakni sebagai
berikut:
1.Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
2.Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia
1945.
3.Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
4.Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
5.Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
6.Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
7.Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
8.Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah.
9.Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna,
berhasil guna, dan santun.
10.Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
11.Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
12.Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
13.Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
14.Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat sistem
karir.

4. Komitmen Mutu
Ada sepuluh strategi yang mesti dijalankan organisasi agar pelaksanaan manajemen mutu terpadu
dapat berjalan baik, yaitu :
o Menyusun program kerja jangka panjang yang berbasis mutu;

o Membangun mindset pegawai terhadap budaya mutu;


o Mengembangkan budaya kerja yang berorientasi mutu, bukan sekedarmelaksanakan tugas
rutin dan sebagai formalitas menggugurkan kewajiban;

o Meningkatkan mutu proses secara berkelanjutan agar dapat menampilkan kinerja yang lebih
baik dari waktu ke waktu (doing something better and better at the right time);

o Membangun komitmen pegawai untuk jangka panjang;


o Membangun kerjasama kolegial antar pegawai yang dilandasi kepercayaan dan kejujuran;
o Memfokuskan kegiatan pada kepuasan pelanggan, baik internal maupun eksternal;
o Beradaptasi dengan tuntutan perubahan;
o Menampilkan kinerja tanpa cacat (zero-defect) dan tanpa pemborosan (zero-waste), sejak
memulai setiap pekerjaan (doing the right thing right first time and every time);
o Menjalankan fungsi pengawasan secara efektif untuk mengawal keterlaksanaan program kerja.

Untuk menciptakan mutu pelayanan prima diperlukan perubahan orientasi, sikap, dan cara kerja
sebagai berikut :
o Dari orientasi kepada peraturan menjadi orientasi kepada masyarakat. Hal ini bukan berarti
bahwa birokrasi tidak perlu lagi memenuhi peraturan perundangan. Legalitas bertindak tetap
diperlukan sebagai sarana untuk menjamin keadilan dalam pemberian pelayanan kepada
masyarakat.

o Dari cara kerja “asal bapak senang” dan asal-asalan menjadi berorientasi kepada mutu. Konsep
mutu mengharuskan setiap orang sadar bahwa sekecil apapun yang dia lakukan pasti akan
berdampak luas bagi masyarakat. Oleh karena itu, setiap aparatur diharuskan melakukan
pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya secara baik dan benar. Baik artinya pekerjaan
dilakukan sesuai dengan tanggung jawabnya, sedangkan benar artinya pekerjaan dapat
diselesaikan tanpa kesalahan, efektif dan efisien.
o Dari sikap pasif menjadi proaktif dan inovatif. Pada masa lalu, aparatur cenderung
menjadikan ketaatan kepada peraturan dan pimpinan sebagai ukuran prestasi kerja. Dalam
sistem demokrasi saat ini aparatur harus mampu memberikan pelayanan yang berkualitas
kepada masyarakat. Konsep mutu dalam pelayanan sangat dinamis karena harapan dan
kebutuhan masyarakat yang terus berubah. Untuk menjawab tuntutan mutu pelayanan,
maka aparatur harus bersikap proaktif menggali informasi apa yang dibutuhkan oleh
masyarakat dan mencari peluang untuk memperbaiki cara kerjanya secara terus menerus.
Dalam hal ini, penting bagi aparatur untuk mengembangkan inovasi sebagai sarana
menjawab harapan masyarakat yang selalu meningkat.
o Dari cara kerja individualis dan egosentris (bekerja sendiri sendiri dan berorientasi
melayani pimpinan) menjadi cara kerja tim (kolektif) sebagai satu kesatuan proses untuk
melayani masyarakat.
5. Anti Korupsi
Indriyanto Seno Adji : Berdasarkan pemahaman dan dimensi baru mengenai kejahatan yang
memiliki konteks pembangunan, pengertian korupsi tidak lagi diasosiasikan dengan penggelapan
keuangan negara saja. Tindakan bribery (penyuapan) dan kickbacks (penerimaan komisi secara
tidak sah) juga dinilai sebagai sebuah kejahatan.
Nilai-nilai dasar anti korupsi :
 Jujur
 Peduli
 Mandiri
 Disiplin
 Tanggung jawab
 Kerja keras
 Sederhana
 Berani
 Adil

B. Nilai Dasar ANEKA dan Contoh Penerapan Sikap

NO Nilai Dasar Indikator Contoh Sikap


ANEKA
1. Akuntabilitas Akuntabilitas Personal Memberikan gagasan pengembangan sistem
(Personal Accountability) informasi yang mempermudah pekerjaan dan
meningkatkan produktifitas Pelayanan RS.
Ernaldi Bahar. Contohnya Penggunaan aplikasi
SIMRS Erba yang dimiliki Rumah sakit yang
memungkinkan semua petugas ruangan dapat
memasukkan billing/catatan tindakan pada
setiap tindakan yang telah dilakukan terhadap
pasien di ruangan masing-masing.
Akuntabilitas Individu Memberikan Pengaruh yang baik bagi
pengunjung Rumah Sakit Ernaldi Bahar melalui
Penyuluhan 6 langkah cuci tangan untuk
mencegah penularan virus covid 19.
Akuntabilitas Kelompok Kesiapan pegawai RS. Ernaldi Bahar, khususnya
Bidang Pelayanan, memberikan pelayanan
terbaik kepada masyarakat. Pelayanan terkait
informasi pelayanan rumah sakit, meningkatkan
kualitas terkait pelayanan dilakukan dengan
baik untuk memberikan pelayanan prima.
Akuntabilitas Organisasi Membuat laporan bulanan, semesteran dan
tahunan terkait kunjungan dan pelayanan di IGD
RS. Ernaldi Bahar. Menyampaikan hasil
rekapitulasi laporan tersebut kepada kepala
bidang keperawatan RS. Ernaldi Bahar.
Akuntabilitas Stakeholder Membagikan blanko Indeks Kepuasan
Masyarakat untuk mengumpulkan penilaian
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan di
RS.Ernaldi Bahar. Hal ini dapat menjadi dasar
untuk mengevaluasi kinerja pegawai, pelayanan
apa saja yang kurang baik untuk dapat dibenahi,
serta pelayanan kesehatan apa saja yang
tergolong baik untuk dapat dipertahankan
ataupun ditingkatkan.
2. Nasionalisme ASN sebagai pelaksana Menerapkan Sistem Informasi yang telah
kebijakan publik ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan untuk
proses merujuk pasien ke faskes lain,
menggunakan aplikasi SISRUTE (sistem
informasi rujukan rumah sakit terpadu).
SISRUTE Merupakan teknologi informasi
berbasis internet yang dapat menghubungkan
data pasien dari tingkat layanan lebih rendah ke
tingkat layanan lebih tinggi.
ASN Sebagai Pelayan Memberikan pelayanan informasi dan
Publik pengaduan tentang jam pelayanan kepada
masyarakat.
Memberikan informasi terkait perizinan melalui
website Rs.Ernaldi Bahar, email, call center, dan
loket informasi.

ASN Sebagai Perekat dan Sebagai perekat dan pemersatu bangsa, ASN di
Pemersatu Bangsa RS.Ernaldi Bahar harus bersikap netral, tidak
memihak kepada golongan tertentu, sehingga
dapat memberikan pelayanan kesehatan yang
baik, kepada semua masyarakat tanpa melihat
status, suku, agama, atau pun rasnya.
3. Etika Publik Menjalankan Tugas Memberikan standar pelayanan kesehatan yang
Secara Profesional Dan baik, kepada semua masyarakat tanpa pandang
Tidak Berpihak bulu.

Membuat Keputusan Melaksanakan pelayanan kesehatan dengan


Berdasarkan Prinsip baik dan tepat serta profesional sesuai dengan
Keahlian SOP rumah sakit dan tidak asal-asalan.
Mempertanggungjawabk Membuat laporan kunjungan bulanan dan
an Tindakannya Kepada pendokumentasian dan pencatatan tindakan
publik keperawatan sebagai bukti tanggung jawab
kerja yang telah dilakukan
Memiliki Kemampuan Menerapkan Sistem Informasi yang telah
Dalam Menjalankan ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan untuk
Kebijakan Dan Program proses merujuk pasien ke faskes lain,
Pemerintah menggunakan aplikasi SISRUTE (sistem
informasi rujukan rumah sakit terpadu).
Memberikan Layanan Memberikan pelayanan kesehatan kepada
Kepada Publik Secara masyarakat dengan senyum, salam dan sapa.
Jujur,Tanggap,Cepat,Akur
at,Berdaya Guna,dan
Santun
4. Komitmen Mutu Efektif Menampilkan kinerja tanpa cacat (zero-defect)
dan tanpa pemborosan (zero-waste), sejak
memulai setiap pekerjaan (doing the right thing
right first time and every time);
Efisien Memberikan pelayanan kesehatan berdasarkan
SOP yang telah ditetapkan.
Inovatif Memfokuskan kegiatan pada kepuasan
pelanggan, baik internal maupun eksternal
Berorientasi Mutu Menjadikan indeks kepuasan masyarakat
sebagai acuan, untuk membenahi layanan
kesehatan yang kurang baik, serta
mempertahankan dan meningkatkan layanan
kesehatan yang tergolong baik.
5. Anti Korupsi Kejujuran Memberikan informasi yang benar dan sesuai
peraturan yang berlaku terkait ketentuan dan
persyaratan pelayanan kepada masyarakat.
Kepedulian Memberikan pelayanan yang ramah kepada
pasien.
Kemandirian Melaksanakan tugas kedinasan ataupun tupoksi
masing-masing dengan baik.
Kerja Keras Bekerja dengan sungguh-sungguh dan
memberikan kontribusi semaksimal mungkin
sebagai bentuk pengabdian.
Kesederhanaan Tidak berlebihan dalam berpenampilan dan
bersikap. Namun tetap menjaga kebersihan dan
kerapihan dalam berpenampilan, serta menjaga
tingkah laku yang baik, ramah dan sopan di
tempat kerja.
Keberanian Mengingatkan dan mencegah rekan yang akan
melakukan pelanggaran, serta menegur rekan
kerja ataupun masyarakat yang bertindak di luar
ketentuan dalam proses pelayanan kesehatan.
C. Analisis Realisasi Nilai-nilai ANEKA

NO Nilai Dasar Indikator Contoh Sikap realisasi Keterangan


ANEKA Sudah Belum
1. Akuntabilitas Akuntabilitas Memberikan gagasan pengembangan 
Personal sistem informasi yang mempermudah
(Personal pekerjaan dan meningkatkan produktifitas
Accountability) Pelayanan RS. Ernaldi Bahar. Contohnya
Penggunaan aplikasi SIMRS Erba yang
dimiliki Rumah sakit yang memungkinkan
semua petugas ruangan dapat
memasukkan billing/catatan tindakan pada
setiap tindakan yang telah dilakukan
terhadap pasien di ruangan masing-
masing.
Akuntabilitas Hadir ke rumah sakit tepat waktu sesuai  Belum
Individu dengan waktu yang sudah ditentukan konsisten
dan sesekali
masih
datang
terlambat
akibat
kondisi di
jalan yang
tidak terduga
Akuntabilitas Kesiapan pegawai RS. Ernaldi Bahar, 
Kelompok khususnya Bidang Pelayanan, memberikan
pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Pelayanan terkait informasi pelayanan
rumah sakit, meningkatkan kualitas terkait
pelayanan dilakukan dengan baik untuk
memberikan pelayanan prima.
Akuntabilitas Membuat laporan bulanan, semesteran  Belum
Organisasi dan tahunan terkait kunjungan dan kebagian
pelayanan di IGD RS. Ernaldi Bahar. jadwal untuk
Menyampaikan hasil rekapitulasi laporan membuat
tersebut kepada kepala bidang laporan
keperawatan RS. Ernaldi Bahar. bulanan
(jadwal:
Desember)
Akuntabilitas Membagikan blanko Indeks Kepuasan 
Stakeholder Masyarakat untuk mengumpulkan
penilaian masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan di RS.Ernaldi Bahar. Hal ini dapat
menjadi dasar untuk mengevaluasi kinerja
pegawai, pelayanan apa saja yang kurang
baik untuk dapat dibenahi, serta pelayanan
kesehatan apa saja yang tergolong baik
untuk dapat dipertahankan ataupun
ditingkatkan.
2. Nasionalisme ASN sebagai Menerapkan Sistem Informasi yang telah 
pelaksana ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan
kebijakan publik untuk proses merujuk pasien ke faskes lain,
menggunakan aplikasi SISRUTE (sistem
informasi rujukan rumah sakit terpadu).
SISRUTE Merupakan teknologi informasi
berbasis internet yang dapat
menghubungkan data pasien dari tingkat
layanan lebih rendah ke tingkat layanan
lebih tinggi.
ASN Sebagai Memberikan pelayanan informasi dan  Website,Ema
Pelayan Publik pengaduan tentang jam pelayanan kepada il dan call
masyarakat. center

Memberikan informasi terkait pelayanan dikelola oleh

kesehatan melalui website Rs.Ernaldi admin


Bahar, email, call center, dan loket rumah sakit

informasi.
ASN Sebagai Sebagai perekat dan pemersatu bangsa, 
Perekat dan ASN di RS.Ernaldi Bahar harus bersikap
Pemersatu netral, tidak memihak kepada golongan
Bangsa tertentu, sehingga dapat memberikan
pelayanan kesehatan yang baik, kepada
semua masyarakat tanpa melihat status,
suku, agama, atau pun rasnya.
3. Etika Publik Menjalankan Memberikan standar pelayanan kesehatan 
Tugas Secara yang baik, kepada semua masyarakat tanpa
Profesional Dan pandang bulu.
Tidak Berpihak
Membuat Melaksanakan pelayanan kesehatan 
Keputusan dengan baik dan tepat serta profesional
Berdasarkan sesuai dengan SOP rumah sakit dan tidak
Prinsip Keahlian asal-asalan.
Mempertanggu Membuat laporan dan pendokumentasian 
ngjawabkan serta pencatatan tindakan keperawatan
Tindakannya sebagai bukti tanggung jawab kerja yang
Kepada publik telah dilakukan
Memiliki Menerapkan Sistem Informasi yang telah 
Kemampuan ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan
Dalam untuk proses merujuk pasien ke faskes lain,
Menjalankan menggunakan aplikasi SISRUTE (sistem
Kebijakan Dan informasi rujukan rumah sakit terpadu).
Program
Pemerintah
Memberikan Memberikan pelayanan kesehatan kepada 
Layanan Kepada masyarakat dengan senyum, salam dan
Publik Secara sapa.
Jujur,Tanggap,C
epat,Akurat,Ber
daya Guna,dan
Santun
4. Komitmen Efektif Menampilkan kinerja tanpa cacat (zero- 
Mutu defect) dan tanpa pemborosan (zero-
waste), sejak memulai setiap pekerjaan
(doing the right thing right first time and
every time);
Efisien Memberikan pelayanan kesehatan 
berdasarkan SOP yang telah ditetapkan.
Inovatif Memfokuskan kegiatan pada kepuasan 
pasien, baik internal maupun eksternal
Berorientasi Menjadikan indeks kepuasan masyarakat 
Mutu sebagai acuan, untuk membenahi layanan
kesehatan yang kurang baik, serta
mempertahankan dan meningkatkan
layanan kesehatan yang tergolong baik.
5. Anti Korupsi Kejujuran Memberikan informasi yang benar dan 
sesuai peraturan yang berlaku terkait
ketentuan dan persyaratan pelayanan
kepada masyarakat.
Kepedulian Memberikan pelayanan yang ramah 
kepada pasien.
Kemandirian Melaksanakan tugas kedinasan ataupun 
tupoksi masing-masing dengan baik.
Kerja Keras Bekerja dengan sungguh-sungguh dan 
memberikan kontribusi semaksimal
mungkin sebagai bentuk pengabdian.
Kesederhanaan Tidak berlebihan dalam berpenampilan dan 
bersikap. Namun tetap menjaga
kebersihan dan kerapihan dalam
berpenampilan, serta menjaga tingkah laku
yang baik, ramah dan sopan di tempat
kerja.
Keberanian Mengingatkan dan mencegah rekan yang 
akan melakukan pelanggaran, serta
menegur rekan kerja ataupun masyarakat
yang bertindak di luar ketentuan dalam
proses pelayanan kesehatan.

D. Strategi Penerapan Nilai-nilai Dasar Aneka Yang Belum Diterapkan


Berdasarkan Penerapan di atas, terdapat 3 aksi yang belum terealisasi secara maksimal, yaitu :
1. Hadir ke rumah sakit tepat waktu sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan
2. Membuat laporan bulanan, semesteran dan tahunan terkait kunjungan dan pelayanan di IGD RS.
Ernaldi Bahar. Menyampaikan hasil rekapitulasi laporan tersebut kepada kepala bidang
keperawatan RS. Ernaldi Bahar.
3. Memberikan pelayanan informasi dan pengaduan tentang jam pelayanan kepada masyarakat.
Memberikan informasi terkait perizinan melalui website Rs.Ernaldi Bahar, email, call center, dan
loket informasi.

Berikut ini adalah tabel analisis faktor penyebab dari belum terealisasikan nya nilai-nilai ANEKA, akibat
yang terjadi jika dibiarkan, serta alternatif solusinya :

Nilai Dasar Sikap Belum Penyebab Akibat Jika Solusi Alternatif


ANEKA Terealisasi Dibiarkan
Akuntabilitas Hadir ke rumah sakit Internal : Terlambat Datang lebih
tepat waktu sesuai Salah dalam dalam awal dari waktu
dengan waktu yang memperkirakan bekerja akan perkiraan
sudah ditentukan waktu dikenakan sebelumnya,
berangkat sanksi menghindari
Eksternal : disipliner jika rute yang macet
Jalanan Macet terus terjadi
Jarak rumah
sakit yang jauh
dari pusat kota
Akuntabilitas Membuat laporan Belum Pelaporan Menyelesaikan
bulanan, semesteran mendapatkan bulanan ke laporan sebaik
dan tahunan terkait giliran untuk atasan tidak mungkin dan
kunjungan dan membuat terlaksanaka tepat waktu
pelayanan di IGD RS. laporan bulanan n,
Ernaldi Bahar. mengakibatk
Menyampaikan hasil an kinerja
rekapitulasi laporan individu dan
tersebut kepada tim
kepala bidang terhambat
keperawatan RS.
Ernaldi Bahar.
Nasionalisme Memberikan Website,Email Sebagai Turut serta
pelayanan informasi dan call center pelaksana memantau dan
dan pengaduan dikelola oleh pelayanan memberikan
tentang jam admin rumah kesehatan informasi terkait
pelayanan kepada sakit akan kurang pelayanan
masyarakat. memahami kesehatan yang
Memberikan komplain sudah dilakukan
informasi terkait masyarakat
Pelayanan kesehatan terkait
melalui website pelayanan
Rs.Ernaldi Bahar, yang sudah
email, call center, dan diberikan
loket informasi.
KOMITMEN BERANEKA
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Anuwar Iqbal,S.Kep.,Ners
NDH : 013
Angkatan : LXXI

Peserta pelatihan dasar CPNS angkatan LXXI BPSDMD Provinsi Sumatera Selatan dengan ini bersedia
menerapkan nilai-nilai sebagai berikut :

NO NILAI-NILAI DASAR BENTUK PENERAPAN


1. Akuntabilitas 1. Mengikuti pelatihan dengan sungguh-sungguh
2. Mengisi daftar hadir tepat waktu pada aplikasi
kolabjar
2. Nasionalisme 1. Berdoa sebelum memulai materi dan mengerjakan
tugas
2. Mengaplikasikan nilai-nilai yang didapat dari materi
pada kehidupan sehari-hari
3. Etika Publik 1. Bersikap sopan santun
2. Mampu bekerjasama dan kooperatif
4. Komitmen Mutu 1. Berpartisipasi aktif selama mengikuti pelatihan
2. Mengerjakan tugas dengan sebaik-baiknya
5. Anti Korupsi 1. Tepat waktu dalam mengikuti materi
2. Tepat waktu dalam pengumpulan tugas

Palembang, 23 September 2021

Anuwar Iqbal,S.Kep.,Ners

Anda mungkin juga menyukai