Disusun Oleh :
Tika Wulandari
NIM: 20.86232.0128
Alhamdulillah, segala puji dan syukur kepada Allah Ta'ala, karena atas
karuniadan petunjuk-Nya, penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah
individu yang berjudul "METODE DALAM PENDIDIKAN ISLAM" dalam
memenuhi tugas mata kuliah Tafsir dan Hadits Tarbawi, serta salam semoga tetap
terlimpah curah kepada baginda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam,
kepada keluarganya, para sahabatnya, serta umatnya yang senantiasa berpegang
teguh pada ajarannya hingga akhir zaman.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih terutama kepada dosen
Pengenalan Komputer, Bapak Anggili Pratama, M.Pd yang telah memberikan
tugas dan ilmunya kepada penulis, khususnya mengenai seluk beluk metode
pendidikan Islam. Penulisan makalah ini sangat penting untuk diketahui terutama
kepada paramahasiswa PGMI semester III dimana dalam proses pembelajaran
pendidikan Islam terutama, harus memperhatikan berbagai aspek, salah satunya
adalah metode pendidikan Islam. dimana dengan metode yang tepat sebagai
pendidik dalam menyampaikan suatu bahan pembelajaran, maka tujuan
pendidikan Insya Allah akan tercapai. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
semua. Amiin
Penyusunan
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................ i
DAFTAR ISI......................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah .................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan Penulisan 1
BAB II PEMBAHASAN2
2.1 Pengertian Metode dan Metode Pendidikan Islam………….. 2
2.2 Dasar Metode Pendidikan Islam…………………..…………. 3
2.3 Prinsip Metode Pendidikan Islam…………………….....……. 3
2.4 Metode Mengajar dalam Pendidikan Islam…………………. 4
2.5 Teknik Mengajar dalam Pendidikan Islam ……………….......7
BAB III PENUTUP…………………………………………………………10
3.1 Kesimpulan……………………………………………………. 10
3.2 Saran…………………………………………………………... 10
DAFTAR PUSTAKA………………………………………….……………11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
1
PEMBAHASAN
2
Berikut dasar-dasar metode pendidikan Islam:
1. Penalaran
Penalaran ini memiliki maksud yakni Kegiatan berpikir berdasarkan
pola-pola pikir tertentu, menurut logika tertentu yang bertujuan untuk
menghasilkan sebuah pengetahuan
2. Logika
Logika (Cara Penarikan Kesimpulan), merupakan Ciri-ciri kedua yakni
logika atau cara penarikan kesimpulan. Logika didefinisikan atau dijelaskan
oleh William S.S yakni pengkajian untuk berpikir secara shahih atau valid.
3
2.4 Metode Mengajar dalam Pendidikan Islam
Kitab suci Al-Qur’anadalah kitab yang lengkap dengan petunjuk yang
meliputi seluruh aspek kehidupan dan bersifat universal, dan sudah barang tentu
bahwa dasar pendidikan umat Islam adalah bersumber dari Al-Qur'an dan Hadits.
Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam sebagai pendidik Islam pertama,
telah menjadikan Al-Qur’an sebagai dasar pendidikan disamping sunnah beliau
sendiri. Allah berfirman dalam Qs. an-Nahl: 64:
۟ ُٱختَلَف
َوا فِي ِه ۙ َوهُدًى َو َرحْ َمةً لِّقَوْ ٍم ي ُْؤ ِمنُون َ َك ْٱل ِك ٰت
ْ ب ِإاَّل لِتُبَيِّنَ لَهُ ُم ٱلَّ ِذى َ َو َمٓا أَن َز ْلنَا َعلَ ْي
"Dan Kami tidak menurunkan al-Kitab ini melainkan agar kamu dapa
tmenjelaskan kepada mereka perselisihan itu dan menjadi petunjuk serta rahmat
bagikaum yang beriman.”
Dalam ayat lain, Qs. Shad: 29 Allah berfirman:
۟ ُك لِّيَ َّدبَّر ُٓو ۟ا َءا ٰيَتِ ِهۦ َولِيَتَ َذ َّك َر أُ ۟ول
ِ َوا ٱأْل َ ْل ٰب
ب َ ِك ٰتَبٌ أَن َز ْل ٰنَهُ إِلَ ْي
ٌ ك ُم ٰبَ َر
“Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan
berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayat-Nya dan dengan mendapat
pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran.”
Kedudukan al-Qur’an sebagai sumber pendidikan Islam dapat dipahami
melalui ayat al-Qur’an itu sendiri. Muhammad Fadhil al-Jamali menyatakan
bahwa pada hakikatnya al-Qur’an itu merupakan pembendaharaan yang besar
untuk kebudayaan manusia, terutama dalam bidang kerohanian. Ia pada umumnya
merupakan kitab pendidikan kemasyarakatan, moril, dan spiritual. Dibawah ini
adalah metode mengajar dalam pendidikan Islam yang berprinsip padaal-Qur’an :
1) Metode Ceramahadalah suatu cara penyampaian informasi melalui
penuturan lisan untuk menjelaskan suatu bahan pembelajaran oleh
pendidik kepada peserta didik. Prinsip dasar metode ini diambil dalam Qs.
Ibrahim: 4, dimana Allah berfirman:
ضلُّ هّٰللا ُ َم ْن يَّ َش ۤا ُء َويَ ْه ِديْ َم ْن يَّ َش ۤا ُء ۗ َوهُ َو ْال َع ِز ْي ُز ْال َح ِك ْي ُم
ِ َُو َمٓا اَرْ َس ْلنَا ِم ْن َّرسُوْ ٍل اِاَّل بِلِ َسا ِن قَوْ ِم ٖه ِليُبَي َ“ِّن لَهُ ْم ۗفَي
" Kami tidak mengutus seorang rasulpun, melainkan dengan bahasa
kaumnya, supaya ia dapat memberi penjelasan dengan terang kepada mereka.
Maka Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki, dan memberi petunjuk
4
kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Dia-lah Tuhan Yang Maha Kuasa lagi
Maha Bijaksana.”
Kelebihan metode ini adalah tidak membutuhkan banyak waktu dan tenaga
dengan jumlah peserta didik yang bersamaan, proses pembelajaran bisa
dilaksanakan dengan cepat dengan waktu yang sedikit tetapi menguraikan materi
yang banyak, melatih peserta didik menggunakan indera pendengarannya dengan
baik sehingga dapat menangkap dan menyimpulkan suatu materi yang diterima.
Sementara kelemahan metode ini adalah peserta didik kurang menangkap apa
yang disampaikan pendidik, tidak adanya kesempatan kepada peserta didik untuk
memecahkan suatu masalah karena tugasnya hanya mendengarkan penyampaian
pendidik, peserta didik menjadi pasif dibandingkan pendidik yang aktif.
2) Metode Tanya Jawab adalah suatu metode mengajar dimana guru
mengajarkan pertanyaan kepada murid tentang pelajaran atau bacaan yang
telah mereka baca sambil memperhatikan proses berfikir diantara mereka 3.
Prinsip dasar dari metode ini diambil dariQs. al-Baqarah: 186, Allah Ta'ala
berfirman:
َاع اِ َذا َدعَا ۙ ِن فَ ْليَ ْست َِج ْيبُوْ ا لِ ْي َو ْلي ُْؤ ِمنُوْ ا بِ ْي لَ َعلَّهُ ْم يَرْ ُش ُدوْ ن
ِ ك ِعبَا ِديْ َعنِّ ْي فَاِنِّ ْي قَ ِريْبٌ ۗ اُ ِجيْبُ َد ْع َوةَ ال َّد
َ ََواِ َذا َساَل
" Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku,
maka(jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan
orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka
itumemenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku,
agarmereka selalu berada dalam kebenaran.”
Kemudian dalam Qs. al-Isra: 85 dimana Allah Ta'ala berfirman, “ Dan
mereka bertanya kepadamu tentang ruh. Katakanlah: “Ruh itu termasuk urusan
Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit.”
3) Metode Diskusi adalah suatu cara penyampaian bahan pembelajaran
dimana pendidik memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
membicarakan danmenganalisis secara ilmiah guna mengumpulkan
pendapat, membuat kesimpulanatau menyusun berbagai alternatif
pemecahan atas suatu masalah. Metode ini disebut juga dengan istilah
3
Fadriati. 2012. “ Prinsip Metode Pendidikan Islam dalam Al-qur’an “. Jurnal Prinsip-Prinsip
Metode Pendidikan Islam dalam Al-qur’qn. Volume 15, No 1,
http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article=php?article=PRINSIPPRINSIP%20METODE%20P
NDIDIKAN%20ISLAM%20DALAM%20AL-QURAN, diakses pada 20 Oktober 2021 pukul 12:00
5
Hiwar (diskusi/ dialog). Prinsip dasar metode inidiambil dari Qs. asy-
Syuura: 38, dimana Allah berfirman:
َۚ َوالَّ ِذ ْينَ ا ْست ََجابُوْ ا لِ َربِّ ِه ْم َواَقَا ُموا الص َّٰلو ۖةَ َواَ ْم ُرهُ ْم ُشوْ ٰرى بَ ْينَهُ ۖ ْم َو ِم َّما َر َز ْق ٰنهُ ْم يُ ْنفِقُوْ ن
“ Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan
mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawaratantara
mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan
kepada mereka.”
4) Metode Pemberian Tugas adalah suatu cara mengajar dimana pendidik
memberikan tugas tertentu kepada peserta didik kemudian hasilnya
diperiksa dan peserta didik mempertanggung jawabkannya. Prinsip ini
dalam Qs. al-Muddatsir:1-7, dimana Allah berfirman, “Wahai orang yang
berselimut, bangunlah lalu berilah peringatan, dan Tuhanmu agungkanlah,
dan pakaianmu bersihkanlah,dan perbuatan dosa tinggalkanlah, dan
janganlah kamu memberi (denganmaksud) memperoleh balasan yang
lebih banyak, dan untuk memenuhi perintahTuhanmu bersabarlah”.
5) Metode Demonstrasi adalah suatu cara mengajar dimana
pendidikmemperlihatkan proses sesuatu, atau pelaksanaan sesuatu
sementara peserta didikmemperhatikannya. Prinsip dasar metode ini
terdapat dalam hadits:
Dari 'Ali bin Abi Thalib Radiyallahu ‘Anhu, dia berkata, “Saya melihat
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam memegang kain sutera
ditangankanannya, dan memegang emas di tangan kirinya, kemudian
bersabda,“Sesungguhnya dua benda ini adalah haram bagi laki-laki dari umatku.”
(HR.Abu Dawud, dengan sanad hasan)
6) Metode Kerja Kelompok adalah suatu cara mengajar dimana pendidik
membagi peserta didik dalam kelompok belajar tertentu dan setiap
kelompok diberi tugas tertentu dalam rangka mencapai tujuan
pembelajaran. Prinsip dasar metode inidiambil dari Qs. At-Taubah: 122,
dimana Allah Ta'ala berfirman:
ٓ ٰٓ
ِ ٱلتَّئِبُونَ ْٱل ٰ َعبِ ُدونَ ْٱل ٰ َح ِم ُدونَ ٱل ٰ َّسئِحُونَ ٱل ٰ َّر ِكعُونَ ٱل ٰ َّس ِج ُدونَ ٱلْ َءا ِمرُونَ بِ ْٱل َم ْعر
ُوف َوٱلنَّاهُونَ َع ِن ْٱل ُمن َك ِر
ََو ْٱل ٰ َحفِظُونَ لِ ُحدُو ِد ٱهَّلل ِ ۗ َوبَ ِّش ِر ْٱل ُم ْؤ ِمنِين
6
“Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang).
Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa
oranguntuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk
memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya,
supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.
7
Untuk mewujudkan adanya interaksi antara pendidik dan peserta didik,
nasihat dan cerita merupakan cara mendidik yang bertumpu pada bahasa, baik
secara lisan maupun tulisan. Cara ini banyak dicontohkan dalam al-Qur’an karena
pada dasarnya, ini bersifat penyampaian informasi (message) dari sumber kepada
pihak yang memerlukan informasitersebut.Allah Ta'ala mencontohkannya dalam
Qs. Luqman: 13-19, dimana Allah menceritakan nasihat Luqman terhadap
anaknya. Kemudian dalam Qs. al-Maidah: 27-30yang berisi cerita yang
mengandung petunjuk dan pelajaran penting.
Mendidik melalui Disiplin
Kehidupan yang dilalui pendidik dan peserta didik penuh dengan
pelaksanaan kebiasaan dan pengulangan kegiatan secara rutin, dari hari ke hari
yang berlangsung secara tertib. Dalam kebiasaan dan kegiatan tersebut terdapat
nilai-nilai atau norma-norma yang menjadi tolak ukur benar tidaknya sesuatu yang
dilakukan oleh seseorang. Nilai-nilai itu terhimpun menjadi aturan yang harus
dipatuhi, karena setiap penyimpangan, pelanggaran akan menimbulkan keresahan,
dan keburukan, serta kehidupan pun akan berlangsung menjadi tidak efektif dan
bahkan tidak efisien. Dengan demikian, pendidik dan peserta didik dituntut untuk
mematuhi berbagai ketentuan dan hidup secara disiplin, sesuai dengan nilai-nilai
yang berlaku di lingkungan masyarakatnya.
Mendidik melalui Partisipasi
Manusia disamping sebagai makhluk individual, juga sebagai makhluk sosial
yangtidak mungkin bisa hidup sendiri tanpa berhubungan sosial dengan manusia
yang lain.Manusia saling membutuhkan satu sama lain, sehingga perlu bekerja
sama dan saling percaya serta menghormati sesama.
Dalam interaksi pendidikan, peserta didik tidak boleh diperlakukan
sebagaimanusia kecil yang dilarang berpartisipasi dengan semua kegiatan orang
dewasa padasatu sisi, disisi yang lain tidak pula diperlakukan sebagai orang
dewasa sehingga memikul beban tanggung jawab dan ikut berpartisipasi terhadap
semua aktifitas orang dewasa.Pendidik hendaknya pandai dan selektif dalam
memilih jenis kegiatan yang perlukeikutsertaan peserta didik sebagaimana Allah
berfirman dalam Qs. an-Nahl: 125,
“...dengan hikmah dan mau’idzoh hasanah (pengajaran yang baik).”
8
Mendidik melalui Pemeliharaan
Setiap anak lahir dalam keadaan suci (fitrah) namun kefitrahan itu dapat
terkotori karena pemeliharaan yang buruk. Maka proses mendidik melalui
pemeliharaan ini sangat penting dilakukan pendidik kepada peserta didiknya demi
kepentingan tumbuh kembangnya. Maka pendidik dapat melakukan hal ini sejak
dini terutama dalam hal aqidah, akhlak, dan syari’ah agar peserta didik
mendapatkan perlindungan dan terhindar dari pengaruh-pengaruh buruk yang
dapat mengancam tumbuh kembang peserta didik. Beberapa teknik yang
dikemukakan diatas tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Penggunaan dapat
dilakukan bersamaan, atau satu teknik menunjang teknik yang lain, seperti
mendidik melalui kedisiplinan dapat tercipta bila diikuti dengan mendidik dengan
keteladanan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
9
Maka kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan diatas adalah:
1). Metode merupakan sarana yang dilakukan secara terorganisir untuk mencapai
suatu tujuan.
2). Metode pendidikan Islam adalah sarana-sarana yang dilakukan pendidik
kepada peserta didik agar tercapai tujuan pendidikan Islam yang bersumber dari
al-Qur’an dan Hadits.
3). Metode-metode ini tidak terlepas dari Pendekatan metode pendidikan Islam
seperti pendekatan Agamis, Biologis, Psikologis dan Sosiologis.
4). Dalam melaksakan metode pendidikan Islam, pendidik hendaknya terlebih
dahulu mengetahui prinsip-prinsip metode mengajar.
5). Masing-masing metode pendidikan tidak dapat dilakukan sendiri atau terpisah,
tetapi dapat dilakukan bersamaan atau menunjang satu sama lain untuk menutupi
kekurangan dari metode tersebut.
3.2 Saran
Maka hendaknya, para pendidik dalam melakukan proses pembelajaran,
terutamadalam pembelajaran Agama Islam, mengacu kepada dasar metode
pendidikan Islam sebagaimana yang telah disebutkan diatas.Semoga kita semua,
sebagai para pendidik dapat melaksanakan tugas pendidikdengan sebaik-baiknya
sehingga tercapai tujuan pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
10
Astutik, Linda. 2020. “ Metode Pendidikan Islam ”.
Https://www.kompasiana.com/lindala/5e89a6b1097f365b376864b2/metode
-pendidikan-islam, diakses pada 20 Oktober 2021 pukul 11.45.
Fadriati. 2012. Prinsip Metode Pendidikan Islam dalam Al-qur’an. Jurnal Prinsip-
Prinsip Metode Pendidikan Islam dalam Al-QUR’AN. 15(1): 88.
11