Anda di halaman 1dari 11

Pengaturan Kebutuhan Pada Ibu

Dengan Gangguan Kehamilan


Pre-Eklampsia
Disusun Oleh :
Darozat Gartiwa
Tuti Herawati
Definisi

 Preeklamsia merupakan suatu kondisi spesifik kehamilan bagaiman hypertensi terjadi


setelah kehamilan ke-20 minggu pada wanita sebelum memiliki tekanan darah normal (
Prawira hardjo,2008). Preeklamsia merupakan suatu penyakit vasospatik, yang
melibatkan banyak system dan ditandai oleh hemokonsentrasi, hipertensi dan
proteinuria. Diagnosis preeklamsia secara tradisional didasarkan pada adanya hipertensi
disertai proteinuria dan edema ( Willis,Blanco,1990).
 Hipertensi didefinisikan sebagai pningkatan tekanan sistolik dan diastolic melebihi
140/90 mmhg. Jika tekanan darah itu pada trismester 1 diketahui, maka angka tersebut
dipakai sebagai patokan dasar tekanan darah ibu. Dengan informasi tersebut definisi
hipertensi ialah kenaikan nilai tekanan sistolik sebesar 30mmhg atau lebih, tekanan
diastolic sebesra 15mmhg diatas nilai tekanan darah dasar ibu. Peningkatan tekanan
darahharus terjadi sekurang kurangnya dalam 2x pemeriksaan dengan jarak 4-6 jam (
Fairlie,Sibai,1993 ).
Etiologi

Etiologi preeklampsia sampai sekarang belum diketahui dengan pasti. Banyak teori
dikemukakan, tetapi belum ada yang mampu memberi jawaban yang memuaskan. Oleh
karena itu, preeklampsia sering disebut sebagai “the disease of theory”. Teori yang dapat
diterima harus dapat menerangkan hal-hal berikut7:
1. Iskemia Plasenta
2. Peningkatan toksisitas very low density lipoprotein (VLDL).
3. Maladaptasi Imunologi
4. Genetik.Teori yang paling diterima saat ini adalah teori iskemia plasenta.
Namun, banyak faktor yang menyebabkan preeklampsia dan di antara faktor- faktor
yang ditemukan tersebut seringkali sukar ditentukan apakah faktor penyebab atau
merupakan akibat.
Patofisiologi

Pada pre eklampsia terdapat penurunan plasma dalam sirkulasi dan terjadi
peningkatan hematokrit. Perubahan ini menyebabkan penurunan perfusi ke organ ,
termasuk ke utero plasental fatal unit. Vasospasme merupakan dasar dari
timbulnya proses pre eklampsia. Konstriksi vaskuler menyebabkan resistensi
aliran darah dan timbulnya hipertensi arterial.Vasospasme dapat diakibatkan
karena adanya peningkatan sensitifitas dari sirculating pressors. Pre eklampsia
yang berat dapat mengakibatkan kerusakan organ tubuh yang lain. Gangguan
perfusi plasenta dapat sebagai pemicu timbulnya gangguan pertumbuhan plasenta
sehinga dapat berakibat terjadinya Intra Uterin Growth Retardation.
Klasifikasi
Dibagai dalam 2 golongan : d. Keluhan subjektif :
1. Preeklamsi ringan : 1. Nyeri di epigastrium
a. Tekanan darah 140/90 mmhg atau lebih diukur 2. Gangguan penglihatan ( skotoma )
dengan posisi rebah terlentang atau posisi baring,
kenaikan diastolic 15mmhg dan diastolic 30mmhg atau 3. Nyeri kepala
lebih. Cara pengukuran sekurang kurangnya pada 2x
pemeriksaan dengan jarak periksa satu jam ( sebaiknya 4. Edema paru dan sianosis
6 jam ) e. Pemeriksaan :
b. Edema umumnya pada kaki, jari tangan, dan 1.kadar enzim hati meningkat disertai
muka atau kenaikan BB 1 kg lebih perminggu
ikterus
c. Protein uria kwantitatif 0,3gr atau lebih perliter,
kwalitatif 1 atau 2+ pada urin kateter atau midstream ( 2. perdarahan pada retina
Ida Bgus 1998 ) 3. trombosit kurang dari 100.000/mm ( Ida
2. Preeklamsi berat Bagus.1998)
a. Tekanan darah 160/110 mmhg atau lebih
b. Proteinuria 5gr atau lebih/L
c. Oliguria jumlah urin< dari 500cc per 24 jam
Manifestasi Klinis
1. penambahan berat badan yang berlebihan, terjadi kenaikan 1 kg seminggu beberapa kali.
2. Edema terjadi peningkatan berat badan, pembengkakan kaki, jari tangan dan muka.
3. Hipertensi (di ukur setelah pasien beristirahat selama 30 menit)
a. TD > 140/90 mmHg atau Tekanan sistolik meningkat > 30 mmHg Diastolik>15
mmHg
b.Tekanan diastolic pada trimester ke II yang >85 mmHg patut di curigai sebagai
preeklamsi
4. Proteinuria
a. Terdapat protein sebanyak 0,3 g/l dalam urin 24 jam atau pemeriksaan
kuwalitatif +1 / +2.
b. Kadar protein > 1 g/l dalam urine yang di keluarkan dengan kateter atau urine
porsi tengah, di ambil 2 kali dalam waktu 6 jam
Manajemen Gizi pada Ibu Preeklampsia
a. Pertahankan diet sesuai usia dan tahap kehamilan f. Melewatkan makan harus dihindari dengan cara apa pun.
(umumnya 300 kkal lebih banyak dari diet pra-
g. Sumber potasium dan magnesium yang baik termasuk
kehamilan). Gunakan ekstra buah dan sayuran dan
kacang-kacangan, buah buahan dan sayuran. Diet DASH
kurangi sukrosa.
adalah diet yang sangat baik untuk dilanjutkan bahkan
b. Studi juga menunjukkan efektivitas magnesium setelah kehamilan.
pada eklampsia dan preeklamsia. Sumber magnesium
h. Istirahat sangat penting selama waktu ini. Biofeedback,
termasuk sayuran berdaun hijau, kacang-kacangan
yoga, meditasi, dan bentuk pengurangan stres lainnya
dan biji-bijian.
seringkali bermanfaat.
c. Asupan natrium mungkin perlu dikontrol hingga 2
i. Karena homosistein plasma sering meningkat, asupan
g/hari jika edema parah.Diuretikumumnya tidak
asam folat, vitamin B1 dan B6 yang cukup dianjurkan.
digunakan.
Suplementasi dengan vitamin prenatal.Sertakan asam folat,
d. Asam lemak omega-3 yang cukup dari kalsium, vitamin B kompleks lainnya, protein, seleniu
tuna, tenggiri, tongkol, gabus, kembung, teri, mujair,
dan kalium dari makanan. Peran vitamin C dan E tidak
kedelai, dll.
menguntungkan bagi wanita yang berisiko mengalami
e. Diskusikan sumber kalsium yang cukup dari preeklamsia. Suplemen antioksidan juga tidak dianjurkan.
makanan, terutama jika produ susu tidak
ditoleransi atau disukai.
Diet Ibu Hamil Dengan Preeklampsia

Tujuan
Mencapai & mempertahankan status gizi normal, mencapai &
mempertahankan tekanan darah normal, mencegah & mengurangi
retensi garam/air, mencapai keseimbangan nitrogen, menjaga agar
penambahan berat badan tdk melebihi normal, mengurangi &
mencegah timbulnya factor resiko lain pd saat hamil/ setelah
melahirkan.
Macam-Macam Diet Preeklampsia
Diet Preeklampsia I
1. Diberikan kepada pasien dengan preeklampsia berat
2. Makanan diberikan dalam bentuk cair, yang terdiri dari susu dan sari buah
3. Jumlah cairan diberikan paling sedikit 1500 ml sehari per oral dan kekurangannya diberikan secara parental
4. Makanan ini kurang energi dan zat gizi karena itu hanya diberikan 1 – 2 hari
Diet Preeklampsia II
1. Sebagai makanan perpindahan dari diet preeklampsia I atau kepada pasien preeklampsia yang penyakitnya tdk begitu besar
2. Makanan berbentuk saring atau lunak.
3. Diberikan sebagai diet rendah garam I
4. Makanan ini cukup energi dan zat gizi lainnya
Diet Preeklampsia III
1. Sebagai makanan perpidahan dari diet preeklampsia II atau kepada pasien dengan preeklampsia ringan.
2. Makanan ini mengandung protein tinggi dan rendah garam .
3. Diberikan dalam bentuk lunak atau biasa .
4. Jumlah energi harus disesuaikan dengan kenaikan berat badan yang boleh lebih dari 1 kg per bulan .
Pencegahan
Menurut Wiknjosastro (2005) kepatuhan ibu hamil dalam pencegahan 3. Pencegahan Sekunder
pre- eklampsia meliputi :
1. Pencegahan Primordial
Pencegahan sekunder merupakan upaya mencegah orang
yang telah sakit agar tidak menjadi parah, dengan
Pencegahan primordial yaitu upaya pencegahan munculnya faktor
predisposisi pada ibu dan wanita usia produktif terhadap faktor risiko
menghambat progresifitas penyakit dan menghindarkan
terjadinya keracunan kehamilan. Pencegahan ini dapat dilakukan komplikasi. Dilakukan dengan cara mendeteksi penyakit
dengan menjaga berat badan ibu hamil agar tetap ideal, mengatur pola secara dini serta mengadakan pengobatan yang cepat dan
makan sehat dan menghindari stress serta istirahat yang cukup. tepat.
2. Pencegahan Primer
4. Pencegahan Tersier
Pencegahan primer merupakan upaya awal sebelum seseorang
menderita penyakit atau upaya untuk mempertahankan orang sehat Pencegahan tersier merupakan upaya mencegah terjadinya
agar tetap sehat. Dilakukan komplikasi yang lebih berat atau membatasi kecacatan yang
a. Istirahat, diet rendah garam, lemak serta karbohidrat dan terjadi serta melakukan tindakan rehabilitasi. Pencegahan
tinggi protein, juga menjaga kenaikan berat badan. dapat dilakukan dengan:
b. Waspada terhadap kemungkinan terjadinya preeklampsia dan
a. Pemeriksaan tekanan darah setelah melahirkan setiap 4
eklampsia bila ada faktor prediposisi.
jam selama 48 jam.
c. Pemeriksaan antenatal care secara teratur yaitu minimal 4
kali kunjungan yaitu masing- masing 1 kali pada trimester I dan II , b. Anti konvulsan diteruskan sampai 24 jam postpartum.
serta 2 kali pada trimester III.25
c. Melakukan pemantauan jumlah urine.
KESIMPULAN

Preeklampsia adalah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, edema dan


proteinuria yang timbul karena kehamilan. Preeklampsia adalah merupakan
hipertensi yang diinduksi oleh kehamilan. Preeklampsia adalah penyakit yang
disebabkan oleh tekanan darah toksemia tinggiyang terkait dengan kondisi
diawal kehamilan.
Preeklampsia adalah penyakit multisistem, yang bisa melibatkan otak, hati, ginjal,
dan plasenta.Komplikasi-komplikasi maternal mencakup eklampsia, stroke, gagal
hati dan gagal ginjal, dan koagulopati.

Anda mungkin juga menyukai