Anda di halaman 1dari 4

Epidemiologi dan Karakteristik Klinis 26 Kasus yang Muncul dari

Transmisi Pasien ke Pasien di Liaocheng, China.

Pendahuluan : Lebih dari 40.000 kasus COVID-19 terkonfirmasi di China. Salah satu penyebab
penyebarannya, virus COVID-19, telah begitu cepat menyebar ke 25 negara di seluruh dunia.
Penyebaran dari manusia ke manusia menjadi penyebab infeksi di luar Wuhan. Penelitian
terkini dari COVID-19 berfokus pada etiologi penyakit dan genomic 2019-nCoV, dengan
beberapa laporan mengenai epidemiologi dan karakteristik klinis pasien infeksi.
Metode : Kami melaporkan kondisi klinis awal 26 pasien yang terkonfirmasi COVID-19, yang
dirawat di Liaocheng Infectious Disease Hospital di Provinsi Shandong
Hasil : Nilai tengah usia dari 26 pasien COVID-19 dalam penelitian ini yaitu 42 tahun. Umumnya
mereka adalah pegawai retail (16 pasien, 61.54%), 11 di antaranya atau anggota keluarga
mereka bekerja di supermarket yang sama. Hanya dua pasien yang telah mengunjungi Wuhan
sejak Desember 2019; beberapa kasus lain infeksi 2019-nCoV muncul dari transmisi pasien ke
pasien. 12 pasien menunjukkan satu tanda atau gejala; namun, 7 pasien tidak menunjukkan
satu tanda atau gejala. Rata-rata waktu kemunculan gejala yaitu 4,5 hari. CT menunjukkan
gejala bronchitis pada dua pasien, 9 dan 15 pasien lainnya menunjukkan unilateral dan bilateral
pneumonia. Pasien-pasien tersebut menerima penanganan berikut : terapi antivirus (100%),
Obat Cina (76.92%), antibiotik (50%), gastric mucosal protection (19.23%), Immunotherapy
(7.69%), dan glucocorticoids (3.85%). Kebanyakan pasien (25 dari 26) membutuhkan lebih dari 1
penanganan.
Diskusi : Berbeda dari laporan sebelumnya, pasien pada umumnya (24 dari 26) tidak melakukan
kontak dekat dengan individu dari Wuhan. Sebagai tambahan, 11 pasien atau anggota keluarga
mereka bekerja di supermarket yang sama, menunjukkan penularan virus aktif di lokasi yang
sering dikunjungi oleh banyak orang. Pemantauan ketat sangat penting untuk mencegah
penyebaran virus dalam skala besar di tempat-tempat tersebut.

==============================================================================
Pendahuluan
Lebih dari 40.000 kasus COVID-19 terkonfirmasi di China. Salah satu penyebabnya, 2019 novel
CoV (2019-nCoV), telah begitu cepat tersebar di lebih dari 25 negara di seluruh dunia. Angka
kematian dilaporkan mencapai sekitar 1.4%, yang mana angka ini jauh lebih rendah
dibandingkan angka kematian dari epidemic dua coronavirus lainnya yang terjadi selama abad
ke 21 – yang diberi nama, severe acute respiratory syndrome (SARS)-CoV pada 2003 (10%) dan
Middle East respiratory syndrome (MERS)-CoV pada 2012 (37%). Sumber infeksi berpotensi
dilacak di pasar seafood di Wuhan, dengan beberapa kasus awal berasal dari zoonotic atau
paparan lingkungan. Transmisi orang ke orang menjadi penyebab infeksi di luar Wuhan.
Penelitian terkini COVID-19 berfokus pada etiologi penyakit dan genomic 2019-nCoV, dengan
beberapa laporan epidemiologi dan karakteristik klinis pasien infeksi. Di sini, kami melaporkan
kondisi klinis awal 25 pasien yang terkonfirmasi COVID-19 yang ditemukan di Liaocheng
Infectious Disease Hospital in Shandong Province.

Metode
Penelitian ini telah disetujui oleh Komisi Etik Liaocheng Infectious Disease Hospital, dan
persetujuan tertulis yang didapat dari pasien atau anggota keluarga mereka. Penelitian ini
dilakukan sesuai dengan Deklarasi Helsinki tahun 1964 dan amandemen selanjutnya atau
standar etika yang sebanding. Pasien dirawat sejak 31 Januari hingga 12 Februari 2020 di
Liaocheng Infectious Disease Hospital, Provinsi Shandong, China, dan didiagnosis COVID-19 oleh
konsensus para ahli berdasarkan hasil swab tenggorokan dan nasofaring dengan uji PCR
kuantitatif dan gene sequencing. Chest computed tomography (CT) juga digunakan pada semua
pasien. Data diambil dari rekam medis dan diverifikasi oleh dua dokter.

Hasil
Nilai tengah usia dari 26 pasien COVID-19 pada penelitian ini yaitu 42 tahun (25 sampai 75
persentil, 34-53 tahun); 11 pasien adalah pria, 5 pasien perokok, dan 3 pasien pelajar (berumur
10, 15, dan 18 tahun). Umumnya, pasien bekerja sebagai pegawai retail (16 pasien, 61.54%),
dengan 11 pasien atau anggota kelaurga mereka bekerja di supermarket yang sama.
Komorbiditas relatif jarang.
Hanya dua pasien yang mengunjungi Wuhan sejak Desember 2019; kasus lain infeksi 2019-
nCoV muncul dari transmisi pasien ke pasien. 12 pasien menunjukkan lebih dari satu tanda atau
gejala, demam menempati urutan pertama gejala yang ditemui pada 14 kasus (53.85%), diikuti
dengan batuk (30.77%), expectoration (23.08%), sakit tenggorokan (11.54%), kelelahan (7.69%),
rhinorrhea (7.69%), sakit kepala (3.85%), dan nafas pendek (3.85%). Tujuh pasien tidak
menunjukkan tanda atau gejala. Rata-rata waktu kemunculan gejala yaitu 4.5 hari. CT
menunjukkan gejala bronchitis pada dua pasien, 9 dan 15 pasien lainnya menunjukkan
unilateral dan bilateral pneumonia.
Parameter hematologi dan biokimia pasien ditunjukkan pada tabel 3. Pada saat masuk, 5 pasien
(19.23%) memiliki leukosit di bawah batas normal dan 1 pasien (3.85%) lebih dari batas normal.
Neutrofil ditemukan berada di bawah dan di atas batas normal yaitu masing-masing 3 (11.54%)
dan 2 (7.69%) pasien. Limfosit berada di bawah batas normal pada 11 pasien (42.31%). Monosit
dan Trombosit lebih dari normal pada 1(3.85%) dan 4 (15.38%) pasien. Kadar Hemoglobin
berada di bawah batas normal pada 5 pasien (19.23%) dan lebih dari batas normal pada 2
pasien (7.69%).
Kadar albumin pada 5 pasien (19.23%), blood urea nitrogen pada 1 pasien (3.85%), dan serum
kreatinin pada 7 pasien (26.92%) berada di bawah batas normal, sedangkan total bilirubin pada
1 pasien (3.85%), lactate dehydrogenase pada 6 pasien (23.08%), creatine kinase-MB pada 2
Pasien (7.69%), dan konsentrasi glukosa pada 4 pasien (15.38%) berada di atas batas normal.
Waktu prothrombin lebih tinggi dan lebih rendah dari normal pada 2 (7.69%) dan 1 (3.85%)
pasien. Dua pasien masing-masing mengaktifkan sebagian waktu tromboplastin lebih tinggi dan
lebih rendah dari batas normal. Kadar d-Dimer lebih dari batas normal pada 1 pasien (3.85%).
Procalcitonin pada 24 pasien (92.31%), hypersensitive C-reactive protein pada 14 pasien
(53.58%), dan serum amyloid A pada 16 pasien (61.54%) lebih dari batas normal.
Pasien-pasien tersebut menerima penanganan berikut : terapi antivirus (100%), Obat Cina
(76.92%), antibiotik (50%), gastric mucosal protection (19.23%), Immunotherapy (7.69%), dan
glucocorticoids (3.85%). Kebanyakan pasien (25 dari 26) membutuhkan lebih dari 1
penanganan.

Diskusi
Kami melaporkan kelompok 25 kasus dari laboratorium yang terkonfirmasi COVID-19 di rumah
sakit kami, disebabkan oleh transmisi 2019-nCoV pasien ke pasien. Dengan hasil dari
pencegahan dan penanganan yang konsisten dan efektif, semua kasus sejauh ini masih
tergolong kasus yang ringan. Akan tetapi, pada 12 Februari 2020, Angka pasien COVID-19 telah
melampaui angka observasi SARS dan MERS. Hal ini mungkin disebabkan oleh kegagalan untuk
mengidentifikasi etiologi virus sejak dini dan mendeteksi kemampuan 2019-nCoV yang dapat
menyebar dengan cepat dari orang ke orang, daripada infektivitas yang lebih besar dari virus itu
sendiri. Berbeda dari laporan sebelumnya, pasien pada umumnya (24 dari 26) tidak melakukan
kontak dekat dengan individu dari Wuhan. Sebagai tambahan, 11 pasien atau anggota keluarga
mereka bekerja di supermarket yang sama, menunjukkan penularan virus aktif di lokasi yang
sering dikunjungi oleh banyak orang. Pemantauan ketat sangat penting untuk mencegah
penyebaran virus dalam skala besar di tempat-tempat tersebut.
Umumnya, pasien yang terinfeksi adalah orang dewasa yang sehat; kecuali satu pasien berusia
77 tahun dan 2 pelajar berusia 15 dan 10 tahun. Data demografis juga berbeda dari penelitian
sebelumnya, yang mungkin dikaitkan dengan karakteristik epidemiologi dari pengelompokan
yang kami buat, seperti agregasi keluarga dan transmisi pasien ke pasien, daripada resistensi
yang lebih rendah pada infeksi atau fungsi kekebalan tubuh yang terganggu. Akan tetapi,
kondisi klinis dan hasil tes laboratorium serupa dengan yang dilaporkan pada penelitian 99
kasus 2019-nCoV yang dikaitkan dengan pneumonia di Wuhan. Walaupun penelitian ini
terbatas pada jumlah pasien yang mengalami sakit kritis dan waktu masuk rumah sakit yang
begitu singkat, temuan kami tetap memberikan bukti bahwa penularan 2019-nCoV dari orang
ke orang di antara anggota keluarga di rumah atau di tempat-tempat umum yang padat seperti
supermarket. Tindakan pencegahan yang lebih ketat diperlukan untuk mencegah penyebaran
2019-nCov pada tingkat infeksi yang lebih awal, bahkan di luar Wuhan.

Kontribusi Pengarang
Semua pengarang berkontribusi pada data analisis, draft dan revisi artikel, memberikan
persetujuan terakhir pada versi yang dipublikasi, dan setuju untuk mempertanggungjawabkan
semua aspek yang dilakukan dalam penelitian ini.

Anda mungkin juga menyukai