Anda di halaman 1dari 13
Proses Teologi Sosial J.B. BANAWIRATMA, SJ Umat manusia “mengalami perubahan pandangan me- ngenai tata seluruh kenyataan hi idup, yaitu dari pandangan yang agak statis ke Ppandangan yang lebih dinamis dan evolutif. Dari situ muncullah rangkaian masalah-masalah yang baru dan luas, yang menuntut suatu analisis dan sintesis yang baru" (GS 5). Penghayatan iman kristiani terjadi dalam rangkaian kenyataan sosial konkret yang terus berkembang, sehingga suatu analisis dan sintesis yang baru selalu di- perlukan. Analisis dan sintesis itulah yang akan diusahakan dalam teologi sosial. 1. Yang menentukan agenda teologi sosial pertama-tama adalah kenyataan sosial dan penghayataniman yang, kon- kret. Refleksi teologis-sosial dimulai dengan kenyataan sosial atau situasi yang dialami bersama. Untuk menangkap situasi yang dialami bersama secara bertanggung jawab diperlukan ny Proseg Teo}, Bee —_ isebut analisis. Analisis Mengenai gj | suatu sarana yang disevembutuhkan bantuan dari beri’ yang dialami demikian, proses teologi sosial menuntut sug i yhatan lintasilma atau interdisipliner. Pendekat, na Pee ta mengandungs segi-segi pokok sebagai berikut, mac . ‘sis i j lisis sosial ialah i alisis sosial. Tujuan anal ™Melihat ena atau kelompok-kelompok Sosial yan ea restihet struktur kekuasaan, siapakah yang Menentaka® dalam keseluruhan proses sosial, siapakah yang Mengambi, untung dan siapakah yang dirugikan. (b) Analisis historis. Dalam analisis historis Situasj yan, sedang dialami bersama ditempatkan dalam konteks yan, lebih luas, yaitu memperjelas keadaan sekarang ini dengan melihat pengaruh-pengaruh masa Jalu, dan kemudian men- coba membentuk orientasi ke masa depan. Dengan demikian diharapkan kelompok semakin menyadari posisinya bukan sebagai objek sejarah, melainkan sebagai subjek Sejarah, subjek perubahan situasi. (c) Analisis kultural. Analisis ini dimaksudkan untuk me- lihat aspirasi nilai-nilai yang berlaku, menemukan kerangka yang mendukung perubahan sosial yang positif. (d) Analisis personal. Analisis ini merupakan sarana untuk melihat sejauh mana Pribadi yang terlibat sungguh terbuka terhadap situasi yang dialami bersama, Pribadi yang tertutup tidak akan melihat situasi sebagaimana adanya, melainkan sebagaimana ia Pikirkan atau kehendaki. Keterbukaan pri- badi akhimnya mesti dimiliki oleh Setiap orang dalam kelom- Pok yang partisipatif. Untuk itu perlulah pribadi menyadari dirinya berada di Mana dalam situasi atau tata sosial yang ada. Keterbukaan Seseorang berarti mengakui di mana dia berdiri, dengan kacamata mana dia memandang, nilai-nilai mana dipegang dan ke mana keprihatinannya diarahkan. Bagi orang beriman analisis personal tidak hanya mem- Prasyaratkan Segi-segi analisis lain seperti tersebut di atas, Aspek-Aspek Teologi Sosial 2B melainkan juga kesanggupan menempatkan diri dalam peng- alaman iman yang mendalam, kesediaan mengadakan usaha untuk mencari dan menemukan kehendak Allah. Kegiatanitu dimaksudkan untuk memilih dan mengambil keputusan iman secara bertanggung jawab; usaha itu biasa juga disebut spiritual discernment. Selanjutnya, kalau keputusan sudah di- ambil dan kemudian dilaksanakan, perlulah disadari bahwa usaha menangkap kehendak Allah tidak pernah selesai, sehingga usaha analisis personal juga terus-menerus di- perlukan. 2. Setelah situasi yang dialami bersama dianalisis secara ber- tanggung jawab dapatlah dirumuskan keprihatinan ber- sama secara lebih teliti dan terinci. Orang-orang beriman yang ambil bagian dalam situasi itu merumuskan keprihatinan iman mereka. Keprihatinan bersama Menjadi tantangan penghayatan hidup beriman. Keprihatinan iman adalah reaksi orang ber- iman dalam situasi konkret yang dialami bersama itu. Ke- prihatinan iman merupakan pengalaman dan sikap eksis- tensial dalam hidup nyata. 3. Keprihatinan iman dalam hidup nyata itu diteruskan dengan analisis iman lebih lanjut, yaitu melalui komunikasi dengan tradisi-tradisi kristiani. Tradisi-tradisi kristiani di- mengerti secara luas, yakni apa-apa saja yang menampilkan iman akan Yesus Kristus. "Iman timbul dari pendengaran" (Rm 10:17). Tradisi-tradisi tertulis mempunyai ciri "doktrinal" dan meliputi Kitab Suci, ajaran-ajaran Gereja maupun teologi. Tradisi-tradisi ini harus ditafsirkan dalam konteksnya masing-masing. Menjalankan interpretasi konteks doktrinal bermaksud untuk berdialog secara kritis dengan umat kris- tiani pada konteks atau situasi tertentu, mengenai segi ter- tentu dari penghayatan iman itu. Konsultasi dengan tradisi-tradisi kristiani meliputi juga tradisi praksis. Penafsiran kontekstual mengenai praksis Ge- Teja bermaksud untuk lebih menyadari keterbatasan praksis 14 oe Gereja dan untuk menumbuhkan kreativitas Penghayatan iman dalam konteks sekarang. ees. Melalui komunikasi dengan tradisi-tra isi kristiani kita berusaha mencapai suatu sintesis teologis. Sintesis teolopig yang kita usahakan meliputi aspek teoretis maupun Praktis, Kecuali itu, orang-orang beriman yang dipanggil dan diutus pada situasi hidup nyata juga bertanya, manakah jawaban terhadap sapaan Allah sekarang ini. Sintesis teologis me. ngandung rumusan tanggapan atas sapaan Allah, 4. Sesudah itu dibuat perencanaan pastoral ke arah kegiatan pelayanan, ke arah gerakan bersama. Perencanaan seharus- nya dibuat bersama-sama oleh kelompok yang mempunyaj keprihatinan bersama. Rencana yang dihasilkan merupakan keputusan bersama. Perencanaan meliputi tahap-tahap yan, lebih jauh maupun tujuan dekat yang dapat dijangkau. Ter. membuang hambatan-hambatan yang ada. Bagi orang-orang beriman Perencanaan dijalankan se- bagai usaha bersama-sama untuk menanggapi Panggilan Allah, maka juga terjadi dalam communal discernment, Pelak- sanaan rencana tersebut merupakan pen, Aspek-Aspek Teologi Sosial 7 = 15 bawah ini bukanlah gambar lingkaran setan, melainkan me- nunjukkan proses dialektis dan kreatif antara aksi dan refleksi yang tidak pernah berhenti. Skema berikut ini dapat digambarkan sebagai spiral teologi sosial. \ Perencanaan pastoral ke arah kegiatan pelayanan \ / [ VN Kegembiraan dan (2) (4) Rencana pastoral ke arah kegiatan pelayanan keprihatinan iman Tx 7 ma personal /1 Sf (3) Komunikasi dengan tradisi-tradisi kristiani analisis kultural analisis historis (1) Pelaksanaan analisis sosial yy J XN oo Situasi yang 7 NX dialami bersama : dibantu oleh ilmu-ilmu dan sarana-sarana pembantu a =a Kemiskinan dan Struktur Sosial Tawar Menawar» A. SuRyawasita, SJ L Tujuan Permainan ini hendak menolong orang untuk mengerti bahwa struktur sosial menyebabkan kemiskinan, bahwa struktur sosial menguntungkan sekelompok kecil anggota masyarakat dan sebaliknya merugikan sebagian besar ang- gota masyarakat yang relatif tetap miskin. Kelompok kecil anggota masyarakat yang diuntungkan oleh struktur sosial yang ada cenderung untuk mempertahankan struktur sosial tersebut. Sebaliknya sebagian besar anggota masyarakat yang dirugikan oleh struktur sosial harus menyadari bahwa 1) Y.P.D., Kursus & Latihan Pembinaan Ekonomi Rumah Tangga: Talenta (tidak diterbitkan), 17 inan dan Struktur Sosial Tawar Menawa, Kemis) 18 —_—_— kan penyebab kemiskj ja merupa ina, struktur coal da bahwa salbane ulkes mereka, Sifa mereka. ne pukanlah peny' ebab em ji ereka, Men. reka » eurang ulet, apatis, putus asa itu disebabkan talitas ™ ial yang ada. . . | ah stru diri dari kemiskinan itu, mer ote intuk mem pea ghimpun diri dalam kelompok a. harus bero ea ell ompok mereka akan mempunyai kekuatan hingga sebag yang lebih besar terhadap mereka yang tawar-menaw: struktur sosial. Tujuan mereka berorganj, mempertahankan kan struktur sosial yang lebih adil, bukan sasiadalah mencipta mereka yang mempertahankan struktur untuk melenyapkan dapat menolong orang untuk mengerg, i inan ini an | et ek model atau kerangka berpikir konflik dalam wns. nei al 2) buat analisis sosial. ; ; ae samping itu, dengan permainan orang dibantu untuk mengerti apa arti struktur sosial. Banyak orang berbicara tentang struktur sosial, tetapi sebenarnya belum mengerti jelas apa itu struktur sosial. Dalam permainan ini dapat ditunjukkan bahwa seluruh aturan permainan dengan segala nilai yang tersembunyi di balik aturan permainan adalah struktur sosial. Aturan permainan dengan segala nilai yang ada mengatur interaksi, tawar-menawar para peserta per- mainan. Begitu pula struktur sosial adalah keseluruhan penataan atau pengorganisasian interaksi seluruh anggota masyarakat.? IL. Jumlah Peserta - Ruangan fumlah Peserta yang Paling ideal ialah 30 orang. ang-kurangnya 10 oran i R 8, paling banyak 44 orang. mangan harus memungkinkan orang bergerak bebas. 2) A. Surana . Keniskinan ie, Peg nalss Sosial” dalam J.B. Banawiramma SJ. (Ed), 3) Bid. him iqg, ”” Kanisius, Yogyakarta, 1987, him. 11-36. Aspek-Aspek Teologi Sosial 19 III. Peralatan Peralatan yang penting ialah 250 "mata uang" (bisa di- buat dari tutup botol limun atau koin dan diberi 5 warna) dengan perincian: 15 buah ( 6%) mata uang berwarna kuning 25 buah (10%) mata uang berwarna hijau 50 buah (20%) mata uang berwarna merah 70 buah (28%) mata uang berwarna hitam 90 buah (36%) mata uang berwarna biru 250 buah (100%) mata uang. Semua mata uang dimasukkan ke dalam kantong yang tidak tembus pandang. Kemudian disiapkan 3 macam Kartu Pengenal masing-masing berwarna kuning (beberapa saja), 15 kartu berwarna merah dansekitar 30 berwarna biru. Kartu Pengenal ini dalam permainan akan disematkan pada baju peserta, maka perlu disiapkan juga paper clips. Akhirnya di- perlukan juga sebuah atau beberapa buah papan skoring. IV. Proses 1. Para peserta diajak menyanyikan satu atau dua buah nyanyian yang bernada gembira, memberi semangat. 2. Kemudian setiap peserta dimintamengambil5buah mata uang secara acak dari kantong penyimpan mata uang. Setiap peserta diminta menghitung jumlah nilai mata uang- nya berdasar tabel di bawah ini: iskinan dan Struktur Sosial Tawar Menaw, nas =e . _ — Banyaknya Talenta dan Nilaj Jenis ___—— Talenta 4 3 2 1 - 0= 240 | 4x80 = 0 | 2x80= 160 Alte 1} 4x40 = Kuning 8! 2x40= 80 | 3x40= 90 dan. Hija | xa. 60 | 3x30= Merah 20 | 2x20= 40 | 3x20= 60] 4x20= go 5x20, Hitam 0 | 3x10= = 40 - x10= 30 | 4x10 i 10 | 2x10= 21 Biru i t peserta diharapkan rhitungan cerma tea Calan ee nilai warna yang aati a i, tetapi juga kombinasi warna yang ; — mienentukay dalam TRANSAKSI. Misal nya, m™m Melihat tingginya ini san t Pesertano.1 memiliki 3 hitam 2 biru dan peserta no.9 memiliki 3 biru 2 ilai mata uangnya setinggi- tingginya. Sebelum tansaksi dimulai, Peserta diberi tahu tentang Peraturan transaksi sbb.: 3.1. Selama 3.2, Nsaksi, yaity tukar menukar mata nang panya boleh terjadi sclama salaman dan bila tidak ber- sil me, ttukarkan mata uang TANGAN TIDAK BOLEH LEPas. Aspek-Aspek Teologi Sosial 21 3.3. Dilarang berbicara kecuali selama bersalaman. 3.4. Peserta yang tidak ingin transaksi, wajib berlipat tangan. 30. Semua mata uang HARUS TETAP TERSEMBUNYI. 3.6. Jumlah mata uang tetap LIMA buah. Lam, ‘a transaksi lebih kurang 10 menit. 4. Sesudah transaksi, setiap peserta disuruh menghitung nilai mata uangnya. Lalu jumlah nilai mata uang peserta hasil transaksi ditulis pada papan skoring. Berdasarkan jumlah nilai mata uang peserta, pimpinan permainan menggolongkan peserta dalam tiga kelompok: — Kelompok atas + umpama nilai 200 ke atas — Kelompok menengah: umpama nilai 170 s/d 190 — Kelompokbawah — : nilai0 s/d 160 Setiap peserta diberi tanda pengenal sesuai dengan pengelompokan di atas. Yang masuk kelompok atas diberi tanda pengenal berwarna kuning. Yang masuk kelompok menengah diberi tanda pengenal berwarna merah dan akhir- nya yang masuk kelompok bawah diberi tanda pengenal berwarna biru. Setiap kelompok dipisahkan dari kelompok lain, atau setiap kelompok diberi tempat sendiri-sendiri. 5. Transaksi II Diumumkan lebih dulu Aturan Promosi untuk transaksi berikutnya (transaksi II); yang berhak mendapat promosi (naik jenjang) ialah seseorang dari kelompok bawah atau menengah yang mempunyai nilai mata uang melebihi nilai salah seorang dari anggota kelompok di atasnya yang me- miliki nilai mata uang paling rendah, dan peserta yang masuk kelompok lebih atas tetapi memiliki nilai mata uang paling tendah dipersilahkan turun ke kelompok lebih bawah dan mengganti tanda pengenal. Contoh: Peserta dengan identitas nomor 1 dari kelompok me- nengah mempunyai nilai mata uang 180. Sesudah transaksi, nilai mata uangnya menjadi 210, tetapi berhubung,nilai Kemiskinan dan Struktur Sosial Tawar Menayar k atas 220, maka peserta , torendah anggota el dapat naik jenjang mas identitas nome tetap dalam golongan menengah, longan sae inva ada peserta dengan identitas Nomor 19 Tetap! sean’ atas yang mempunyai nilai mata uang 299 dari golongm dengan identitas nomor 10 ini turun masuk maka Pee 2 ota kelompok menengah dan mengganti tanda menjadi 3 a melepas tanda pengenal berwarna kuning dan pengens en tanda pengenal berwarna merah. Sebaliknya meee dengan identitas nomor 1 tadi karena berhasil me. Prikkan nilai mata uangnya menjadi ay dia masuk menjadi anggota kelompok atas, melepas tanda pengenalnya yang berwarna merah dan mengenakan tanda pengenal berwar. na kuning. Transaksi Il ini kira-kira berlangsung selama 10 menit. 2 —— lengan UK go. 6. Hasil transaksi II diperiksa dengan menulis pada papan skoring nilai mata uang masing-masing peserta dan dilihat berapa peserta yang naik jenjang atau turun jenjang. 7. Setiap kelompok kemudian diberi "bantuan Presiden": — kelompok bawah diberi mata uang bernilai 450 - kelompok menengah 300 - kelompok atas 200 Diberikan waktu 5 menit kepada setiap kelompok untuk membagi Banpres tersebut. Bila tidak ada kesepakatan, Banpres tersebut bisa dikembalikan kepada fasilitator per- mainan. Kemudian peserta diminta menghitung nilai mata uang- nya sesudah mendapat Banpres; kemudian nilai mata uang Setiap peserta ditulis dalam papan skoring. Lalu dilihat, pe serta mana yang naik jenjang, turun ataupun yang tetap dalam jenj cudah enya berdasarkan aturan kenaikan jenjang Ya"8 8. Transaksi II kir ‘a-kira 7 . 3 i setiap Pe serta kemudian menit. Hasil transaksi 'p ditulis pada Ppapan skoring. Aspek-Aspek Teologi Sosial 23 9. Rapat. Setiap kelompok kemudian disuruh rapat maksimum 5 menit untuk menilai peraturan transaksi, peraturan naik turun jenjang, besarnya Banpres dan mengusulkan perubah- an aturan atau mengusulkan aturan baru. Aturan transaksi, naik/turun jenjang, besarnya Banpres dan sebagainya yang akan berlaku untuk transaksi IV adalah: Aturan baru yang diusulkan paling cepat oleh kelompok tertentu. Tetapi aturan baru bisa juga berupa disahkannya kembali aturan lama tanpa perubahan. 10. Diumumkan aturan "baru" yang diusulkan paling cepat oleh kelompok tertentu. 11. Transaksi TV berdasarkan aturan baru berlangsung 7 menit. Hasil transaksi IV ditulis pada papan skoring. V. Refleksi Atas Permainan Tanggapan refleksi spontan. Kira-kira 45 menit para pe- serta diberi kesempatan untuk menyampaikan kesan- kesan, pandangannya mengenai permainan. 2. Refleksi sistematis. Kemudian para peserta dibagi dalam beberapa kelompok diskusi untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut: 1) Manakah sifat-sifat, sikap kelompok bawah yang tampak dalam permainan tadi? 2) Kapan sifat-sifat atau sikap kelompok bawah ter- sebut muncul: awal? pertengahan? atau pada akhir permainan? Dengan kata lain, adakah perubahan sifat-sifat, sikap kelompok bawah selama Proses per- mainan? 3)a. Manakah sifat-sifat, sikap kelompok menengah? b. Manakah sifat-sifat, sikap kelompok atas? 4)a. Berapa peserta yang berhasil naik jenjang (banyak atau sedikit)? Kemiskinan dan Struktur Sosial Tawar 44 : — oe . a peserta yang turun jenjang (banyay atay b. Berap' mm se ett yang tidak naikjenjang (anya, ve c. Berap' sedikit)? k atas berhasil Mempert lom: 5) Meena eras menerus (karena tiles eat a aturan permainan)? kelompok bawah praktis Sulit naik j ni 6) (anne Kurang ulet, putus asa atau k inan)? 7 Bagaimana pembagian kekuasaan dal (dimonopoli kelompok tertentu atau merata)? 8) Manakah nilai-nilai yang ada dalam persaingan, kompetisi atau nilai pe sama)? 9) Bagaimana jalan kelua: dapat naik jenjang? 3. Diskusi Pleno Setiap kelompok diskusi melaporkan hasil diskusi ke lompok. Kemudian diadakan diskusi pleno. 4. Penjelasan fasilitator Fasilitator kemudian memberi_uraian NSenai adanya dua ker: analisis masalah kemiski emudian Menjelaskan Memperbaiki keadaan €MiskinanS Jang arena aturan am Permainan cukup terbagi Permainan (nilaj Tsaudaraan kerja mya agar kelompok bawah sistematis me- Tpikir untuk meng- nan.© bagaimana Takyat kecil dapat hidup, ™membebaskan diri dari

Anda mungkin juga menyukai