Anda di halaman 1dari 21

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Gastric/Lambung


Sub Pokok Bahasan : Nutrisi pada Pasien Kanker Lambung
Sasaran : Pasien kanker dan keluarga yang dirawat di Ruang
Kana RSHS
Waktu : 15 menit
Hari/tanggal : Jumat, 29 Oktober 2021
Tempat : R. Kana
Penyuluh : Stephen Ravelino

A. LATAR BELAKANG
Kanker merupakan suatu penyakit yang disebabkan pertumbuhan sel yang
abnormal karena adanya perubahan dalam ekspresi gen yang pada akhirnya sel-
sel tersebut berkembang menjadi populasi sel yang dapat menyerang jaringan di
sekitarnya sehingga terjadi kerusakan, dan dapat menyebabkan kematian
(Brooker, 2008; Corwin, 2008; Ruddon, 2007). Menurut data data International
Agency for Research on Vancer (IARC), ada sekitar 12,7 juta kasus baru kanker
pada tahun 2008 di seluruh dunia, di mana 5,6 juta terjadi di Negara ekonomi
maju dan 7,1 juta pada Negara berkembang. Estimasi pederita kanker pada tahun
2030 di seluruh dunia mencapai 21,4 juta kasus baru, dan 13,2 juta kematian
akibat kanker (GLOBOCAN, 2012). Kanker sebagai suatu penyakit
menyebabkan berbagai permasalahan bagi penderitanya.
Malnutrisi merupakan masalah yang umum terjadi pada pasien kanker.
Kaheksia pada pasien kanker merupakan sindroma yang komplek yang ditandai
oleh anoreksia, penurunan berat badan, atropi otot kerangka, disfungsi sistem
imun dan berbagi perubahan metabolisme. Pasien kanker dengan status gizi
buruk memiliki respon yang buruk terhadap terapi yang diberikan. Setelah pasien
menjalani skrining dan pemeriksaan diagnostik maka perencanaan nutrisi
diberikan secara individual berdasarkan pada keadaan umum, kebutuhan nutrisi,
status nutrisi, pembatasan diet, toleransi dan kemampuan saluran cerna serta
modalitas terapi yang diberikan yang mungkin berdampak pada status nutrisi
sehingga memerlukan penyesuaian asupan. Kebutuhan kalori pasien kanker
tergantung pada status gizi, status metabolisme dan juga pada hilangnya kalori
dan tingkat aktivitas fisik (Hariani, 2007).
Mengonsumsi makanan untuk memenuhi kebutuhan zat gizi khususnya pada
penderita kanker bertujuan untuk menghambat penurunan berat badan secara
berlebihan dan mencapai serta mempertahankan status gizi yang optimal. Diet
merupakan bagian yang penting dari terapipada kanker. Mengkonsumsi makanan
sesuai dengan kebutuhan pada sebelum, selama dan setelah terapi dapat
membantupasien merasa lebih baik dan bertahan lebih kuat.Terapi pada kanker
terdiri dari kemoterapi, radiasi, transpalantasi sumsum tulang belakang,
imunoterapidan operasi. Dari setiap terapi pada kanker memiliki efek samping
masing–masing yang dapat menyebabkanmasalah makan. Efek samping dari
terapi kanker antara lain faktor psikologis berupa stress dan depresi, perubahan
rasa kecap, mual, muntah, masalah mengunyah dan menelan, tidak nafsu makan,
menurunnya produksi air liur, mulut kering, diare dan esophagitis. Efek samping
lainnya juga berupa rambut rontok serta masalah pada kulit (Hudayani, 2012).

B. TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM (TIU)


Setelah mendapatkan penyuluhan selama 15 menit tentang nutrisi pasien kanker,
pasien dan keluargapasien dapat mengerti, mememahami dan
melaksanakanpemenuhan nutrisi pasien secara adekuat serta mengetahui cara
mengatasi masalah makan pada pasien.

C. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)


Setelah diberikan penyuluhan selama 15 menit, sasaran diharapkan mampu
a. Menjelaskan pengertian kanker
b. Menjelaskan penyebab terjadinya kanker
c. Menyebutkan tanda dan gejala kanker
d. Menyebutkan penatalaksanaan kanker, meliputi:
1) Terapi Medis
2) Terapi Diet
a) Pengertian nutrisi pada pasien kanker
b) Prinsip nutrisi pada pasien kanker
c) Tujuan pemberian nutrisi pada pasien kanker
d) Syarat nutrisi pada pasien kanker (bahan makanan yang baik
dikonsumsi dan yang harus dihindari)
e) Menyebutkan cara mengatasi efek samping terapi
penatalaksanaan kanker, meliputi:
(1) Menyebutkan cara mengatasi masalah makan: kurang
nafsu makan
(2) Menyebutkan cara mengatasi masalah makan: mual dan
muntah
(3) Menyebutkan cara mengatasi masalah makan: mulut kering
(4) Menyebutkan nutrisi yang penting bagi kesehatan rambut
(5) Menyebutkan nutrisi yang penting bagi kesehatan kulit
3) Perubahan Gaya Hidup

D. METODE
 Ceramah
 Tanya jawab

E. MEDIA
Leaflet dan Lembar balik
F.PROSES KEGIATAN
No. Waktu Rencana kegiatan Penyuluhan Kegiatan peserta
1 5 Pembukaan : - Menja
menit - Memberikan salam wab salam
- Perkenalan - Mende
- Menjelaskan tujuan ngarkan dan
- Menyampaikan memperhatikan
kontrak waktu - Menja
- Menyebutkan materi wab pertanyaan penyuluh
yang akan diberikan
- Menanyakan kepada
pasien apakah ada yang sudah pernah
atau mengetahui tentang nutrisi secara
umum

2 15 Pelaksanaan : - Mende
menit Menjelaskan materi : ngarkan dan
1. Pengertian kanker memperhatikan
2. Penyebab terjadinya kanker - Bertan
3. Tanda dan gejala kanker ya
4. Penatalaksanaan kanker
1) Terapi Medis
2) Terapi Diet
a) Pengertian nutrisi pada pasien
kanker
b) Prinsip nutrisi pada pasien kanker
c) Tujuan pemberian nutrisi pada
pasien kanker
d) Syarat nutrisi pada pasien kanker
(bahan makanan yang baik
dikonsumsi dan yang harus
dihindari)
e) Menyebutkan cara mengatasi
efek samping terapi
penatalaksanaan kanker,
meliputi:
(1) Menyebutkan cara mengatasi
masalah makan: kurang
nafsu makan
(2) Menyebutkan cara mengatasi
masalah makan: mual dan
muntah
(3) Menyebutkan cara mengatasi
masalah makan: mulut
kering
(4) Menyebutkan nutrisi yang
penting bagi kesehatan
rambut
(5) Menyebutkan nutrisi yang
penting bagi kesehatan kulit
3) Perubahan Gaya Hidup
3 10 Penutup - Menyebutkan dan
menit 1. Evaluasi : menjelaskan
 Mengevaluasi penerimaan - Memperhatikan
informasi - Menjawab salam
 Memberikan pertanyaan lisan
2. Menyimpulkan hasil penyuluhan
3. Mengucapkan salam penutup
G. RENCANA EVALUASI
1.Evaluasi struktur
a. Persiapan Materi
Materi disiapkan dalam bentuk makalah, dan dibuat dalam bentuk media
lembar balik dan leaflet dengan ringkas, menarik, lengkap mudah di
mengerti oleh peserta penyuluhan
b. Persiapan Media
Media yang digunakan dalam penyuluhan semua lengkap dan dapat
digunakan dalam penyuluhan yaitu :
- Lembar Balik
- Leaflet
c. Persiapan Tempat
Tempat yang digunakan dalam penyuluhan adalah Ruang Kana RSHS K.3
d. Persiapan Alat
Alat yang perlu dipersiapkan dalam pemberian penyuluhan antara lain,
tempat duduk, media penyuluhan, konsumsi peserta, serta alat tulis bagi
penyuluh.
e. Persiapan Peserta
Peserta penyuluhan terdiri dari 1 orang pasien yang berada di Ruang Kana
RSHS
2. Evaluasi proses
Audiens mengikuti jalannya penyuluhan dengan baik dan penuh antusias.
Selama proses penyuluhan berlangsung, pasien dan keluarga menjawab
pertanyaan dan mahasiswa pun melakukan komunikasi dua arah untuk saling
mengenal dan menjelaskan tujuan kunjungan mahasiswa ke peserta sehingga
dapat mengikuti penyuluhan.
3. Evaluasi hasil
Peserta penyuluhan mengerti apa yang telah disampaikan dengan kriteria
mampu menjawab pertanyaan dalam bentuk lisan yang akan diberikan oleh
penyuluh dan peserta mampu:
a. Menjelaskan pengertian kanker
b. Menjelaskan penyebab terjadinya kanker
c. Menyebutkan tanda dan gejala kanker
d. Menyebutkan penatalaksanaan kanker, meliputi:
1) Terapi Medis
2) Terapi Diet
a) Pengertian nutrisi pada pasien kanker
b) Prinsip nutrisi pada pasien kanker
c) Tujuan pemberian nutrisi pada pasien kanker
d) Syarat nutrisi pada pasien kanker (bahan makanan yang baik
dikonsumsi dan yang harus dihindari)
e) Menyebutkan cara mengatasi efek samping terapi
penatalaksanaan kanker, meliputi:
(1) Menyebutkan cara mengatasi masalah makan: kurang
nafsu makan
(2) Menyebutkan cara mengatasi masalah makan: mual dan
muntah
(3) Menyebutkan cara mengatasi masalah makan: mulut kering
(4) Menyebutkan nutrisi yang penting bagi kesehatan rambut
(5) Menyebutkan nutrisi yang penting bagi kesehatan kulit
3) Perubahan Gaya Hidup
Lampiran 1.
MATERI NUTRISI PADA PASIEN KANKER

1. Pengertian Kanker
Kanker merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel
yang tidak normal karena adanya perubahan dalam ekspresi gen dalam sel yang
menyebabkan ketidakseimbangan, disregulasi, proliferasi, dan kematian sel, dan
pada akhirnya sel-sel tersebut berkembang menjadi populasi sel yang dapat
menyerang jaringan di sekitarnya sehingga terjadi kerusakan, dan dapat
menyebabkan kematian (Brooker, 2008; Corwin, 2008; Ruddon, 2007).
2. Penyebab Terjadinya Kanker
Penyebab pasti kanker masih belum diketahui. Namun beberapa faktor risiko
penyebab kanker menurut Davey tahun 2006 dapat disebabkan oleh beberapa
faktor diantaranya adalah faktor genetik, faktor kimia, virus atau organisme lain,
faktor diet, paparan radiasi.
a. Faktor genetik atau kanker yang diturunkan misalnya kanker neuroblastoma

(40% kasus), kanker payudara, neurotromatosis, kanker kolon, tumor wilms,

kanker ovarium, xeroderma pigmentosum. Apabila salah satu anggota

keluarga pada garis keturunan ada yang menderita kanker, maka anggota pada

garis keturunan tersebut akan memiliki kecenderungan menderita kanker,

walaupun jenis kankernya tidak sama.

b. Faktor kimia yang dapat menyebabkan terjadinya kanker antara lain asap dari

pembakaran yang tidak sempurna yang menghasilkan karbon monoksida

seperti asap kendaraan dan asap rokok yang dapat menyebabkan kanker paru,

mulut, bibir, laring, esophagus, kandung kemih, dan pankreas. Bahan kimia

lain yang dapat memicu terjadinya kanker adalah asbes, zat aditif pada
makanan (pengawet, pewarna, pemanis, penyedap dan perasa buatan), obat-

obatan dengan dosis berlebih, hormon seks eksogen, dan alkohol.

c. Faktor diet pada kanker adalah diet yang menimbukan risiko tinggi terjadinya

kanker seperti diet yang rendah serat, diet tinggi garam, lemak jenuh, rendah

vitamin C.

d. Faktor paparan radiasi meliputi paparan radiasi radon terjadi secara alami,

sumber radioaktif alami yaitu oleh sinar matahari (sinar UV), penggunaan

radioaktif pada diagnose medis, dan radiasi buatan manusia seperti radiasi

senjata nuklir.

e. Biologis. Virus atau organisme lain yang menyebabkan kanker diantaranya

virus Eipstein-Barr yang dapat menyebabkan kanker nasofaring, limfoma

Hodgkin. Hepatitis B/C, Helicobacter pylori, Human Papiloma Virus (HVP),

infeksi HIV yang dapat memicu terjadinya Kaposi (HHVB), Limfoma (EBV)

termasuk Non Hodgkin. Penyebab lain adalah aflatoksin atau jamur yang

dapat tumbuh pada kacang-kacangan yang kisut. Kita tidak bisa mengetahui

ada tidaknya jamur penghasil toksin ini di makanan. Cara mudahnya, jika

makanan itu sudah tengik atau jamuran di lingkungan yang tidak bersih,

sebaiknya kita tidak mengonsumsinya.

3. Tanda dan Gejala Kanker


Tanda dan gejala pada kanker berbeda-beda menurut jenisnya. Manifestasi klinis
atau tanda dan gejala kanker menurut Sjamsuhidajat (2007) diantaranya adalah
dapat berupa benjolan, pembengkakan, atau luka pada kulit, payudara, kelenjar
gondok, mulut, otot atau organ dalam.
4. Penatalaksanaan Kanker
Penatalaksanaan kanker meliputi terapi medis, terapi diet dan perubahan gaya
hidup.
a. Terapi Medis, meliputi:
1) Terapi Pembedahan
Terapi pembedahan mempunyai berbagai fungsi, antara lain sebagai alat
diagnostik, staging, terapi definitif, profilaksis, paliatif, atau kedaruratan
onkologis, rekonstruktif, sitoreduktif/debulking, dan sebagai persiapan untuk
akses vascular.
2) Radioterapi
Radioterapi adalah penyinaran yang menyebabkan ionisasi pada sasaran
sehingga merusak DNA sel yang berada dalam salah satu fase pembiakan sel
dan menimbulkan apoptosis sel. Terapi radiasi merupakan terapi setempat
atau lokal
3) Terapi sistemik
Terapi sistemik terdiri dari tiga golongan, yaitu kemoterapi menggunakan obat
sitostatik, terapi hormon menggunakan sediaan hormon dan antihormon, dan
terapi imun. Umumnya terapi sistemik diberikann melalui saluran cerna atau
peredaran darah. Konsep kemoterapi adalah membunuh sel kanker. Namun
tidak seperti antibiotik yang hanya membunuh bakteri dan membiarkan sel
normal di sekitar kanker tetap hidup, kemoterapi juga dapat membunuh sel
normal. Kejadian inilah yang disebut efek samping, yang dapat mengenai sel
darah, sel rambut, kulit, organ tubuh lain dan sel di dalam saluran cerna. Efek
samping dari kemoterapi antara lain faktor psikologis berupa stress dan
depresi, perubahan rasa kecap, mual, muntah, masalah mengunyah dan
menelan, tidak nafsu makan, menurunnya produksi air liur, mulut kering,
diare dan esophagitis. Efek samping lainnya juga berupa rambut rontok serta
masalah pada kulit (Hudayani, 2012).
b. Terapi Nutrisi
1) Pengertian nutrisi pada pasien kanker
Menurut Chandra, 2009 nutrisi adalah zat-zat penting yang berasal dari
makanan yang telah dicerna serta diolah oleh tubuh menjadi zat yang berguna
untuk membentuk dan memelihara jaringan tubuh, memperoleh tenaga,
mengatur sistem fisiologi organ didalam tubuh dan melindungi tubuh terhadap
serangan penyakit.
2) Prinsip nutrisi pada pasien kanker
Tujuan manajemen nutrisi secara umum pada pasien kanker adalah untuk
menyediakan makanan yang mengandung tinggi kalori dan tinggi protein
(Sutandyo, 2007).
3) Tujuan terapi nutrisi pada pasien kanker
- Memperbaiki kekurangan nutrisi atau mencegah malnutrisi
- Mencegah komplikasi dan efek samping yang berhubungan
dengan nutrisi
- Mencegah berkurangnya massa otot, tulang, darah, organ
dan massa tubuh yang lain
- Memberikan kekuatan dan energi bagi tubuh
- Meningkatkan daya tahan tubuh dan menurunkan risiko
terjadinya infeksi
- Membantu penyembuhan dan meningkatkan kualitas hidup
(Sutandyo, 2007).
4) Syarat nutrisi pada pasien kanker
Nutrisi yang diperlukan pada pasien kanker meliputi beberapa komponen
diantaranya:

a) Kalori
Kalori sangat diperlukan pada pasien kanker. Terdapat beberapa hal yang
perlu diperhatikan dalam pemenuhan kalori. Kebutuhan kalori dapat
ditentukan sesuai dengan tinggi badan, berat badan, umur, faktor aktivitas
serta faktor stress setiap individu. Hal ini berarti tinggi badan yang berbeda
memerlukan kebutuhan kalori yang berbeda pula, begitu pula dengan berat
badan, umur, aktivitas serta tingkat stres yang sedang dialami.
- Pasien kanker dengan obsesitas untuk mempertahankan BB memerlukan
kalori 21-25 kal/Kg BB
- Pasien dewasa yang tirah baring memerlukan 25-30 kal/Kg BB
- Pasien yang mengalami sedikit hipermetabolisme atau memerlukan
kenaikan BB memerlukan 30-35 kal/Kg BB
Sumber kalori yang dapat dikonsumsi antara lain
- bahan makanan yang segar (tanpa pengawet, pemanis, perasa, penyedap
buatan).
- Hindari makan makanan yang dipanggang, dibakar, digoreng dengan
minyak yang telah dipakai berulang dengan panas tinggi atau sampai
gosong.
- Belilah makanan yang terlihat segar dan dalam kondisi bagus (belum
kedaluarsa)
- Hindari buah dan sayuran yang sudah rusak karena lebih mudah
ditumbuhi jamur
- Carilah makanan lokal dan musiman karena jarak waktu pemanenan yang
lebih pendek
- Simpan buah dan sayuran di tempat yang dingin dan gelap. Cek suhu
tertur, buang jika sudah mulai busuk atau berubah warna
- Simpan daging mentah dan daging yang sudah dimasak secara terpisah.
Bakteri pada daging mentah, yang mati pada saat pengolahan, bisa pindah
ke daging yang sudah dimasak dan berkembang biak
- Jika makanan sudah mulai berjamur, buang jauh-jauh. Jangan hanya
memotong bagian yang sudah terkena jamur
- Buang makanan yang rasanya sudah mulai berubah atau berasa pahit
tidak seperti biasanya (Shaw, 2005)
b) Kebutuhan Protein
Sebagian besar pasien kanker mengalami penurunan protein. Oleh karena itu,
penting memenuhi kecukupan protein untuk mencegah penurunan protein
pada tubuh. Kebutuhan protein bagi pasien kanker adalah 1,0-1,5 gram/Kg
BB.
Protein dapat diperoleh pada:
- kacang-kacangan, tempe, tahu, ikan, telur ayam kampung, ayam
kampung.
- Hindari mengonsumsi daging kambing, sapi, kerbau, babi yang
mengandung banyak lemak.
- Hindari mengonsumsi ayam negeri, kalkun terutama kulit dan jerohan
karena mengandung lemak jenuh dan tempat berkumpulnya racun.
- Jika anda makan daging merah, pilihlah daging merah tanpa lemak, bukan
produk daging olahan
- Ikan yang berminyak, seperti salmon dan sarden, adalah pilihan yang
sehat serta cepat dan mudah dimasak
- Cobalah daging dari hewan bukan peiharaan seperti kelinci misalnya
(Shaw, 2005)
c) Kebutuhan lemak
Lemak dapat diberikan tidak lebih dari 30% dari kebutuhan kalori total.
Lemak yang diperlukan oleh tubuh adalah lemak tak jenuh. Beberapa sumber
minyak tak jenuh diantaranya adalah minyak zaitun dan minyak kacang.
Sedangkan lemak jenuh merupakan lemak jahat yang sebaiknya konsumsinya
dikurangi.
Cara mengonsumsi lemak:
- Hindari makanan tinggi lemak, khususnya lemak hewani, dan kurangi
hidangan penutup serta saus yang banyak mengandung krim
- Hindari kkudapan tinggi lemak, misalnya keripik, kudapan yang digoreng
dengan banyak minyak, kacang asin, dan cokelat
- Pilih daging tanpa lemak dan daging unggas tanpa kulit
- Gunakan lemak tak jenuh untuk menggantikan lemak jenuh, tetapi
konsumsi secukupnya
- Kurangi jumlah minyak atau lemak pada masakan dan pilih lemak tak
jenuh misalnya misak zatun (jika memungkinkan)
- Pilih produk susu rendah lemak untuk memperoleh kalsium tanpa lemakk
jenuh yang berlebihan
- Cari label pada margarin yang menunjukkan asam lemak cis fatty acid,
hindari lemak trans.
- Hindari memasak daging dan ikan pada suhu tinggi, terutama diatas bara
api (Shaw, 2005)
d) Kebutuhan Vitamin dan Mineral
Kekurangan vitamin dan mineral dapat terjadi pada pasien kanker karena efek
lgsung dari kanker, efek sitokin, proses infeksi, terapi atau asupan yang tidak
adekuat.
Beberapa sumber vitamin dan mineral terdapat pada buah dan sayuran
diantaranya:
- Karotenoid (terdapat dalam ubi jalar dan talas)
- Folat (terdapat pada kacang-kacangan)
- Vitamin E (terdapat pada padi-padian)
- Vitamin C (terdapat dalam kentang dan polong-polongan)
- Sayuran berwarna hijau tua: bayam, brokoli, sawi hijau, kailan, katuk,
kenikir, pegagan, daun dewa, sambungnyawa, dll. Sayuran berwarna
hijau muda: selada, selada air, daun bawang. Sayuran berwarna terang:
kubis, bunga kol, lobak, wortel, kentang, rebung, ubi, dll. Sayuran buah:
tomat, terong, gambas, mentimun, pepaya, labu siam, kacang-kacangan,
jagung, dll.
- Buah-buahan seperti apel Malang/hijau, pepaya, tomat, jeruk, jambu biji,
mangga, dll.
- Beras, sayuran, dan buah sebisa mungkin yang organik.
- Hindari dengan jus buah atau sayur tiruan yang digambarkan sebagai
minuman jus dan sejenisnya karena jus ini tidak 100% jus buah/sayur
e) Kebutuhan Cairan
Pasien kanker yang menjalani kemoterapi atau radiasi mudah mengalami
dehidrasi akibat mual, muntah dan diare. Kebutuhan cairan pada pasien
kanker yang tidak memiliki gangguan ginjal sekitar 30-35 ml/Kg BB).
Keseimbangan cairan perlu dimonitor setiap hari.
Hal yang penting yang perlu diperhatikan adalah mengonsumsi air yang telah
dimasak. Apabila di rumah menggunakan air yang mengandung kaporit,
setelah memasak letakkan air selama ± 20 menit dan biarkan kaporit
mengendap dibawahnya. Ambil air bagian atas untuk diminum dan bagian
bawah dapat dibuang.

5) Cara Mengatasi Efek Samping Terapi Penatalaksanaan


Kanker
a) Kurang nafsu makan
- Mengkonsumsi makanan padat yang tinggi energi dan protein seperti
telur rebus, kentang, kacang hijau, kacang kedelai, dan lain-lain
- Menyediakan makanan dalam porsi kecil
- Mengkonsumsi makanan lebih sering dari biasanya. Makanlah dalam 1– 2
jam sekali
- Menyediakan selalu makanan favorit untuk menggugah selera
- Hindari bau makan yang menyengat
- Tambahkan bahan yang mengandung energi dan protein tinggi ke dalam
makanan, seperti susu, mentega, telur
- Mengolah makanan dengan bentuk yang menarik
- Tekankan pada diri bahwa makan adalah bagian yang penting dalam
program pengobatan
- Ciptakan suasana makan yang menyenangkan
b) Perubahan indera kecap
Perubahan biasanya di sebabkan karena efek samping terapi radiasi dan
kemoterapi. Biasanya pasien menjadi tiba–tiba tidak suka terhadap makanan
yang biasanya disukai, sehingga makanan yang dikonsumsi menjadi
berkurang. Cara mengatasinya adalah:
- Bilas mulut dengan air sebelum makan
- Konsumsi jus atau makanan selingan berbahan buah-buahan yang segar
- Campurkan makanan dengan rasa manis, seperti gula dan madu
- Gunakan bumbu yang dapat meningkatkan selera dari segi aroma maupun
rasa
- Berkumur dengan air soda 5 g + air putih 500 ml

c) Mual dan muntah


Gangguan ini sangat mempengaruhi asupan makanan pada pasien kanker dan
dapat diatasi dengan cara :
- Makan makanan yang kering
- Porsi makanan kecil dengan frekuensi 6-8 kali/hari, diantaranya 3 kali
porsi besar
- Hindari makanan yang berbau merangsang
- Hindari makanan yang berlemak tinggi karena akan merangsang rasa
mual
- Makan dan minum perlahan-lahan
- Hindari makanan dan minuman terlalu manis
- Batasi cairan pada saat makan
- Tidak tiduran setelah makan ± 1 jam setelah makan
- Apabila muntah, minumlah banyak air untuk mengahindari terjadinya
dehidrasi

d) Mulut kering
Pada kondisi ini sangat rentan untuk menyebabkan luka pada mulut dan dapat
juga mempengaruhi rasa serta dalam mengunyah makanan. Cara
mengatasinya adalah :
- Minumlah 8-10 gelas/hari. Gunakanlah sedotan untuk minum air
- Mengkonsumsi makanan yang lunak dan mudah untuk dikonsumsi
- Kunyah makanan dengan baik
- Kunyahlah permen rendah gula untuk menstimilasi kelenjar ludah

e) Rasa cepat kenyang


- Konsumsi makan dalam porsi kecil dan frekuensi sering
- Hindari minum sebelum makan
- Hindari makan dalam posisi tidur

f) Kesulitan mengunyah dan menelan


- Minum dengan menggunakan sedotan
- Makan/minum dengan suhu kamar atau dingin
- Bentuk makanan saring atau cair. Bila makanan lunak, bahan makanan
dipotong kecil-kecil dan masak hingga lunak
- Hindari makanan terlalu asin atau asam

g) Diare
Pada kondisi ini selain karena efek terapi juga dapat disebabkan karena faktor
stres. Apabila terjadi diare dapat diatasi dengan:
- Minumlah banyak air.
- Mengkonsumsi makanan dalam porsi kecil 6-8 kali/hari
- Hindari makanan terlalu manis.
- Hindari susu penuh selama diare
- Berikan makanan sumber serat larut air seperti apel, pisang, wortel, pir,
dan lain-lain
- Hindari makanan yang mengandung gas misalnya misalnya buah nangka,
brokoli, bawang.

h) Konstipasi
Konstipasi dapat juga disebabkan karena kurangnya asupan serat dalam
makanan yang dikonsumsi dan kurangnya aktifitas, untuk mengatasinya dapat
dilakukan:
- Mengkonsumsi cukup serat
- Minum 8-10 gelas/hari
- Lakukan aktifitas fisik sesuai kemampuan

i) Cara mengatasi permasalahan pada rambut.


Seperti bagian tubuh Anda yang lain, rambut pun memerlukan nutrisi yang
cukup untuk membuatnya tumbuh sehat. Kurangnya nutrisi yang baik untuk
rambut dapat menimbulkan efek melambatnya pertumbuhan rambut dan
masalah kerontokan rambut. Salah satu nutrisi yang dibutuhkan rambut adalah
protein. Struktur rambut terdiri dari 97% protein. Maka, kekurangan asupan
protein dapat meningkatkan kerontokan rambut.

j) Cara mengatasi permasalahan pada kulit


Terkait permasalahan kulit, jangan lupa konsumsi protein harian. Protein
merupakan bangunan penting bagi seluruh tubuh kita . Namun, tubuh kita
memiliki kapasitas kecil untuk menyimpan protein . Jadi untuk memasok
semua yang dibutuhkan tubuh dan kulit , kita harus menyediakan itu dengan
jumlah yang cukup protein setiap hari. Selain itu, makan lebih banyak lemak
Satu hal penting yang tubuh dan kulit kita perlukan untuk kesehatan jangka
panjang adalah lemak. Studi memperlihatkan jika memakan lebih banyak
lemak membuat kulit kita lebih elastis dan mengurangi kerutan.
Lemak tak jenuh seperti minyak zaitun, alpukat dan minyak kacang
macademia diketahui baik untuk kesehatan kita. Lemak tak jenuh merupakan
bagian vital untuk tubuh dan kulit kita

c. Perubahan Gaya Hidup


Perubahan gaya hidup yang perlu dilakukan adalah merubah pola hidup yang
berhubungan dengan faktor risiko kanker, diantaranya:
1) Berhenti merokok
2) Berolahrafa secara teratur dengan memperhatikan (1) kontinuitas
(menjadikan olahraga sebagai gaya hidup), (2) frekuensi 3-4 kali/minggu,
(3) durasi 30-45 menit/kali olahraga, (4) intensitas harus menghasilkan
keringat tanpa terengah-engah serta tidak menimbulkan perasaan lelah
tetapi menimbulkan perasaan segar, (5) gerakan kombinasi antara gerakan
dinamis yang tidak terlalu cepat, regangan, gerakan mengayun lengan serta
menggeletarkan jari-jari tangan serta gerakan pernapasan. Hindari stress
fisik seperti kelelahan, kedinginan, kurang tidur dan lain-lain, stres
psikologis atau emosional (amarah atau kesedihan yang berlebihan) dan
stres karena kepribadian (perasaan takut gagal).
3) Berhenti minum alkohol
4) Mengonsumsi makanan yang dianjurkan dan menghindari makanan yang
meningkatkan risiko kanker
DAFTAR PUSTAKA

Brooker,C. 2008. Ensiklopedia Keperawatan. Jakarta: EGC

Chandra, B.2009.Ilmu Kedoteran Pencegahan & Komunitas.Jakarta: EGC

Corwin, E. J. 2008. Buku Saku Patofisiologi. Edisi 3.Jakarta : EGC

Davey,Patrick.(2006). At a Glance Medicine. Jakarta: Erlangga

GLOBOCAN. (2012). Estimated Cancer Incidence, Mortality and Prevalence


Worldwide in 2012, (online),
http://globocan.iarc.fr/Pages/fact_sheets_cancer.aspx , diakses 3 September
2015.

Hariani, R. (2007). Kecukupan Nutrisi pada Pasien Kanker. Staf Medik Fungsional
Instalasi Gizi dan Tata Boga RS. Kanker “Dharmais”. Indonesian Journal
of Cancer 4

Harmanto, Ning. (2012). Pengaturan Diet dan Pantangan-pantangan yang harus


dihindari penderita kanker. diakses melalui:
http://www.rumahkanker.com/pencegahan/pencegahan/52-diet-untuk-
pejuang-kanker) tanggal 5 September 2015

Horne & Swearingen. 2011. Keseimbangan Cairan, Elektrolit & Basa. Jakarta: EGC

Hudayani, F. (2012). Gangguan Makan Pasca Kemoterapi & Radiasi. Dietisien


Instalasi Gizi RSCM. Diakses melalui
http://webcache.googleusercontent.com/search?
q=cache:kihMaSiSMSMJ:gizi.depkes.go.id/wp-
content/uploads/2012/05/Ganggn-mkn-pasca-
kemotrp.pdf+&cd=1&hl=id&ct=clnk pada tanggal 1 September 2015
Ruddon, Raymond W. (2007). Cancer Biology Fourth Edition. New York : Oxford
University Press

Shaw. (2005). The Power of Food: Kanker. Jakarta: Gramedia

Sjamsuhidajat,R. (2007). Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi 3. Jakarta: EGC

Sutandyo, N. (2007). Nutrisi pada Pasien yang Mendapat Kemoterapi. Indonesian


Journal of Cancer 4, p. 144-148

Anda mungkin juga menyukai