Anda di halaman 1dari 4

RESUME MATERI

"INVESTASI PADA INSTRUMEN EKUITAS"


Nama : HELFINA
Nim : 201930030
Kelas : (A) AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN

A. Deinisi Instrumen Ekuitas Dan Investasi Pada Instrumen Ekuitas

Menurut PSAK 50 (Revisi 2014) Instrument Keuangan : Penyajian, instrumen


ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset suatu antitas
setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Pada Perseroan Terbatas, hak residual
ini terdapat pada saham sehingga instrumen ekuitas yang akan dibahas pada bab ini
adalah saham biasa. Investasi pada instrumen ekuitas mencerminkan kepemilikan atas
saham yang diterbitkan oleh entitas lain. Pada PSAK 50 ( Revisi 2014) dinyatakan
bahwa investasi pada instrument ekuitas yang diterbitkan entitas lain memenuhi definisi
instrument keuangan, yaitu aset keuangan. Pihak yang memperoleh kepemilikan
sahamdisebut investor sedangkan pihak yang menerbitkan sahamn disebut investee.

B. Karakteristik Saham
Menurut Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas,
Saham memberikan hak kepada pemiliknya untuk:
1. Menghadiri dan mengeluarkan suara dalam Rapat Umum Pemegang
Saham(RUPS)
2. Menerima pembayaran dividen dan sisa kekayaan hasil likuidasi.
3. Menjalankan hak lainnya berdasarkan undang-undang ini.

METODE BIAYA DAN NILAI WAJAR


Dalam PSAK 55 (Revisi 2015), asset keuangan berupa investasi pada instrument
ekuitas diukur pada nilai wajar, sedangkan investasi pada instrument ekuitas yang tidak
memiliki koutasi dan tidak diukur pada nilai wajar karena nilai wajarnya tidak dapat
diukur secara andal, dapat diukur pada biaya perolehan. Pada metode biaya, investasi
diakui dan diukur sebesar nilai perolehannya, sehingga jika tidak terdapat penambahan
dan penjualan pada investasi tersebut, maka nilai investasi tiaak akan berubah dan
disajikan jika sebesar nilai perolehan. Karena acuan pengakuan, pengukuran, dan
penyajian adalah biaya perolehan, maka disebut dengan metode biaya.
Sementara itu, pada metode nilai wajar investasi awalnya diakui sebesar biaya
perolehan. Namun, selanjutnya diukur pada nilai wajar dan disajikan juga pada nilai
wajar tanggal pelaporan. Oleh karena acuan pengukuran dan penyajian adalah nilai
wajar, maka disebut dengan metode nilai wajar.
 Pengakuan dan Pengukuran
Pada metode biaya, investasi pada awalnya diakui sebesar baiaya perolehan.
Setelah pengakuan awal, investasi tetap diukur pada biaya perolehan. Ketika investee
mengumumkan dividen, investor mengakuinya sebagai pendapatan secara proporsional
atas kepemilikan sahamnya. Nilai investasi dengan metode biaya hanya berubah jika
ditambah, dijual atau mengalami penurunan nilai. Sedangkan pada metode nilai wajar,
perlakuan akuntansinya hampir sama denga metode biaya, kecuali setelah pengakuan
awal, investasi diukur pada nilai wajar.
 Penyajian dan Pengungkapan
Pada metode biaya, investasi disajikan tetap sebesar biaya perolehan yang juga
merupakan nilai tercatatnya. Sedangkan pada metode nilai wajar, nilai tercatat investasi
disesuaikan terhadap nilai wajar pada tanggal pelaporan sesuai ketentuan pada PSAK 55
(Revisi 2014).

METODE EKUITAS

 Pengakuan dan Pengukuran


Berdasarkan PSAK 15 (Revisi 2014), investasi denga metode ekuitas pada
awalnya diakui sebesar biaya perolehan. Setelah pengakuan awal, investasi diukur
secara proporsional terhadap nilai ekuitas entitas asosiasi. Perubahan atas nilai ekuitas
entitas asosiasi di antaranya dapat terjadi akibat:
1. Pengakuan laba atau rugi bersih entitas asosiasi (meningkat atau menurun).
2. Pembagian dividen oleh entitas asosiasi (menurun).
3. Pengakuan penghasilan komprehensif lain oleh entitas asosiasi (meningkat atau
menurun).

 Alokasi Selisih atas Biaya Perolehan Investasi


PSAK 15 (Revisi 2014) menyatakan bahwa pada saat perolehan investasi, setiap
selisih antara biaya perolehan investasi dengan bagian entitas atas nilai wajar neto aset
dan liabilitas teridentifikasi dari investee dicatat dengan cara sebagai berikut :
1. Goodwill yang terkait dengan entitas asosiasi termasuk dalam jumlah tercatat
Investasi. Amortisasi goodwill tersebut tidak diperkenankan.
2. Setiap selisih lebih bagian entitas atas nilai wajar neto aset dan liabilitas
teidentifikasi dari investee terhadap biaya perolehan investasi dimasukkan sebagai
penghasilan dalam menentukan bagian entitas atas laba rugi entitas asosiasi atau
ventura bersama pada periode investasi diperoleh.
 Penghentian Pengakuan
Investor menghentikan penggunaan metode ekuitas sejak tanggal investasinya
berhenti menjadi investasi pada entitas asosiasi (hilangnya pengaruh signifikan), yaitu
ketika:
1. Investasi menjadi investasi pada anak perusahaan, maka investor mencatat
investasinya sesuai dengan PSAK 22 (Revisi 2010) dan PSAK 65.
2. Menjual sebagian investasinya dan sisa kepentingan dalam entitas asosiasi
merupakan aset keuangan, maka investor mengukur sisa kepentingan tersebut pada
nilai wajar sesuai PSAK 55 (Revisi 2014).
Investor mengakui dalam laba rugi selisih apa pun antara :
a. Nilai wajar sisa kepentingan apapun dan hasil apa pun dari epelepasan sebagian
kepentingan pada entitas asosiasi atau ventura bersama.
b. Jumlah tercatat investasi pada tanggal penggunaan metode ekuitas dihentikan.

 Penyajian dan Pengungkapan


Pada metode ekuitas, investasi disajikan pada nilai tercatatnya. Sedangkan
Bagian Laba atas entitas asosiasi di sajikan dalam Laporan Laba Rugi dalam pos
tersendiri. Berikut contoh penyajian dan pengungkapan atas investasi dengan metode
biaya dan nilai wajar.
Pengungkapan yang disyaratkan PSAK 67 Pengungkapan Kepentingan dalam
Entitas Lain terkait investasi pada entitas asosiasi adalah untuk setiap entitas asosiasi
yang material bagi entitas pelapor :
1. Nama pengaturan bersama satu entitas asosiasi.
2. Sifat hubungan entitas dengan pengaturan bersama atau entitas asosiasi (sebagi
contoh, dengan menggambarkan sifat aktivitas pengaturan bersama dan entitas
asosiasi dan apakah mereka strategis terhadap aktivitas entitas)
3. Lokasi utama kegiatan usaha (dan negara tempat pendirian, jika dpat diterapkan dan
berbeda dari lokasi utama kegiatan usaha) pengaturan bersama atau entitas asosiasi.
4. Proporsi bagian kepentingan atau penyertaan modal yang dimiliki oleh entitas dan,
jika berbeda, proporsi hak suara yang dimiliki (jika dapat diterapkan).
ISU LAIN SEPUTAR METODE EKUITAS

 Nilai Tercatat Investasi Negatif Pada Metode Ekuitas


Jika nilai tercatat investasi menjadi nol atau negatif akibat bagian investor
terhadap rugi entitas asosiasi sama dengan atau melebihi kepentingannya pada entitas
asosiasi maka investor menghentikan pengakuan bagiannya atas rugi lebih lanjut.
 Transaksi Hulu dan Hilir
Dalam praktiknya, banyak terjadi transaksi antara investor dengan entitas
asosiasi. Transaksi tersebut dapat berupa jual beli aset ataupun jasa yang menghasilkan
keuntungan atau kerugian. Jika investor bertindak sebagai pihak penjual dan entitas
asosiasi sebagai pembeli maka transaksi tersebut disebut transaksi hulu, dan jika
sebaliknya disebut transaksi hilir. Keuntungan dan kerugian yang dihasilkan dari
transaksi hulu dan hilir antara investor dan entitas asosiasinya diakui dalam laporan
keuangan investor tersebut hanya sebesar bagian investor lain dalam entitas asosiasi.
Bagian investor atas keuntungan atau kerugian entitas asosiasi yang dihasilkan dari
transaksi tersebut dieliminasi. Contoh transaksi hilir adalah penjualan aset dari entitas
asosiasi kepada investor. Contoh transaksi hulu adalah penjualan aset dari investor
kepada entitas asosiasinya.

Anda mungkin juga menyukai