Nurul Lutfiyah
Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma
Jl. Margonda Raya no. 100, Depok 16424, Jawa Barat
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial dengan
subjective well-being pada anak jalanan di wilayah Depok.Penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif.Pengambilan data sampel dilakukan dengan menggunakan
penyebaran kuesioner mengenai dukungan sosial dengan subjective well-being. Sampel
penelitian ini adalah anak-anak jalanan di kota Depok dengan jumlah 70 orang. Pengujian
hipotesis menggunakan teknik analisis korelasi dari Pearson. Teknik sampling yang
digunakan penelitian ini adalah purposive sampling dan accidental sampling yaitu
pengambilan sampel yang memenuhi persyaratan yang telah ditentukan dan juga
kebetulan dijumpai. Berdasarkan analisis data yang dilakukan, diketahui hasil koefisiensi
korelasi antara dukungan sosial dengan kepuasan hidup sebesar 0,176 dengan taraf
signifikansi 0,025 (p<0,05) sedangkan pada dukungan sosial dengan afek positif sebesar
0,247 dengan taraf signifikansi sebesar 0,020 (p<0,05) kemudian pada dukungan sosial
dengan afek negatif sebesar-0,185 dengan taraf signifikansi 0,177 (p>0,05) Hasil tersebut
menunjukkan bahwa hubungan antara dukungan sosial dengan kepuasan hidup dan afek
positif diterima sedangkan hubungan antara dukungan sosial dengan afek negatif ditolak
pada anak jalanan diwilayah Depok. Hasil penelitian deskripsi subjek menunjukkan bahwa
dukungan sosial terhadap kepuasan hidup dan afek positif tinggi, sementara itu afek negatif
yang dimiliki sedang.
The purpose of this study is to determine the relationship between social support and
subjective well-being on street children in Depok. This study uses qualitative approach.
The sampling data were collected by using questionnaires about social support with
subjective well-being. The sample of this study is 70 street children in Depok. The
hypothesis testing uses correlation analysis technique from Pearson.The sampling
techniques used in this research are purposive sampling and accidental sampling namely
the sampling that meets the requirements that have been determined and also happened to
be met. Based on the data analysis, the correlation coefficient between social support and
life satisfaction is 0.176 with a significance level of 0.025 (p <0.05), meanwhile the
correlation coefficient between social support and positive affects is 0.247 with a
significance level of 0.020 (p <0.05), then the correlation coefficient between social
support and negative affects is -0.185 with a significance level of 0.177 (p> 0.05). These
results indicate that the relationship between social support and life satisfaction and
positive affects is accepted while the relationship between social support and negative
affects is rejected on street children in Depok region. The results of the subject description
study show that social support for life satisfaction and positive affects is high, while
negative affects is mediocre.
PENDAHULUAN
Semua orang menginginkan keba- the streets adalah Anak-anak yang tumbuh
hagiaan dalam hidupnya.Bagi masyarakat di jalanan.Mereka meng-habiskan seluruh
umum, kebahagiaan mempunyai arti yang waktunya di jalanan, tidak mempunyai
berbeda. Banyak faktor yang menentukan rumah (homeless) dan jarang atau bahkan
kebahagiaan seseorang, se-perti penelitian tidak pernah ber-hubungan dengan
yang dilakukan oleh Seligman (2002) keluarganya. Mereka hidup berpindah-
bahwa kebahagiaan pada setiap orang pindah karena mereka tidak mempunyai
berbeda-beda ada yang ditentukan tempat tinggal tetap.
berdasarkan uang, ada yang dalam Menurut Jufri dan Khumas (2001)
pernikahan, kehidupan sosial, ke-sehatan, beberapa masalah dan resiko yang biasa
agama, usia, pendidikan, dan pekerjaan. menimpa anak jalanan tersebut antara lain
Tidak semua orang mampu mendapatkan gangguan lalu lintas, gangguan pre-man
uang sesuai kebutuhan. Individu yang dan pelacur, selain itu tidak hanya
berada di tingkat ekonomi rendah, dalam kenakalan tetapi kriminalitas serta ren-
memenuhi kebutuhan sehari-hari perlu dahnya akses anak jalanan terhadap
mencari pendapatan yang lebih agar tetap informasi dan pendidikan.Bagi anak ja-
bertahan hidup. Penelitian yang dilakukan lanan pendidikan merupakan suatu im-
oleh Salim Segaf Al Jufri yang dikutip pian yang sangat mahal, sehingga banyak
melalui news online (Fadhilah, 2014) dari mereka tidak sekolah.Saat ini ada
Maret 2014 menunjukkan 80 persen anak banyak sekolah-sekolah yang dikhusus-
jalanan diperintah orang tua untuk kan bagi anak jalanan tanpa harus me-
mencari peng-hasilan dengan menyuruh mikirkan biaya yang harus dikeluarkan.
anaknya mengemis di tempat tertentu Sekolah MASTER yang terletak didaerah
seperti pinggiran jalan atau angkutan Depok salah satunya, yang berlokasi tepat
umum. Anak-anak yang bekerja dijalanan dibelakang terminal Depok. Master
di-kenal dengan anak jalanan. (Masjid Terminal) merupakan suatu
Ishaq (1998) mengemukakan bah- sekolah yang didirikan pada tanggal 28
wa anak jalanan adalah anak-anak yang Oktober 2000 dari bantuan swadaya
berada pada rentang usia wajib belajar 9 masyarakat, yang berawal dari gerakan
tahun (dibawah 18 tahun) yang meng- pemuda masjid yang peduli terhadap
habiskan waktunya atau seluruh waktu lingkungan sekitar khususnya pendidi-
dijalanan dengan melakukan kegiatan- kan, terbukti dengan berhasilnya melu-
kegiatan untuk mendapatkan uang guna luskan anak-anak jalanan yang berkua-
mempertahankan hidup untuk diri sendiri litas, banyak diantara anak-anak jalanan
maupun keluarganya. Sudrajat (1996) yang berhasil mendapatkan beasiswa
membedakan anak jalanan kedalam dua untuk melanjutkan pendidikan di luar
golongan, yaitu children on the streets dan negeri dan tidak sedikit dari mereka yang
children of the streets.Children on the telah berhasil menjuarai lomba-lomba
streets adalah anak-anak yang mencari tingkat daerah sampai nasional (Nur-
nafkah di jalanan, namun masih tinggal hasan, 2012).
bersama keluarga. Sedangkan children of
Ketika seorang anak jalanan yang rasa cinta dan kasih sayang.Menurut
berasal dari keluarga ekonomi rendah Stanley (dalam Muslihah, 2011) faktor-
dapat menghasilkan suatu prestasi yang faktor yang mempengaruhi dukungan
membanggakan, anak jalanan bisa mem- sosial adalah kebutuhan fisik, kebutuh
bahagiakan dirinya sendiri dan keluarga- psikis dan juga kebutuhan sosial.
nya sehingga timbul rasa kepuasan pada Dukungan sosial pada anak-anak
dirinya. Suatu istilah yang dapat men- jalanan dari orang terdekat maupun ling-
jelaskan mengenai kebahagiaan dan ke- kungan disekitarnya dapat memberikan
puasan hidup adalah Subjective well-being perubahan positif dalam kehidupan anak
(O’Connor, 1993).Menurut Pavot & jalanan, anak jalanan akan lebih merasa
Diener (2004) subjective well-being dihargai dan diperhatikan sehingga dapat
merupakan salah satu prediktor kualitas memotivasi anak jalanan untuk menjadi
hidup karena subjective well-being dapat individu yang baik dimata sendiri dan
mempengaruhi keberhasilan individu da- orang lain dan dapat berprestasi sehingga
lam berbagai domain kehidupan. Individu mampu menjadi kebanggaan baik untuk
dengan tingkat subjective well-being yang dirinya sendiri maupun orang lain.
tinggi akan merasa lebih percaya diri, Berbeda dengan anak-anak yang
dapat menjalin hubungan sosial dengan hidup berkecukupan, masih dapat tinggal
lebih baik, serta menunjukkan bersama keluarga, serta anak-anak yang
performansi kerja yang lebih baik. masih berada di bangku sekolah,anak
Komponen subjective well-being meliputi anak yang berada dalam lingkaran kasih
komponen kognitif yang berkaitan deng- sayang tentu akan lebih mudah men-
an aspek kepuasan hidup individu dan dapatkan dukungan dan kasih sayang serta
komponen emosi yang yang terdiri dari perhatian dari orang-orang dise-kitarnya
perasaan positif dan perasaan negatif sehingga mampu menjadikan motivasi
(Diener, 2009). bagi seorang anak dalam me-ningkatkan
Setiap individu dalam mencapai kualitas dan kepuasan dalam hidupnya.
subjective well-being dalam hidupnya Hipotesis yang akan diajukan da-
tentu tidak terlepas dari dukungan ke- lam penelitian ini adalah: Apakah ada
luarga dan lingkungan disekitarnya. Se- hubungan yang signifikan dengan arah
perti yang dikemukakan oleh Rook (dalam hubungan yang positif antara dukungan
Kumalasari dan Ahyani, 2012) yang sosial dan kepuasan hidup pada anak
mengatakan bahwa dukungan sosial jalanan di wilayah Depok, dimana se-
merupakan salah satu fungsi dari ikatan makin tinggi dukungan sosial, semakin
sosial, dan ikatan-ikatan sosial tersebut tinggi kepuasan hidup pada anak jalanan
menggambarkan tingkat kualitas umum di wilayah Depok?
dari hubungan interpersonal. Ikatan dan Hipotesis kedua dalam penelitian ini
persahabatan dengan orang lain dianggap adalah: Apakah ada hubungan yang
sebagai aspek yang memberikan kepuas- signifikan dengan arah hubungan yang
an secara emosional dalam kehidupan positif antara dukungan sosial dan afek
individu. Saat seseorang didukung oleh positif pada anak jalanan di wilayah
lingkungan maka segalanya akan terasa Depok, dimana semakin tinggi dukungan
lebih mudah. sosial, semakin tinggi afek positif pada
Menurut Kartoni (dalam Maharani anak jalanan di wilayah Depok?Dan
dan Andayani, 2003) dukungan sosial hipotesis ketiga dalam penelitian ini ada-
dapat diperoleh dari keluarga, kerabat, lah: Apakah ada hubungan yang signi-
sahabat, serta rekan kerja. Seperti ke- fikan dengan arah hubungan yang negatif
luarga yang biasanya memberikan du- antara dukungan sosial dan afek negatif
kungan kepada individu dalam bentuk pada anak jalanan di wilayah Depok,
lingkungan disekitarnya. Hal tersebut dukungan sosial yang tinggi dari keluarga
sesuai dengan pendapat yang dikatakan ataupun lingkungan di-sekitarnya
oleh Rueger, dkk (2008) lingkungan sehingga dapat menimbulkan perasaan
terdiri dari rumah dan lingkungan se- tenang dan damai.
kolah. Dirumah terdapat orang tua dan Berdasarkan perhitungan deskripsi
disekolah terdapat teman dan guru. Te- subjek menurut rentang usia dapat dike-
man sekelas, teman dekat, sekolah, orang tahui bahwa dukungan sosial (Multi-
tua dan guru merupakan sumber dukung- dimensional Scale of Perceived Social
an sosial, sehingga dapat dikatakan bah- Support) dan tingkatan kepuasan hidup
wa orang tua, guru dan teman merupakan (Satisfaction with iife scale) lebih banyak
sumber dukungan sosial yang ber- dirasakan pada usia anak yang lebih muda
pengaruh pada subjective well-being. yaitu 11 tahun kebawah.
Kemudian berdasarkan hasil perhitungan
mean empirik pada skala kepuasan hidup Uji Validitas dan Reliabilitas
(Satisfaction With Life Scale) pada anak
jalanan dapat diperoleh bahwa kepuasan Pada skala dukungan sosial, dari 12
hidup termasuk kedalam kategori mean aitem skala MSPSS (Multidimensional
empirik yang tinggi. Hal ini berarti bahwa Scale of Perceived Social Support) yang
sebagian besar anak jalanan yang tinggal diujikan menghasilkan 10 aitem yang
di wilayah depok telah memperoleh memiliki daya diskriminasi aitem dan
kepuasan hidup didalam dirinya. Dan itu terdapat 2 aitem yang gugur, dengan nilai
terbukti pada anak jalanan diwilayah korelasi yang berada antara 0,368 sampai
Depok dengan hasil mean empirik sebesar dengan 0, 555.
26,74% yang masuk dalam kategori Pada skala kepuasan hidup, 5 aitem
tinggi. Hal tersebut sesuai dengan skala yang diujikan. 5 aitem dinyatakan
pendapat yang dikatakan oleh Sulo dan berdiskriminasi aitem dengan nilai kore-
Huber (dalam Morgan, Vera, Gonzales & lasi ≥ 0,30 yang berada antara 0,409
Conner, 2011) menyatakan bahwa sampai dengan 0,511.Pada skala positive
dukungan dari orang tua merupakan affect schedule, dari 10 aitem komponen
prediktor terkuat dari kepuasan afek menyenangkan (pleasant affect), 9
hidup.Tidak hanya dukungan orang tua, item dinyatakan diskrimiasi item dengan
dukungan sosial dari guru juga dinyatakan nilai korelasi yang berada antara 0,327
berpengaruh pada kepuasan hidup. sampai dengan 0,521. Sedangkan pada
Kemudian berdasarkan hasil perhitungan skala negative affect schedule dari 10
mean empirik skala afek positif (Positive aitem komponen afek tidak menye-
Affect Schedule) pada anak jalanan nangkan (unpleasant affect), 7 item
didapatkan hasil kepuasan hidup termasuk dinyatakan diskrimiasi item dengan nilai
kedalam kategori tinggi. Hal ini berarti korelasi yang berada antara 0,375 sampai
bahwa sebagian besar anak jalanan yang dengan 0,534, Sedangkan uji reliabilitas
tinggal di wilayah depok telah merasakan dilakukan dengan teknik Alpha Cronbach
afek positif dalam dirinya. Selanjutnya dan diperoleh nilai alpha sebesar 0,719.
berdasarkan hasil perhitungan mean Pada skala dukungan sosial, di-
empirik pada skala afek negatif (Negative peroleh nilai alpha sebesar 0.788, setelah
Affect Schedule) dapat diperoleh bahwa dilakukan uji kembali dengan menggu-
afek negatif termasuk kedalam kategori nakan aitem diskriminasi aitem nya saja
sedang. Hal ini berarti bahwa sebagian didapatkan angka koefisien reliablitas
besar anak jalanan yang tinggal di wilayah sebesar 0,799 berarti alat ukur tersebut
Depok memiliki sedikit perasaan atau afek mendekati sempurna keterhandalannya.
negatif didalam dirinya karena mendapat Pada skala kepuasan hidup diperoleh nilai
alpha sebesar sebesar 0,710.Pada skala pada pengujian skala MSPSS dengan
positive affect schedule diperoleh nilai skala PAS (Positive Affect Schedule)
alpha sebesar 0,725 setelah di-lakukan uji diperoleh nilai F sebesar 4.423 dengan
kembali dengan mengguna-kan aitem taraf signifikansi sebesar 0,039 yang
diskriminasi aitem saja didapatkan angka berarti terdapat hubungan yang linier
koefisien reliablitas sebesar (p<0,05). Lalu pada pengujian skala
0,728.Sedangkan pada skala afek tidak MSPSS dengan NAS (Negative Affect
menyenangkan (unpleasant affect) Schedule) diperoleh nilai F sebesar 0,823
diperoleh nilai alpha sebesar 0,719 se- dengan nilai signifikansi sebesar 0.353
telah dilakukan uji kembali dengan yang berarti terdapat hubungan yang tidak
menggunakan aitem diskrimiasi itemnya linier (p>0,05).
saja didapatkan angka koefisien re-
liablitas sebesar 0,711. Uji Hipotesis