c. Tahap Kerja
Tahap kerja ini merupakan tahap inti dari komunikasi terapeutik. Pada tahap ini
sudah masuk pada rencana apa yang akan kita berikan sebagai seorang perawat.
Perawat : Apakah saya bisa mula memeriksa ibu’……
Pasien : iya bisa na Agus ……
Perawat : Saya akan memulai dengan memeriksa tekanan darah ibu Bisa kah
ibu menjulur kan tangan ibu..
Pasien : Oh iya bisa na….
Perawat : tekanan darah ibu saat ini 120/80 MmHg ….. lebih baik dari
kemarin… yang saya lihat di catatan darah ibu’ 140/90 MmHg..
Pasien : oohh iya ….? akan tetapi saya sedikit takut karna kepala saya sampai
saat ini masih terasa pusing seperti beputar – putar …Apakah itu tidak apa-apa ?
Perawat : ooohhh ngga’ kok bu’ itu adalah hal yang wajar akan tetapi seiring
dengan waktu rasa pusing yang ibu rasa kan akan perlahan–lahan hilang.
Pasien : Apakah sebaik nya itu tidak diberikan obat saja oleh dokter na
Agus…. ?
Perawat : Oohh ngga’ perlu di berikan obat itu bu’ karna ditakutkan jika ibu
banyak mengonsumsi obat bukan malah sembuh penyakit ibu akan tetapi lebih
parah….
Pasien : Ohh ya na… ? baik lah …. Jika begitu terima kasih untuk saran nya
Perawat : Sama – sama ibu
d. Tahap Terminasi
Tahapan Ini merupakan akhir dari pertemuan, dimana seorang perawat harus
berpisah dengan seorang pasien.
Perawat : Apakah ibu masih ingin bertanya ….
Pasien : Tidak na Agus….
Perawat : baiklah, jika ibu sudah tidak ingin bertanya lagi maka saya izin
permisi ya ibu, nanti saya akan sering-sering melihat perkembangan ibu.
Pasien : Baik na ….
Perawat : Permisi ibu, selamat pagi….
Pasien : Selamat pagi….
c. Tahap kerja
Perawat 2 :”selamat siang, bu”
Pasien :” siang sus”
Perawat 2 :”bagaimana bu ..... keadaanya setelah pertemuan sebelumnya?”
Pasien :”iya sus, saya baru menjalani pereiksaan vaskuler dan baru mengambil
hasilnya hari ini.”
Perawat 2:”baik bu, adakah keluhan lain yang timbul setelah pertemuan
kemarin?”
Pasien :”tidak,sus”
perawat 2 ;”baik, berarti tidak ada tanda dan gejala lain yang timbul. untuk
tindakan, kemarin tindakan yang disarankan adalah terapi obat. Ibu silahkan
mengambil hasil pemeriksaan dulu ya bu. Tindakan akan dilakukan jika diagnosa
awal memang benar dan ibu sudah menyetujui kemarin kalau ibu setuju jika
dilakukan terapi obat jika diharuskan”
Pasien :”iya benar sus, setelah dilihat hasilnya dan berkonsultasi lagi saya akan
melakukan tindakan yang dianjurkan”
d. Tahap terminasi
Perawat :”berdasarkan hasil dan perstujuan sebelumnya, ibu akan melakukan
tindakan terapi obat”
Pasien :”iya sus, jasi akan diberikan obat dulu katanya”
Perawat ;”iya bu, obat yang diberikan akan mengurangi penyumbatan yang terjadi
sehingga darah akan mengalir normal kembali.”
Pasien :”lama tidak ya sus saya harus minum obat-obatannya?”
Perawat :”obat yang diberikan akan sesuai dosis dan ibu tetap harsu melakukan
pemantauan ke rumah sakit agar tindakan berjalan dengan efektif”
Pasien :’baik sus, berarti saya hanya perlu meminum obatnya dengan rajin dan
mengikuti waktu konsultasi yang dikatakan dokter”
Perawat ;”iya bu”
Pasien :”baik, terima kasih sus. Saya segera menuju bagaian farmasi untuk
membeli obat yang diresepkan dokter”
Perawat;”silakan bu, lekas sembuh dan semiga sehat selalu bu!”
Pasien :”terima kasih sus”
2. Komunikasi SBAR
SBAR adalah Kerangka komunikasi efektif yang digunakan di rumah sakit yang terdiri
dari Situation, Background, Assessment, Recommendation. Metoda komunikasi ini
digunakan pada saat perawat melakukan timbang terima (handover) ke pasien.
Tehnik Pelaksanaan SBAR :
1. S : Situation (kondisi terkini yang terjadi pada pasien)
a. Sebutkan nama pasien, umur, tanggal masuk, dan hari perawatan, serta dokter
yang merawat
b. Sebutkan diagnosis medis dan masalah keperawatan yang belum atau sudah
teratasi/ keluhan
2. B : Background (info penting yang berhubungan dengan kondisi pasien terkini)
a. Jelaskan intervensi yang telah dilakukan dan respons pasien dari setiap diagnosis
keperawatan
b. Sebutkan riwayat alergi, riwayat pembedahan, pemasangan alat invasif, dan obat –
obatan termasuk cairan infus yang digunakan
c. Jelaskan intervensi yang telah dilakukan dan respon pasien dari setiap diagnosis
keperawatan
d. Sebutkan riwayat alergi, riwayat pembedahan, pemasangan alat invasif, dan obat –
obatan termasuk cairan infus yang digunakan
e. Jelaskan pengetahuan pasien dan keluarga terhadap diagnosis medis
3. A : Assessment (hasil pengkajian dari kondisi pasien saat ini)
a. Jelaskan secara lengkap hasil pengkajian pasien terkini seperti tanda vital, skor
nyeri, tingkat kesadaran, braden score, status restrain, risiko jatuh, pivas score,
status nutrisi, kemampuan eliminasi, dan lain – lain.
b. Jelaskan informasi klinik lain yang mendukung.
4. R : Recommendation
Rekomendasikan intervensi keperawatan yang telah dan perlu dilanjutkan (refer to
nursing care plan) termasuk discharge planning dan edukasi pasien dan keluarga.