FASYANKES
1
Tujuan Umum
Setelah mengikuti pembelajaran, Peserta latih mampu Memahami
Pengendalian Lingkungan.
Tujuan Khusus
Setelah mengikuti pembelajaran, Peserta latih mampu :
4
Pendahuluan
• Terdapat mode transmisi kontak
(penyakit dapat ditularkan melalui
sentuhan), MRSA, COVID-19
• Kontaminasi pada lingkungan
diketahui menjadi faktor penting
penyebab penularan penyakit dan
terjadinya KLB
• Undang-undang RI no 36 tentang
kesehatan “Pasal 6 Setiap orang
berhak mendapatkan lingkungan
yang sehat bagi pencapaian derajat
kesehatan”
3
Mampu Bertahan di Benda Mati
• COVID-19 tetap viabel hingga 1 hari pada kain dan
kayu, hingga 2 hari pada kaca, hingga 4 hari pada
stainless steel dan plastik, dan hingga 7 hari pada
lapisan luar masker medis. Penelitian lain
menemukan bahwa virus COVID-19 bertahan selama
4 jam pada tembaga, 24 jam pada kardus, dan hingga
72 jam pada plastik dan stainless steel.
• Selain itu, patogen dapat hidup permukaan untuk
waktu yang lama. Spora C. difficile, spesies VRE,
MRSA, dan Acinetobacter dapat bertahan selama 4-5
bulan atau lebih pada permukaan yang kering, dan
norovirus dapat bertahan selama seminggu atau
lebih.
4
Pengendalian Lingkungan
dilakukan untuk mencegah transmisi mikroorganisme kepada pasien,
petugas dan pengunjung, melalui lingkungan
Ventilasi Mekanik
sistem ventilasi yang menggunakan peralatan mekanik untuk
mengalirkan dan mensirkulasi udara di dalam ruangan secara paksa
untuk menyalurkan/menyedot udara ke arah tertentu sehingga
terjadi tekanan udara positif dan negatif. Termasuk exhaust fan, kipas
angin berdiri (standing fan) atau duduk
Ventilasi campuran (hybrid)
Sistem ventilasi alamiah ditambah dengan penggunaan peralatan
mekanik untuk menambah efektifitas penyaluran udara.
KUALITAS UDARA
Pengendaian Lingkungan : Permukaan
o Seluruh pemukaan lingkungan datar, bebas debu, bebas sampah,
bebas serangga (semut, kecoa, lalat, nyamuk) dan binatang
pengganggu (kucing, anjing dan tikus) dan harus dibersihkan secara
terus menerus
o Tidak dianjurkan menggunakan karpet di ruang perawatan dan
menempatkan bunga segar, tanaman pot, bunga plastik di ruang
perawatan
o Untuk mencegah aerosolisasi kuman patogen penyebab infeksi pada
saluran napas, hindari penggunaan sapu ijuk, tapi gunakan cara basah
(kain basah) dan mop (untuk pembersihan kering/lantai),bila
dimungkinkan mop terbuat dari microfiber.
o Mop untuk ruang isolasi harus digunakan tersendiri, tidak digunakan
lagi untuk ruang lainnya.
10
Pegendalian Ligkungan dengan cara :
pembersihan
12
JENIS PEMBERSIHAN
Pembersihan rutin: pembersihan berkala (serta disinfeksi, saat Pembersihan akhir: pembersihan dan disinfeksi setelah
dibutuhkan) saat ruangan masih digunakan yang bertujuan pasien dipulangkan atau dipindahkan. Termasuk
membersihkan material organik, meminimalisasi kontaminasi pembersihan material organik dan pengurangan besar serta
mikrobial, dan memberikan ruangan yang tampak bersih, eliminasi kontaminasi mikrobial untuk memastikan tidak ada
terutama permukaan di zona pasien
perpindahan mikroorganisme ke pasien berikutnya.
13
Prinsip Pembersihan
1. Dari area yang kotor (ringan) ke area yang kotor (berat)
2. Dari atas ke bawah
3. Peralatan pembersihan (ember, kain pel,dll) harus disendirikan
dan di labeli/kode warna (area perkantoran, perawatan, isolasi,
kamar mandi,dll)
4. Larutan detergen dan desinfektan dibuang setelah digunakan
membersihkan
5. Larutan baru setiap shift atau setiap hari
6. Ember dicuci dikeringkan dan disimpan dalam keadaan tengkurap
7. Pencampuran cairan harus pakai APD dan dilakukan diarea
terbuka atau ruangan berventilasi baik
8. Simpan cairan di wadah gelap(tidak trasnparan), hindari dari
terkena cahaya matahari langsung, simpan diruang tertutup
dengan ventilasi baik
9. APD yang digunakan : scort, sarung tangan, masker medis,
pelindung wajah, sepatu boot
Desinfektan Umum digunankan untuk
Permukaan
NOTE : Gunakan sesuai Anjuran Product, bersihkan area dari noda sebelum dilakukan desinfeksi, gunakan APD sesuai
2. WHO Scientific brief, 15 May 2020. Cleaning and disinfection of environmental surfaces in the context of COVID-19
Jenis dan Durasi Kontak
Terdapt 3 jenis desinfektan yang direkomendasikan WHO
dalam Pembersihan area permukaan dalam konteks
COVID 19
1. Hypochlorite-based products: sodium atau calcium
2. Etanol 70-90%
3. Hydrogen peroxide ≥0,5%
2. WHO Scientific brief, 15 May 2020. Cleaning and disinfection of environmental surfaces in the context of COVID-19
Dosis dan cara pembutan Desinfektan
Dosis yang dianjurkan dalam
penggunaan konsentrasi klorin
sebesar 0,1% (1000 bagian tiap
juta) dan untuk darah dan cairan
tubuh dalam volume yang besar
(lebih dari 10 mL), dianjurkan
tingkat konsentrasi 0,5% (5000
bagian per juta).
2. WHO Scientific brief, 15 May 2020. Cleaning and disinfection of environmental surfaces in the context of COVID-19
PERANGKAT LUNAK
Untuk elektronik, seperti tablet, layar sentuh, keyboard, dan remote control.
Pertimbangkan untuk memasang penutup yang bisa dilap pada elektronik
Jika tidak ada panduan, gunakan tisu basah berbahan dasar alcohol atau
semprotan yang mengandung setidaknya 70% alkohol.
Keringkan permukaan secara menyeluruh.
25
DEKONTAMINASI AMBULANS
Metode penyemprotan atau fogging tidak disarankan dalam konteks covid 19 karena dinilai tidak efektif. Dan
beresiko pada mata, saluran nafas, iritasi kulit.
UVC dan Dry MIST
Sebelum pandemic UVC (240 to 280 nm (UVC)) untuk dekontaminasi ruangan sudah
banyak ditinggalkan karena, berbahaya bila terkena petugas dan efikasi iradiasi UV
resiko tidak maksimal dikarenakan vaktor (seperti jarak dari alat UV; dosis, panjang
gelombang, dan waktu paparan iradiasi; penempatan lampu; usia lampu; dan durasi
penggunaan)
32