Anda di halaman 1dari 9

Makalah

Zakat
Disusun untuk memnuhi tugas mata kuliah : Bimbingan Ibadah
Dosen Pembimbing : Nashiruddin, S Pd. I, M. Pd

Disusun oleh : Fika Ainurrofi’ah (20.11.00106)

Program Studi Pendidikan Bahasa Arab


Fakultas Tarbiyah
Institut Pesantren Mathali’ul Falah
Tahun Akademik 2021
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Dimata masyarakat muslim zakat, adalah suatu kewajiban yang
harus dilakukan guna untuk mensucikan diri, maupun harta benda yang di
miliki.
Sejak kita masih duduk di bangku Madrasah kita sudah diajarkan
untuk membayar zakat fitrah yang biasanya di lakukan di sekolah – sekolah
atau lembaga zakat di lingkungan masyarakat.
Dalam kata lain mungkin juga ada yang mendefinisikan zakat
dengan sedekah itu sama. Namun hakikatnya berbeda. Menurut Aang
Muslihin dalam Buku Pendidikan Agama Islam, zakat merupakan harta
yang wajib disisihkan oleh seorang muslim sesuai dengan syarat tertentu,
untuk diberikan kepada yang berhak. Sementara itu, Amirulloh Syarbini
dalam bukunya yang berjudul The Miracle of Ibadah berpendapat bahwa
sedekah merupakan bantuan atau pertolongan berupa barang (harta) atau
yang lain tanpa mengharap imbalan melainkan hanya mengharap rida
Allah.1
Namun, dalam pembahasan kali ini saya akan menulis tentang jenis
zakat dan bagaimana hukum zakat dan siapa saja yang berhak menerima
zakat.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi zakat ?
2. Apa saja syarat wajib zakat?
3. Macam – macam zakat ?
4. Siapa saja yang berhak menerima zakat?

1
https://www.liputan6.com/ramadan/read/2961933/zakat-dan-sedekah-apa-bedanya
Pembahasan
1. Definisi Zakat

Setiap umat muslim diwajibkan memberikan sedekah dari rezeki


yang dikaruniakan Allah. Kewajiban ini tertulis di dalam Alquran. Pada
awalnya, Alquran hanya memerintahkan untuk memberikan sedekah
(pemberian yang sifatnya bebas, tidak wajib). Namun, pada kemudian hari,
umat Islam diperintahkan untuk membayar zakat. Zakat menurut sebuah
hadits ilmu dari percakapan Anas bin Malik dengan Dhamman bin
Tsa'labah ditetapkan sebelum tahun ke-9 Hijriah/631 Masehi. Dikatakan ia
wajib setelah hijrah Rasulullah ke Madinah. Dalil yang menjelaskan ini
ialah hadits tentang zakat fitrah, riqayat Imam Ahmad dan Hakim, yang
menyebut adanya zakat fitrah sebelum zakat mal, yang konsekuensinya ia
ditetapkan setelah adanya perintah puasa. Nabi Muhammad melembagakan
perintah zakat ini dengan menetapkan zakat bertingkat bagi mereka yang
kaya untuk meringankan beban kehidupan mereka yang miskin. Sejak saat
ini, zakat diterapkan dalam negara-negara Islam. Hal ini menunjukan bahwa
pada kemudian hari ada pengaturan pemberian zakat, khususnya mengenai
jumlah zakat tersebut.

Menurut kebahasaan, zakat itu bisa ditilik dari kata ‫( زكى‬zakā), yang
kalau dirangkaikan pada kalimat, yaitu ‫( زكا الشيء يزكو‬sesuatu itu bertambah
dan tumbuh), atau bisa pula ‫( زكا الزرع‬tanaman itu tumbuh), dan pada yang
lain seperti: ‫( زكت التجارة‬perniagaan itu tumbuh dan berkembang). Definisi
zakāh sebagai madah/pujian dapat pula dilihat dalam firman Allah Ta'ala:
‫( فـاَل تُ َز ُّكوْ ا اَ ْنفُ َس ُك ْم‬Maka janganlah kamu memuji dirimu suci). Kalau ia
bermakna "pembersihan", apakah ia secara kasatmata (hissiyyah) atau
secara makna, bisa dilihat pada QS as-Syams ayat 9: ‫( قَ ْد أَ ْفلَ َح َم ْن َز َّكاها‬Maka
beruntunglah orang yang menyucikannya), yakni menyucikannya (jiwa)
dari segala kekotoran. Dari zakā terbentuk kata tazkiyah (‫)تزكية‬, atau
menyebut kata-kata pujian bagi diri. Dari situ pada bahasa Arab juga
dikenal kata ‫ زكى الرجل نفسه‬zakā ar-rajulu nafsahu. Inilah yang masuk ke
dalam definisi awal zakat yang artinya adalah "tumbuh", "suci", dan
"berkah".
Dengan makna kebahasaan di atas, yakni "tumbuh" dan "suci",
menurut Ibnu Hajar Al 'Asqalani, sesuai tinjauan syariat, maka itulah yang
akan menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan pada harta dan pahala,
terlebih juga, zakat itu berkaut pula dengan perdagangan dan pertanian.

Adapun secara makna, ia berarti nama atau sebutan dari sesuatu hak
Allah Ta'ala yang dikeluarkan kepada fakir miskin, ini ditunjukkan oleh
sebuah riwayat di mana Nabi Muhammad mengutus Mu'adz bin Jabal ke
Yaman, untuk mengambil sebagian harta orang yang kaya agar diberikan
kepada orang yang papa di antara mereka. Adapun secara keistilahan,
makna zakat dalam syariat Islam ialah arti seukuran tertentu beberapa jenis
harta, yang wajib diberikan kepada golongan-golongan tertentu, dengan
syarat-syarat yang tertentu pula. Bagian dari harta inilah yang dinamai
zakat, dan didoakan oleh penerimanya agar diparingi keberkatan dari Allah.
[2] Tak jauh dengan ketentuan di atas, ia dikecualikan dari bani Hasyim dan
bani Muthalib, dan wajib dikeluarkan bagi yang berakal, baligh, dan
merdeka. Menurut Undang-Undang Nomor 38 Tahun 1999, disebutkan
bahwasanya zakat merupakan harta yang wajib disisihkan oleh orang
Muslim sesuai dengan ketentuan agama untuk diberikan kepada yang
berhak menerimanya.2

2. Syarat Wajib Zakat


Ada 6 (enam) point persyaratan, yaitu:
1. Islam, maka tidak wajib zakat atas orang-orang kafir asli (kafir
asli adalah orang yang terlahir sebagai orang kafir karena kedua
orang tuanya kafir dan tidak pernah masuk Islam). Adapun orang
yang murtad, maka yang terbenar dari berbagai pandangan ulama
adalah hartanya mauquf (disita oleh pemerintahan Islam -pent).
Jika ia kembali masuk Islam, maka zakat wajib atasnya, jika ia
tetap dalam kemurtadannya, maka tidak ada kewajiban apapun
atasnya.
2. Merdeka, maka zakat tidak wajib atas seorang budak. Adapun
seseorang yang memiliki dua status secara bersamaan, yaitu
merdeka dan budak, maka zakat diwajibkan kepada hartanya yang
berstatus merdeka.
3. Milik sempurna, maksudnya adalah dimiliki secara penuh. Maka,
kepemilikan yang belum sempurna tidak wajib zakat, semisal
seseorang yang membeli barang, namun ia belum menerima
barang tersebut. Ini selaras dengan qaul qadim-nya Imam
Syafi’iy. Namun qaul jadid-nya Imam Syafi’iy menyatakan tetap
wajib zakat walaupun barang tersebut belum ia terima. (Qaul
Jadid atau perkataan baru, maksudnya adalah semua pandangan
dan fatwa Imam Syafi’iy yang dikemukakan semenjak beliau
tinggal Di Mesir hingga akhir hayatnya -pent).
4. Nishab dan Haul. Jika seseorang memiliki sesuatu harta, namun
belum mencapai jumlah nishab atau belum sampai satu tahun (12
bulan), maka tidak ada zakatnya.
5. Padang bebas. Ini khusus hewan ternak. Maksudnya adalah
hewan ternak yang digembalakan di padang bebas atau di hutan
yang tidak ada biaya dalam hal tersebut. Hewan ternak yang
demikianlah yang ada kewajiban zakatnya. Maka, jika ada ternak
yang digemukkan di dalam kandangnya dalam hampir sebagian
besar waktunya selama satu tahun, maka tidak ada zakatnya.
Namun jika dikandangkan selama 6 bulan atau kurang sedikit dan

2
https://id.wikipedia.org/wiki/Zakat
digembalakan selama 6 bulan, maka tidak apa-apa jika ia
menunaikan zakatnya atau tidak membayarnya.3
Zakat diwajibkan kepada 5 (lima) jenis harta orang muslim:
(i) Hewan ternak,
(ii) Barang berharga, maksudnya adalah emas dan perak,
(iii) Tanaman,
(iv) Biji-bijian,
(v) Barang perdagangan.
Adapun hewan ternak, maka zakatnya wajib atas 3 (tiga) jenis
hewan, yaitu:
(i) Unta,
(ii) Sapi/kerbau, dan (Kambing).
Maka, tidak ada kewajiban zakat atas kuda, budak, dan
hewan hasil persilangan antara kambing dengan kijang, misalnya.

3. Macam – macam Zakat

Pada dasarnya, zakat terbagi dua macam, yakni :


1. Zakat fitrah : Zakat fitrah merupakan zakat yang wajib di keluarkan
menjelang hari raya idul fitri oleh setiap muslimin baik tua, muda,
ataupun bayi yang baru lahir. Zakat ini biasanya di bentuk sebagai
makanan pokok seperti beras. Umumnya takarannya adalah 2.5 kg
atau menyesuaikan dengan harga makanan pokok di setiap daerah.
2. Zakat maal merupakan bagian dari harta kekayaan seseorang (juga
badan hukum) yang wajib di keluarkan untuk golongan tertentu,
setelah dimiliki dalam jangka waktu tertentu, dan jumlah minimal
tertentu.
Adapun zakat maal tebagi ke dalam beberapa macam, diantaranya :
1. Zakat Hewan ternak
Persyaratan utama zakat pada hewan ternak adalah:
a) Mencapai Nisab. Syarat ini berkaitan dengan jumlah minimal
hewan yang dimiliki, yaitu 5 ekor untuk unta, 30 ekor untuk sapi, dan
40 ekor untuk kambing atau domba.
b) Telah melewati waktu satu tahun (haul).
c) Digembalakan di tempat umum.
d)Tidak dipergunakan untuk keperluan pribadi pemiliknya dan tidak
pula dipekerjakan.
2. Zakat Emas dan Perak
Persyaratan utama zakat pada emas dan perak yaitu
a) Mencapai nisab, zakatnya 2,5%
3
https://salafytobat.wordpress.com/category/fiqh-zakat-kitab-fathul-qarib-al-mujib/
nisab emas adalah 20 Dinar = 20 mitsqal, 85 gram emas 24 karat,
97 gram emas 21 karat, 113 gram emas 18 karat. nisab perak
adalah 595 gram.
b) Telah mencapai haul.
3. Zakat perdagangan
Ada syarat utama kewajiban zakat perdagangan, yaitu:
a) Niat berdagang
b) Mencapai nisab
c)Nisab dari zakat harta perdagangan adalah sama dengan nisab dari
zakat emas dan perak yaitu 85% dan zakatnya 2,5%.
d) Telah mencapai 1 tahun.
3. Zakat hasil pertanian
Ada syarat utama untuk kewajiban zakat hasil pertanian ini
adalah:
a) Pengeluaran zakat setiap panen.
b) Nisab 635 kg, zakatnya 5%, jika diairi denganirigasi dan 10%, jika
tidak diairi dengan irigasi.
5. Zakat Investasi
Adapun syarat wajib untuk mengeluarkan zakat investasi
adalah
sebagai berikut:
a) Senilai 85 gram emas.
b) Telah genap setahun.
c) Zakatnya sebanyak 2,5% dari seluruh penghasilan selama satu
tahun4

4. Orang orang yang dapat menerima zakat

Siapa saja orang-orang yang berhak menerima zakat?


a. Fakir ialah orang-orang yang memiliki harta namun sangat sedikit.
Orang-orang ini tak memiliki penghasilan sehingga jarang bisa
memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan baik.
b. Miskin diatas fakir, ada orang – orang yang di sebut miskin. Mereka
adalah orang – orang yang memiliki harta namun juga sangat sedikit
penghasilannya yang hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan
sehari – hari saja.
c. Amil mereka adalah orang – orang yang mengurus zakat mulai dari
penerimaan zakat hingga menyalurkan kepada yang membutuhkan.
d. Mu'allaf atau orang yang baru masuk islam termasuk gologan yang
berhak di beri zakat. Hal ini bertujuan supaya orang – orang muallaf
semakin mantap dan percaya islam sebagai agamanya, Allah sebagai
tuhannya dan Muhammad sebagai rasulNya.

4
http://digilib.uinsby.ac.id/14679/46/Bab%202.pdf
e. Riqab / Memerdekakan Budak pada masa perbudakan, zakat
digunakan untuk menebus para budak agar mereka di merdekakan.
f. Gharim (Orang yang Memiliki Hutang)
g. Fi Sabilillah yakni segala sesuatu yNg bertujuan untuk kepentingan
di jalan Allah.
h. Ibnu Sabil disebut juga sebagai musaffir atau orang-orang yang
sedang melakukan perjalanan jauh termasuk pekerja dan pelajar di
tanah persantauan.5

5
https://indonesiabaik.id/infografis/8-golongan-yang-berhak-menerima-zakat-fitrah
Kesimpulan
Zakat pada dasarnya diwajibkan bagi segala kalangan masyarakat
islam. Zakat memiliki beberapa faedah yang sangat berguna bagi umat
Islam, di antaranya faedah agama (diniyyah), akhlak (khuluqiyah) dan
kesosialan (ijtimaiyyah). Berikut penjelasan lebih rinci mengenai faedah-
faedahnya.

Dengan berzakat pula kita dapat sedikit membntu negara untuk


memakmurkan masyarakat. Karenanya setiap sesuatu yang menguntungkan
akan di kenai zakat jika sudah mencapai pada nisab yang telah di tentukan.
Daftar Pustaka

https://www.liputan6.com/ramadan/read/2961933/zakat-
dan-sedekah-apa-bedanya
https://id.wikipedia.org/wiki/Zakat
https://salafytobat.wordpress.com/category/fiqh- zakat-
kitab-fathul-qarib-al-mujib/
http://digilib.uinsby.ac.id/14679/46/Bab%202.pdf
https://indonesiabaik.id/infografis/8-golongan-yang-berhak-menerima-
zakat-fitrah

Anda mungkin juga menyukai