Disusun oleh:
Dosen pembimbing:
1. PENDAHULUAN ..................................................................................3
............................................................................................................6
235
2.3.1 Gerakan Mandibula dalam TMJ........................................... 17
Sistem Stomatognati..............................................................26
Stomatognati....................................................................................33
3. LAPORAN KASUS..............................................................................36
4. PENUTUP ............................................................................................47
4.1. Kesimpulan.....................................................................................47
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................48
335
BAB I
PENDAHULUAN
beberapa tanda dan gejala klinis yang melibatkan otot-otot pengunyahan, sendi
berbagai kondisi yang mempengaruhi anatomi dan fungsional dari TMJ. Faktor-
gigi, dan sistem terkait lainnya yang sering memicu gejala nyeri otot, artikular,
kadang-kadang terjadi, selain pada orang dewasa, pada bayi, anak-anak, dan
remaja. Situasi ini sering dikaitkan dengan rasa sakit, suara yang berasal dari TMJ
dan penyimpangan dari gerakan normal mandibular. 2 Tanda klinis paling umum
yaitu suara clicking pada TMJ, yang sering muncul dengan penyimpangan
mandibula selama pergerakannya. Gejala yang paling sering terjadi adalah rasa
sakit yang berasal dari TMJ, otot pengunyahan dan jaringan lunak pendukung.
kraniofasial.2
435
Gangguan temporomandibular meliputi berbagai tanda atau gejala
periartikular (otot pengunyah, ligamen, tulang, dan kulit wajah). Kelainan ini
tidak hanya memengaruhi pasien dewasa dan anak-anak, gangguan ini juga
menunjukkan insiden atau prevalensi yang tinggi, dikaitkan dengan nyeri orofasial
Beberapa kasus dapat terjadi tanpa gejala. Secara umum dikatakan bahwa
faktor genetik dan atau atau lingkungan seperti anomali sistemik, kebiasaan
trauma. Faktor etiologi ini melibatkan gaya biomekanis abnormal yang diterapkan
TMD pada anak-anak dan remaja menjadi dua kategori besar, yaitu gangguan
atau Internal Disorder (ID). ID mengacu pada hubungan posisi abnormal dari
artikular di fossa glenoid, di tulang temporal. Meskipun ada delapan posisi diskus
535
1.2 Tujuan Penulisan
Stomatognati
635
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Sistem ini terdiri dari beberapa struktur seperti maksila, mandibula lengkung gigi,
wajah, kepala dan leher. Sistem stomatognati merupakan kesatuan organ yang
ketidak harmonisan. Jika terjadi kelainan pada salah satu komponennya, sistem
seperti posisi tubuh dalam aktivitas sehari-hari yang seiring berjalannya waktu
735
sendi Temporomandibula (TMJ), struktur gigi dan struktur pendukung. Stuktur
pendukung lainnya yaitu otot-otot pengunyahan, otot wajah serta otot kepala dan
leher. Salah satu fungsi dari sitem stomatognatik adalah sistem pengunyahan yang
pengunyahan. TMJ merupakan salah satu sendi yang paling kompleks pada tubuh
pada saat bersamaan terjadi pergerakan lancar yang diklasifikasikan sebagai sendi
arthrodial. TMJ terbentuk dari kondilus mandibula yang terletak pada fossa
mandibula tulang temporal. Kedua tulang dipisahkan dari artikulasi langsung oleh
835
Otot-otot mastikasi yaitu otot maseter, otot pterygoideus medialis dan
lateralis, serta otot temporalis yang masing-masing terdiri dari sepasang. Otot-otot
medialis.(Gambar 2.2) Selain itu juga ada otot-otot tambahan yang juga
relaksasi. Makanan akan masuk keronggan mulut dan disertai dengan proses
berkontraksi membantu gigi geligi agar berkontak pada oklusi yang normal.
Muskulus digastrikus juga mengalami potensial aksi dan berkontraksi pada saat
berperan dalam mempertahankan kontak gigi geligi. Organ lain yang juga
935
membawa dan mempertahankan makanan diantara permukaan oklusal gigi geligi,
membuang benda asing, bagian makanan yang tidak enak rasanya dan membawa
bolus ke palatum sebelum akhirnya ditelan. Selain itu lidah juga berfungsi dalam
Tulang maksila atau maxilla adalah tulang rahang atas pada manusia dan
diketahui memiliki fungsi dalam menyokong gigi geligi yang berada dibagian atas
mulut. Rahang atas juga diketahui berfungsi dalam menjaga bentuk tulang hidung
tetap ideal. Keberadaan dari tulang rahang atas juga merupakan penyokong dari
merupakan tulang yang besar dan yang paling kuat pada daerah wajah. Batas
bawah dari mandibula disebut dasar mandibula, bagian atas disebut juga tulang
1035
alveolar yang merupakan soket dari akar-akar gigi. Tulang mandibula merupakan
tulang tengkorak yang dapat bergerak saat membuka dan menutup mulut, dapat
ditarik ke belakang dan dapat digoyangkan ke kiri maupun ke kanan yang terjadi
Lengkung gigi adalah lengkung yang dibentuk oleh mahkota gigi geligi.
mahkota gigi, posisi dan inklinasi gigi, bibir, pipi dan lidah. Gigi
periodontal, dan lain-lain) di dalam rongga mulut. Secara fungsional, oklusi gigi
seseorang yang normal tergantung dari fungsi dan dampaknya terhadap jaringan
periodonsium, otot dan TMJ. Susunan gigi yang lengkap pada oklusi sangat
1135
( Gambar 2.4 Lengkung gigi atas dan bawah21)
merupakan salah satu bagian dari sistem stomatognati. Menurut kamus kedokteran
gigi, sendi temporomandibula adalah salah satu dari dua sendi yang terletak di tiap
sisi kepala yang komponen tulanngya adalah kondilus dari mandibula dan fossa
temporal dan caput mandibula, tertutup dalam kapsul fibrosa. Sendi dipisahkan
menjadi dua rongga sendi sinovial oleh diskus artikularis. Bagian anterior diskus
melekat pada kapsul sendi, eminensia artikular, dan daerah atas pterygoideus
lateral. Bagian posterior berkaitan dengan fossa mandibula dan tulang temporal,
1235
(Gambar 2.5 Pandangan lateral tengkorak manusia pria. Kondilus mandibula
ditarik sedikit dari fossa glenoidalis. (ZA) Arkus Zigomatikus, (AT) Tuberkula
Artikularis, (AE) Puncak dari eminensia Artikularis, (GF) Atap dari fossa
glenoidalis, (P) Prosessus postglenoid, (T) Bagian tympani dari fossa glenoidalis,
Massa jaringan ini terletak diantara tulang temporal skuamosa dan kondilus
mandibula. Pada orang dewasa, bagian paling atas (atau bagian atas superior) dari
otot pterygoid lateral berhubungan dengan kapsul dan diskus artikularis TMJ.
Diskus artikularis adalah lempeng yang fibrous, berbentuk oval, yang diposisikan
tengahnya, zona tengah, jauh lebih tipis daripada bagian perifer, pita anterior dan
kapsul TMJ.13
1335
(Gambar 2.6 (D) Diskus Artikularis13)
Fossa mandibularis, fossa glenoidalis, atau articular fossa istilah ini sering
digunakan, tetapi yang paling banyak digunakan adalah fossa glenoidalis and
anteriornya dibentuk oleh eminensia artikular dari tulang temporal squamous dan
dinding anterior meatus akustik eksternal. Atap tulang dari fossa mandibularis
1435
pada sudut kanan ke bidang ramus mandibula, namun karena kilauan ramus,
sumbu panjang kondilus kiri dan kanan bersilangan kira-kira di batas anterior
foramen magnum, membentuk sudut tumpul yang bervariasi dari 145 hingga 160
derajat. Permukaan artikular kondilus sangat cembung bila dilihat dari samping
dan lebih sedikit bila dilihat dari depan. Permukaan artikular menghadap ke atas
depan. Seperti yang terlihat dari depan, konveksitas artikular sering menyerupai
konfigurasi berbentuk seperti tenda yang dibagi menjadi lempeng medial dan
1535
Kapsul fibrous dari TMJ yang menempel pada bagian skuamosa dari
tulang temporal sepanjang batas luar permukaan artikular dari eminensia artikular,
fossa, dan bidang pre-glenoid. Pada bagian posterior, kapsul muncul dari
Kapsul artikular sangat tipis secara anteromedial, medial, dan posterior, tetapi
tebal secara anterolateral dan lateral di mana ia berada pada tuberkulum artikular.
temporomandibular.13
ini muncul dari tulang belakang tulang shenoid dan mengarah ke bawah dan ke
sepanjang batas atas ligamentum mandibula yang dimana adalah lapisan tipis
jaringan ikat dengan batas anterior dan posterior tidak jelas. Ligamen ini
melindungi pembuluh darah dan saraf yang melewati foramen mandibula dari
tekanan tarik tambahan selama pembukaan dan penutupan rahang. Tekanan ini
mandibula. Banyak seratnya melekat pada tepi belakang bagian bawah ramus
1635
mandibula, berlanjut ke fasia yang dalam di sepanjang permukaan medial otot
tali yang menebal. Ligamentum ini relatif longgar ketika rahang tertutup dan
terbuka lebar. Ligamen ini hanya menegang ketika mandibula protrusi maksimal.
berlebihan.13
(Gambar 2.9 Pandangan medial dari madibula dan ligamen sphenomandibular dan
1. Penutupan mulut
1735
2. Pembukaan mulut sampai 15º
mandibularis
1. Gerakan Rotasi
kedua caput mandibula. Dua sumbu saling menyilang pada sudut sekitar
15º. Selama pergerakan ini TMJ bergerak sebagai sendi engsel (abduksi
atau depresi dan adduksi atau elevasi mandibula). Pada manusia, rotasi
murni di dalam TMJ biasanya terjadi hanya selama tidur dengan mulut
sedikit terbuka (sudut bukaan hingga sekitar 15º. Ketika mulut dibuka
2. Gerakan Translasi
1835
Di dalam gerakan ini, mandibula maju (protrusi) dan mundur
(retrusi). Sumbu untuk gerakan ini sejajar dengan sumbu median melalui
3. Gerakan Menggiling
lateral ini, dibuat perbedaan antara ‘condylus istirahat’ dan ‘condylus yang
berayun’. Kondilus posisi istirahat pada sisi kerja kiri berputar pada sumbu
pada mandibula diukur dalam derajat dan disebut sebagai sudut Bennett.
Selama gerakan ini, mandibula bergerak laterotrusi pada sisi kerja dan
kanan adalah sisi kerja, Condylus istirahat kanan berputar terhadap sumbu
yang hampir vertikal dan condylus kiri pada sisi keseimbangan, berayun
1935
(Gambar 2.10 Rotasi dan translasi kondilus mandibula saat pembukaan
mulut13)
bahwa permukaan kondilus dan diskus artikularis tidak rata yang meluncur satu
dengan yang lain saat bergerak. Terminal clicking adalah jenis clicking yang
umum terjadi diakibatkan oleh kondilus bergerak terlalu jauh ke arah anterior saat
membuka mulut lebar pada relasinya terhadap diskus. Reciprocal clicking terjadi
saat membuka dan menutup mulut dan menunjukkan tidak adanya koordinasi
2035
(Gambar 2.11 Pemeriksaan auskultasi menggunakan stetoskop15)
menunjukkan adanya nyeri tekan pada daerah kondilus. Selain itu, pemeriksaan
ini dilakukan untuk memeriksa sinkronisasi gerakan dari kondilus kanan dan kiri.
2135
Pemeriksaan radiografi TMJ hanya dilakukan pada anak dengan gangguan
TMJ. Jarang ditemukan kelainan patologis TMJ pada anak dibandingkan dengan
menutup mulut. Hal-hal yang harus diperhatikan pada foto radiograf adalah posisi
kondilus pada relasinya terhadap fossa, lebar ruang sendi, perubahan bentuk dan
2235
2.5 Gangguan Sendi Temporomandibula
dan fungsi. TMD memiliki banyak subdiagnosis seperti nyeri myofasial, kondisi
Tanda dan gejala TMD adalah suara yang menyakitkan pada sendi,
gerakan TMJ yang terbatas atau berubah, dan nyeri orofasial. Nyeri orofasial
adalah nyeri yang terjadi pada wajah dan rongga mulut. Faktor yang berkontribusi
terhadap keparahan TMD berhubungan dengan dentisi, clenching, dan sistem lain
yang sering kali memicu gejala nyeri otot, sendi, dan periartikular. Gejala TMD
umumnya ada bersamaan dengan penyakit lain seperti sakit kepala, tinnitus,
kehilangan pendengaran, dan juga kelainan sistemik seperti tekanan darah tinggi,
ulserasi, alergi, penyakit kardiovaskuklar, sindroma iritasi susu, dan masih banyak
1) Rasa sakit
gejala yang umum. Sakit dapat terjadi secara konstan atau sakit tumpul berkala
pada sendi, telinga, dan fossa temporal. Rasa sakit lebih diobservasi saat
pergerakan mandibula atau dengan palpasi pada daerah yang terdampak. Rasa
sakit dapat disebabkan myogenic karena trauma mekanik dan kelelahan otot. Sakit
2335
artikular meningkat karena inflamasi dari artikular dan jaringan periartikular bisa
2) Suara sendi
clicking dan krepitasi. Clicking adalah suara yang pendek, diobservasi saat
compound disebabkan oleh permukaan artikular yang kasar dan tidak teratur pada
atau sebagian dari pembukaan, penutupan, tonjolan, dan gerakan lateral. Ini bisa
4) Dislokasi
Ini merupakan perpindahan kondilus dari fossa, dan pasien mungkin tidak
dapat menutup mulut. Pasien dapat mengurangi dislokasi sendiri atau pergi ke
5) Gejala dental
2435
Gigi goyang, pulpitis, keausan gigi merupakan gejala dental paling umum
6) Gejala otologis
Tinnitus, gatal-gatal di telinga, dan vertigo adalah gejala lain yang berhubungan
temporal yang dikenal sebagai sakit kepala. Selain itu, sakit kepala dapat
emosi, penyebab kognitif, dan genetik. Faktor sering dihubungkan dengan TMD
adalah kondisi nyeri lain seperti sakit kepala, fibromyalgia, kelainan autoimun,
sleep apnea, dan penyakit kejiwaan.10 Faktor penyebab ini terjadi karena adanya
kekuatan biomekanis yang tidak wajar yang terjadi pada kondilus mandibular
2535
Beberapa faktor, baik satu maupun kombinasi, bertanggung jawab atas TMD.
1. Faktor predisposisi
Faktor yang meningkatkan risiko nyeri TMD atau orofasial. Hal ini lebih
2. Faktor inisiasi
3. Faktor menetap
model biobehavioral nyeri, termasuk dua bagian, yakni tanda fisik dan gejala
(Axis I) dan faktor psikologis dan disabilitas (Axis II). Selain klasifikasi
dua kategori, yakni kelainan TMJ (nyeri sendi, kelainan sendi, penyakit sendi) dan
kelainan otot mastikasi. Kelainan sendi yang terjadi termasuk kelainan posisi
2635
diskus-kondilus kompleks dan internal derangement (ID), yang merupakan relasi
temporal.17
Tipe rasa nyeri yang paling umum diobservasi pada pasien adalah nyeri
pada otot mastikasi ketika menelan, berbicara, dan mengunyah. Rasa nyeri
meningkat dengan palpasi atau dengan manipulasi otot. Hal ini terkait dengan
fungsi rotasi diskus. Kondisi ini dapat terjadi akibat pemanjangan ligamen (discal
posterior. Faktor yang berkontribusi dapat terjadi karena trauma mikro atau
2735
i. Perpindahan diskus (disc):
Dalam hal peregangan yang konstan dari lamina inferior retro-discal dan
otot pterygoideus lateral superior. Perubahan pada posisi diskus dan otot
dikaitkan dengan suara ‘click’ atau suara di salah satu atau keduanya selama
mandibula untuk mereposisi Kondilus kembali ke posisi diskus. Kondisi ini secara
klinis merupakan rentang yang terkontrol dari rahang yang terbuka dan
membuat kemunculan suara yang keras selama reposisi diskus. Jarak interincisal
pengurangan diskus selama pembukaan mulut lebih besar daripada ketika diskus
2835
dipresentasikan sebagai rahang yang terkunci dalam penutupan mulut, dan
pembukaan mulut normal tidak dapat dicapai. Secara klinis situasi ini
kondilus, diskus dan fossa dapat menyebabkan penyimpangan dan disfungsi, yang
Adhesi diciptakan oleh pengembangan jaringan ikat fibrosa atau karena hilangnya
2935
dalam gerakan translasi normal kondilus tanpa rasa sakit. Dalam situasi kronis,
selama penutupan.
Eminensia artikular yang curam, lekukan posterior yang pendek, dan lekukan
membuka mulut dengan lebar, dan ini dapat membuat lubang kecil atau lekukan
dibelakang kondilus.
iv. Dislokasi:
Dislokasi adalah hasil dari hiperekstensi dari TMJ. Hal ini menyebabkan
kondilus. Gigi anterior biasanya dipisahkan, dan gigi posterior ditutup, pasien
akan menemukan kesulitan dalam menutup mulut, dan dikaitkan dengan rasa
sakit.
3035
Penyakit inflamasi sendi khas ditandai dengan nyeri terus-menerus yang
mendalam yang umumnya ditekankan pada gerakan fungsional. Rasa sakit yang
terus-menerus dapat memicu efek rangsang sekunder. Ini dinyatakan sebagai nyeri
dari masalah ini. Peradangan sendi juga dapat diklasifikasikan sesuai dengan
i. Synovitis/capsulitis:
dan ligamentum kapsular (capsulitis). Secara klinis sulit untuk dibedakan, dan
Artroskopi berguna untuk mendiagnosis. Hal ini merupakan sakit yang terus
ii. Retrodiscitis:
progresif dan dislokasi. Pasien mengeluh rasa sakit, yang meningkat ketika
iii. Arthralgia
Nyeri yang berasal dari sendi yang dipengaruhi oleh gerakan rahang,
fungsi, atau para-fungsi dan replikasi rasa sakit ini terjadi dengan pengujian
iv. Arthritis
3135
Nyeri yang berasal dari sendi dengan karakteristik klinis peradangan atau
infeksi pada sendi yang terkena edema, eritema, dan/atau peningkatan suhu.
Gangguan ini juga dikenal sebagai sinovitis atau capsulitis, meskipun istilah ini
membatasi situs nosisepsi. TMD adalah kondisi terlokalisir; tidak ada riwayat
a) Osteoarthritis :
osteoarthritis. Hal ini dibuktikan dengan rasa sakit pada sendi dan peningkatan
b) Osteoarthrosis:
Arthrosis adalah perubahan arthritis yang tidak berubah secara adaptif dari
dislokasi diskus.
c) Arthritis Sistemik
3235
Beberapa jenis arthritis dapat mempengaruhi TMJ, termasuk traumatis
Ini adalah pembatasan mandibula tanpa rasa sakit dalam jangka panjang.
Rasa sakit terjadi hanya ketika menggunakan kekuatan untuk membuka mulut
4. Gangguan pertumbuhan:
berbagai penyebab. Gangguan pertumbuhan dapat terjadi pada tulang atau otot.
Stomatognati
3335
mastikasi merupakan unit fungsional dalam pengunyahan yang mempunyai
komponen terdiri dari gigi geligi, sendi temporomandibula, otot kunyah, dan
sistem saraf. Otot digerakkan oleh impuls saraf karena ada tekanan yang timbul
dari gigi bawah yang berkontak dengan gigi atas sehingga mandibula dapat
otot-otot itu tidak dapat diabaikan, dan evaluasi harus dilakukan dengan melihat
kaitannya dengan pergeseran kontak oklusi gigi geligi. Oklusi akan berjalan
normal dan kedudukan mandibula akan stabil apabila tiap komponen yang terlibat
terdapat interaksi yang serasi, dan seimbang. Gangguan fungsional terjadi akibat
adanya penyimpangan dalam aktivitas salah satu komponen yang terlibat dalam
pelaksanaan fungsi sistem mastikasi yakni kelainan posisi dan atau fungsi gigi
menunjukkan bahwa bahkan tanda dan gejala TMD yang ringan pun dapat
mendorong perubahan pola aktivasi otot. Besarnya gaya gigitan bervariasi ketika
penelitian ini, hasil penelitian menunjukkan bahwa individu dengan tanda dan
gejala TMD ringan dan sedang memiliki nilai kekuatan gigitan yang lebih tinggi.19
3435
Hal ini dapat dijelaskan berdasarkan pernyataan bahwa individu dengan
mempengaruhi kekuatan otot yang terjadi pada individu yang memiliki gejala
TMD suara sendi dan nyeri, menunjukkan nilai kekuatan gigitan terendah (34).
Hal ini serupa dengan hasil penelitian ini, dimana didapatkan nilai yang lebih
rendah untuk besaran gaya gigitan pada kelompok yang menunjukkan tanda dan
oklusal dan keparahan TMD, semakin lama waktu mengunyah dan semakin
rendah skor tipe mastikasi, yaitu jauh dari pola fisiologis normal. Penilaian
atipikal mengunyah dan menelan. Penelitian baru-baru ini pada wanita dengan
menangkal gaya dorong lidah, yang bertujuan untuk mencegah makanan keluar
3535
BAB 3
LAPORAN KASUS
klinik kedokteran gigi anak. Dirujuk oleh seorang dokter gigi umum, pasien
mengeluhkan rasa sakit unilateral pada TMJ bagian kiri. Orang tua pasien
3635
cedera pada dagu dikarenakan jatuh dari sepeda saat berumur empat tahun,
menyebabkan abrasi atau memar kulit yang signifikan dan cervical sprain. Pasien
tidak diperiksa oleh dokter gigi, tetapi kita bisa berspekulasi bahwa tidak terdapat
collar selama dua minggu. Kemudian, pasien mengalami rasa sakit kronis pada
bagian kiri dari wajah, pada sekitar zona temporomandibula, disertai dengan
cephalea atau sakit kepala rekuren sedang sampai berat berkelanjutan dan gejala
kecemasan ringan. Terdapat rasa sakit seperti dicubit yang berat saat pengunyahan
badan, dan ukuran pasien terdiri dari risperidone dan imipramine selama dua
minggu. Namun, cephalea and nyeri intra oral meningkat selama seminggu yang
lalu sehingga orang tua pasien memutuskan untuk mencari perawatan gigi.
Dilaporkan terdapat kebiasaan yang tidak normal, terutama bruxism diurnal atau
Pada pemeriksaan ekstra oral dan intra oral, secara klinis tinggi dan berat
badan pasien normal sesuai dengan umur pasien. Wajah pasien ovoid dan simetris
dengan kening dan sepasang telinga yang normal, serta profil wajah cembung atau
convex karena dagu yang retrusif. Pemeriksaan intra oral, pasien memiliki
lengkung gigi yang baik pada tahap gigi campuran, beberapa lesi karies yang tidak
dalam, dan maloklusi klas 1 dengan crowding anterior ringan. Tidak terdapat
sedangkan jarak normal 41–50 mm. Evaluasi dari fungsi mandibula dilakukan,
terdapat displacement mandibula kiri dengan jelas saat pembukaan atau penutupan
3735
mulut. Suara clicking terdeteksi pada sendi yang sama, ketika pembukaan
artikular and otot mastikatori sensitif terhadap nyeri dinilai dengan palpasi
Gambaran ini menunjukkan reduksi dari lebar ruang fossa artikular kondilus-
glenoid, tanpa fraktur leher kondilus, dan deviasi kanan (odontoid process) dari
cervical vertebrae pertama, kedua, dan ketiga berkaitan dengan dasar tengkorak,
mungkin disebabkan oleh cedera dagu Deviasi vertebrae ini menekan spinal cord,
perawatan gigi terdiri dari penempatan soft occlusal splint lepasan intra oral pada
3835
( Gambar 3.1 Pemeriksaan radiografi panoramik dan CT scan19)
Alat lepasan dibuat dengan soft polyester dan dicocokan pada permukaan
oklusal dan insisal lengkung gigi atas pasien, dengan ketebalan 2-3 mm, untuk
membuat kontak oklusal yang tepat dengan gigi antagonis. Proses pembuatannya
sebagai berikut, stone model atas dan bawah dipasang pada AD2 artikulator dalam
relasi sentris. Relasi ini sebelumnya didapatkan pada pasien, melalui adesif
softened wax discs anterior dan posterior untuk kedua molar satu permanen atas
dan insisor, secara berurutan ditempatkan pada metallic U-shaped bite plate. Plat
ini menempel pada face bow, yang dimana diposisikan dengan baik di atas kening
pasien. Pasien dilatih secara singkat untuk menggigit dengan pelan, relasi
penempatan dan pencocokan alat lepasan intra oral, titik kontak simetris dan
untuk mengaktivasi expansion screw sekali, dua hari dalam seminggu, untuk
mempertahankan postur yang baik saat duduk dan berdiri, menghindari tidur
tiarap, untuk mengurangi regangan pada otot leher dan ligamen. Orang tua pasien
3935
diinstruksikan untuk mengganti bantal pasien dengan yang lebih lembut dan
menempatkan handuk roll dibawah lehernya ketika tidur. Setelah dua minggu,
mengaplikasikan kantong berisi air panas yang dibungkus dengan handuk pada
area kepala yang sakit, selama 20 menit jika terjadi cephalea berkelanjutan.
Pasien dijadwalkan kontrol reguler setiap dua minggu. Setelah pertemuan selama
10 bulan, orang tua dan pasien melaporkan pengurangan signifikan dari serangan
Terdapat pengurangan rasa sakit saat mengunyah atau pada area servikal, dan
tidak ada dislokasi sendi berkelanjutan yang lain setelah pembukaan mulut
artikular berkurang secara signifikan. Kebiasaan mulut yang tidak normal juga
School of Dental Medicine Universitas Zagreb karena nyeri pada TMJ bagian
4035
depan dan kanan dengan nyeri yang bertambah parah saat terjadi pergerakan
kecelakaan pasien sulit membuka mulut dan nyeri saat terjadi pergerakan
1. Diagnosa Klinis
lateral dan tes provokasi (gerakan membuka dan protrusi) menyebabkan “nyeri
familiar”. Ditemukan crepitus pada TMJ sebelah kanan saat dilakukan palpasi.
arah pembukaan mulut gagal meningkatkan bukaan lebih dari 2 mm (Gambar 1).
Saat membuka mulut, terdapat deviasi yang tidak terkoreksi ke arah kanan. Pasien
melaporkan nyeri pada TMJ kanan saat ekskursi kiri lateral. Pergerakan lateral ke
kiri dicatat sebesar 8mm, dan pergerakan lateral ke kanan sebesar 11 mm, dan
dilakukan tanpa rasa sakit. Protrusi dicatat sebesar 6 mm. Gerak membuka dan
visual-analog scale (VAS) 7 dari skor 0 hingga 10. Ditemukan crepitus saat
4135
(Gambar 3.3 Pembukaan mulut terbatas20)
2. Status Dental
jarak interdental. Gigi 18, 28, 48 sedang erupsi dan gigi 38 missing. Overbite
3. Diagnosa radiografi
radiograf panoramik memberi pilihan tampilan terbatas dari derajat dan tingkat
(kriteria RDC / TMD, Axis I, Grup III) didukung dengan CBCT dari TMJ. Pada
pandangan tiga dimensi dari TMJ kanan (CBCT), gambar diambil pada posisi
mulut terbuka dan teruttup, dan jelas terlihat saat membuka mulut kondilus tidak
yang secara klinis ditunjukkan dengan terbatasnya jarak saat membuka mulut. Hal
4235
( Gambar 3.4 Diagnosa radiografi20)
4. Perawatan
sakit. Instruksi diberikan untuk melakukan terapi fisik saat siang hari. Protokol
perawatan termasuk latihan yang dilakukan sendiri: latihan otot pasif (pasien
diminta membuka secara lurus dengan melihat pada cermin), dan latihan otot yang
dibantu (pasien diinstruksikan untuk memberi tekanan ringan pada otot elevator
dengan jadi agar besar bukaan mulut dapat ditingkatkan). Setelah 2 minggu pasien
pada sentrik relasi theraupetik dengan peningkatan dimensi vertikal sebesar 2 mm.
4335
5. Setelah perawatan
berkurangnya gejala. Besar membuka mulut tanpa bantuan dicatat sebesar 35 mm,
sedangkan saat diberi bantuan besar membuka mulut menjadi 41 mm. Pergerakan
lateral simetris. Nyeri terkadang masih terasa saat mengunyah makanan keras.
Palpasi batang lateral kondilus tidak dirasakan nyeri. Setelah 3 tahun kemudian
splint saat malam secara teratur, jarang terjadi nyeri dan hanya saat mengunyah
permen karet, namun jika splint dipakai sesekali, terjadi sakit kepala dan kesulitan
terkoreksi ringan saat membuka mulut dan masih terdapat crepitus pada sendi
kanan. 22
3.4 Pembahasan
melakukan pendekatan terapi dengan occlusal splint lepasan atau bite guard.
4435
Selain itu, diindikasikan untuk mencegah cedera saat berpartisipasi dalam
olahraga dan kegiatan rekreasi lainnya, alat ini mungkin efektif dalam mengurangi
gejala TMD dan memberikan lebih banyak kenyamanan kepada pasien. Occlusal
splint merupakan alat yang ekonomis, ringan, dan mudah digunakan. Pemilihan
perawatan ini noninvasive dan reversible. Tujuan klinis dari occlusal splint
adalah untuk memberikan stabilitas dan keseimbangan ortopedi untuk TMJ yang
seperti bruxism atau jaw clenching. Stabilisasi oklusal didapatkan karena semua
gigi dalam kontak penuh ketika mulut tertutup, ini dapat membuat pterygoid
lateral untuk rileks dan otot elevator kontraksi, menempatkan kondilus mandibula
pada posisi sentris. Dengan demikian, tekanan terhadap TMJ berkurang secara
signifikan. Alat lepasan occlusal splint juga melindungi gigi dari atrisi dan
keausan. 21
Pada kasus kedua, pasien muda dengan perubahan osteoarthritis berat yang
muncul setelah terjadinya macrotrauma. Tujuan terapi utama dari kasus ini adalah
kombinasi terapi fisik dan stabilization splint. Pada pertemuan bulan ke-6 pasien
krepitasi pada TMJ kanan dan deviasi yang tidak terkoreksi ringan saat membuka
mulut, tetapi ini bukanlah masalah untuk fungsi normal pasien. Pasien pada kasus
yang timbul walaupun kesuksesan metode yang menggunakan PRGF pada sendi
4535
adalah peningkatan yang didapat tetap atau tidak dan masuk akal atau tidak
menggunakan metode invasif dan menembus daerah sendi jika calm state dan
peningkatan fungsi bisa dicapai menggunakan metode yang kurang invasif. Jelas
pada kasus pasien muda dalam penelitian kami bahwa tidak adanya nyeri juga
bisa dicapai menggunakan metode konservatif, dan jarak gerakan yang hampir
4635
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
berkaitan satu sama lainnya. Sistem stomatognati adalah sistem fungsional yang
(TMJ) merupakan salah satu bagian dari sistem stomatognati. TMJ adalah salah
satu dari dua sendi yang terletak di tiap sisi kepala yang komponen tulangya
adalah kondilus dari mandibula dan fossa glenoidalis atau fossa artikularis dari
4735
DAFTAR PUSTAKA
4835
6. Winarti TM, Rikmasari R. Kebiasaan postur tubuh yang buruk
201.
[Skripsi]
389.
4935
14. Schuenke M, Schulte E, Schumacher U. Anatomi untuk Kedoteran
19. Díaz-Serrano KV, Melo Dias TN, Vasconcelos P, Sousa LG, Siéssere
patients in Dentistry Publication Types: Research. Med Oral Patol Oral Cir Bucal.
20. Chiodelli L, Pacheco AB, Missau TS, Silva AMT, Corrêa ECR.
5035
21. Rangel AG , Gonza´lez AG, Delgadillo AT, Rodrı´guez SR, Guille
2017:51(3):232-239.
125
5135