Anda di halaman 1dari 3

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PERAWATAN KATETER PADA LAKI-LAKI

Disusun oleh :
1. Sevia Novitasari (P1337420419077)
2. Siti Qomarun Anisa Fitri (P1337420419079)
3. Shela Al Afamas Aprillia (P1337420419081)
4. Sintia kurnia Dewi (P1337420419083)
5. Ika Yunia Mayasari (P1337420419085)
6. Diah Candra Rukmana (P1337420419087)
7. Onny Gita Sri Larassinta (P1337420419089)
8. Marisa Utami (P1337420419091)

POLTEKES KEMENKES SEMARANG


DIII KEPERAWATAN BLORA
Tahun 2020/2021

1
Standar PERAWATAN KATETER PADA PRIA
Operasional
Prosedur

Pengertian Perawatan kateter yag terbuat dari bahan yang dimasukkan kedalam
saluran kemih sampai kandung kemih untuk memungkinkan aliran
( drainasi ) urine.
Tujuan 1. Memperlancar aliran urine
2. Mencegah terjadinya infeksi
3. Mencegah aliran balik urine ( refluks )
Indikasi Dilakukan pada pasien yang terpasang kateter permanent.

Persiapan alat 1. Sarung tangan steril


2. Kassa steril
3. Larutan antiseptic ( betadin 10%)
4. Larutan Nacl 0,9 %
5. Pinset anatomi
6. pinset sirurgi
7. bengkok
8. cucing 2
9. plester
10. gunting plester

Prosedur Kerja A. Tahap Pre Interaksi


1. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
2. Mencuci tangan
3. Menempatkan alat dekat pasien dengan benar
B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatsn terapeutik.
2. Menjelaskan tujuan atau prosedur tindakan pada keluarga /
pasien
3. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan
C. Tahap Kerja
1. Menutup sampiran / menjaga privasi
2. Menyiapkan pasien dengan posisi dorsal recumbent dan
melepaskan pakaian bawah pasien
3. Memasang perlak ddan pengalas
4. Memakai sarung tangan
5. Membersihkan meatus uretra eksterna seperti halnya rawat
luka dengan menarik kateter  sejauh 0,5 – 1 cn keluar,
besihkan kotoran yang menempel dengan pinset sirurgi
keudian oleskan kassa betadin dengan pinset anatomis

2
disekitar kateter
6. Membersihkan bekas plester dengan bensin menggunakan
kassa dan pinset
7. Memasang plester / hypavik
8. Merapikan pasien dan alat – alat bersihkan
9. Setiap hari posisi kateter harus diperhatikan dan harus pada
posisi yang benar yaitu di pasang fiksasi Antara paha
bagian atas dan abdomen bagian bawah
10. Menganjurkan klien minum air 2 liter / hari kecuali ada
kontrai ndikasi
11. Mengamati selang kateter untuk mengetahui adanya
kebocoran dan lipatan
12. Jangan melepaskan sambungan kateter kecuali jika akan
dibilas
13. Mengambil urin untuk pemeriksaan dari selang yang
ditusuk dengan jarum. Bersihlan dulu selang yang akan
ditusuk dengan disinfektan
14. Jangan sekali – kali meninggalkan kantong urobag lebih
tinggi  dari buli –buli eratkan urobag pada rangaka tempat
tidur bila pasien terlentang dan pada daerah dibawah lutut
bila pasien ambulasi
15. Mengkosongkan urobag ke gelas ukur dan gelas ukur harus
dibersihkan secara teratur
16. Memeriksa kultur urin jika diperlukan
17. Memperhatikan urobag apakah ada sedimen atau
kebocoran
18. Lepaskan handschoen dan cuci tangan
D. Tahap Terminasi
1. Mengevaluasi tindakan yang baru dilakukan
2. Merapikan pasien dan lingkungan
3. Berpamitan dengan klien
4. Membereskan dan mengembalikan alat
5. Mencuci tangan

E. Dokumentasi
1. Mencatat hasil pemerikasaan kedalam catatan keperawatan

DAFTAR PUSTAKA

http://perawatheva.blogspot.com/2017/04/standar-operasional-prosedur-sop_4.html

Anda mungkin juga menyukai