Anda di halaman 1dari 2

JURNAL PEMBELAJARAN

MATA KULIAH : Landasan Pendidikan dan Pembelajaran

WAKTU : Sabtu, 25 September 2021

TEMPAT : Masing-masing Tempat (Daring)

DOSEN : Dr. Muhfahroyin, M.T.A.

Dr. H. Handoko Santoso, M.Pd

OLEH : Annisa Nur Aini

NPM : 21230024

A. Proses:
Seperti biasa perkuliahan diawali dengan pengantar kuliah yaitu berdo’a
dilanjutkan membuka perkuliahan dengan mengucap salam oleh Dr. Muhfahroyin,
M.T.A. Pertemuan kali ini membahas tentang Landasan Filsafat dalam Pendidikan
dan Pembelajaran, persentasi dilakukan oleh kelompok pertama selanjutnya
berdiskusi dan tanya jawab kemudian dosen pengampu menambahkan serta
memberi kesimpulan dan ditutup dengan bacaan Hamdallah.
B. ISI :
Peran filsafat ini begitu penting dalam pendidikan karena filsafat memiliki
pandangan hidup yang luas sehingga menjadikan masyarakat dapat berkembang,
oleh karena itu filsafat berkaitan dengan pendidikan agar dapat mengarahkan untuk
mencapai tujuan pembelajaran. filsafat pendidikan ini dimasukanlah dalam bentuk
kurikulum agar system pengajarannya lebih terarah dan lebih memudahkan pendidik
dalam menyusun pengajaran yang akan diberikan oleh peserta didik.
Bapak Drs. Muhfahroyin, M.T.A menjelaskan mengenai manusia itu ada
adanya, dimana manusia itu membawa fitrah dan kodrat. Semua menyusun
perencanaan pembelajaran bermodalkan yang bisa dipegang. Secara subjektif kita
sebagai manusia bukan hewan. Jikalau kita memang hewan, kita adalah hewan-
hewan yang berakal. Benar adanya jika manusia itu membawa fitrah dan kodrat
karena menurut saya fitrah manusia itu suatu potensi dasar yang perlu
dikembangkan sejak manusia keluar dari kandungan ibunya,karena setiap manusia
dilahirkan ibunya atas fitrah yang haus dikembangkan dengan didikan dari kedua
orang tua. Maka kedua orang tua sangat berperan penting dalam perkembangan
fitrah serta lisan dari anaknya yang baru lahir ke dunia.
Memunculkan pertanyaan tentang bagaimana pengaruh aliran konvergensi
terhadap hasil pendidikan yang dalam catatannya dikatakan bahwa bayi lahir
membawa sifat baik dan buruk termasuk faktor lingkungan. Menurut saya pengaruh
faham ini sudah terlihat sejak pertama kali dirumuskannya sistem pendidikan
nasional di Indonesia oleh Ki Hajar Dewantara. Secara eksplisit Ki Hajar Dewantoro
pernah menyatakan dalam tulisannya bahwa segala alat, usaha, dan cara
pendidikan harus sesuai dengan kodratnya keadaan. Selain itu Ki Hajar Dewantara
juga mengatakan, ”Pendidikan itu hanya suatu “tuntunan“ di dalam hidup tumbuhnya
anak-anak kita”. Dari pernyataan-pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa
selain menyadari sangat pentingnya pendidikan bagi proses tumbuhkembangnya
karakter dan kemampuan seseorang, beliau juga mengakui adanya peran yang
cukup penting dari faktor dasar/pembawaan, yang disebutnya sebagai kekuasaan
kodrati.
Pada dasarnya pendidik harus memahami apa itu filsafat pendidikan. Bapak
Handoko mengatakan bahwa banyak sekali aliran filsafat di indonesia yang dapat
digunakan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan. Tidak ada istilahnya hanya
menggunakan satu filsafa saja, tetapi menggunakan aliran filsafat yang dibutuhkan
dan selalu mencintai kebenaran, kebijaksanaan.
Wallahu a’lam bish-shawabi.

Metro, 25 September 2021


Dosen Pengampu, Penulis,

Drs. Muhfahroyin, M.T.A. Annisa Nur Aini


Dr. H. Handoko Santoso, M.Pd

Anda mungkin juga menyukai