Anda di halaman 1dari 20

A. .

KLRAMFENIKOL(Chloramphenicol)

Chloramphenicol atau kloramfenikol adalah obat antibiotik untuk mengatasi


beragam infeksi bakteri serius, terutama saat penyakit infeksi tidak membaik
dengan obat lain.

1.) CENDO FENICOL

Cendo Fenicol merupakan antibiotik yang bekerja dengan menghentikan


pertumbuhan bakteri. Cendo Fenicol hanya digunakan untuk infeksi bakteri
pada mata, dan tidak akan bekerja untuk infeksi mata jenis lain.

Indikasi Umum
INFORMASI OBAT INI HANYA UNTUK KALANGAN MEDIS. Konjungtivitis
karena infeksi

Komposisi
Setiap ml mengandung : Chloramphenicol 5 mg

Kandungan

Kloramfenikol 0.25 %

Kloramfenikol 0.5 %

Aturan pakai
Teteskan 1-2 tetes Cendo Fenicol, sebanyak 6 kali sehari atau sesuai
dengan kebutuhan. Lanjutkan pengobatan setidaknya selama 48 jam setelah
penyembuhan total. 

Cara Penyimpanan

Simpan pada suhu 20-25 derajat Celcius, di tempat kering dan sejuk.

Efek Samping Cendo Fenicol

Efek samping yang mungkin muncul setelah penggunaan Cendo Fenicol,


antara lain:

 Iritasi pada mata


 Penglihatan kabur

Kontraindikasi
Tidak boleh di berikan pada pasien yang memiliki riwayat hipersensitivitas
atau reaksi toksik terhadap obat.

Perhatian
HARUS DENGAN RESEP DOKTER.

2.) CHLORAMEX

Chloramex adalah obat antibiotik yang diproduksi oleh Actavis. Chloramex


mengandung Chloramphenicol yang digunakan untuk membantu mengobati
infeksi bakteri secara luas.
-Kandungan

Klorafenikol 500mg,250mg/kapsul :kloramfenikol palmit setara kloramfenikol.

Indikasi Umum
Demam tifoid & paratifoid, infeksi berat yang disebabkan oleh Salmonela sp,
H influenza, riketsia, Limfogranuloma-psikatosis, kuman gram negatif
penyebab meningitis

Komposisi
Chloramphenicol 500 mg

Dosis
PENGGUNAAN OBAT INI HARUS SESUAI DENGAN PETUNJUK DOKTER.
Dewasa, anak dan bayi > 2 minggu: sehari 50 mg/kgBB dalam 3-4 dosis.
Bayi < 2 minggu & bayi prematur 25 mg/kgBB/hari dibagi 4 dosis.

Aturan Pakai
Berikan pada saat perut kosong 1 jam sebelum atau 2 jam sesudah makan

Kontra Indikasi
alergi, hamil, menyusui, depresi sumsum tulang

Perhatian
HARUS DENGAN RESEP DOKTER. Pengobatan jangka lama. Insufisiensi
ginjal. Prematur & bayi baru lahir. Lakukan pemeriksaan hematologi secara
periodik. Hamil & laktasi Kategori Kehamilan : C

Efek Samping
Depresi sum-sum tulang, anemia aplastik, sindroma gray pada bayi, ruam
kulit, urtikaria, gangguan pencernaan, enterokolitis

3.) BUFACETIN SALEP KULIT (CHLORAMPHENICOL)


Bufacetin krim adalah obat untuk mengatasi infeksi kulit karena bakteri. Obat
ini merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter. Bufacetin
krim mengandung zat aktif chloramphenicol.

. Indikasi (manfaat)
 Mengobati infeksi kulit menular berupa lepuhan kecil berisi nanah
(impetigo kontagiosa).
 Mengobati peradangan pada folikel rambut dan tempat tumbuh rambut
(folikulitits akut).
 Luka terinfeksi dan infeksi kulit lain karena organisme yang peka
terhadap chloramphenicol.

Chloramphenicol bekerja dengan cara menghambat proses sintesis atau


produksi protein yang penting bagi bakteri. Tanpa protein ini, bakteri tidak
dapat tumbuh dan menggandakan sel (bereplikasi), sehingga menghentikan
pertumbuhan bakteri tersebut. Chloramphenicol merupakan antibiotik dengan
spektrum luas yang memiliki sifat menghambat pertumbuhan bakteri
(bakteriostatik) dan membunuh bakteri (bakterisidal)

Kandungan

Kandungan Bufacetin salep kulit adalah :

per gram :

 Chloramphenicol 20 mg atau 2%

Bentuk Sediaan

Bufacetin salep kulit dijual dengan kemasan :

Tube 15 gram

Kontraindikasi

Salep Bufacetin tidak boleh diberikan untuk :

 Pasien dengan riwayat hipersensitif atau reaksi toksik terhadap obat


ini.
Efek Samping Bufacetin salep kulit
Selain memberikan efek yang dibutuhkan, sebagian besar obat dapat
menyebabkan beberapa efek samping yang tidak diinginkan.

Meskipun tidak semua efek samping ini dapat terjadi, penggunaan obat tetap
harus dilakukan secara hati-hati.

Segera dapatkan perawatan medis yang sesuai jika efek samping yang parah
terjadi.

Berikut adalah beberapa efek samping Bufacetin salep kulit yang mungkin
bisa terjadi :

 Reaksi hipersensitivitas termasuk ruam, demam dan angioedema.


 Iritasi ringan.

Dosis Bufacetin Salep kulit

Secara umum obat ini diberikan dengan dosis seperti berikut :

 Oleskan tipis pada area terinfeksi 2-4 x sehari atau sesuai resep
dokter.

Aturan Pakai Bufacetin salep kulit

 Baca Panduan Pengobatan yang disediakan oleh apoteker Anda


sebelum Anda mulai menggunakan obat ini. Jika Anda memiliki
pertanyaan, tanyakan kepada dokter atau apoteker Anda.
 Dosis didasarkan pada kondisi medis Anda dan respons terhadap
pengobatan. Jangan menambah dosis obat antibiotik ini lebih sering
daripada yang diarahkan.
 Salep Bufacetin Chloramphenicol hanya untuk pemakaian luar pada
kulit.
 Cuci tangan sebelum dan sesudah digunakan.
 Cuci area kulit yang terinfeksi dan keringkan dengan lembut. Oleskan
tipis-tipis salep ke area yang terinfeksi sesuai yang ditentukan oleh dokter
atau tenaga kesehatan lainnya. Area terinfeksi dapat ditutup dengan
perban kasa steril (perban) jika diperlukan.
 Hubungi dokter anak Anda atau profesional perawatan kesehatan
mengenai penggunaan obat ini pada anak-anak. Perawatan khusus
mungkin diperlukan.
 Gunakan obat ini secara teratur untuk mendapatkan manfaat
maksimal. Ingat untuk menggunakannya pada waktu yang sama setiap
hari.
 Jangan menghentikan pengunaan antibiotik ini sebelum durasi waktu
yang disarankan. Penggunaan antibiotik tidak sesuai dengan durasi yang
dianjurkan bisa memicu resistensi.
 Katakan kepada dokter jika kondisi Anda memburuk.Perhatian

Perhatian

 Sebelum menggunakan salep kulit ini, beri tahu dokter atau apoteker
jika Anda memiliki riwayat hipersensitif terhadapnya.
 Sebelum menggunakan obat ini, beri tahu dokter atau apoteker riwayat
kesehatan Anda.
 Antibiotik ini sebaiknya tidak digunakan untuk jangka panjang.
Gunakan obat sesuai durasi yang diresepkan dokter.
 Waspadai terjadinya superinfeksi.
 Jangan digunakan secara berlebihan atau pada area kulit yang luas.
 Beritahu tenaga medis yang menangani Anda jika infeksi disebabkan
oleh luka bakar, gigitan binatang, terjadi pada area yang luas.

4.Otolin Ear Drop 10 ml


OTOLIN merupakan tetes telinga yang mengandung Kloramfenikol,
Polimiksin B Sulfat, Hidrokortison, Benzokain, dan Nipagin. Obat ini
digunakan untuk pengobatan otitis eksterna akut dan kronik yang disebabkan
oleh mikroorganisme yang rentan terhadap kloramfenikol dan polimiksin B
sulfate.

Kandungan Otolin

 Kloramfenikol 5%
 Polimiksin B sulfat 10.000 IU
 Hidrokortison 0,5 %
 Benzocaine 1%
 Nipagin 1%

Indikasi Umum
Sebagai pengobatan otitis eksterna akut maupun kronik yang disebabkan
oleh mikroorganisme yang rentan terhadap kloramfenikol dan polimiksin B
sulfat.

Komposisi
Tiap ml : Chloramphenicol 5 %, Pollymyxin B Sulphate 10000 IU, Benzocaine
1%, Nipagin 1%

1 Botol isi 10 ml

Dosis
PENGGUNAAN OBAT INI HARUS SESUAI DENGAN PETUNJUK DOKTER.
3-4 tetes pada telinga yang sakit 3-4 kali sehari.

Aturan Pakai
Diteteskan pada telinga

Kontra Indikasi
Hipersensitif

Perhatian
HARUS DENGAN RESEP DOKTER. - Tidak boleh melebihi dosis - Penderita
yang mengalami perforasi membran

Efek Samping
Penglihatan kabur, rasa terbakar/menyengat, kemerahan

B. Makrolid

Makrolida atau makrolid adalah jenis antibiotik yang berguna untuk


mengobati beragam infeksi bakteri yang umum terjadi, mulai dari infeksi
telinga, radang panggul, hingga pneumonia. Antibiotik makrolid terbuat dari
berbagai jenis bakteri Streptomyces dan hanya boleh digunakan dengan
resep dokter

Jenis obat-obatan .

1. AZITHROMYCIN/Mezatrin

Azithromycin golongan makrolida merupakan antibiotik yang bekerja aktif


terhadap bakteri gram positif dan negatif. Antibiotik
azithromycin dapat menghambat translasi mRNA dengan cara mengikat
bakteri. Azithromycin Dexa berfungsi sebagai obat untuk
sejumlah infeksi seperti pada saluran pernapasan dan jaringan lunak..

Mezatrin mengandung azitromisin yang merupakan antibiotik yang termasuk


ke dalam golongan makrolida Mezatrin adalah merk dari obat antibiotik yang
diproduksi oleh perusahaan Sanbe Farma. Kandungan utama obat ini adalah
azitromisin. Azitromisin banyak digunakan dalam pengobatan dan
pengelolaan infeksi bakteri, misalnya pneumonia hingga infeksi menular
seksual. 

Komposisi
Azithromycin dehydrate 250 mg
Indikasi 
Kondisi yang merupakan indikasi penggunaan obat mezatrin, antara lain: 
 Infeksi saluran nafas atas (misalnya tonsillitis, pharyngitis) 
 Infeksi saluran nafas bawah (misalnya bronchitis, pneumonia) 
 Infeksi kulit dan jaringan lunak 
 Penyakit menular seksual 
 Urethritis 
 Cervicitis (yang berkaitan dengan Chlamydia trachomatis, Ureaplasma
urealyticum, dan Neisseria gonorrhoeae)
Kontraindikasi 
Mezatrin sebaiknya tidak diberikan kepada pasien yang memiliki
hipersensitivitas terhadap antibiotik azitromisin, eritromisin, atau antibiotik lain
dari golongan makrolida. 
Dosis 
Mezatrin termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga penggunaan obat
ini harus sesuai dengan anjuran dan resep dokter. 
Dosis Dewasa
Dosis obat mezatrin secara umum pada dewasa dan anak usia > 16 tahun 
 Infeksi saluran nafas atas dan bawah, infeksi kulit tanpa komplikasi :
Hari pertama : 500 mg sebagai dosis tunggal 
Hari ke-2 hingga ke-5 : 250 mg setiap 24 jam  
 Servisitis dan uretritis non-gonokokal 
1000 mg sebagai dosis tunggal 
Dosis Anak
Dosis obat mezatrin pada anak: 
 Usia di atas 6 bulan : 10 mg/kg berat badan setiap 24 jam selama 3
hari 
 Berat badan 15-25kg : 200 mg setiap 24 jam selama 3 hari 
 Berat badan 26-35kg : 300 mg setiap 24 jam selama 3 hari 
 Berat badan 36-45kg : 400 mg setiap 24 jam selama 3 hari 

Efek Samping 
Azitromisin pada umumnya dianggap sebagai antibiotik yang aman,
walaupun terdapat beberapa kasus penghentian pengobatan menggunakan
obat ini oleh karena munculnya efek samping. 
Antibiotik ini juga dianggap lebih aman dan memiliki lebih sedikit efek
samping pada jantung dibandingkan makrolida lain (seperti eritromisin dan
klaritromisin). Seperti jenis antibiotik yang lainnya, sebagian besar efek
samping yang dapat muncul berhubungan dengan saluran pencernaan,
seperti: 
 Mual 
 Muntah 
 Nyeri perut 
 Perut kembung 
 Diare 
Perhatian

 Jangan mengkonsumsi Mezatrin jika:


 Anda alergi dengan antibiotik makrolida
 Anda memiliki riwayat disfungsi hati atau ikterus kolestatik sesudah
penggunaan antibiotik sebelumnya
 Anda menderita gagal ginjal berat (GFR <10 mL/menit)
 Anda menderita gangguan hati
 Anda sedang hamil atau menyusui
2. Klaritromisin (Clarithromycin)/ Abbotic

Klaritromisin adalah antibiotika yang digunakan untuk mengobati berbagai


infeksi bakteri; termasuk radang tenggorokan, pneumonia, infeksi kulit, infeksi
H. pylori, penyakit Lyme, dan lainnya. Klaritromisin dapat dikonsumsi dalam
bentuk pil maupun cairan. 

ABBOTIC TABLET 500 MG adalah antibiotik yang digunakan untuk


mengobati infeksi saluran pernafasan bagian atas dan bawah, infeksi kulit
dan jaringan lunak, dan eradikasi Helicobacter pylori. Abbotic mengandung
zat aktif Clarithromycin, suatu antibiotik golongan macrolide yang mempunyai
spektrum luas, aktif terhadap bakteri gram negatif maupun gram positif.

Indikasi Umum
Infeksi saluran nafas, otitis media (radang telinga tengah) akut, infeksi kulit
dan struktur kulit

Komposisi
Clarythromycin / Klaritromisin 500 mg

Kandungan

Clarythromycin / Klaritromisin 500 mg


Dosis

Untuk infeksi saluran pernafasan, Infeksi kulit dan jaringan lunak

o Dewasa: Termasuk anak ≥12 tahun.


 Tablet konvensional: 250 mg tawaran, dapat ditingkatkan
menjadi 500 mg tawaran untuk infeksi berat.
 Tablet pelepasan yang dimodifikasi : 500 mg sekali
sehari, dapat ditingkatkan menjadi 1000 mg per hari untuk infeksi berat.
 Durasi pengobatan biasa: 7-14 hari.

Efek samping

 Efek samping yang umum: disfungsi hati, ruam, insomnia, sakit


kepala, kandidiasis, sakit perut, diare, mual, muntah, dysgeusia, dispepsia
 Efek samping yang berpotensi fatal: Gagal hati, kolitis
pseudomembran, atau diare terkait C. difficile (CDAD), perpanjangan QT,
aritmia termasuk torsades de pointes, anafilaksis, reaksi merugikan pada kulit
yang parah (misalnya pustulosis eksantematosa umum akut, sindrom
Stevens-Johnson, nekrolisis epidermal toksik, ruam obat dengan gejala
eosinofilia dan sistemik, Henoch-Schonlein purpura atau IgA vasculitis)
 Efek samping lain: dapat terjadi pada beberapa pasien
 Beri tahu dokter atau apoteker Anda sesegera mungkin jika Anda
merasa tidak enak badan setelah minum obat.

Perhatian

Jangan mengkonsumsi Abbotic XL 500 mg jika:


o Anda alergi dengan Clarithromycin atau antibiotik golongan
makrolida apa pun
o Anda memiliki riwayat penyakit kuning kolestatik atau disfungsi
hati yang berhubungan dengan penggunaan Clarithromycin sebelumnya
o Anda memiliki gagal hati berat dalam kombinasi dengan
gangguan ginjal yang signifikan (CrCl <30 mL/menit)
o Anda berusia < 12 tahun
o Anda sedang hamil atau menyusui

3. Eritromisin (Erythromycin)/ Erythrin

Eritromisin merupakan antibiotik golongan makrolid. Antibiotik golongan


makrolida mempunyai persamaan yaitu terdapatnya cincin lakton yang besar
dalam rumus molekulnya.

Erythrin adalah antibiotik mengatasi infeksi saluran napas ringan hingga


sedang untuk pengobatan infeksi parasit usus (amebiasis), sifilis,
pembengkakan uretra (uretritis), infeksi makanan yang mengandung bakteri
(listeriosis), dan infeksi bakteri pada paru-paru (pertusis). Obat ini bekerja
dengan menghambat sistem protein bakteri dan terikat pada sub unit ribosom
50s mikroorganisme yang sensitif. Erythrin termasuk obat keras yang
memerlukan resep dokter.
Indikasi (manfaat)
 Infeksi saluran napas ringan hingga sedang untuk pengobatan infeksi
parasit usus (amebiasis).
 Sifilis.
 Pembengkakan uretra (uretritis).
 Infeksi makanan yang mengandung bakteri (listeriosis).
 Infeksi bakteri pada paru-paru (pertusis).

Komposisi
Setelah dicampur dengan air matang, tiap 5 ml: erythromycin ethylsuccinate
200 mg

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)


 Hipersensitif terhadap erythromycin.
 Pasien menggunakan terfenadine, astemizole atau cisapride, dan
gangguan fungsi hati yang berat.
Dosis

 Dewasa: 400 mg 4 kali/hari atau 600-800 mg/12 jam 2 kali/hari

 Anak: 30-50 mg/kgBB/hari dalam 4 dosis terbagi

Aturan pakai
Tambahkan 54 ml air matang, kocok baik-baik, didapat 60 ml suspensi.
Setelah dibuat suspensi, tidak boleh digunakan lebih dari 7 hari setelah
dilarutkan.

Efek Samping
 Diare.
 Pusing.
 Sulit menelan.
 Perut kembung.
 Urin gelap.
 Mual.

Perhatian Khusus
 Wanita hamil dan menyusui.
 Pasien dengan kerusakan fungsi ginjal dan hati.

4. Roxithromycin/Sitro

roksitromisina (Roxithromycin) adalah antibiotik golongan makrolidum


yang mempunyai spektrum luas, aktif terhadap bakteri gram negatif
maupun gram positif meskipun dibandingkan eritromisin, antibiotik ini
lebih aktif terhadap bakteri gram negatif. roksitromisina
(Roxithromycin) adalah bakteriostatik yang bekerja dengan cara
mengikat sub unit 50s dari ribosom bakteri sehingga menghambat
translasi mRNA. Dengan demikian sistesis protein akan terganggu
sehingga pertumbuhan bakteri akan terhambat.

Sitro merupakan antibiotik golongan makrolidum yang bekerja sebagai


bakteriostatik (menghambat pertumbuhan bakteri) dengan
mengganggu sistesis protein bakteri, sehingga pertumbuhan bakteri
akan terhambat.

Kandungan: Roxithromycin 150 mg

Komposisi
Roxithromycin 150 mg

Indikasi

Sitro digunakan untuk membantu mengobati infeksi bakteri yang rentan.


Dosis & Cara Penggunaan Sitro
Sitro termasuk dalam golongan Obat Keras, maka dari itu penggunaan obat
ini harus dengan Anjuran dan Resep Dokter:

 Dewasa: 150 mg diminum 2 kali sehari atau 300 mg diminum sekali


sehari selama 5-10 hari.
 Anak dengan berat badan ≥40 kg: 150 mg, diminum 2 kali sehari
selama 5-10 hari.

Kontraindikasi
Hindari penggunaan Sitro pada pasien dengan kondisi:

 Hipersensitif terhadap kandungan dalam produk


 Gangguan hati berat
 Hindari penggunaan bersamaan dengan alkaloid ergot vasokonstriktif
dan obat-obatan yang menunda peristaltic

Perhatian

Harus dengan resep dokter ,insufisiensi hati.

Anda mungkin juga menyukai