Anda di halaman 1dari 3

Muhammad Alvin Sauki

A2401211129

Responsi 8

TAFSIR SURAT AN-NISA:48

َّ‫ّللاه ِإن‬ َّْ ‫ك أ ه‬


َّ ‫ن هي ْغفِرَّ هَّل‬ َّ‫ن هما هو هي ْغفِرَّ ِب َِّه يش هْر ه‬
َّ‫ِك دو ه‬ َّْ ‫ن هيشاءَّ ِل هم‬
َّ‫ن ذل ه‬ َّْ ‫ك هو هم‬ َِّ ِ‫ع ِظيماَّ ِإثْماَّ ا ْفت هرى فهقه َِّد ب‬
َّْ ‫اّلل يش ِْر‬ ‫ه‬

"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya (syirik),


tetapi Dia mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Siapa
pun yang mempersekutukan Allah sungguh telah berbuat dosa yang sangat besar."

Allah subhanahu wa ta’ala memberitakan bahwa: Dia tidak akan mengampuni dosa
mempersekutukan Dia yakni Dia tidak akan memberikan ampunan kepada seorang hamba yang
menghadap kepada-Nya dalam keadaan mempersekutukan Dia. dan Dia mengampuni segala
dosa yang selain dari (syirik) itu. (An-Nisa: 48) Yang dimaksud dengan ma dalam ayat ini ialah
segala macam dosa.

bagi siapa yang dikehendaki-Nya. (An-Nisa: 48) dari kalangan hamba-hamba-Nya.


Sehubungan dengan makna ayat ini banyak hadits yang berhubungan dengannya dalam
keterangan-keterangannya. Maka berikut ini kami ketengahkan sebagian darinya yang mudah
didapat, yaitu: Hadis pertama. [:72] Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada
kami Yazid ibnu Harun, telah menceritakan kepada kami Sadaqah ibnu Musa, telah
menceritakan kepada kami Abu Imran Al-Jauni, dari Yazid ibnu Abu Musa, dari Siti Aisyah
yang menceritakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda: Kitab-
kitab catatan amal perbuatan di sisi Allah ada tiga macam, yaitu: Kitab catatan yang tidak
diindahkan oleh Allah adanya barang sedikit pun, kitab catatan yang tidak dibiarkan oleh Allah
barang sedikit pun darinya, dan kitab catatan yang tidak diampuni oleh Allah.

Adapun kitab catatan yang tidak diampuni oleh Allah ialah perbuatan
mempersekutukan Allah. Allah subhanahu wa ta’ala telah berfirman: Sesungguhnya Allah
tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Diamengampuni segala dosa yang selain dari (syirik)
itu. (An-Nisa: 48), hingga akhir ayat. Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu
dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga. (Al-Maidah: 72) Adapun
mengenai kitab Catatan yang tidak diindahkan oleh Allah barang sedikit pun, berkaitan dengan
perbuatan aniaya seorang hamba kepada dirinya sendiri menyangkut dosa antara dia dengan
Allah, seperti tidak berpuasa sehari atau meninggalkan suatu shalat; maka sesungguhnya Allah
mengampuni hal tersebut dan memaafkannya jika Dia menghendaki.

Adapun mengenai kitab catatan yang tidak dibiarkan oleh Allah barang sedikit pun
darinya, maka menyangkut perbuatan aniaya sebagian para hamba terhadap sebagian yang lain,
hukumannya ialah qisas sebagai suatu kepastian. Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad
secara munfarid (menyendiri). Hadis kedua. [:13] Al-Hafidzh Abu Bakar Al-Bazzar
mengatakan di dalam kitab musnadnya, telah menceritakan kepada kami Ahmad ibnu Malik,
telah menceritakan kepada kami Zaidah ibnu Abuz Zanad An-Namiri, dari Anas ibnu Malik,
dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang telah bersabda: Perbuatan aniaya (dosa) itu ada
tiga macam, yaitu perbuatan aniaya yang tidak diampuni oleh Allah, perbuatan aniaya yang
diampuni oleh Allah, dan perbuatan aniaya yang tidak dibiarkan begitu saja oleh Allah barang
sedikit pun darinya.

Adapun perbuatan aniaya yang tidak diampuni oleh Allah ialah perbuatan syirik
(mempersekutukan Allah). Allah telah berfirman, "Sesungguhnya mempersekutukan (Allah)
adalah benar-benar kezaliman yang besar" (Luqman: 13). Adapun perbuatan aniaya yang
diampuni oleh Allah ialah perbuatan aniaya para hamba terhadap dirinya masing-masing
menyangkut dosa antara mereka dengan Tuhan mereka. Dan adapun mengenai perbuatan
aniaya yang tidak dibiarkan oleh Allah ialah perbuatan aniaya sebagian para hamba atas
sebagian yang lain, hingga Allah memperkenankan sebagian dari mereka untuk menuntut balas
kepada sebagian yang lain (yang berbuat aniaya).

Firman Allah subhanahu wa ta’ala: Barang siapa yang mempersekutukan Allah, maka
sungguh ia telah berbuat dosa yang besar. (An-Nisa: 48) Ayat ini sama maknanya dengan ayat
lain, yaitu firman-Nya: sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman
yang besar. (Luqman: 13) Di dalam kitab Sahihain disebutkan sebuah hadits melalui Ibnu
Mas'ud yang menceritakan hadits berikut: Aku bertanya, "Wahai Rasulullah, dosa apakah yang
paling besar? Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, "Bila kamu menjadikan tandingan
bagi Allah, padahal Dialah Yang menciptakanmu. hingga akhir hadits. Ibnu Mardawaih
mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ishaq ibnu Ibrahim ibnu Zaid, telah menceritakan
kepada kami Ahmad ibnu Amr, telah menceritakan kepada kami Ibrahim ibnul Munzir, telah
menceritakan kepada kami Maan, telah menceritakan kepada kami Sa'id ibnu Basyir, dari
Qatadah, dari Al-Hasan, dari Imran ibnu Husain, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam telah bersabda: Aku akan menceritakan kepada kalian tentang dosa besar yang paling
berat, yaitu mempersekutukan Allah.

Kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam membacakan firman-Nya: Barang siapa


yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar. (An-Nisa: 48)
; dan menyakiti kedua orang tua. Lalu beliau membacakan firman-Nya: Bersyukurlah kepada-
Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembali kalian. (Luqman: 14).

Anda mungkin juga menyukai