Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tonsilektomi adalah operasi yang paling sering dilakukan di Amerika Serikat setiap tahunnya.
Operasi ini merupakan tindakan pengangkatan tonsil atau amandel yang biasanya dilakukan
terhadap anak-anak. Pola rujukan untuk tonsilektomi telah berubah selama dekade lalu dengan
kebanyakan anak sekarang mengalami gangguan pernapasan saat tidur.

Meskipun terus terjadi peningkatan keamanan anestesi pediatrik, proporsi substansial dari
anak-anak di bawah tonsilektomi mengalami efek samping pernapasan perioperatif, dengan
prevalensi hingga 50% anak-anak dengan minimal 1 faktor risiko. Faktor risiko untuk kejadian
pernafasan perioperatif termasuk usia yang lebih muda, obesitas, dan infeksi saluran
pernafasan berulang atau baru. Semua faktor risiko tersebut adalah kejadian umum pada anak-
anak yang menjalani tonsilektomi.

B. Alasan

Berbagai pendekatan telah dilakukan untuk mengoptimalkan manajemen anestesi dan


meminimalkan efek samping pada anak-anakyang berisiko tinggi, termasuk penggunaan
masker laring dan induksi anestesi intra vena. Meskipun penggunaan β 2- agonis adrenergik
(misalnya, albuterol sulfat) mencegah peningkatan resistensi pernafasan selama intubasi, bukti
yang ada belum menunjukkan pengurangan efek samping pernapasan pada populasi yang
menerima albuterol inhalasi pra-operasi. Albuterol mungkin saja bermanfaat pada kelompok
berisiko tinggi, seperti anak-anak dengan asma dan gejala terkait atau infeksi saluran
pernapasan baru-baru ini.

C. Tujuan

Tujuan dari uji klinis triple-blind randomized ini adalah untuk menyelidiki pengaruh albuterol
inhalasi pra operasi pada kejadian efek samping pernapasan perioperatif pada anak-anak yang
menjalani tonsilektomi. Penulis berhipotesis bahwa anak-anak yang menerima albuterol
sebelum tonsilektomi akan mengalami 50% lebih sedikit risiko kejadian gangguan pernapasan
selama operasi.

D. Teori dan Penelitian Sebelumnya

Penemuan terbaru dari penulis menentang hasil dari penelitian sebelumnya pada populasi anak
yang lebih banyak, yang menemukan manfaat dari falbuterol untuk pencegahan gangguan
pernafasan pada anak-anak. Kedua studi sebelumnya dilakukan dalam populasi yang berusia
lebih tua dan dengan risiko yang lebih rendah untuk terjadinya gangguan pernapasan selama
operasi dan tidak melibatkan operasi yang berhubungan dengan jalan nafas.
Terjadinya infeksi efek samping pada saluran pernapasan atas tergantung pada gejala saat ini
dan waktu kejadian. Namun, risiko terinfeksinya saluran pernapasan atas dalam 4 minggu lebih
rendah daripada risiko tanpa infeksi, yang mungkin menjelaskan mengapa tidak ada efek yang
ditemukan ketika anak-anak yang mengalami infeksi saluran pernafasan atas pada 1 sampai 6
minggu sebelum operasi menerima albuterol.

Anda mungkin juga menyukai