Anda di halaman 1dari 7

Disusun untuk Memenuhi Tugas Matakuliah

Pendidikan Keperawatan Klinik

Oleh

Alifia Dian Sukmaningtyas

196070300111016

PROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2021
1. Jelaskan perbedaan teori belajar tingkah laku, kognitif, humanistik, sibernetik, dengan membuat matrik aspek yang membandingkan a. makna
belajar, b. proses belajar, c. kekuatan, d. kelemahan !

TINGKAH LAKU KOGNITIF HUMANISTIK SIBERNETIK


MAKNA Perubahan tingkah laku Perubahan Memanusiakan Manusia Aktivitas yang aktif
BELAJAR persepsi/pemahaman
Proses belajar yang kompleks Struktur kognitif mahasiswa Pengalaman Ilmu Membangun sendiri
PROSES
tidak terjelaskan Pengetahuan pengetahuan dengan
BELAJAR
pemikiran yang dimiliki
KEKUATAN  Proses pembelajarannya  Sebagian besar dalam  Bersifat pembentukan  Berfikir artinya, Dalam
dapat membawa peserta kurikulum pendidikan negara kepribadian,hati proses membina
didik menuju / mencapai Indonesia lebih menekankan nurani,perubahan pengetahuan baru murid
target tertentu pada teori kognitif yang sikap,analisis diajarkan berfikir untuk
 Sangat cocok untuk mengutamakan pada terhadapfenomenasocial. menyelesaikan masalah
memperoleh kemampuan pengembangan pengetahuan Siswa merasa atau sebuah studi kasus
yang membutuhkan praktek yang dimiliki pada setiap senang,berinisiatif dalam dan dapat
dan pembiasaan yang individu. belajar. Guru menerima mengembangkanya
mengandung unsur-unsur  Pada metode pembelajaran siswa apa menjadi sebuah ide atau
seperti kecepatan, kognitif pendidik hanya adanya,memahami jalan membuat keputusan.
spontanitas, kelenturan, perlu memeberikan dasar- pikiran siswa.  Faham artinya, Dalam
refleks, dan daya tahan. dasar dari materi yang  siswa d ituntut untuk proses pembelajaran
 Mampu mengarahkan diajarkan unruk berusaha agar lambat laun murid harus terlibat
siswa untuk berfikir linier, pengembangan dan mampu mencapai langsung dalam
konvergen, tidak kreatif kelanjutannya deserahkan aktualisasi diri dengan mengembangkan sebuah
dan tidak produktif. pada peserta didik, dan sebaik-baiknya dan pengetahuan baru,
 Membawa siswa menuju pendidik hanya perlu mempunyai pengaruh yang sehingga peserta didik
atau mencapai target memantau, dan menjelaskan signifikan pada ilmu akan lebih faham dan
tertentu, sehingga dari alur pengembangan psikologi danbudaya boleh mengaplikasikanya
menjadikan peserta didik materi yang telah diberikan. populer. dalam sebuah situasi.
untuk bisa bebas berkreasi  Dengan menerapkan teori  selalu mengedepankan akan  Daya ingat artintya, pada
dan berimajinasi. kognitif ini maka pendidik hal-hal yang bernuansa dasarnya dalam proses
dapat memaksimalkan demokratis, partisipatif- belajar murid harus
ingatan yang dimiliki oleh dialogis dan humanis. terlibat secara langsung
peserta didik untuk  Suasana pembelajaran yang dengan aktif, sehingga
mengingat semua materi- saling menghargai, adanya mereka akan ingat lebih
materi yang diberikan karena kebebasan berpendapat, lama semua konsep yang
pada pembelajaran kognitif kebebasan mengungkapkan ada yakni dengan cara
salah satunya menekankan gagasan. murid melakukan
pada daya ingat peserta didik  keterlibatan peserta didik pendekatan membina
untuk selalu mengingat akan dalam berbagai aktivitas di sendi kehafaman mereka.
materi-materi yang telah sekolah, dan lebih-lebih Dengan cara itu mereka
diberikan. adalahkemampuan hidup akan yakin dalam
 Menurut para ahli kognitif bersama (komunal- menghadapi dan
itu sama artinya dengan bermasyarakat) diantara menyelesaikan masalah
kreasi atau pembuatan satu peserta didik yang dalam situasi baru.
hal baru atau membuat suatu tentunyamempunyai  Kemahiran sosial artinya,
yang baru dari hal yang pandangan yang berbeda- dalam proses belajar
sudah ada, maka dari itu beda. kemahiran sosial
dalam metode belajar diperoleh apabila seorang
kognitif peserta didik harus murid berinteraksi dengan
lebih bisa mengkreasikan guru dan rekan dalam
hal-hal baru yang belum ada membina pengetahuan
atau menginovasi hal yang baru.
yang sudah ada menjadi  Seronok artinya, dalam
lebih baik lagi. proses belajar yang benar
 Metode kognitif ini mudah peserta didik pastinya
untuk diterapkan dan juga akan terlibat secara terus
telah banyak diterapkan pada menerus dan semakin
pendidikan di Indonesia lama mereka akan faham,
dalam segala tingkatan ingat, dan lebih yakin
dalam memutuskan
sebuah pengetahuan baru.
Apabila peserta didik
melakukan interaksi
secara sehat dengan guru
atau rekan, maka mereka
akan berasa seronok
belajar dalam membina
pengetahuan baru.
KELEMAHA  Pembelajaran siswa yang  Pada dasarnya teori kognitif  Bersifat individual, proses  Kadang guru itu tidak
N berpusat pada guru (teacher ini lebih menekankan pada belajar tidak akan berhasil memperhatikan muridnya
centered learning), bersifat kemampuan ingatan peserta jika tidak ada motivasi dan secara keseluruhan
meanistik, dan hanya didik, dan kemampuan lingkungan yang misalkan guru tidak
berorientasi pada hasil yang ingatan masing-masing mendukung, sulit pernah memberi
diamati dan diukur. peserta didik, sehingga diterapkan dalam konteks kesempatan pada peserta
 Murid hanya kelemahan yang terjadi di yang lebih praktis. didiknya untuk
mendengarkan dengan sini adalah selalu  Peserta didik kesulitan menyelesaikan suatu
tertib penjelasan guru dan menganggap semua peserta dalam mengenal diri dan masalah atau berdiskusi
menghafalkan apa yang didik itu mempunyai potensi-potensi yang ada sehingga peserta didik
didengar dan dipandang kemampuan daya ingat yang pada diri mereka. hanya mendapat
sebagai cara belajar yang sama dan tidak dibeda-  Teori humanistik tidak bisa pembelajaran yang itu-itu
efektif. bedakan. diuji dengan mudah dan saja, jadi pola pikir
 Siswa ( tori skinner ) baik  Dalam menerapkan metode banyak konsep dalam peserta didik tidak
hukuman verbal maupun pembelajran kognitif perlu psikologi humanistik berkembang.
fisik seperti kata-kata kasar diperhatikan kemampuan  Membahas tentang sifat
, ejekan , jeweran yang peserta didik untuk seorang guru, guru
justru berakibat buruk pada mengembangkan suatu seharusnya tidak berperan
siswa. materi yang telah sebagai orang yang kaku
 tidak mampu menjelaskan diterimanya. dan harus ditakuti, guru
situasi belajar yang seharusnya berperan
kompleks, sebab banyak sebagai teman bagi
variabel atau hal-hal yang peserta didiknya sehingga
berkaitan dengan peserta didik dapat
pendidikan dan atau belajar beriteraksi dengan baik
yang tidak dapat diubah dalam membina
menjadi sekedar hubungan pengetahuan baru.
stimulus dan respon.
2. Pikirkanlah suatu pendekatan dalam klas dengan kegiatan 10 menit tuliskan dalam bentuk situasi kasus tersebut, identifikasi pada bagian apa
dan teori apa yang saudara gunakan pada situasi tersebut !

Di Universitas A seorang dosen melakukan proses belajar mengajar mata kuliah keperawatan jiwa. Sebelumnya dosen tersebut menyiapkan
materi dan bahan ajar sesuai dengan topik pertemuan mengenai konsep keperawatan jiwa. Saat didalam kelas dosen tersebut menjelaskan materi
yang telah disusun kepada mahasiswanya dengan memberikan contoh-contoh yang kongkrit mengenai kesehatan jiwa. Dalam proses belajar
mengajar dosen tersebut juga melakukan sesi tanya jawab dan memicu diskusi atara dosen dan mahasiswanya. Pada akhir diskusi dosen ini
memberikan evaluasi dan memberikan pujian pada mahasiswa yang aktif dalam proses diskusi tersebut. Berdasarkan kasus yang ada dosen
tersebut menggunakan pendekatan teori belajar behaviouristik dengan membuat proses pembelajaran yang terstruktur dan mengutamakan hasil
capaian dari pembelajaran tersebut.

3. Jelaskan masalah-masalah dalam motivasi belajar, bagaimana strategi cara meningkatkan motivasi belajar pada peserta didik !

Masalah yang sering terjadi dalam motivasi belajar :


- dorongan dalam diri
- dorongan keluarga dekat
- faktor lingkungan
Seorang diri manusia pasti memliki masalah kemalasan dan kebiasaan ingin instan, kemudian dorongan dari keluarga yang acuh tak acuh
terhadap pendidikan anaknya menjadikan motivasi belajar anak menjadi kurang. Faktor lingkungan juga berpengaruh besar terhadap
motivasi belajar anak. Cara meningkatkan motivasi belajar pada kondisi tersebut dengan adanya saingan atau dibandingkan dengan orang
yang berhasil sekolah tinggi dan memiliki pangkat, kemudian adanya dorongan yang kuat dari keluarga inti, diberikan reward terhadap hasil
belajar yang dilakukan oleh peserta didik tersbut.

Anda mungkin juga menyukai