Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah suatu upaya untuk memberikan pengetahuan, wawasan,

keterampilan dan keahlian tertentu kepada manusia untuk mengembangkan bakat

dan kepribadian agar mampu menghadapi setiap perubahan yang terjadi akibat

adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu, manusia

berusaha mengembangkan dirinya dengan pendidikan untuk mendapatkan

perhatian dan penanganan lebih yang berkaitan dengan kualitas sumber daya

manusia.

Berkaitan dengan hal tersebut, maka pemerintah berupaya untuk

meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) agar mampu bersaing di era

global. Upaya peningkatan kualitas SDM tersebut tidak lepas dari peningkatan

kualitas pembelajaran di sekolah terutama sekolah dasar. Seiring dengan

perkembangan zaman, kurikulum mengalami perubahan pada sistem pengajaran.

Sistem pengajaran yang digunakan pada saat ini adalah Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP). Penyusunan KTSP ini dilakukan secara mandiri oleh sekolah

dasar dengan menggunakan silabus dan dikembangkan berdasarkan panduan

penyusunan kurikulum sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari standar isi,

standar kompetensi, dan kompetensi pendidikan yang masih ditentukan oleh

pemerintah pusat. Jadi guru harus mampu untuk menciptakan suasana pendidikan
belajar yang kontekstual dan menyenangkan bagi siswa. Kurikulum ini lebih

menekankan pada kompetensi siswa.

Salah satu bidang studi di sekolah dasar yang menuntut siswa untuk selalu

aktif adalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Ilmu Pengetahuan Alam berhubungan

dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan

hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-

konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.

Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk

mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih

lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajaran

IPA menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan

kompetensi agar siswa mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar secara

ilmiah (Depdiknas, 2008:147). Oleh karena itu, dalam menerapkan pembelajaran

IPA guru juga harus lebih kreatif dan mampu memilih serta menggunakan model-

model pembelajaran yang inovatif dan sesuai untuk diterapkan pada materi yang

diajarkan sehingga dapat mengembangkan dan menggali pengetahuan siswa.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan permasalahan

sebagai berikut.

1. Apa pengertian dari Somatik, Auditori, Visual, dan Intelektual

(SAVI?
2. Apa fungsi alat-alat melalui model Cooperative Learning dengan

pendekatan Somatik, Auditori, Visual, Intelektual (SAVI)?

3. Bagaimanakah model Cooperative Learning dengan pendekatan

Somatik, Auditori, Visual, Intelektual (SAVI)?

C. Rumusan Masalah

Setiap kegiatan pastilah ada tujuan tertentu yang ingin dicapai,

demikian juga yang dilakukan penulis dalam pembuatan makalah ini. Adapun

tujuan penulisan membuat makalah ini adalah bertujuan untuk:

1. Menjelaskan tentang fungsi alat-alat tubuh

2. Menjelaskan model cooperative learning.

3. Agar dapat mengetahui fungsi dari alat-alat tubuh melalui model

cooperative learning dengan pendekatan SAVI.

4. Menjelaskan tentang pendekatan Somatik, Auditori, Visual dan

Intelektual (SAVI)
BAB II

PEMBAHASAN

Anda mungkin juga menyukai