Oleh :
Publikasi: https://doi.org/10.33105/itrev.v1i3.46
1. Pendahuluan
Dana Desa
Menurut PP Nomor 60 tahun 2014, dana desa adalah dana yang bersumber dari
APBN yang diperuntukkan bagi desa yang ditranfer melalui APBD kabupaten atau
kota dan digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan
pembangunan, pembinaan kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarkat. Singkatnya
dana desa merupakan sebuah dana yang digunakan untuk melaksanaan pemerataan
pembangunan desa. Dalam PP no 22 tahun 2015, dana desa setuap kabupaten atau
kota dihitung berdasarkan jumlah desa dan dialokasikan secara berkeadilan
berdasarkan alokasi dasar dan alokasi yang dihitung dengan memperhatikan jumlah
penduduk, kemiskinan dsb.
Prioritas penggunaan dana desa untuk tahun 2015 sendiri diatur dalam Permendes
PDTT no 5 tahun 2015 yag menyebutkan bahwa disebutkan dana desa diprioritaskan
untuk menyelenggarakan dua bidang yaitu
1. Pembangunan Desa
2. Pembedayaan desa
e. Penelitian terdahulu
Laporan ini dibuat berdasarkan penelitian yang lebih dulu dimana membawa
referensi dari Laporan Kajian Sistem Pengelolaan Keuangan Desa yang
diterbitkan oleh KPK. Kajianya mengambil sampel pada lima kabupaten yaitu
kabupaten bogor, kabupaten klaten, kabupaten kampar, kabupaten gowa dan
kabupaten magelang serta melakukan FGD (focused grup discusion) dan hasil
kajiannya menemukan terdapat beberapa indikasi masalah yaitu dalam regulasi,
tata laksana dsb.
3. Metodologi Penelitian
a. Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah pelaksanaan program dana desa tahun 2015
pada kabupaten pacitan. Dana desa merupakan bagian dari dana transfer ke daerah
pada APBN dan besaran anggaran dana desa dalam APBM tahun 2015 merupakan
relokasi dari PNPN (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat), SPAM
(Sistem Penyediaan Air Minum) dan program pembangunan Infrastruktur
Perdesaan.
b. Jenis dan Sumber Data
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder dimana
data primer sendiri menurut sugiyono merupakan data yang dikumpulkan sendiri
sedangkan data sekunder merupakan data yang tidak langsung.
c. Populasi dan sampel
Penelitian ini mengambil 7 desa sampel yaitu purworejo, Mentoro, banjarsari,
Borang, Pagutan, Poko dan Candi dengan metode yang berbeda tiap tiga
kecamatan. Selanjutnya penelitian juga dilakukan pada BPMPD Kabupaten
pacitan yang merupakan unsur pelaksana bidang pemberdayaan masyarakat.
d. Pengumpulan Data
Data primer diperoleh dari wawancara terhadap beberapa narsumber dan data
sekunder yang diperleh hasil dari studi pustaka
e. Sarana Penelitian
Selain wawancara penelitian ini menggunakan sarana komunikasi berupa telpon
supaya lebih mudah.
f. Teknik analisis data
analisis data yang dilakukan yaitu menggunakan analisis data kualitatif terhadap
hasil wawancara, buku dsb dan akan diuraikan permasalahan yang terjadi.
4. Hasil Penelitian
a. Keterlambatan Pelaksanaan Program Dana Desa
Penyerapan dana desa di kabupaten pacitan sendiri memang mengalami
keterlambatan. Berdasarkan hasil wawancara dengan pelaksana teknis Dana desa
kabupaten pacitan penyebab tidak dibuatnya laporan realisasi penggunaan dana
desa semester 1 tahun 2015 dikarenakan masih belum ada dana yang terserap
sampai dengan semester 1.
b. Hambatan dalam pelaksanaan Program Dana Desa
Beberapa point berikut ini didasarkan pada hasil wawancara dengan narasumber :
a. Singkatnya waktu pelaksanaan dana desa
b. Hambatan pelaksanaan proyek infrastruktur di musim penghujan
c. Sumber daya manusia perangkat desa masih kurang
c. Faktor Penyebab keterlambatan pelaksanaan program dana desa
a. Regulasi
Terdapat beberapa hal yang menyebabkan terlambatnya penyerapan dana desa
yang salah satunya adalah peraturan dari PP no 60 tahun 2014 ,emjadi PP no 22
tahun 2015 yang mendapati isu ketidakadilan sehingga dilakukannya perubahan
perundangan.
Menurut kepala bidang pemerintahan desa dan kelurahan BPMPD kabupaten
pacitan, pemerintah kabupaten disana mengalami kesulitan untuk menentukan
rincian dana desa untuk masing masing desa yang disebabkan oleh perbedaan
jumlah dana desa antara desa yang mendapat dana terkecil hingga dana desa yang
mendapatkan dana terbesar sehingga pemerintah setempat lebih memilih
menunggu peraturan baru yang jelas.
b. Interpretasi peraturan
banyaknya peraturan mengenai prioritas penggunaan dana desa membuat relisasi
dana desanya pun mengalami keterlambatan dikarenakan takut salah sasaran. Pada
dasarnya, PMK Nomor 93/PMK.07/2015 dan PP nomor 22 tahun 2015
menjelaskan mengenai penggunaan dana desa secara umum, sedangkan dalam
permendes PDTT nomor 5 tahun 2015 dibahas mengenai prioritas penggunaan
dana desa tahun 2015. Dikarenakan kehati hatian dalam menginterpretasikan
peraturan tersebut, BPMPD kabupaten pacitan akhirnya mengirimkan tim ke
jakarta untuk meminta bimbingan danberkonsultasi dengan tiga kementrian.
d. Analisis dampak keterlambatan ke depan
Seperti yang sudah dipaparkan diatas bahwa ditahun 2015 desa kabupaten pacitan
mengalami keterlambatan dalam penyerapan dana desa yang disebabkan oleh
beberapa faktor yang sudah disebutkan diatas. Untuk tahun tahun berikutnya
diperkirakan kemungkinan keterlambatan dalam penyerapan dana tersebut akan
sedikit berkurang dikarenakan pilihan prioritas kegiatan yang telah disepakai dan
dituangkan dalamRJPM desa dan dana desa yang akan diterima pada tahun 2016
akan lebih besar 7% dari tahun sebelumnya.
Saran
a. Pemerintah pusat dan pemerintah kabupaten diharapkan untuk mengondisikan
pennyaluran dana desa secara tepat waktu.
b. Semakin meningkatkan bimbingan, arahan, dan sosialisasi terhadap peraturan
yang terkait
c. diperlukan perubahan jadwal penyaluran dana desa supaya dana desa bisa
disalurkan lebih awal
Pembahasan
Jurnal yang berjudul Keterlambatan Implementasi Penyaluran Dana Desa membahas
tentang bagaimana awal mula keterlambatan penyaluran dana desa. Dalam jurnal ini
objek sendiri berlokasi di kabupaten pacitan dimana pada tahun 2015 sendiri
penyaluran dan penyerapan dana desanya sedikit terlambat. Peneliti mampu
menggambarkan permasalahan yang ada serta memberikan sedikit pengetahuan
tentang dana desa dan perundangannya dengan sangat baik di awal. Dalam
pembahasannya pun, peneliti membahas permasalahan ini secara rinci dan jelas
dimulai dari latar belakang, kronologis sampai dengan solusi. Peneliti menjelaskan
permulaan permasalahannya dimulai dari faktor yang kiranya menghambat
penyelenggaraan dana desa yang terdiri dari kurangnya SDM yang berpengalaman
sehingga para pekerja pun mendapatkan beban kerja yang menumpuk akibat
kurangnya SDM, selanutnya perubahan UU yang menyebabkan keterlambatannya
peraturan bupati untuk prioritas dana desa, hingga kehati hatian pemerintah setempat
dalam mengartikan sebuah peraturan hingga mengirimkan tenaganya ke ibu kota
untuk berkonsultasi langsung dengan menteri.
Kesimpulan dan Saran
Peneliti dalam menulis artikel ini sudah sangat baik dalam memaparkan hasil serta
temuannya di desa pacitan. Hal tersebut bisa tergambar dengan beberapa point pada
pembahasannya yang begitu lengkap dimulai dari latar belakang, point permasalahan
yang terjadi beserta faktornya serta saran yang cukup reliable. Selanjutnya menurut
saya, dengan menyantumkan studi literatur atau pengetahuan secara singkat namun
mendalam adalah hal yang tepat karena mungkin tidak semua pembaca tidak dapat
langsung memahami apa itu dana desa serta undang – undangnya. Saran saya, penulis
dapat menambahkan sedikit penjelasan bagaimana APBN dapat menyalurkan dana
kepada pemerintah daerah atau kota secara step by step supaya penulis dapat sedikit
menstimulasi berbagai pertanyaan yang mungkin dapat dijadikan sebagai inovasi oleh
pembaca atau peneliti selanjutnya.
Daftar Pustaka