Sistem Ejaan adalah penggambaran bunyi bahasa (kata, kalimat dan lain sebagainya) sertapenggunaan tanda baca. Unsur Suprasegemental meliputi: 1. Tekanan. adalah lunaknya bunyi. Disini tekanan tidak bisa diwakili dengan sistem tulis. 2. Nada. adalah tingei rendahnya bunyi. Nada bisa diwakili dengan sistem tulis, namun tidaksemua nada bisa diwakili. 3. Jeda (persendian). adalah berkenaan dengan hentian bunyi pada arus ujaran. Hanya penutur yang bisa menempatkan jeda atau sialabel yang tepat dan bahasa yang tepat adalah bahasa lisan.
SISTEM EJAAN (SISTEM TATA TULIS)
Sistem ejaan dalam Bahasa Indonesia yang menyetujui adalah presiden dan menteri karena sistem ejaan mengatur tata tulis bahasa. Didalam ejaan yang berkaitan dengan mata kuliah fnologi adalah sistem buruf dan sistem abjad. • [e] pengapit bunyi fon, dibaca bunyi e. • /e/ pengapit fonem, dibaca fonem e. • <e> pengapit huruf, dibaca huruf e. Dengan demikian akan terdapat tulisan fonetis, tulisan fonemis dan tulisan grafologis. Tulisan grafologis ini yang berhubungan dengan sistem sjaan. Disini diatur sebagaimana bunyi-bunyi atau fonem itu dilambangkan dengan sistem tata tulis yang berupa huruf-huruf (PUEBI).