Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS NILAI PEAK GROUND ACCELERATION DAN INDEKS KERENTANAN SEISMIK BERDASARKAN

DATA MIKROSEISMIK PADA DAERAH RAWAN GEMPA BUMI DI KOTA BENGKULU

ANALISIS NILAI PEAK GROUND ACCELERATION DAN INDEKS


KERENTANAN SEISMIK BERDASARKAN DATA MIKROSEISMIK
PADA DAERAH RAWAN GEMPABUMI DI KOTA BENGKULU

Yeza Febriani, Ika Daruwati, Rindi Genesa Hatika


Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Pasir Pengaraian

ABSTRAK
Survey mikroseismik telah dilakukan pada tanggal 24 sampai 30 Agustus
2013 di Kota Bengkulu. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis nilai PGA
dan nilai indeks kerentanan seismik Kota Bengkulu yang merupakan daerah yang
sangat rawan terhadap gempabumi. Pengambilan data menggunakan seismometer
DS-4A sebanyak 21 titik pengukuran. Nilai periode dominan dihitung dengan
teknik Horizontal to Vertical Spectral Rasio (HVSR). Perhitungan nilai PGA
diperoleh dengan menggunakan metode empiris Kanai untuk event gempa tanggal
04 Juni 2000 dengan magnitudo momen 7,9. Hasil pengolahan data menunjukkan
bahwa Kota Bengkulu memiliki nilai PGA yang bervariasi dari 292 gal sampai
852 gal dan nilai kerentanan seismik dari 0,3 sampai 20,8. Nilai PGA dan indeks
kerentanan seismik akan digunakan untuk memberikan rekomendasi dalam
perencanaan wilayah di daerah penelitian, sehingga dapat meminimalkan tingkat
kerusakan, serta korban akibat gempabumi yang akan terjadi.

Keywords: Mikroseismik, Peak Ground Acceleration (PGA), Indeks Kerentanan


Seismik, Metode Kanai, HVSR, Gempa Bumi.

PENDAHULUAN Asumsi umum menyatakan bahwa


Indonesia merupakan daerah semakin dekat suatu daerah terhadap
pertemuan tiga lempeng tektonik sumber gempa, maka kerusakan yang
yaitu lempeng Pasifik, Indo- ditimbulkan semakin besar, namun hal
Australia, dan Eurasia. Oleh karena ini juga bergantung pada geologi lokal
itu, keaktifan kegempaan banyak yang sangat berpengaruh siknifikan
terjadi pada daerah pertemuan antara terhadap kerusakan yang ditimbulkan
lempeng-lempeng tersebut. Ketiga oleh gempa bumi. Secara garis besar,
lempeng tersebut bergerak satu sama tingkat kerusakan yang mungkin
lainnya. Lempeng Indian-Australian terjadi bergantung pada kekuatan dan
bergerak dari selatan ke utara dan kualitas bangunan, kondisi geologi
lempeng Pasifik bergerak dari timur dan geotektonik lokasi bangunan,
ke barat. serta besarnya PGA dan indeks
Salah satu wilayah Indonesia kerentanan seismik di daerah yang
yang merupakan daerah seismik aktif pernah terjadi gempabumi.
yaitu Kota Bengkulu, sehingga Perhitungan mengenai nilai PGA
mengakibatkan Kota Bengkulu rawan dan kerentanan seismik ditujukan
terhadap gempabumi. Gempabumi untuk mengetahui tingkat kerawanan
yang terjadi di sekitar Kota Bengkulu suatu daerah terhadap bahaya gempa
dalam kurun waktu 1963-2011 bumi.
tercatat rata-rata 25 kali/tahun dengan Kota Bengkulu pernah dilanda
Mw sekitar 3,6-7,9. gempa tektonik dengan moment

Jurnal Ilmiah Edu Research Vol.2 No.2 Desember 2013 85


ANALISIS NILAI PEAK GROUND ACCELERATION DAN INDEKS KERENTANAN SEISMIK BERDASARKAN
DATA MIKROSEISMIK PADA DAERAH RAWAN GEMPA BUMI DI KOTA BENGKULU

magnitude sebesar 7,9 pada 4 Juni 2. Gempabumi vulkanik (Volcanic


2000. Gempa ini mengakibatkan Earthquake) adalah gempabumi
banyak kerusakan bangunan permuki- yang berasal dari gerakan
man penduduk, perkantoran, tempat magma karena aktivitas gunung
ibadah, fasilitas umum, dan prasarana api.
jalan, listrik dan air bersih. Korban 3. Gempa bumi Tektonik (Tectonic
manusia tercatat 2.641 orang, terdiri Earthquake) adalah gempabumi
dari 92 orang meninggal dunia, luka yang disebabkan oleh aktifitas
berat 704 orang, luka ringan 1.845 sesar karena perlipatan kerak
orang (Sudibyakto, 2000). bumi, pembentukan pegunungan
Oleh karena itu, diperlukan upaya dan sebagainya. Gempa bumi
mitigasi untuk mengetahui tingkat tektonik ini merupakan gempa
kerawanan suatu daerah terhadap ba- bumi yang signifikan terjadi di
haya gempa bumi dengan melakukan bumi secara menyeluruh.
penelitian mengenai PGA di wilayah
Kota Bengkulu yang dihubungkan Ambient vibration (microseismic)
dengan keadaan geologi Kota Beng- Mikroseismik merupakan geta-
kulu dan indeks kerentanan seismik ran alami (ambient vibration) yang
Kota Bengkulu. Penelitian ini diha- berasal dari dua sumber utama yakni
rapkan sebagai referensi dalam memi- alam dan manusia (Nakamura, 2000).
nimalisasi korban, serta kerusakan Rekaman dari gerakan tanah selalu
akibat bencana gempabumi. mengandung ambient vibration
(mikroseismik). Ini berarti, bahwa
TINJAUAN PUSTAKA tanah tidak pernah benar-benar
Gempabumi beristirahat (diam). Hal ini dikarena-
Gempabumi adalah peristiwa kan semua penghasil sumber energi
pelepasan energi secara tiba-tiba yang membangkitkan gelombang seismik
merupakan salah satu sumber yang seperti laut dan gangguan meteorologi
dapat menimbulkan terjadinya yang terus menerus, sehingga menjadi
penjalaran gelombang seismik. Seis- latar belakang adanya noise setiap
molog Amerika, Reid, mengemu- saat.
kakan teori elastic rebound. Teori ini
menyatakan, bahwa gempa bumi Klasifikasi gelombang mikroseismik
merupakan gejala alam yang disebab- Ada dua teori yang menerangkan
kan oleh pelepasan energi regangan terjadinya gelombang mikroseismik
elastis batuan akibat akumulasi energi yaitu sebagai berikut:
dari peristiwa tekanan (stress) dan 1. Teori pantai yang menyatakan
regangan (strain) pada kulit bumi bahwa gelombang mikroseismik
yang terus-menerus. berasal dari aktivitas ombak yang
Gempabumi dapat diklasifikasi- memecah pantai yang curam.
kan berdasarkan sumber penyebab 2. Teori siklon yang menyatakan
terjadinya (Ibrahim dan Subardjo, bahwa gelombang ini berasal dari
2003). aktifitas angin siklon di atas laut
1. Gempabumi runtuhan (Collapse dalam.
Earthquake) adalah gempabumi Bath, (1979) menyatakan bahwa
yang disebabkan oleh runtuhnya
berdasarkan observasi yang dilakukan
lubang-lubang di dalam bumi,
pada stasiun-stasiun seismik di
seperti gua, tambang dan
Swedia menjumpai:
sebagainya.

86 Jurnal Ilmiah Edu Research Vol.2 No.2 Desember 2013


ANALISIS NILAI PEAK GROUND ACCELERATION DAN INDEKS KERENTANAN SEISMIK BERDASARKAN
DATA MIKROSEISMIK PADA DAERAH RAWAN GEMPA BUMI DI KOTA BENGKULU

1. Gelombang mikroseismik perio- data pengamatan yang dilakukan di


de pendek (<2 detik) yang lapangan. Metode ini
disebabkan oleh faktor-faktor mengkombinasikan antara parameter
seperti getaran mesin, angin, dan gempa bumi dan karakteristik tanah di
sebagainya. suatu tempat.
2. Gelombang mikroseismik perio- Percepatan tanah pada permukaan
de sedang ( detik) yang menjadi maksimum dengan besarnya
disebabkan pada saat terjadi nilai perbesaran maka dapat
badai di laut sebelah utara ditulis persamaan:
Norwegia.
3. Gelombang mikroseismik perio-
de panjang (17-20 detik),
timbulnya sangat jarang terjadi dengan:
pada saat gelombang laut yang = Nilai percepatan getaran tanah
sangat besar. titik pengamatan (gal)
Gelombang mikroseismik kelau- = Periode dominan tanah titik
tan dapat dibedakan menjadi dua pengamatan (s)
yaitu: M = Moment magnitude
1. Gelombang mikroseismik primer R = Jarak episenter (km)
yaitu gelombang mikroseismik = Percepatan tanah pada base rock
yang mempunyai frekuensi yang (gal).
sama dengan frekuensi gelom-
bang laut yang menimbulkannya.
Indeks Kerentanan Seismik
Frekuensi gelombang berkisar Indeks kerentanan seismik (Kg)
antara 0,06-0,08 Hz.
2. Gelombang mikroseismik sekun- adalah indeks yang menggambarkan
der yaitu gelombang mikro tingkat kerentanan lapisan tanah
seismik yang memiliki dua kali permukaan terhadap deformasi saat
lipat frekuensi gelombang laut terjadi gempa bumi. Menurut
yang menimbulkannya. Frekuen- Nakamura (2000), Nakamura (2000),
si gelombang berkisar antara indeks kerentanan seismik diperoleh
0,125-0,17 Hz. dengan mengkuadratkan nilai puncak
spektrum mikrotremor dibagi
Peak Ground Acceleration (PGA) frekuensi resonansi, yang dirumuskan
Acceleration atau percepatan sebagai:
adalah parameter yang menyatakan Kg=A²/fo
perubahan kecepatan mulai dari Notasi dalam Rumus (8) tersebut
keadaan diam sampai pada adalah: Kg (indeks kerentanan
kecepatan tertentu.Percepatan getaran seismik), A (puncak spektrum
tanah maksimum adalah nilai mikrotremor), dan fo frekuensi.
percepatan getaran tanah terbesar
yang pernah terjadi di suatu tempat METODOLOGI PENELITIAN
yang diakibatkan oleh gelombang
gempabumi. Secara geografis lokasi penelitian
Pada metode perhitungan nilai terletak antara 102o16’ – 102o23’ BT
PGA dengan metode Kanai tidak dan 3o43’ – 4o2’ LS. Pemilihan titik
hanya melakukan perhitungan secara lokasi didasarkan karena lokasi yang
rumus saja, tetapi juga dibutuhkan cukup parah yang diakibatkan

Jurnal Ilmiah Edu Research Vol.2 No.2 Desember 2013 87


ANALISIS NILAI PEAK GROUND ACCELERATION DAN INDEKS KERENTANAN SEISMIK BERDASARKAN
DATA MIKROSEISMIK PADA DAERAH RAWAN GEMPA BUMI DI KOTA BENGKULU

gempabumi, serta perbedaan kondisi Diagram Alir Penelitian


geologi daerah Kota Bengkulu
Mulai
(Gambar 1).

Informasi Penentuan Titik


Geologi Lokasi Penelitian

Pengambilan Data Getaran


Tanah

UPP Pengolahan Data


2013

Gambar1. Lokasi Penelitian Analisis PGA dan


Kerentanan seismik
Alat Penelitian
Alat-alat yang digunakan dalam Peta PGA dan indeks
penelitian adalah sebagai berikut : kerentanan seis,ikseos
1. Seismometer tiga komponen tipe
DS-4A feedback short-period
seismometer Interpretasi Data
2. Digitizer tipe TDL 303S Digital
Portable Seismograph
3. Peralatan penunjang TDL 303S Kesimpulan
Digital Portable Seismograph
4. Komputer/Notebook untuk pemro-
sesan data dan analisis lebih lanjut. Berhenti
5. GPS
6. Buku data Gambar 2. Diagram Alir Penelitian
7. Peta geologi kota Bengkulu
8. Data sekunder tentang gempabumi HASIL DAN PEMBAHASAN
dari tahun 1880 sampai 2011
diambil dari USGS. Peak Ground Acceleration (PGA)
9. Perangkat lunak yang terdiri dari :
a. Microsoft Windows XP 2007
b. Geopsy packs 2.4.2
c. Seisgram2K
d. Arcgis 9.3
e. Surfer 9
f. Microsoft Word 2007
g. Microsoft Excel 2007

Gambar 3. Peta Penyebaran PGA

88 Jurnal Ilmiah Edu Research Vol.2 No.2 Desember 2013


ANALISIS NILAI PEAK GROUND ACCELERATION DAN INDEKS KERENTANAN SEISMIK BERDASARKAN
DATA MIKROSEISMIK PADA DAERAH RAWAN GEMPA BUMI DI KOTA BENGKULU

Gambar 4 peta penyebaran nilai Gambar 5 peta penyebaran


PGA di daerah Kota Bengkulu. Nilai indeks kerentanan seismik di daerah
PGA wilayah Kota Bengkulu Kota Bengkulu. Nilai indeks kerenta-
berkisar antara 292 gal sampai 852 nan seismik wilayah Kota Bengkulu
gal. Nilai PGA terendah terdapat berkisar antara 0,3 sampai 20,8. Nilai
pada titik pengukuran B20 dan nilai indeks kerentanan seismik terendah
PGA yang paling tinggi terdapat pada terdapat pada titik pengukuran B21
titik pengukuran B11. dan B21, serta nilai indeks kerentanan
seismik yang paling tinggi terdapat
pada titik pengukuran B8.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
1. Nilai peak ground acceleration
(PGA) daerah Kota Bengkulu
mulai dari 292 gal sampai 852
gal (tingkat resiko besar tiga
sampai tingkat resiko sangat
Gambar 4. Peta Percepatan Getaran besar dua). Nilai peak ground
Tanah SNI 2010 (Tim revisi peta acceleration (PGA) yang tinggi
gempa Indonesia, 2010) didominasi oleh formasi
bintunan dan batu gamping
Dari peta PGA SNI 2010 terumbu, sedangkan nilai
terlihat bahwa hasil penelitian nilai percepatan getaran tanah yang
PGA di Kota Bengkulu termasuk lebih rendah dari formasi
dalam zona yang paling tinggi nilai bintunan didominasi oleh
PGA di seluruh wilayah Indonesia. alluvium, endapan rawa dan
nilai PGA hasil penelitian mendekati undak alluvium.
range dari nilai peta PGA SNI yakni 2. Nilai indeks kerentanan seismik
lebih dari 330 gal. daerah Kota Bengkulu mulai
dari 0,3 sampai 20,8.
Indeks Kerentanan Seismik
Saran
1. Sebaiknya data pengukuran
mikroseismik dilakukan pada
malam hari agar data yang dipe-
roleh benar-benar data getaran
tanah tidak terganggu oleh noise
2. Hasil dari penelitian ini sebaik-
nya disosialisasikan pada masya-
rakat agar menjadi rujukan
mitigasi bencana Kota Bengkulu

DAFTAR PUSTAKA

Bath, Markus. (1979). Intensity


Gambar 5. Peta Penyebaran Indeks Relation for Swedish
Kerentanan seismik

Jurnal Ilmiah Edu Research Vol.2 No.2 Desember 2013 89


ANALISIS NILAI PEAK GROUND ACCELERATION DAN INDEKS KERENTANAN SEISMIK BERDASARKAN
DATA MIKROSEISMIK PADA DAERAH RAWAN GEMPA BUMI DI KOTA BENGKULU

Earthquakes. Seismological Conference on Earthquake


Institute Engineering, Beijing, China.
Ibrahim, G., Subardjo. (2003). Sudibyakto. (2000). Kajian dan
Pengetahuan Seismologi, Mitigasi Bencana Gempa
Badan Meteorologi dan Bumi: Studi Kasus Gempa
Klimatologi. Manado. Bumi Bengkulu 4 Juni 2000.
Nakamura, Y. (2000). Clear Majalah Geografi Indonesia
Identification of Fundamental 2000, XIV (2).
Idea of Nakamura's. System Tim Revisi Peta Gempa Indonesia.
and Data Research Co. Ltd., 3- (2010). Ringkasan Hasil Studi
25-3 Fujimidai, Kunitachi- Tim Revisi Peta Gempa
shi,Tokyo. Indonesia 2010. Bandung.
Nakamura, Y. 2008. On The H/V
Spectrum. The 14th World

90 Jurnal Ilmiah Edu Research Vol.2 No.2 Desember 2013

Anda mungkin juga menyukai