Anda di halaman 1dari 5

1.

Obat yang memiliki efek sebagai analgetik dan antipiretik, kecuali :


a. Paracetamol
b. Ibuprofen
c. Asam Mefenamat
d. Naproxen
e. Metampiron

2. Obat yang termasuk dalam analgetik opiod, adalah :


a. Diklofenak
b. Piroxicam
c. Paracetamol
d. Codein
e. Asetosal

3. Berikut merupakan obat antiinflamasi golongan steroid, kecuali :


a. Dexamethasone
b. Piroxicam
c. Celecoxib
d. Asetosal
e. Meloksikam

4. Golongan obat yang biasanya digunakan sebagai co-analgesik dan dikombinasikan dengan analgetik
lainnya, antara lain :
a. Ketorolac
b. Ketoprofen
c. Aspirin
d. Diazepam
e. Naproxen

5. Obat analgetika yang kontraindikasi dengan pasien penyakit jantung adalah :


a. Asam mefenamat
b. Paracetamol
c. Celecoxib
d. Ibuprofen
e. Naproxen

6. Berikut merupakan NSAID non selektif COX inhibitor, kecuali :


a. Celecoxib
b. Asam Mefenamat
c. Indomethacin
d. Prednisolon
e. Betamethasone
7. Berikut merupakan NSAID yang bukan merupakan obat golongan keras, adalah :
a. Celecoxib
b. Paracetamol
c. Ketorolac
d. Ketoprofen
e. Tramadol

8. Berikut merupakan obat antiinflamasi yang sering terdapat dalam sediaan topikal adalah
a. Naproxen
b. Diklofenak
c. Betamethasone
d. Codein
e. Morphine

9. Berikut adalah obat yang digunakan untuk nyeri hebat biasanya pada penyakit kanker, adalah :
a. Diklofenak
b. Aspirin
c. Paracetamol
d. Ketorolac
e. Fentanyl

10. Berikut merupakan analgetik opioid lemah, yaitu :


a. Morphin
b. Fentanyl
c. Codein
d. Aspirin
e. Asam Mefenamat
1. Berikut komposisi obat decongestan yang ada dalam sediaan tablet obat antiifluenza, yaitu :
a. Paracetamol
b. Pseudoefedrin
c. Asam mefenamat
d. Amoxicillin
e. Ibuprofen

2. Antiasma berikut yang bekerja sebagai pelega asma SABA (Short Acting β2-agonist) dan bisa diminum
saat perlu, yaitu :
a. Budesonide
b. Teofilin
c. Ipaptropium Bromida
d. Salbutamol
e. Efedrin

3. Berikut adalah obat yang berperan sebagai ekspektoran, yaitu :


a. Ambroxol
b. Erdosistein
c. Bromhexin
d. Karbosistein
e. N-asetilsistein

4. Berikut merupakan obat antitusif yang sering dikombinasikan bersama obat antiinfluenza, yaitu :
a. Ambroxol
b. Bromhexin
c. GG
d. Paracetamol
e. Dekstromethorpan

5. Berikut merupakan obat golongan narkotika yang mempunyai indikasi sebagai antitusif pada dosis
tertentu, yaitu :
a. Ambroxol
b. GG
c. Dekstromethorphan
d. Codein
e. Salbutamol
6. Kortikosteroid inhalasi berikut yang tersedia di pasaran dalam sediaan turbuhaler, yaitu :
a. Salbutamol
b. Teofilin
c. Budesonide
d. Fluticasone
e. Cetirizin
7. Kombinasi LABA (Long Acting β2-agonist) dan ICS (Inhalation Corticosteroids) yang banyak ditemukan
di pasaran, yaitu :
a. Terbutaline + Salbutamol
b. Salmeterol + Teofilin
c. Zafirlukast + Terbutaline
d. Salmeterol + Fluticasone
e. Salbutamol + Teofilin

8. Decongestan hidung berikut yang sering dikombinasikan, kecuali :


a. Efedrin
b. Phenylpropanolamin
c. Bromhexin
d. Pseudoefedrin
e. Triprolidine

9. Berikut merupakan obat golongan mukolitik, yaitu :


a. Karbosistein
b. Ambroxol
c. Dekstromethorphan
d. Codein
e. Amonium Chlorida

10. Berikut merupakan pelega asma LABA (Long Acting β2-agonist), yaitu :
a. Ambroxol
b. Salmeterol
c. Budesonide
d. Zafirlukast
e. Dekstromethorphan

Anda mungkin juga menyukai