KAJIAN PUSTAKA
A. Lompat Jauh
Lompat jauh adalah salah satu nomor lompat dari cabang atletik. Dalam
olahraga atletik dikenal beberapa jenis nomor lompat, yaitu lompat jauh, lompat
jangkit (lompat tiga), lompat tinggi, dan lompat gala. Pada lompat jauh unsur-
unsur yang dilakukan adalah awalan, tumpuan atau tolakan, melayang (gaya),
dan mendarat. Dari keempat unsur di atas, semua erat hubungannya dengan
lompat jauh. Semakin kuat tungkai seseorang, semakin kuat pula langkah dan
lompatannya, dengan Asumsi kekuatan otot dan koordinasi gerakan yang baik.
yang dibuat sewaktu awalan dengan gaya vertical yang dihasilkan dari kekuatan
kaki tolak. Hasil dari kedua gaya menentukan parabola titik gravitasi.
mungkin pada awalan, tolakan, melayang di udara dan pendaratan. Awalan lari
dalam lompat jauh adalah kepentingan yang tertinggi. Lompat adalah suatu
gerakan mengangkat tubuh dari suatu titik ke titik lain yang lebih jauh atau
tinggi dengan ancang-ancang lari cepat atau lambat dengan menumpu satu kaki
dan mendaratkan dengan kaki atau anggota tubuh lainnya dengan keseimbangan
Lompat jauh merupakan hasil dari kecepatan horizontal yang dibuat dari
ancang-ancang dengan gerak vertikal yang dihasilkan dari kaki tumpu,
formulasi dari kedua aspek tadi menghasilkan suatu gaya gerak parabola dari
suatu jarak.
alat yang sederhana seperti halnya pula alat yang digunakan untuk pembelajaran
jalan dan lari. Formasi dan aktivitasnyapun dapat ditata dan dilakukan dengan
berbagai cara
atau meningkatkan suatu kondisi yang optimal antara lain yaitu meningkatkan
2007:6.13).
Lintasan awal lompat jauh memiliki panjang tidak kurang dari 40 meter,
panjang yang digunakan pada umumnya 45 meter. Area pendaratan diisi pasir
dengan panjang bak minimal 9 meter dan lebar 2,75 meter. Papan tumpuan
yang lebarnya 20 cm terletak tidak kurang dari 1 meter di depan bak lompatan,
atlet tidak boleh melangkah melebihi papan tumpuan (Asepta Yoga Permana).
2007:12.40) yaitu:
1. Awalan
Awalan berguna untuk mendapatkan kecepatan berlari setinggi-
pada lintasan awalan lompat dengan jarak antara 35-45 meter. Gerakan
awalan lari ini sangat menentukan daya dorong tubuh ke depan, karena
semakin jauh. Namun jarak yang pasti pada awalan lari ditentukan sendiri
oleh pelompat.
Cara mengukur awalan :
a) Setiap pelompat berdiri dengan posisi melangkah, menghadap run-
melompat dalam urutan 1,3,5,7, dan 9 (ini lebih mudah dan tidak
tersebut dan mengambil satu langkah kea rah bak pasir dengan kaki
jangan terlalu condong atau menengadah, tumpuan harus kuat, cepat dan
aktif sambil menjaga keseimbangan badan agar tidak oleng atau goyang,
sedikit di depan titik tumpu, gerakan kaki menelapak dari tumit ke ujung
kaki dengan tempo yang sangat cepat, gerakan ayunan lengan sangat
lompatan.
boleh kaki kanan atau kiri, menggunakan kaki yang paling kuat.
b) Ayunkan paha dan kaki secara horizontal dan kaki keposisi
kemudian sebelum mendarat kedua kaki di bawa kea rah depan. Yang
disusul oleh kaki tumpu dengan sikap lutut ditekuk sambil pinggul
menyentuh pasir. Titik berat badan akan melampui titik pendaratan kaki
di pasir, kaki tidak kaku dan tegang, melainkan lemas dan lentur. Maka
sendi harus siap menekuk pada saat yang tepat, gerakan ini memerlukan
ancang-ancang dengan jarak kurang lebih 30-40 meter, kemudian lari secepat
mungkin, menjelang tiga per empat langkah sebelum balok tumpuan harus
Tumpuan menggunakan kaki yang dominan dan titik berat badan terletak
di depan dan badan condong ke depan. Kemudian kaki tumpu menumpu secara
tepat pada balok tumpu dan tubuh akan melayang di udara, pada saat itu kaki
sedikit ditekuk sehingga posisi badan berada dalam posisi sikap jongkok,
kemudian julurkan kaki ke depan diikuti ayunan tangan ke atas depan dan
dahulu yang mengenai tanah dan kedua kaki rapat, lutut ditekuk.
D. Konsep Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain pembelajaran adalah
proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Proses
E. Hakekat Pembelajaran
Untuk menjalankan proses pendidikan, kegiatan belajar dan pembelajaran
merupakan suatu usaha yang sangat strategis untuk mencapai tujuan yang
diharapkan. Pergaulan yang sifatnya mendidik itu terjadi melalui interaksi aktif
antara siswa sebagai peserta didik dan guru sebagai pendidik. Kegiatan belajar
dilakukan oleh siswa, dan melalui kegiatan itu akan ada perubahan perilakunya,
proses belajar, kedua peranan itu tidak akan terlepas dari situasi saling
mempengaruhi dalam pola hubungan antara dua subyek, meskipun di sini guru
sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik. Interaksi adalah
yang satu dengan yang lainnya. Interaksi dalam pembelajaran adalah kegiatan
timbal balik dan saling mempengaruhi antara guru dengan peserta didik.
F. Prinsip-Prinsip Pembelajaran
Menurut Wina Sanjaya (2006: 30) prinsip yang harus diperhatikan dalam
menyampaikan materi pembelajaran. Alat bantu ini lebih sering disebut sebagai
yang baru. Alat bantu harus efisien dalam penggunaanya, dalam waktu yang
singkat dapat mencakup isi yang luas. Alat bantu pembelajaran yang efektif
artinya memberikan hasil guna yang tinggi ditinjau dari segi pesannya dan
kepentingan siswa yang sedang belajar. Alat bantu yang komunikatif adalah
I. Pengertian Belajar
Belajar adalah proses mencari jawaban dari yang tidak tahu menjadi tahu.
Menurut Reg Revans (1998), belajar adalah proses menanyakan sesuatu yang
menurut Suharsimi Arikunto (1993:19) adalah suatu proses yang terjadi karena
perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu
hasil dari latihan atau pengalaman. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(1993:13).
merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar”. Hasil
kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Hasil belajar
yang ingin dicapai ditentukan sebelumnya. Anak yang dikatakan berhasil adalah
sebelumnya.
dalam diri siswa dan faktor yang datang dari luar siswa.
1) Faktor dari Dalam Diri Siswa
Lark dalam Rusna Ristasa, (2010:19) mengungkapkan bahwa hasil belajar
siswa di sekolah 70% dipengaruhi oleh siswa dan 30% dipengaruhi oleh
L. Kerangka Berpikir
Hasil evaluasi belajar siswa kelas V SD Negeri 3 Metro Pusat
menunjukkan bahwa hasil belajar siswa tentang lompat jauh gaya jongkok
meningkatkan hasil belajar siswa, guru harus pandai memilih materi dan
metode pembelajaran.
Masalah yang kadang timbul materi yang diajarkan oleh guru kurang
materi yang diajarkan kurang dapat ditangkap oleh siswa secara optimal.
Proses pembelajaran yang berlangsung belum menunjukan adanya
partisipasi siswa secara penuh. Karena guru bukan satu-satunya sumber belajar,
pembelajaran.
kurangnya sarana dan peran aktif siswa dalam kegiatan belajar. Selain itu proses
pembelajaran.
pembelajaran secara terus menerus secara maksimal maka anak akan dapat
Dengan menggunakan modifikasi alat bantu bok kardus, gawang aman dalam
suatu proses pembelajaran lompat jauh gaya jongkok akan dapat membantu
dalam meningkatkan hasil belajar prestasi siswa. Hal ini disebabkan karena alat
bantu bok kardus, gawang aman mampu merancang siswa aktif melakukan
gerakan dan tingkat keseriusan siswa akan lebih tinggi, karena siswa merasa
sarana membantu guru dalam menjelaskan tehnik dasar lompat jauh gaya
jongkok pada siswa. Diharapkan melalui alat bantu sederhana tersebut, guru
dasar lompat jauh gaya jongkok. Kerangka berpikir penelitian sebagai berikut:
M. Hipotesis
Hipotesis adalah dugaan tentang suatu hal yang akan terjadi jika suatu
tindakan dilakukan atau jawaban terhadap masalah yang diteliti dan secara
hipotesis tindakan pada penelitian ini adalah “Jika menggunakan alat bantu