Anda di halaman 1dari 3

Kronologi Kasus Kredit Fiktif Rp102 M di

Bank Syariah Mandiri Bogor


VIVAnews – Badan Reserse Kriminal Mabes Polri membeberkan kronologi serta modus korupsi dan
pencucian uang kredit fiktif Rp102 miliar di Bank Syariah Mandiri (BSM) Cabang Bogor, Jumat 25
Oktober 2013. Kasus itu bermula dari pengajuan kredit seorang pengusaha properti bernama Iyan
Permana tahun 2011.

Direktur Tindak Pindana Ekonomi Khusus Bareskrim Mabes Polri Brigjen Pol Arief Sulistyanto
mengatakan, Iyan awalnya ingin mengajukan pembiayaan kredit pemilikan rumah (KPR) untuk dia
sendiri. Namun dalam proses pengajuannya, Iyan dan tiga pegawai BSM Bogor melakukan
penyimpangan kredit.

“Developer (Iyan) mengajukan kredit senilai Rp1 miliar kepada BSM Bogor. Kemudian berkembang ide
itu (kredit fiktif),” kata Arief. Iyan dan tiga pegawai BSM Bogor kemudian membuat nasabah palsu untuk
dikucuri fasilitas pendanaan KPR.

Mereka memanipulasi sejumlah dokumen mulai dari surat tanah sampai KTP palsu, dan tidak menjalani
prosedur perbankan yang seharusnya dalam mengajukan kredit.

Ketiga pegawai BSM Bogor itu juga menerima hadiah dari debitur. “Ada yang dapat uang tunai Rp3-4
miliar, dan ada yang terima mobil,” ujar Arief. Kepolisian masih mendalami siapa di antara empat
tersangka yang mempunyai ide untuk membuat kredit fiktif.

Keempat tersangka yang kini ditahan Mabes Polri adalah M Agustinus Masrie selaku Kepala Cabang
Utama BSM Bogor, Haerulli Hermawan selaku Kepala Cabang Pembantu BSM Bogor, John Lopulisa
selaku accounting officer BSM Bogor, dan Iyan selaku pengembang properti.

BSM Pusat telah memecat tiga pegawainya itu. “John Lopulisa di-PHK November 2012, Haerulli
Hermawan di-PHK 1 Desember 2012, dan Agustinus Masrie di-PHK 4 Oktober 2013,” kata Senior Vice
President Human Capital BSM Ahmad Fauzi.
Emak-emak Driver Ojol di Bandung Diduga Dianiaya Pegawai Kedai Kopi

Bandung -Seorang emak-emak driver ojek online (ojol) asal Bandung berinisial A (53) diduga
dianiaya seorang pegawai Kedai Kopi Yor berinisial Y (27). Akibatnya, bibir emak-emak
tersebut terluka.

Peristiwa itu terjadi di Kedai Kopi Yor, Jalan Ciumbuleuit, Kota Bandung, Senin (27/1), sekitar
pukul 13.00 WIB. Cerita dugaan penganiayaan itu viral di media sosial.

Anak driver ojol itu, Dimas Satrio Hermanto, menceritakan kronologi dugaan penganiayaan
yang dialami ibunya. Peristiwa itu bermula saat ibunya menerima orderan Kopi Yor, namun
pesanan konsumennya tak tersedia.

"Ibu saya mendapat orderan Kopi Yor, namun minuman yang dipesan costumer tidak ada
(habis). Lalu ibu saya konfirmasi kepada costumer yang memesan, dan costumer tersebut
meminta di-cancel pesanannya," tulis Dimas di akun Facebook-nya seperti dilihat detikcom,
Selasa (28/1/2020).

Namun orderan tersebut ternyata tidak bisa di-cancel oleh konsumennya, sehingga konsumen
tersebut memutuskan memesan minuman lain yang harganya lebih murah dibanding pesanan
sebelumnya.

"Harga sebelumnya itu Rp 25 ribu, jadi pesan lagi minuman harga Rp 15 ribu. Karena tidak bisa
diedit di aplikasi, harusnya dengan selisih harga di atas, resto mengembalikan uang costumer Rp
10 ribu (karena dibayar pakai Ovo). Ibu saya malah dibilang anjing dan dibilang masa driver gak
bisa edit pesanan," ungkap dia.

Lebih lanjut dia menjelaskan, ibunya lalu meminta tolong kepada Y untuk membantunya
mengedit pesanan di aplikasi tersebut. Namun Y malah menekan opsi driver sudah sampai
tujuan.

"Ibu saya bertanya kenapa dipencet sudah sampai tujuan, padahal masih berada di resto tersebut.
Kondisi ini bisa berakibat buruk kepada akun ibu saya bisa di-suspend. Pegawai tersebut malah
melempar ibu saya menggunakan susu cair kemasan dan mengenai bibirnya hingga berdarah.
Pegawai itu juga memukul ibu saya pakai papan tripleks dua kali tapi ditepis," tutur Dimas.

Akibat kejadian tersebut, ibunya sudah membuat laporan ke Polsek Cidadap atas tuduhan
penganiayaan.

Kapolsek Cidadap AKP Septa Firmansyah membenarkan adanya peristiwa tersebut. Saat ini
pihaknya tengah mendalami kasus tersebut.

"Memang betul ada laporan dan sudah kami melakukan pemeriksaan, baik korban dan pelaku,"
ucap Septa saat dihubungi, Selasa (28/1/2020).
Berdasarkan pantauan detikcom sekitar pukul 10.00 WIB, Kedai Kopi Yor di Jalan Ciumbuleuit,
Kota Bandung, tersebut tutup. Pihak manajemen Kopi Yor melalui akun Instagramnya
memastikan masalah tersebut sudah selesai.

"Masalah tadi malam sudah selesai. Kami sudah melakukan mediasi dengan komunitas ojol dan
polisi. Karyawan yang terlibat sudah diamankan polisi," tulis manajemen Kopi Yor lewat Insta
Story.

Baca artikel detiknews, "Emak-emak Driver Ojol di Bandung Diduga Dianiaya Pegawai Kedai
Kopi" selengkapnya https://news.detik.com/berita-jawa-barat/d-4876293/emak-emak-driver-
ojol-di-bandung-diduga-dianiaya-pegawai-kedai-kopi.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/

Anda mungkin juga menyukai