Anda di halaman 1dari 6

PANDUAN PENYUSUNAN KARYA TULIS

Penyusunan karya tulis bisa didasarkan pada suatu penelitian, kajian pustaka,
atau melalui pengamatan. Panduan penyusunan karya tulis ini dibatasi pada
penyusunan karya tulis berdasarkan pengamatan saja. Jadi, setelah para siswa
mengunjungi objek wisata tertentu (objek sebagai bahan tulisan), kemudian mulailah
tahapan mengamati, mengobservasi, mengumpulkan data-data, dan membuat
laporannya secara sistematis. Penulisan karya tulis didasarkan pada pendapat dan teori
yang bersumber pada buku-buku, jurnal, observasi, interview, juga internet.

Karya tulis harus pula memenuhi ciri umum, antara lain: bersifat ilmiah,
objektif, menggunakan bahasa baku, dan memiliki kerangka yang sistematis. Ilmiah
berarti berhubungan dengan keilmuan atau pengetahuan. Objektif berarti yang ditulis
berdasarkan objek tertentu dan jelas. Menggunakan bahasa baku berarti bahasa yang
digunakan harus konsisten bahasa yang resmi atau formal.

Langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam menyusun karya tulis adalah:

1. Menentukan topik atau tema sekaligus judul karya tulisnya.


Topik merupakan pokok permasalahan yang akan penulis jelaskan lebih
rinci. Pilih topik yang menarik, bermanfaat dan sesuai kapasitas pemahaman
penulis. Judul sesuaikan dengan topik yang dipilih.
2. Batasi pemahaman topik karya tulis.
Ini perlu dilakukan agar pembahasan karya tulis tidak menyimpang jauh dari
pembahasan sehingga akan lebih terarah, jelas, dan sistematis.
3. Merumuskan masalah dan tujuan penulisan karya tulis.
Rumusan masalah berarti menyusun pertanyaan-pertanyaan yang
jawabannya akan diuraikan pada bab pembahasan. Pertanyaan harus yang
bersifat menggali masalah dan tentu saja masih berkaitan dengan topik.
4. Mengumpulkan bahan atau data yang mendukung penulisan karya tulis.
Ini bisa didapat dari referensi buku-buku, browsing internet, atau interview
langsung narasumber, juga observasi.
5. Mempelajari bahan-bahan yang telah terkumpul.

1
6. Membuat kerangka penulisan.
7. Mengembangkan kerangka menjadi sebuah karya tulis.
8. Menyunting kembali karya tulis dari segi ejaan, penggunaan tanda baca,
pilihan kata, keefektifan kalimat, kepaduan paragraf, maupun dari segi
pembahasannya.

Sistematika penulisan karya tulis pada umumnya terdiri atas pendahuluan, isi,
dan penutup. Pada bagian pendahuluan memaparkan latar belakang masalah, ruang
lingkup, tujuan penulisan, dan manfaat penulisan.
Latar belakang masalah menjelaskan hal-hal yang melatarbelakangi atau
mendasari masalah yang dimunculkan, artinya apa yang ingin penulis bahas dalam
karya tulis itu atau apa yang membuat penulis tertarik sehingga ingin dijelaskan secara
lengkap, jelas, dan terperinci.
Ruang lingkup adalah rumusan masalah. Permasalahan-permasalahan penting
yang menjadi dasar tulisan untuk dibahas lebih lanjut dengan tetap mengacu pada topik
yang sudah ditentukan. Rumusan masalah yang dibuat adalah segala permasalahan
yang perlu dijelaskan secara teruarai sesuai objek atau kenyataan didukung kajian teori
dengan literature yang relevan.
Tujuan penulisan berisi jawaban-jawaban dari rumusan masalah yang sudah
ditentukan, jawaban tersebut berhubungan dengan tujuan akhir setelah penulis
memaparkan rumusan masalah, misalnya: untuk memahami …., untuk mengetahui ….,
untuk mempelajari …. dll.
Manfaat penulisan berisi uraian manfaat yang diperoleh penulis setelah
penulisan karya tulis ini selesai. Manfaat yang dirasakan sendiri oleh penulis atau
harapan yang diingini penulis untuk orang lain.

2
Sistematika Penulisan
1. Halaman cover terdapat judul karya tulis dan identitas penulis.
2. Halaman pengesahan, semacam persetujuan penulisan karya tulis oleh
pembimbing dan diketahui oleh kepala madrasah.
3. Halaman persembahan berisi persembahan penulisan karya tulis yang
ditujukan kepada orang-orang tertentu, misalnya kedua orangtua, kakak,
adik, sahabat, dll.
4. Halaman motto berisi prinsip hidup, motto, sikap atau pandangan hidup
penulis, misalnya: Tak akan pernah berhenti belajar, kesuksesan harus
diraih, dll.
5. Kata pengantar berisi ucapan syukur kepada Allah SWT atas selesainya
penulisan karya tulis, ucapan terima kasih penulis kepada orang-orang
tertentu yang telah memberikan bimbingan penulisan, harapan penulis dan
kesediaan penulis atas kritik dan saran untuk perbaikan penulisan berikutnya.
6. Daftar Isi berisi sub-sub bahasan yang ada pada penulisan karya tulis dengan
halaman yang jelas (biasanya ditulis dengan angka romawi kecil i, ii, iii, iv,
dst, pada halaman-halaman awal, dan angka 1,2 3,4, dst pada halaman
pembahasan).
7. BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Ruang Lingkup
1.3 Tujuan Penulisan
1.4 Manfaat Penulisan

8. BAB II PEMBAHASAN atau BAB II ISI


Berisi uraian lengkap mengenai ruang lingkup yang sudah ditentukan. Jadi
masalah-masalah yang dimunculkan pada rumusan masalah harus dijelaskan
lebih terperinci pada bab pembahasan. Banyak sedikitnya masalah yang
dibahas akan menentukan jumlah sub-sub pada bab pembahasan.
9. BAB III PENUTUP

3
Memuat kesimpulan dan saran, pada bagian kesimpulan berisi uraian garis
besar secara ringkas mengenai bab pembahasan. Selanjutnya, pada bagian
saran berisi pendapat atau saran penulis berkaitan dengan kendala yang
dihadapi pada saat observasi ke objek tertentu atau pada saat proses
penulisan karya tulis dengan harapan, semua kendala yang dihadapi tidak
akan ada lagi.
10. Daftar pustaka
Memuat sumber penulisan yang dijadikan referensi dalam penulisan karya
tulis, baik yang diperoleh melalui buku-buku maupun browsing internet.
Sumber penulisan yang didapat harus ditulis berdasarkan kaidah penulisan
yang benar.
11. Lampiran
Berupa lampiran keterangan, gambar, atau foto yang berkaitan dengan objek
penulisan karya tulis.

ATURAN DALAM PENGETIKAN


1. Ukuran kertas adalah kwarto (A4) 70 gram.
2. Ketentuan margin (batas penulisan pada kertas):
- Batas atas (top margin) : 4 cm
- Batas bawah (bottom margin) : 3 cm
- Batas kiri (left margin) : 3 cm
- Batas kanan (right margin ) : 3 cm
3. Font Type : Times New Roman
4. Font Size : 12
5. Line Spacing : 1,5 line
6. Ketentuan penulisan halaman
Penulisan halaman mulai bagian pengesahan sampai dengan daftar isi
menggunakan angka romawi kecil, contoh : i, ii, iii, iv, dan seterusnya.

4
PENGESAHAN PERSEMBAHAN

i ii

MOTTO
DAFTAR ISI

iii
iv

7. Untuk ketentuan penulisan halaman pada bab 1 sampai dengan bab 3


menggunakan angka 1, 2, 3, dan seterusnya. Letak angka halaman,
semuanya di kanan atas kecuali pada halaman yang menunjuk halaman
bab tertentu, contoh:
BAB I 2 BAB II 5

1
4

5
8. Ketentuan penulisan daftar pustaka
Dalam penyusunan karya tulis diperlukan referensi yang sesuai
dengan tema karya tulis. Jika referensi yang digunakan adalah buku,
maka penulisan daftar pustaka contohnya:
Buku yang digunakan berjudul Diksi dan Gaya Bahasa, penulisnya
Gorys Keraf diterbitkan oleh Nusa Indah Jakarta dengan tahun terbit
1981.
Penulisan daftar pustakanya adalah :
Keraf, Gorys. 1981. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Nusa Indah.
Untuk nama penulisnya dibalik, yaitu nama bagian belakang ditempatkan
pada bagian depan diberi tanda baca koma, dilanjutkan bagian nama
yang depan diikuti tahun, judul buku diketik miring, kemudian nama
kota diberi tanda baca titik dua dan terakhir nama penerbitnya.
Jika referensi yang digunakan melalui browsing, maka aturan
penulisannya dengan urutan: nama penulis, tahun, alamat web atau situs,
tanggal akses.
Contoh: Mariana.2005. Peningkatan Alokasi APBD. http://
www.pikiran rakyat.com.10 November 2010.

Anda mungkin juga menyukai