Anda di halaman 1dari 39

Konvensi Naskah

&
Penyuntingan
1.
Konvensi Naskah
Konvensi naskah adalah Penulisan naskah karangan
ilmiah berdasarkan kebiasaan, aturan yang sudah
lazim, dan sudah disepakati. Kelaziman dan
kesepakatan ini cenderung menjadi aturan baku yang
digunakan oleh para akademisi di perguruan tinggi.

2
Konvensi penulisan naskah yang sudah lazim mencangkup
aturan pengetikan, pengorganisasian materi utama,
pengorganisasian materi pelengkap, Bahasa, dan
kelengkapan penulisan lainnya.

3
2.
Pengetikan
Batas Margin
Bentuk

Penggunaan Spasi Ukuran


kertas Huruf

4
Kertas pilih satu dari dua jenis ukuran
berikut ini :

1. Kertas berukuran kuarto (21,59 x 27,94 cm) atau


letter pada Microsoft Word. Setiap lembar kertas
diketik pada satu sisi halaman dan tidak bolak-
balik.
2. Kertas berukuran A4 (21 x 29,7cm) atau format
kertas A4 pada Microsoft Word. Setiap lembar
kertas diketik pada satu sisi halaman.

5
Pengetikan
1. Batas margin kertas pias dari tepi atas 4 cm, kiri 4
cm, bawah 3 cm, kanan 3 cm atau mengikuti sistem
komputer.
2. Naskah ditulis dengan huruf pika, arial, atau times
new roman pada Microsoft Word komputer; judul
diketik dengan font 16 s.d. 20 atau disesuaikan
dengan panjang-pendek judul jika panjang
menggunakan huruf yang lebih kecil dengan
mempertimbangkan estetika penampilan.

6
Pengetikan
3. Margin kiri-kanan diusahakan lurus, tanpa merusak kaidah
Bahasa, pemenggalan kata, serta memperhatikan tanda
baca hubung, dan jarak antarkata. Jarak tajuk atau judul bab
dari tepi kertas sebelah atas 6,5 cm atau 3 cm dari margin
atas.
4. Jarak spasi : jarak antarbaris dua spasi, jarak antarparagraf
tiga spasi, jarak antara teks dan contoh tiga spasi, jarak
antara tajuk dan uraian empat spasi, jarak antara uraian dan
subjudul dibawahnya tiga spasi.
7
3.
Pengorganisasian Karangan
Pengorganisasian karangan adalah penyusunan
seluruh unsur karangan menjadi satu kesatuan
karangan dengan berdasarkan persyaratan formal
kebahasaan yang baik, benar, cermat, logis;
penguasaan, wawasan keilmuan bidang kajian yang
ditulis secara memadai; dan format pengetikan yang
sistematis.

8
Unsur Karangan Ilmiah :
Pelengkap Inti Karangan/Bagian Pelengkap Simpulan :
Pendahuluan : Utama Karangan : Daftar Pustaka
Judul sampul Pendahuluan Lampiran
Halaman Judul Bagian Utama Indeks
Halaman Persembahan Kesimpulan Riwayat Hidup Penulis
(kalau ada)
Halaman Pengesahan (kalau
ada)
Kata Pengantar
Abstrak
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel

9
4.
Pelengkap Pendahuluan
4.1 Halaman Sampul dan Halaman Judul
a. Judul atau nama karangan. Halaman judul mencantumkan
nama karangan, penjelasan adanya tugas, nama pengarang,
kelengkapan identitas pengarang (nomor induk/registrasi, kelas,
nomor absen), nama unit studi (unit kerja), dan nama lembaga
(jurusan, fakultas, universitas), nama kota, dan tahun penulisan.
b. Untuk memberikan daya Tarik pembaca, penyusunan judul
perlu memperhatikan unsur-unsur sebagai berikut:

10
1. Judul menggambarkan keseluruhan isi karangan
2. Judul harus menarik pembaca baik makna maupun
penulisannya.
3. Sampul : nama karangan, penulis, penerbit.
4. Halaman judul : nama karangan, penjelasan
adanya tugas, penulis, dan penerbit.
5. Seluruh frasa ditulis pada posisi tengah secara
simetri (untuk karangan formal), atau moldel lurus
pada margin kiri (untuk karangan yang tidak
terlalu formal).
11
12
Hal-hal yang harus dihindarkan dalam halaman judul
karangan formal :
1. Komposisi tidak menarik
2. Tidak estetik
3. Hiasan gambar tidak relevan
4. Variasi huruf jenis huruf
5. Kata “ditulis oleh”
6. Kata “NIM/NPM”
7. Hiasan, tanda-tanda, atau garis yang tidak berfungsi
8. Kata-kata yang berisi slogan
9. Ungkapan emosional, dan
10. Menuliskan kata-kata atau kalimat-kalimat yang tidak berfungsi.
  13
4.2 Halaman Pengesahan
Halaman pengesaha digunakan sebagai pembuktian bahwa
karya ilmiah yang telah ditandatangani oleh pembimbing,
pembaca/penguji, dan ketua jurusan telah memenuhi
persyaratan administratif sebagai karya ilmiah. Halaman
pengesahan biasanya digunakan untuk penulisan skripsi, tesis,
dan disertasi, sedangkan makalah ilmiah tidak mengharusakan
adanya halaman pengesahan.

14
4.3 Kata Pengantar

Kata pengantar adalah bagian karangan yang berisi


penjelasan mengapa penulisan karangan ini dilakukan.
Setiap karangan ilmiah seperti; buku, skripsi, thesis,
disertasi, makalah atau laporan formal ilmiah harus
menggunakan Kata Pengantar.

15
Unsur-unsur yang harus dicantumkan dan cara penulisannya :
1. Ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa,
2. Penjelasan adanya tugas penulisan karya ilmiah,
3. Penjelasan pelaksanaan penulisan karya ilmiah,
4. Penjelasan adanya bantuan, bimbingan, dan arahan dari seseorang,
sekelompok orang, atau organisasi/lembaga,
5. Ucapan terimakasih kepada seseorang/lembaga yang membantu,
6. Penyebutan nama kota, tanggal, bulan, tahun, dan nama lengkap
penulis, tanpa dibubuhi tanda tangan,
7. Harapan penulis atas karangan tersebut, dan
8. Manfaat bagi pembaca serta ketersediaan menerima kritik dan
saran.

16
Hal-hal yang harus dihindarkan :
1. Menguraikan isi karangan,
2. Mengungkapkan perasaan yang berlebihan,
3. Menyalahi kaidah Bahasa,
4. Menunjukan sikap kurang percaya diri
5. Kurang meyakinkan,
6. Kata pengantar terlalu panjang,
7. Menulis kata pengantar semacam sambutan,
8. Kesalahan Bahasa : ejaan, kalimat, paragraf, diksi, dan tanda baca
kalimat tidak efektif. Kesalahan Bahasa yang sering terjadi pada kata
pengantar; misalnya kesalahan kalimat. Perhatikan kalimat-kalimat
berikut ini dan tunjukkan kesalahannya.

17
18
4.4 Abstrak
Abstrak adalah suatu bentuk penyajian singkat sebuah laporan
atau dokumen yang ditulis secara teknis, teliti, tanpa kritik, atau
penafsiran penulisan abstrak. Abstrak juga di definisikan sebagai
“pernyataan singkat tetapi akurat dari isi dokumen tanpa
menambah tafsiran atau kritik dan tanpa membedakan untuk
siapa abstrak itu dibuat” (American National Strandard
Institute’s, 1979).

19
Jenis Abstrak
Abstrak Indikatif Abstrak Informatif
yaitu abstrak yang menguraikan yaitu miniature laporan atau
secara singkat masalah yang dokumen asli dengan
terkandung dalam dokumen menampilkan selengkap
lengkapnya. Tujuannya agar mungkin data laporan sehingga
lebih cepat diketahui isinya dan pembaca abstrak tidak perlu
hanya memberikan indikasi lagi membaca naskah aslinya,
sasaran cakupan tulisan kecuali untuk mendalaminya.
sehingga pembaca dapat ✘  
mempertimbangkan apakah
tulisan ini perlu dibaca atau
tidak.
20
Contoh Abstrak Indikatif

21
Contoh Abstrak Informatif
4.2 Daftar Isi
Daftar isi adalah bagian pelengkap pendahuluan yang
memuat garis besar isi karangan ilmiah secara lengkap
dan menyeluruh, dari judul sampai dengan riwayat
hidup penulis sebagaimana lazimnya sebuah konvensi
naskah karangan ilmiah. Daftar isi berfungsi untuk
merujuk nomor halaman judul bab, subbab, dan
unsur-unsur pelengkap dari sebuah buku yang
bersangkutan.
Untuk membuat daftar isi yang baik,
perhatikanlah hal-hal berikut ini :
1. Setiap judul bab dan subbab disusun secara paralel dan
konsisten.
2. Rincian subbab maksimal empat angka.
3. Nomor dan penggunaan huruf (huruf kapital, dan huruf
kecil) berfungsi sebagai ciri atau penanda judul bab, subbab,
dan rincian.
4. Nomor halaman berfungsi untuk merujuk judul bab, subbab,
dan rincian. Untuk memudahkan pembacaan, judul dan
nomor halaman dihubungkan dengan titik-titik.

24
5. Tajuk bab, subbab, dan rincian harus menggambarkan isi
karangan, dan disusun sesuai dengan ragangan.
6. Skirpsi dan makalah yang lebih dari 10 halaman harus
menggunakan daftar isi.
7. Daftar isi tidak sama dengan ragangan karangan.
Ragangan menguraikan uraian analisis dan tesis bagian
utama karangan, pendahuluan, bagian utama/isi
karangan, dan pelengkap penutup.

25
26
4.6 Daftar Gambar
Setiap gambar yang tercantum dalam karangan harus
tertulis di dalam daftar gambar. Daftar gambar
menginformasikan : judul gambar dan nomor halaman.

4.7 Daftar Tabel


Setiap tabel yang tertulis dalam karangan harus tercantum dalam
daftar tabel. Daftar tabel ini menginformasikan nama tabel dan
nomor halaman.

27
1
Pe
nd
ah
u lu
an

2
In
ti
K ar
an
5.

ga
n
3
Naskah Utama Karangan

Ke
sim
pu
l an
28
Pendahuluan
1. Latar Belakang Masalah 2. Tujuan Penulisan 3. Ruang Lingkup Masalah
Adalah informasi yang tersusun Adalah berisi tentang hal yang Adalah batasan masalah yang
sistematis berkenaan dengan diinginkan sesuai dengan akan dibahas sesuai dengan
fenomena dan masalah konteks permasalahan yang akan ragangan.
problematik yang menarik untuk dibahas
diteliti.

4. Landasan Teori 5. Sumber Data Penulisan 6. Metode & Teknik Penulisan


Penjelasan hubungan teori dengan Uraian sumber subjek dari mana Metode adalah penjelasan metode
kerangka berpikir dalam data diperoleh. apa yang digunakan dalam
mengembangkan konsep penulisan, pembahasan dan teknik penulisan
penalaran, atau alasan menyajikan cara pengumpulan data.
menggunakan teori tersebut.

7. Sistematika Penulisan
Adalah cara atau sistem untuk
menyelesaikan penelitian.

29
Inti Karangan
Bagian utama karangan merupakan inti karangan berisi sajian
pembahasan masalah. Bagian ini menguraikan seluruh masalah
yang dirumuskan pada pendahuluan secara tuntas (sempurna).
Kesempurnaan pembahasan diukur berdasarkan kelengkapan
unsur-unsur berikut ini :
a. Ketuntasan materi,
b. Kejelasan uraian/deskripsi,
c. Kejelasan bahasa,
d. Kejelasan penyajian dan kebenaran fakta.

30
Hal-hal lain yang harus dihindarkan dalam penulisan
karangan :
 Subjektivitas dengan  Kesalahan :
• Pembuktian pendapat tidak mencukupi,
menggunakan kata-kata:
• Penolakan konsep tanpa adanya alasan yang cukup,
Saya pikir, saya rasa, menurut • Salah nalar,
pengalaman saya, dan lain-lain. • Penjelasan tidak tuntas,
Atasi subjektivitas ini dengan • Alur pikir (dari topik sampai dengan simpulan) tidak
menggunakan : konsisten,
• Pembuktian dengan prasangka atau berdasarkan
 Penelitian membuktikan kepentingan pribadi,
bahwa…, • Pengungkapan maksud yang tidak jelas arahnya,
 Uji laboratorium membuktikan • Definisi variabel tidak (kurang) jelas operasional,
bahwa…, • Proposisi yang dikembangkan tidak jelas, terlalu
panjang, atau bias,
 Survei membuktikan bahwa... • Uraian tidak sesuai judul.

31
Kesimpulan
Kesimpulan adalah bagian penting dalam penulisan
karangan ilmiah. Pembaca yang tidak memiliki cukup
waktu untuk membaca naskah selengkapnya
cenderung membaca bagian-bagian penting saja,
antara lain kesimpulan. Oleh karena itu, kesimpulan
harus disusun sebaik mungkin.

32
6.
Pelengkap Penutup
2. Lampiran
1. Daftar Pustaka
Lampiran merupakan pelengkap
Setiap karangan harus memiliki daftar karangan ilmiah. Lampiran ini dapat
pustaka atau catatan kaki dan berupa esai, cerita, daftar nama, model
dilengkapi dengan daftar bacaan . analisis, dan lain-lain. Lampiran ini
disertakan sebagai bagian dari
pembuktian ilmiah
3. Indeks
4. Riwayat Hidup Penulis
Indeks adalah daftar kata atau istilah
yang digunakan dalam uraian dan Buku, skripsi, thesis, disertasi, dan
disusun secara alfabetis (huruf abjad). makalah ilmiah perlu disertai daftar
Indeks berfungsi untu memudahkan riwayat hidup. Skripsi menuntut daftar
pencarian kata dan penggunaannya RHP lebih lengkap. Makalah tidak
dalam pembahasan. menuntut RHP selengkap pada skripsi.

33
7.
Penyuntingan Naskah
Penyuntingan naskah karangan yaitu membaca secara cermat naskah
karangan yang selesai ditulis dan memperbaikinya berdasarkan konvensi
naskah dan bahasa baku. Penyuntingan naskah dilakukan dengan
pertimbangan bahwa karangan yang selesai ditulis belum menjamin
kelayakan untuk disajikan kepada pembaca.
Penyuntingan naskah karangan bertujuan menyempurnakan format naskah,
urutan pembahasan, pengendalian variabel, Bahasa, keindahan tampilan
naskah, posisi tampilan, perwajahan, halaman, komposisi, dan kelengkapan
naskah.
34
7.1 Konvensi Penyuntingan
Penyuntingan meliputi :

1. Penulisan sampul, 9. Daftar tabel, 15. Kesimpulan dan saran,


2. Halaman judul naskah, 10. Daftar singkatan, 16. Kutipan,
3. Halaman utama, 11. Daftar lambang, 17. Catatan kaki,
4. Halaman hak cipta, 12. Daftar gambar. 18. Bibliografi,
5. Halaman 13. Pendahuluan: latar belakang,
19. Lampiran,
persembahan (kalau masalah, tujuan, pembatasan,
metode, 20. Indeks, dan
ada),
14. Inti pembahasan: deskripsi teori, 21. Biografi singkat.
6. Kata pengantar,
7. Abstrak, kerangka berpikir, deskripsi
8. Daftar isi, data, analisis data, dan hasil
analisis,

35
7.1 Penyuntingan Bahasa
Penyuntingan Bahasa bertujuan untuk menghasilkan karangan
tanpa kesalahan Bahasa.
Penyuntingan ini mencangkup keseluruhan unsur Bahasa, yaitu :
1. Ejaan, 7. Gelar akademik, 10. Pengindonesiaan kata asing dilakukan dengan
2. Diksi, 8. Istilah (kata) asing & menuliskan kata Indonesia terlebih dahulu dan
3. Kalimat efektif, daerah dicetak menuliskan kata asingnya dibelakangnya di
4. Paragraf, miring, antara tanda kurung dan dicetak miring,
5. Frasa dan klausa, 9. Jika menyebut nama misalnya: pesan otomatis (autoreply), kipas
6. Judul, sub judul, orang yang disertai anging (heatsink)
Istilah asing, dll, atau didahului kata 11. Penulisan singkatan dan kepanjangan sekaligus,
meninggal tidak tuliskan kepanjangannya terlebih dahulu lalu
perlu menggunakan singkatannya, misalnya: Compact disc (CD),
kata almarhum, United States of America (USA).
36
7.3 Tanda-Tanda
Penyuntingan

37
7.3 Tanda-Tanda
Penyuntingan

38
Thanks!

39

Anda mungkin juga menyukai