69 Usmalina
69 Usmalina
OLEH :
USMALINA
NIM : 1714401153
OLEH :
USMALINA
NIM : 1714401153
ii
PERNYATAAN PERSETUJUAN
disetujui, diperiksa dan akan dipertahankan di hadapan TIM Penguji Studi Kasus
Pembimbing,
Mengetahui,
Ka Prodi D III Keperawatan
STIKes Perintis Padang
PERNYATAAN PERSETUJUAN
iii
Laporan Studi Kasus berjudul “ Asuhan Keperawatan Pada Ny A Dengan
disetujui, diperiksa dan telah dipertahankan di hadapan TIM Penguji Studi Kasus
Pembimbing,
Mengetahui,
Ka Prodi D III Keperawatan
STIKes Perintis Padang
iv
PERNYATAAN PENGUJI
Tim Penguji
Penguji I,
Penguji II
v
LEMBARAN PERSETUJUAN
NIM : 1714401153
Karya Tulis Ilmiah ini telah disetujui, diperiksa dan dipertahankan dihadapan
Dewan Penguji Studi Kasus Program Studi D III Keperawatan STIKes Perintis
Padang.
Pembimbing,
Mengetahui,
Ka Prodi D III Keperawatan
STIKes Perintis Padang
vi
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN (RPL)
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERINTIS PADANG
Karya Tulis Ilmiah, Juli 2018
USMALINA
1714401153
ABSTRAK
Saat ini, angka kematian karena hipertensi di Indonesia sangat tinggi. Hipertensi
merupakan penyebab kematian nomor tiga setelah stroke dan tuberkulosis, yakni
mencapai 6,7% dari populasi kematian pada semua umur di Indonesia, diagnosa
hipertensi berada diurutan ke empat terbanyak untuk angka kunjungan di
puskesmas Barung-Barung Balantai. Tujuan dari Karya Tulis Ilmiah Ini adalah
untuk melaksanakan Asuhan Keperawatan Pada Ny A dengan Hipertensi di
Puskesmas Barung-Barung Belantai Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2018.
vii
NURSING DIII STUDY PROGRAM (RPL)
HIGH SCHOOL OF PADANG POVERTY HEALTH SCIENCE
Scientific Writing, July 2018
USMALINA
1714401153
ABSTRACT
This scientific paperwork is conducted in Nagari Taratak, the working area of the
Barung-Barung Puskemas, a market for Mrs. A with a medical diagnosis of
hypertension and post stroke. The assessment up to the evaluation is done 2 times,
namely on June 2 and June 4 2018.
Between the theoretical and the cases found there were several inequality
including nursing diagnoses that were appointed only three diagnoses that were
in accordance with the theoretical and two other nursing diagnoses leading to
nursing diagnoses in stroke patients. For intervention and implementation in
accordance with theoretical based on the NIC and NOC. Implementation success
is evaluated at each meeting and two nursing diagnoses can be stopped after two
meetings.
Bibliography: 13 (2002-2010)
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................ii
PERNYATAAN PERSETUJUAN.....................................................................iii
PERNYATAAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.........................................iv
PERYATAAN PENGUJI...................................................................................vi
KATA PENGANTAR.........................................................................................vii
ABSTRAK............................................................................................................ix
DAFTAR ISI .......................................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1
1.1 Latar Belakang...........................................................................................1
1.2 Tujuan Penulisan.......................................................................................4
1.3 ManfaatPenulisan......................................................................................4
BAB II TINJAUAN TEORITIS........................................................................6
2.1 Konsep Hipertensi ....................................................................................6
2.2 Konsep Stroke............................................................................................24
2.3 Asuhan Keperawatan Teoritis....................................................................35
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN..............................................................61
3.1 Pengkajian ………………............................….........................................61
3.2 Analisa data...............................................................................................70
3.3 Intervensi ..................................................................................................75
3.4 Implementasi .............................................................................................88
BAB IV PEMBAHASAN....................................................................................97
4.1 Pengkajian ………………............................….........................................97
4.2 Diagnosa keperawatan...............................................................................100
4.3 Intervensi ..................................................................................................104
4.4 Implementasi .............................................................................................107
4.5 Evaluasi .....................................................................................................107
BAB IV PENUTUP..............................................................................................108
5.1 Kesimpulan ………………............................….......................................108
5.2 Saran .........................................................................................................109
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
BAB I
PENDAHULUAN
Negara–negaraberkembangkhususnyamasalahkesehatan,
dunia.Dengansemakinmeningkatnyailmu-
ilmudanteknologikesehatandiharapkanmasalahkesehatankhususnyapenyembuh
anpenyakitbisasegeraditanganidenganberbagaimetodedansenikeperawatan.
duniabaiknegaraberkembangmaupunnegaramajudanperlupenanganankhususya
itu hipertensi. Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang umum dijumpai
x
Menurut data WHO 2013, 17,3 juta orang meninggal akibat gangguan
kardiovaskular pada tahun 2008 dan lebih dari 23 juta orang akan meninggal
tuberkulosis, yakni mencapai 6,7% dari populasi kematian pada semua umur
hipertensi berakhir pada stroke. Sedangkan sisanya pada jantung, gagal ginjal,
dan kebutaan.
berada di urutan ke empat setelah ISPA dan penyakit jantung lainnya, dimana
perlu diberikan perawatan dan pengobatan yang tepat agar tidak menimbukan
xi
komplikasi yang semakin parah. Selain itu pentingnya pemberian asuhan
1.2 Tujuan
Tahun 2018
Tahun 2018.
xii
1.2.2.5 Penulis dapat melaksanakan tindakan keperawatan pada Ny A
tahun 2018.
1.3 Manfaat
xiii
Dapat menjadi bahan evaluasi tenaga kesehatan dan memotivasi tenaga
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1.1 Pengertian
yang lebih tinggi dari 140/90 mmHg dan diklasifikasikan sesuai derajat
sebagai akibat dari kondisi patologi yang dapat dikenali, sering kali dapat
Hipertensi merupakan keadaan ketika tekanan darah sistolik lebih dari 120
xiv
hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik di atas 160 mmHg dan
1. Anatomi
2. Fisiologi
a. Jantung
batas kanannya terdapat pada sternum kanan dan apeksnya pada ruang
2) bawah: diafragma
xv
b. Arteri
Adalah tabung yang dilalui darah yang dialirkan pada jaringan dan
suatu organ).
beberapa cara:
darah melalui arteri tersebut. Karena itu darah pada setiap denyut
pada usia lanjut, dimana dinding arterinya telah menebal dan kaku
xvi
fungsi ginjal sehingga tidak mampu membuang sejumlah garam
dan air dari dalam tubuh. Volume darah dalam tubuh meningkat,
otomatis).
aldosteron.
xvii
Ginjal merupakan organ penting dalam mengendalikan tekanan darah,
arteri yang menuju ke salah satu ginjal (stenosis arteri renalis) bisa
d. Arteriol
Adalah pembuluh darah dengan dinding otot polos yang relatif tebal.
f. Sinusoid
tiga sampai empat kali lebih besar dari pada kapiler dan sebagian
xviii
Venul adalah vena kecil yang dibentuk gabungan kapiler. Vena
dibentuk oleh gabungan venul. Vena memiliki tiga dinding yang tidak
oksigen dalam sistem arteri, yang dibawa ke sel dan seluruh tubuh untuk
(Black, 2010).
2.1.3 Etiologi
pembuluh darah
sebagai berikut :
a. Usia
b. Kelamin
Pada umumnya insidens pada pria lebih tinggi daripada wanita, namun
pada uia pertengahan dan lebih tua, insidens pada waktu mulai
xix
meningkat, sehingga pada usia diatas 65 tahun, insidens pada wanita
lebih tinggi.
c. Ras
yang berkulit putih. Akibat penyakit ini umumnya lebih berat pada ras
115 atau lebih, 3,3 kali lebih tinggi daripada pria berkulit putih, dan 5,6
d. Pola hidup
telah diteliti, tanpa hasil yang jelas. Penghasilan rendah, dan kehidupan
e. Diabetes melitus
arteri koroner.
f. Hipertensi sekunder
xx
a) Hipertensi primer : Konsumsi Na terlalu tinggi, Genetik, Stres
psikologis
c) Hipertensi hormonal
bertahun-tahun berupa:
pusat
kapiler
2.1.5 Patofisiologi
terletak di pusat vasomotor, pada medula di otak. Dari pusat vasomotor ini
xxi
spinalis dan keluar dari kolumna medula spinalis ke ganglia simpatis di
ganglia simpatis.
bisa terjadi.
xxii
peningkatan volume intravaskuler. Semua faktor tersebut cenderung
perifer bertanggung jawab pada perubahan tekanan darah yang terjadi pada
dan daya regang pembuluh darah. Konsekuensinya, aorta dan arteri besar
2001).
xxiii
2.1.6 WOC (Web of Caoution)
xxiv
2.1.7 Pemeriksaan Penunjang
xxv
Pemeriksaan penunjang dilakukan dua cara yaitu :
(meningkatkan hipertensi).
diuretik.
menyebabkan hipertensi
primer (penyebab)
xxvi
j) Asam urat : Hiperurisemia telah menjadi implikasi faktor resiko
hipertensi
perbaikan ginjal.
klinis pasien
2.1.8 Penatalaksanaan
xxvii
Pengelolaan hipertensi bertujuan untuk mencegah morbiditas dan
a. Keperawatan
1. Diet
4. Menghentikan merokok
5. Latihan Fisik
Latihan fisik atau olah raga yang teratur dan terarah yang
lain. Intensitas olah raga yang baik antara 60-80 % dari kapasitas
aerobik atau 72-87 % dari denyut nadi maksimal yang disebut zona
6. Edukasi Psikologis
xxviii
Pemberian edukasi psikologis untuk penderita hipertensi meliputi :
1) Tehnik Biofeedback
2) Tehnik relaksasi
b. Medis
xxix
EVALUATION AND TREATMENT OF HIGH BLOOD PRESSURE,
Pengobatannya meliputi :
1) Step 1
inhibitor
2) Step 2
vasodilator
xxx
Untuk mempertahankan terapi jangka panjang memerlukan
kesehatan.
lebih dahulu
penderita
xxxi
e) Buatlah sesederhana mungkin pemakaian obat anti hipertensi
ditentukan.
2.1.9 Komplikasi
a. Otak
- Pemekaranpembuluhdarah
- Perdarahan
- Kematianselotak : stroke
b. Ginjal
- Malambanyakkencing
- Kerusakanselginjal
- Gagalginjal
c. Jantung
- Membesar
xxxii
- Sesaknafas (dyspnoe)
- Cepatlelah
- Gagaljantung
2.2.1 Defenisi
2008)
cepat akibat gangguan fungsi otak fokal (atau global) dengan gejala-gejala
tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain vaskular. (Arif Muttaqin,
2008)
2.2.2 Etiologi
1. Hipertensi.
2. Obesitas.
3. Hiperkolesterol.
4. Peningkatan hematokrit.
xxxiii
6. DM.
7. Merokok.
8. Alkoholisme.
- Kelemahan/kelumpuhan tangan/kaki
xxxiv
- Mengalami beberapa atau semua gejala stroke sementara dan
ringan
- Kelemahan/kelumpuhan tangan/kaki
- Sukar menelan
(Arif Mutaqin.2009)
1. Pengendalian hipertensi
6. Hidari merokok
xxxv
2.2.5 Cara perawatan Post stroke
a. Penatalaksanaan keperawatan
sebagai berikut:
memakai kateter
b. Tindakan konservatif
dibutuhkan
intra arterial
ulcerasi alteroma
c. Rehabilitasi
xxxvi
Rehabilitasi merupakan bagian penting dalam proses pemulihan stroke.
2010).
xxxvii
Menurut Batticaca (2008), penanganan dan perawatan penderita stroke di
atau mengubah dan menambah dosis obat tanpa petunjuk dokter, meminta
tubuh yang lemah atau lumpuh, memperbaiki kondisi fisik dengan latihan
teratur, dan segera bawa klien ke dokter atau rumah sakit jika timbul tanda
dan orang yang merawat/ keluarga perlu menyadari semua tantangan dan
1) Jika pasien selalu membuka mata dalam jangka panjang, maka mata
xxxviii
Untuk mencegah hal ini, keluarga dianjurkan penggunaan pelumas,
salep, atau air mata buatan yang dapat dibeli bebas (Edmund, 2007).
penting, terutama untuk penderita yang sulit atau tidak dapat menelan
(Edmund, 2007).
seimbang dengan cukup serat, cairan (2 liter atau lebih sehari), dan
stroke dapat diberi makanan ringan tinggi - kalori yang lezat dalam
xxxix
Pelayanan kesehatan berperan dalam upaya promotif, pencegahan,
biasanya ada hal - hal yang dapat dikerjakan untuk mengatasi masalah
xl
rentan terhadap perubahan dalam situasi mereka, terutama jika mereka
akan meninggalkan rumah sakit atau saat mereka pertama kali keluar
berharga.
xli
penderita stroke dapat diatasi dengan konseling individual atau terapi
kelompok.
Hal - hal ini sering menjadi komplikasi stroke, mengenai sekitar 64%
dari 5 penderita stroke usia yang lebih lanjut. Namun, bagi banyak
stroke minum obat dalam jumlah dan saat yang tepat. Ada baiknya
dibuat bagan atau tabel tentang aktivitas harian, obat, dan kemajuan
xlii
dengan waktu. Hal ini terutama berlaku pada orang berusia lanjut yang
Demi alasan keamanan, sebaiknya ada satu atau dua orang asisten
pada tahap - tahap awal. Ketika berdiri atau berjalan, penderita stroke
sebisa mungkin dan dengan memindahkan beban badan dari satu sisi
aman dan efektif. Jika penderita stroke telah yakin dapat berjalan di
lantai yang datar, mereka dapat mulai naik tangga, tetapi tetap
xliii
memperhatikan bahwa susunan tangganya telah aman dan kuat. Selain
masuk landai dari kayu atau beton. Keluarga juga mungkin perlu
2.3.1 Pengkajian
Melakukan pengkajian:
b. Riwayat
Lama dan tingkat tekanan darah tinggi sebelumnya dan hasil serta
xliv
d. Kebiasaan sehari-hari: nutrisi, istirahat, olah raga
status ekonomi
f. Faktor risiko
1) Riwayat alergi
g. Pemeriksaan fisik
1) Keadaan Umum
Berupa tanda-tanda vital, berat badan dan tinggi badan serta tingkat
kesadaran klien
2) Mata
3) Leher
thyroid
4) Paru:
dan cepat
5) Jantung
xlv
6) Abdomen:
7) Ekstremitas
stroke
8) Neurologi
kebutuhan oksigen.
serebral
xlvi
2.3.3 Rencana Keperawatan Teoritis
hipertrofi/rigiditas ss ( intensitas,lokasi,
cardiac putput
- Monitor status
kardiovaskuler
- Monitor status
pernafasan yang
menandakan gagal
jantung
- Monitor abdomen
sebagai indicator
penurunan perfusi
- Monitor balance
cairan
xlvii
- Monitor adanya
perubahan tekanan
darah
- Monitor respon
pengobatan
antiaritmia
menghindari
kelelahan
- Monitor toleransi
aktivitas pasien
- Monitor adanya
dyspneu, fatigue,
tekipneu dan
ortopneu
- Anjurkan untuk
menurunkan stress
Fluid Management
- Timbang
popok/pembalut jika
diperlukan
xlviii
- Pertahankan catatan
yang akurat
jika diperlukan
- Monitor status
hidrasi ( kelembaban
membran mukosa,
nadi adekuat,
tekanan darah
ortostatik ), jika
diperlukan
- Monitor hasillAb
yang
sesuaidenganretensic
osmolalitasurin )
- Monitor status
hemodinamik
termasuk CVP,
PCWP
sesuai indikasi
xlix
penyakit
- Monitor
indikasiretensi /
kelebihancairan
(cracles, CVP
,edema,
distensivenaleher,
asites)
dialisis
edema
- Monitor masukan
harian
- Kolaborasi dengan
dokter untuk
pemberian terapi
cairan sesuai
program
- Monitor status
nutrisi
l
- Berikan cairan
- Kolaborasi
pemberian diuretik
sesuai program
- Berikan cairan IV
- Dorong masukan
oral
- Berikan penggantian
nesogatrik sesuai
output
- Dorong keluarga
untuk membantu
pasien makan
- Batasi masukan
hiponatrermi dilusi
130 mEq/l
- Monitor respon
pasien terhadap
terapi elektrolit
li
- Kolaborasi dokter
berlebih muncul
meburuk
- Atur kemungkinan
tranfusi
- Persiapan untuk
tranfusi
Fluid Monitoring
- Tentukan riwayat
eliminasi
- Tentukan
kemungkinan faktor
seimbangan cairan
(Hipertermia, terapi
diuretik, kelainan
diaporesis, disfungsi
hati, dll )
lii
elektrolit urine
osmilalitas urine
- Monitor BP
- Monitor tekanan
perubahan irama
jantung
- Monitor parameter
hemodinamik infasif
- Monitor membran
jumlah dan
- Monitor adanya
penambahan BB
liii
keperluan
- Kolaborasi
dapat meningkatkan
output urin
- Lakukanhemodialisis
catatresponspasien
suhu, dan RR
- Catat adanya
fluktuasi tekanan
darah
- Monitor VS saat
pasien berbaring,
- Auskultasi TD pada
bandingkan
RR, sebelum,
aktivitas
liv
- Monitor kualitas dari
nadi
- Monitor adanya
pulsus paradoksus
- Monitor adanya
pulsus alterans
irama jantung
- Monitor bunyi
jantung
- Monitor frekuensi
dan irama
pernapasan
- Monitor pola
pernapasan abnormal
- Monitor suhu,
warna, dan
kelembaban kulit
- Monitor sianosis
perifer
- Monitor adanya
cushing triad
lv
melebar, bradikardi,
peningkatan sistolik)
- Identifikasi
penyebab dari
lvi
kelelahan atau mandiri yang diperlukan untuk
diwaktu luang
imobilisasi beraktivitas
- Ketidakseimbanga beraktivitas
lvii
dipertahankan. - Monitor respon fisik,
spiritual
lviii
durasi kurang dari 6 dengan - Evaluasi pengalaman
lix
sendiri - Kaji tipe dan sumber
(penurunan intervensi
lx
- Perubahan dosis, dan frekuensi
teratur
lxi
nyeri hebat
- Evaluasi efektivitas
lxii
- Menyatakan tidak atau istirahat - Monitor waktu makan
- Suhu lingkungan
sekitar
- Tanggung jawab
memberi asuhan
- Perubahan pejanan
terhadap cahaya
gelap
- Gangguan(mis.,unt
uk tujuan
terapeutik,
pemantauan,
pemeriksaan
laboratorium)
- Kurang kontrol
tidur
- Kurang privasi,
Pencahayaan
lxiii
- Bising, Bau gas
- Restrain fisik,
Teman tidur
- Tidak familier
dengan prabot
tidur
5 Nyeri dada NOC : NIC :
lxiv
akhir yang dapat - Melaporkan
nyeri
diprediksi dan dengan bahwa nyeri
nakan
-Evaluasi bersama pasien dan
Batasan karakteristik : manajemen
tim kesehatan lain
- Laporan secara nyeri
tentang ketidakefektifan
verbal atau non - Mampu
kontrol nyeri masa
verbal mengenali nyeri
lampau
- Fakta dari (skala,
nyeri - Menyatakan
-Kontrol lingkungan yang
- Gerakan rasa nyaman
dapat mempengaruhi
melindungi setelah nyeri
nyeri seperti suhu
- Tingkah laku berkurang
ruangan, pencahayaan
berhati-hati - Tanda vital
dan kebisingan
- Muka topeng dalam rentang
tampak capek,
-Pilih dan lakukan
sulit atau gerakan
penanganan nyeri
kacau,
(farmakologi, non
lxv
menyeringai)
farmakologi dan inter
- Terfokus pada diri
personal)
sendiri
kerusakan proses
-Ajarkan tentang teknik non
berpikir,
farmakologi
penurunan
lingkungan)
-Evaluasi keefektifan kontrol
- Tingkah laku
nyeri
distraksi, contoh :
menemui orang
-Kolaborasikan dengan
lain dan/atau
dokter jika ada keluhan
aktivitas, aktivitas
dan tindakan nyeri tidak
berulang-ulang)
berhasil
- Respon autonom
perubahan tekanan
Analgesic Administration
darah, perubahan
-Tentukan lokasi,
lxvi
nafas, nadi dan karakteristik, kualitas,
lxvii
psikologis) -Berikan analgesik tepat
hebat
-Evaluasi efektivitas
lxviii
Manusia atau untukmencegah ditempat yang mudah
dalam masyarakat,
mikroorganisme)
alkohol, kafein
nikotin, bahan
lxix
pengawet, kosmetik,
kain))
Internal
Psikolgik (orientasi
afektif)
Mal nutrisi
Bentuk darah
abnormal, contoh :
leukositosis/leukopeni
a, perubahan faktor
pembekuan,
trombositopeni, sickle
cell, thalassemia,
autoimum tidak
berfungsi.
Biokimia, fungsi
regulasi (contoh :
tidak berfungsinya
sensoris)
Disfugsi gabungan
Disfungsi efektor
Hipoksia jaringan
lxx
Perkembangan usia
(fisiologik,
psikososial)
Fisik (contoh :
kerusakan kulit/tidak
utuh, berhubungan
dengan mobilitas)
lxxi
protrombin hipertensi proteksi
karotid - Berkomuni
- Aneurisme kasi
serebri dengan
- Kardiomiopati kemampua
dilatasi n
- Koagulasi - Menunjukk
intravaskular an
lxxii
diseminata perhatian,
- Embolisme konsentrasi
dan
orientasi
- Memprose
s informasi
- Membuat
keputusan
dengan
benar
- Menunjukk
an fungsi
sensori
motori
cranial
yang utuh :
tingkat
kesadaran
membaik,
tidak ada
gerakan
gerakan
involunter
lxxiii
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY A DENGAN HIPERTENSI DI
WILAYAH PUSKESMAS BARUNG-BARUNG BELANTAI
KABUPATEN PESISIR SELATAN
3.1 PENGKAJIAN
1. Identitas klien
Nama klien : Ny A
Umur : 60 tahun
Status : Janda
Agama : islam
Pekerjaan : IRT
Pendidikan : SD
No MR : 239
Penanggung jawab
Nama : Tn A
Umur : 37 tahun
Pekerjaan : swasta
lxxiv
2. Alasan masuk
Klien datang kepuskesmas pada tanggal 2 juli 2018 dengan mengeluh nyeri
pada kepala, tengkuk terasa kaku dan tegang, kepala terasa pusing.
3. Riwayat kesehatan
Pada saat pengkajian pada tanggal 2 juli 2018 klien mengeluh kepala
terasa pusing dan sakit, leher dan tengkuk terasa tegang dan kaku dan
dengan tangan kiri. Bibir klien kelihatan mencong kekiri dan bicara
4. Pemeriksaan fisik
BB / TB : 60 kg / 150cm
lxxv
Tanda –tanda vital
Suhu : 36.5 ‘ C
Pernapasan : 20 x / Menit
a. Kepala
1) Wajah
Palpasi : wajah teraba kasar dan wajah sebelah kanan terba agak
2) Rambut
(-)
(-)
3) Mata
4) Hidung
lxxvi
5) Mulut dan gigi
berbau.
b. Leher
c. Thorak
Paru –Paru
dada, RR 20 x / Menit
Palpasi :Vesikuler
Jantung
anterior sinistra
lxxvii
ICS II linea parasternal sinistra, batas kiri bawah
d. Abdomen
Perkusi :Redup
e. Punggung
f. Ekstremitas
Atas : tangan kanan terlihat agak lemah dan sering dibantu oleh
Bawah ; kaki kanan kelihatan lemah dan jika berjalan kaki kanan
terlihat diseret dan jika berjalan di bantu oleh keluarga. Kaki terlihat
Kekuatan otot :
555 333
555 333
g. Genetalia
h. Integument
lxxviii
Inspeksi : Kulit Kebersihan kulit baik, warna kulit normal,
i. Nervus
5. Data Biologis
pada masakan.
2 Minum Pola minum ± 6-8 gelas sehari Tidak ada pembatasan cairan,
waktu sehat
3 Eliminasi
BAK ± 100 – 150 cc, warna cc/24 jam. Warna kuning, bau khas.
lxxix
sedikit.
keluarga
5 Istirahat Pola tidur teratur, ± 6-7 jam klien cendrung tidur, karena
6. Riwayat Alergi
Klien mengatakan tidak ada riwayat alergi makann, obat maupun yang
lainnya
7. Data psikologis
Suasana hati lien dalamkeadaan baik dan emosional terkontrol. Klien sangat
lxxx
8. Data Sosial Ekonomi
Klien tinggal dengan anak klien dan untuk pengobatan dibiayai oleh BPJS.
9. Data spiritual
dimesjid, karena mesjid hanya berada 20 meter dari tempat tinggal klien
Tidak dilakukan
2 DATA FOKUS
Data Objektif :
f) ekstremitas kanan lebih lemah dari ekstremitas kiri dengan kekuatan otot
: 555 333
5 55 333
lxxxi
i) Skala nyeri 6
Data Subjektif :
dirumah
c) klien mengatakan jika akan beraktifitas dibantu oleh anak dan cucu-
cucunya
d) Klien mengatakan jika dirumah lebih sering tidur dari pada beraktifitas
lxxxii
Skala nyeri 6
DS ;
DS :
makanan dirumah
berjalan
lxxxiii
klien tampak didampingi oleh
otot :
555 333
555 333
DS :
cucu-cucunya
4 DO Hambatan Gangguan
lalu
DS :
lxxxiv
Keluraga mengatakan sering tidak
berjalan
otot :
555 333
555 333
DS :
cucu-cucunya
lxxxv
3.4 DIAGNOSA KEPERAWATAN
tekanan serebral
bawah
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab IV ini akan di bahas perbandingan antara teori yang terdapat dalam
antara teori dan kenyataan yang dapat di ketahui kesenjangan yang ada, kemudian
lxxxvi
mengatasi masalah, melaksanakan perencanaan tersebut untuk mengatasi masalah
yang ada.
4.1 Pengkajian
analisissehinggadapat di
ketahuimasalahataukebutuhanperawatanpasienbaiksecara bio-psiko-sosial-
kulturdan spiritual.Data di
perolehlangsungdaripasiendankeluargamelaluiwawancaraatauanamnesadanob
servasilangsungterhadappasien.Pengkajian yang di
catatankeperawatan, pemeriksaanfisikdanpemeriksaandiagnostik.
dan pusing serta kuduk terasa berat, klien post stroke 5 tahun yang lalu dan
pernapasan normal, untuk pemeriksaan jantung dan paru klien tidak ada
masalah, akan tetapi didapatkan masalah pada wajah bibir dan lidah klien
mencong kekanan. Untuk etkremitas atas dan bawah terjadi gangguan bagian
kana n dengan kekuatan otot yang lemah serta ekstremitas bagian bawah
klien oedema dan klien berbicara pelo. Untuk pengaturan diit klien mengaku
tidak ada pengotrolan diit dirumah dan penggunaan garam juga tidak dibatasi.
lxxxvii
Berdasarkan kondisi ini , melihat tanda dan gejala yang didapatkan pada saat
peningkatan tekanan nadi dan pernapsan yang cepat. Tetapi pada saat
kearah stroke.
ventricular
vaskuler serebral
lxxxviii
13. Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak b.d peningkatan tekanan
intra kranial
kebutuhan oksigen
Untuk 2 diagnosa yang diambil oleh peneliti tidak terdapat pada diagnosa
Defenisi : ketebatasan dalam gerakan fisik atau satu atau lebih secara
Batasan karakteristik :
c. Gerakan lambat
d. Gerakan spastik
lxxxix
f. Instabilitas postur
h. Ketidak nyamanan
motorik halus
a. Agent farmaseutikal
b. Ansietas
c. Depresi
e. Gangguan muskoloskeletal
f. Gangguan neuromuskuler
g. Intoleran aktifitas
maupun bawah
xc
d. Ketidaknyamanan klien karena kelemahan kaki kanan dan tangan
kanan klien.
Defenisi :
Batasan karakteristik :
b. Disorientasi ruang
e. Bicara pelo
g. Ketidaktepatan verbalisasi
h. Sulit bicara
b. Gangguan emosi
xci
e. Kerentanan
fisik yaitu bicara klien pelo kareana lidah mencong kesebelah kanan, klien
bicara tidak jelas, klien kesulitan mengeluarkan kata-kata dan klien sulit
bicara.
4.3 Intervensi
yaitu :
a) Fasilitasi pembelajaran
xcii
keperawatan ini ada 38 aktifitas, akan tetapi penulis hanya mengambil
sepuluh aktifitas yang mungkin dilakukan kepada klien dan yang akan
xciii
b) Pencegahan jatuh
3. Nyeri akut
a) Manajamen nyeri
b) Pemberian obat
xciv
tetapi penulis hanya mngambil 7 aktifitas yang benar-benar dapat
verbal.
4.4 Implementasi
dilakukan dapat diterima dengan cepat oleh klien dan keluarga. Implementasi
xcv
yang dilakukan pada diagnosa keperawatan ketidakefektifan manajemen
kesehatan diri dan nyeri akut di lakukan dua kali pertemuan karena pada
sebahagian.
4.5 Evaluasi
Dari empat diagnosa keperawatan yang ditemukan pada klien dan telah
didapatkan dua diagnosa dapat teratasi dengan satu kali pertemuan. Akan
DAFTAR PUSTAKA
Aziza, Lucky. 2007. Hipertensi The Silent Killer. Jakarta: Yayasan Penerbitan
Ikatan Dokter Indonesia.
Brunner & Suddarth. Buku Ajar : Keperawatan Medikal Bedah Vol 2, Jakarta,
EGC, 2002
xcvi
Doenges, ME., Moorhouse, MF.,Geissler, AC. 2000.
RencanaAsuhanKeperawatanPedomanuntukPerencanaandanPendokume
ntasianPerawatanPasien.Jakarta : EGC
Smeltzer dan Bare. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Alih Bahasa
Yasmin Asih. Jakarta: Buku Kedokteran EGC
xcvii