Salinan TPS 10 Penalaran Umum Bag 1 Bacaan (No 1-14)
Salinan TPS 10 Penalaran Umum Bag 1 Bacaan (No 1-14)
di dalam Lempeng
Laut Maluku. Para ahli menyebut gempa semacam ini sebagai gempa intraslab. Zona gempa Laut Maluku terletak di antara Busur Sangihe dan
Halmahera. Zona gempa ini membentang dalam arah utara-selatan, didasari oleh zona subduksi ganda (double subduction) yang menujam ke bawah
Pulau Halmahera di sebelah timur dan ke bawah Busur Sangihe di sebelah barat. Menurut pakar gempa, Daryono, zona subduksi ini membentuk
kemiringan ganda yang tidak simetris. "Slab Lempeng Laut Maluku di bawah Busur Sangihe menerus hingga di kedalaman 600 kilometer. Sedangkan di
bawah Busur Halmahera, slab lempeng-nya relatif lebih dangkal hanya hingga di kedalaman sekitar 300 kilometer," kata Daryono, Jumat (15/11/2019).
Pakar gempa yang juga menjabat sebagai Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG itu menjelaskan, subduksi ganda terbentuk akibat
tekanan Lempeng laut Filipina dari timur, di zona Halmahera. Sementara dari barat, Lempeng Sangihe relatif mendorong ke timur. Akibat dorongan ini
terbangun akumulasi medan tegangan (stress) produk gaya kompresi pada batuan kerak samudra di bagian tengah Zona Tumbukan Laut Maluku
(Molucca Sea Collision Zone). Di zona ini terbentuk jalur Punggungan Mayu (Mayu Ridge) yang ditandai dengan keberadaan Pulau Mayu.
Akumulasi medan tegangan di sepanjang jalur Punggungan Mayu inilah yang pada akhirnya memicu terjadinya dislokasi batuan dalam
lempeng. "Di zona inilah terdapat banyak sebaran pusat-pusat gempabumi dengan mekanisme sesar naik, seperti halnya peristiwa gempabumi kuat
yang terjadi tadi malam juga dicirikan dengan mekanisme sumber sesar naik (thrust fault)," ungkap Daryono. Hingga berita ini ditayangkan, gempa Laut
Maluku ini hanya menimbulkan kerusakan ringan pada beberapa bangunan rumah di Manado dan sekitarnya, serta memicu tsunami kecil di Bitung,
Halmahera, dan Ternate. "Hal ini dapat dijelaskan bahwa gempa dengan slip yang relatif dalam, membuat eksitasi terhadap tsunami lebih kecil jika
dibandingkan dengan slip yang terjadi di kedalaman lebih dangkal," papar Daryono. "Selain itu, dapat juga dijelaskan juga bahwa pada kasus gempa
tadi malam, energi akibat kompresi yang terjadi pada salah satu slab lempeng tidak seluruhnya terakumulasi di zona gempa, tetapi juga disebarkan ke
bagian slab lempeng pada zona subduksi di sebelahnya," imbuh dia. Menurut Daryono, kondisi ini berbeda dengan sistem tektonik di zona subduksi
kebanyakan, di mana energi yang terakumulasi di zona gempa hanya terkonsentrasi pada satu slab lempeng saja, sehingga potensi gempa yang dapat
memicu tsunami tentu menjadi lebih besar. Namun demikian, secara umum kawasan Laut Maluku tetap merupakan zona rawan gempa dan tsunami
yang patut diwaspadai oleh masyarakat.
(A) Zona gempa intraslab terletak di antara Pulau Halmahera dan Busur Sangihe.
Pernyataan yang tidak sesuai paragraf 1 adalah …… (B) Gempa di Maluku diakibatkan oleh pergerakan lempeng bumi.
(C) Zona subduksi membentuk kemiringan tunggal yang tidak simetris.
(D) Slab lempeng Laut Maluku di bawah Busur Sangihe relatif lebih dalam.
(E) Pulau Mayu berada di zona akumulasi gaya kompresi batuan kerak samudra.
Gempa yang terjadi di Laut Maluku berkekuatan M 7.1 pada
Kamis menjelang tengah malam termasuk kategori gempa
intraslab. Yang dimaksud dengan gempa intraslab adalah ……
A. Papua Barat
B. Nusa Tenggara Timur
C. Sulawesi Selatan
D. Sulawesi Utara
E. Kalimantan Timur
Gempa yang berpusat di Laut Maluku tidak berpotensi memicu
terjadinya tsunami yang besar. Hal ini disebabkan oleh ……