a. Perencanaan, terdiri dari: (1) penetapan tujuan dan target serta pengambilan keputusan, (2)
perumusan strategi pencapaian tujuan, (3) penetapkan sumber daya yang diperlukan, dan (4)
penetapan standar keberhasilan pencapaian tujuan;
b. Pengorganisasian, terdiri dari: (1) pengalokasian sumber, perumusan dan penetapan tugas serta
penetapan prosedur, (2) penetapan stuktur organisasi yang menunjukkan adanya garis kewenangan
dan tanggung jawab, (3) kegiatan perekrutan, penyeleksian, pelatihan dan pengembangan sumber
daya tenaga, serta (4) penempatan sumber daya manusia pada posisi yang paling tepat.
d. Pengendalian, terdiri dari evaluasi, dan monitoring dalam upaya perbaikan kegiatan yang sedang
berjalan. Keempat fungsi manajemen tersebut, secara jelas, dapat dilihat pada gambar 2.1.
Dalam operasionalisasinya, manajemen sebagai ilmu pengetahuan (science) maupun sebagai kiat
pelaksanaan kerja sistematik (art) secara garis besar terkait pada sejumlah fungs! pokok dimensi
manajerial.
PERENCANAAN
PERENCANAAN
PENGORGANISASIAN
PENGORGANISASIAN
Pertama, manajemen sumber daya manusia (human resource management). Fungsi atau dimensi ini
terkait dengan upaya memperoleh sumber daya manusia yang terbaik, untuk dipelihara dan
ditetapkan bekerja sama dengan kinerja yang terpelihara dan senantiasa meningkat. Kedua,
manajemen produksi (production management), menyangkut upaya menghasilkan produk yang
sesuai dengan standar yang ditetapkan, bagaimana sumber daya input dapat diubah menjadi output
yang diharapkan. Ketiga, manajemen keuangan (financial management), menyangkut kegiatan
merencanakan sumber biaya, pengalokasian secara tepat, serta pemastian uang yang diperoleh dari
penjualan produk melebihi besar uang yang dialokasikan untuk memproduk. Keempat, manajemen
sarana (facilities and tools management), terkait dengan kegiatan penetapan jenis dan jumlah, asal
sarana yang dibutuhkan, pemanfaatan, pemeliharaan, sehingga benar benar fungsional dalam
pencapaian tujuan. Kelima, manajemen pemasaran (marketing management), merupakan dimensi
kegiatan terkait dengan identifikasi kebutuhan pengguna produk sebagai bahan masukan dalam
produksi, sehingga produk yang dihasilkan benar-benar sesuai kebutuhan pengguna. Keenam,
manajemen lingkungan (environment management), merupakan kegiatan yang dirancang untuk
mencipta lingkungan (internal maupun eksternal) organisasi dalam rangka terbangunnya budaya
kerja yang kondusif bagi efektivitas kerja: kreatif, inspiratif, komunikatif, kooperatif, kompak, dan
memiliki komitmen akan tujuan dan tanggung jawab yang sama.
Sumber Daya
Manusia
Sarana Uang
Informasi
Planning
Organizing
Contrloling
Leading
Tujuan Organisasi
Efektif
Efisien
Seperti halnya dengan konsep manajemen, istilah pendidikan pun merupakan istilah ekuivokal,
sebuah istilah yang memuat makna yang banyak tapi memiliki makna dasar yang sama. sehingga
pemaknaannya sangat tergantung pada perspektif yang digunakannya. Secara etimologik,
(education) berasal dari
kata Latin dari kata "educare" yang berarti pendidikan. Secara netral, Thorndike dan Barnhart
mengartikan pendidikan sebagai "development in knowledge, skill, ability, or character by teaching,
training. study, or experience" (pengembangan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan atau
karakter melalui pengajaran, latihan, studi atau pengalaman). Lebih lanjut, Blaugh, mengonsepsikan
pendidikan sebagai proses penanaman modal manusia (human capital investment).24 Pengetahuan
keterampilan hasil pendidikan dinilai sebagai modal manusia yang kemudian dapat dijadikan alat
produksi baik untuk kepentingan pribadi maupun kepentingan sosial.25
Dalam perspektif sosial-politik, pendidikan dipandang Tom Brennan sebagai proses sosialisasi nilai
dan norma kehidupan berpolitik, bersosial, dan proses pembentukan budaya berpolitik.25 Dalam
perspektif sosial-budaya, yang melihat dari segi tata nilai dan norma budaya masyarakat, pendidikan
dipahami sebagai "proses pembudayaan", atau "proses pengadaban". Pendidikan merupakan upaya
pembentukan nilai dan pola perilaku yang adaptif dengan kebutuhan yang ada di masyarakat.
Sedangkan dari perspektif pendidikan itu sendiri, pendidikan diartikan sebagai "semua perbuatan
dan usaha pengalihan pengetahuan, pengalaman, kecakapan dan keterampilan dalam upaya
menyiapkan individu untuk dapat memenuhi fungsi hidupnya baik jasmani maupun rohani" 28
Definisi-definisi dari berbagai perspektif tersebut, sesungguhnya, memiliki ranah makna (semantical
domain) yang sama, yaitu bahwa pendidikan hakikatnya merupakan upaya sadar peningkatan
kualitas manusia (human quality improvement) dalam berbagai aspeknya. Sebagai sebuah sistem,
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 mengartikan pendidikan sebagai:
"Upaya sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara". 29
Berdasarkan pengertian pendidikan tersebut, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pendidikan
merupakan suatu daya dan upaya untuk pengembangan potensi yang dimiliki baik individu maupun
dalam lingkungan sosial, yang terdiri dari unsur. (1) tujuan pendidikan, (2) peserta didik, (3) pendidik,
(4) alat pendidikan, (5) lingkungan pendidikan, dan (6) proses (situasi pendidikan).Untuk lebih
jelasnya unsur-unsur pendidikan dapat dilihat pada ilustrasi pada gambar 2.3.
Berdasar uraian tentang manajemen dan pendidikan dapat ditarik benang merah bahwa manajemen
pendidikan adalah segenap aktivitas terkait dengan proses perencanaan, pengorganisasian,
pengimplementasian, dan pengendalian penyelenggaraan pendidikan.
Materiil
SDM
PROSES/SITUASI
Lingkungan Masyarakat
Dalam aspek perencanaan pendidikan, maka manajemen pendidikan meliputi subaspek kegiatan
penetapan tujuan dan pendidikan, pengambilan keputusan penanganan masalah pendidikan,
perumusan strategi pencapaian tujuan pendidikan, penetapan sumber daya pendidikan yang
diperlukan, dan penetapan standar keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan.
Gambaran tentang manajemen pendidikan secara sistemik, dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Tenaga pendidik dan kependidikan, kurikulum, sarana & prasarana keuangan, dan manajemen
Siswa
RESOURCES INPUT
Fisik Emosi
Sosial
Intelektual Kepribadian
Motivasi
MAIN INPUT
PBM
OUTPUT
ENVIRONMENTAL INPUT
Lulusan