Anda di halaman 1dari 7

eISSN 2337-330X eBiomedik.

2021;9(1):94-100
Terakreditasi Nasional: SK Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan DOI: https://doi.org/10.35790/ebm.9.1.2021.31805
KemenRistekdikti RI No. 30/E/KPT/2019 Available from: https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/ebiomedik

Hubungan Penggunaan Smartphone terhadap Ketajaman Penglihatan

Yonathan S. A. Angmalisang,1 Maya E. W. Moningka,2 Jimmy F. Rumampuk2

¹Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi,


Manado, Indonesia.
2
Bagian Fisika Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi, Manado, Indonesia
Email: yonathanangmalisang@gmail.com

Abstract: Visual acuity is the ability of a person's eyes to distinguish the shapes and details of
objects at a certain distance. Decreased visual acuity is still a health problem in society. A
person's visual acuity is influenced by refraction, pupil size, light intensity, exposure time,
retinal stimulation area, eye adaptation, and eye movement. The use of smartphones has
become a necessity of everyday life in society. Several studies have shown that smartphone
use can lead to decreased visual acuity. This study aimed to determine whether there is a
relationship between smartphone use and visual acuity and the factors that can affect visual
acuity due to smartphone use. The research design used was a literature review with journals
that can be accessed free full text through PubMed and ClinicalKey. As a result, the
smartphone use can lead to DED, myopia, dan blurred vision. In conclusion, there is a
relationship between smartphone use and visual acuity
Keywords: smartphone, visual acuity

Abstrak: Ketajaman penglihatan adalah kemampuan mata seseorang untuk membedakan


bentuk dan detail objek pada jarak tertentu. Penurunan ketajaman penglihatan masih menjadi
masalah kesehatan dalam masyarakat. Ketajaman penglihatan seseorang dipengaruhi oleh
refraksi, ukuran pupil, intensitas cahaya, waktu pemaparan, area stimulasi retina, adaptasi
mata, dan gerakan mata. Penggunaan smartphone sudah menjadi kebutuhan kehidupan sehari-
hari dalam masyarakat. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan smartphone
dapat menyebabkan penurunan ketajaman penglihatan. Tujuan penelitian untuk mengetahui
apakah terdapat hubungan penggunaan smartphone terhadap ketajaman penglihatan dan
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi ketajaman penglihatan karena penggunaan
smartphone. Desain penelitian yang dipakai adalah literature review dengan jurnal-jurnal yang
dapat diakses secara gratis melalui PubMed dan ClinicalKey. Hasilnya menunjukkan bahwa
penggunaan smartphone dapat mengakibatkan DED, miopia dan penglihatan kabur. Sebagai
simpulan, terdapat hubungan penggunaan smartphone terhadap ketajaman penglihatan
Kata Kunci: smartphone, ketajaman penglihatan

PENDAHULUAN satu yang terkena dampak adalah pem-


Penggunaan gawai saat ini menjadi belajaran di sekolah yang tidak dapat lagi
suatu kebutuhan sehari-hari.1 Kebutuhan dilakukan di gedung sekolah. Menteri
penggunaan gawai juga mengalami pening- Pendidikan Indonesia menganjurkan untuk
katan pada masa pandemik COVID-19 melakukan pembelajaran secara daring.
dimana seluruh negara membatasi kegiatan Pembelajaran daring ini secara tidak
yang memerlukan kumpul bersama. langsung mengharuskan para pelajar untuk
Pemerintah Indonesia juga menyarankan belajar melalui gawai, seperti smartphone,
untuk tidak berkumpul di tempat ramai.2 tablet, komputer, ataupun laptop.3
Banyak bidang yang terpaksa harus Jumlah pengguna smartphone diper-
melakukan kegiatan secara daring. Salah kirakan lebih dari 1,5 miliar pengguna di

94
Angmalisang, Moningka, Rumampuk: Hubungan penggunaan smartphone…95

seluruh dunia dan diperkirakan lebih dari 1 Berbagai penelitian menunjukkan


miliar smartphone akan terjual pada tahun bahwa terdapat dampak buruk pada
2016.4 Di Indonesia, pengguna smartphone penglihatan oleh karena penggunaan
diperkirakan mencapai 66,31% pengguna gawai.10 Penggunaan smartphone menjadi
pada tahun 2017 dan di Sulawesi sekitar salah satu penyebab penurunan ketajaman
43,8%.5 Menggunakan smartphone tentu- penglihatan terutama pada anak-anak yang
nya memiliki kekurangan, yaitu ukuran lebih sering menggunakan smartphone.11
layarnya yang kecil. Menatap layar smart- Penelitian pada anak-anak di Spanyol
phone yang kecil dengan jarak pandang menyatakan bahwa anak-anak yang lebih
yang dekat dapat menyebabkan mata sering menghabiskan waktunya di rumah
menjadi tegang, cepat lelah, dan berpotensi dengan bermain smartphone, lebih rentan
mengalami keluhan penglihatan.6 mengalami penurunan ketajaman peng-
Menurut laporan yang diterbitkan oleh lihatan daripada anak-anak-anak yang
World Health Organization (WHO) menghabiskan waktunya dengan bermain
terutama berdasarkan data populasi yang di luar rumah.12 Penelitian lain di Spanyol
diperoleh pada tahun 2007 dengan menunjukkan bahwa penggunaan perangkat
menggunakan definisi gangguan peng- elektronik dapat menyebabkan penurunan
lihatan jarak jauh sebagai ketajaman frekuensi kedipan mata yang dapat
penglihatan yang lebih buruk daripada menyebabkan mata kering.13
18/6, diperkiraan ada 158 juta kasus
gangguan penglihatan jarak jauh yang METODE PENELITIAN
disebabkan oleh kelainan refraksi yang Jenis penelitian yang dilakukan adalah
tidak diperbaiki pada tahun 2007. Penyebab berbentuk literature review (kajian
gangguan penglihatan terbanyak di seluruh literatur). Pencarian literatur yang berkaitan
dunia adalah gangguan refraksi yang tidak dengan topik hingga penyusunan dan
terkoreksi sebanyak 48,99%, diikuti oleh pembahasan mengenai literatur yang
katarak sebanyak 25,81% dan Age-Related berhubungan dengan topik terkait
Macular Degeneration 4,1%. Sedangkan, berlangsung dari bulan September 2020
penyebab kebutaan terbanyak adalah hingga Desember 2020.
katarak sebanyak 34,47%, diikuti oleh Pencarian data yang memenuhi kajian
gangguan refraksi yang tidak terkoreksi literatur yang sesuai dengan topik
sebanyak 20,26%, dan glaukoma sebanyak dilakukan secara online. Pencarian secara
8,30%. Lebih dari 75% gangguan peng- online dilakukan lewat situs jurnal ilmiah
lihatan merupakan gangguan penglihatan memiliki database yang beragam dan
yang dapat dicegah.7 berkualitas, yaitu PubMed dan ClinicalKey
Di Indonesia, prevalensi kelainan dengan kata kunci ((smartphone) OR
refraksi menempati urutan pertama dari (phone)) AND ((visual acuity) OR (visual)
penyakit mata, yaitu meliputi 25% OR (vision). Peneliti menemukan 2.263
penduduk atau sekitar 55 juta jiwa.8 jurnal yang sesuai dengan kata kunci
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar tersebut. Sebanyak 1.137 jurnal dieksklusi
(Riskesdas) tahun 2013, Sulawesi Utara karena tidak tersedia artikel free full text.
dan Sulawesi Selatan menempati urutan Penilaian kelayakan terhadap 1.126 jurnal
ketiga dengan prevalensi kebutaan tertinggi free full text dilakukan, jurnal yang
di Indonesia sebesar 0,8% dari jumlah duplikasi dan tidak sesuai kriteria inklusi
populasi. Angka ini meningkat di- dilakukan eksklusi sebanyak 1.120,
bandingkan prevalensi kebutaan pada tahun sehingga didapatkan 6 jurnal free full text
2007 yang hanya sebesar 0,5%. Padahal yang akan dilakukan review.
ketersediaan koreksi refraksi pada Kriteria inklusi dan eksklusi yang
penduduk umur 6 tahun ke atas menempati digunakan berdasarkan strategi Population,
urutan ketiga tertinggi nasional, yakni Intervention, Comparison, Outcomes, dan
7,5%.9 Study (PICOS). Populasi yang dipakai
96 eBiomedik, Volume 9, Nomor 1, Januari-Juni 2021, hlm. 94-100

adalah pengguna smartphone tanpa bahwa penggunaan smartphone dan


intervensi dan perbandingan. Desain komputer dikaitkan dengan penurunan
penelitian yang digunakan adalah Cohort, penglihatan anak-anak, sementara
Cross Sectional, Case Control, Controlled menonton televisi tidak. Hubungan yang
Trial, dan Randomized Controlled Trial, signifikan secara statistik antara waktu di
dengan menggunakan artikel yang luar ruangan pada tengah hari dan miopia
dipublikasi pada 5 tahun terakhir (2015- yang berkurang dapat mendukung hipotesis
2020) serta menggunakan Bahasa Inggris. bahwa intensitas cahaya berperan dalam
efek perlindungan dari waktu di luar
HASIL PENELITIAN ruangan.11 Pada jurnal ketiga, didapatkan
Dari enam jurnal yang telah dipilih bahwa dalam studi ini, terdapat tiga temuan
berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi, utama. Pertama, peningkatan waktu yang
penulis juga telah mengkaji jurnal-jurnal dihabiskan untuk aktivitas jarak dekat dekat
tersebut. Kesimpulan dari tiap-tiap jurnal dan menggunakan perangkat digital
mendapatkan kesimpulan yang berbeda- dikaitkan dengan tingkat miopia yang lebih
beda berdasarkan keluaran yang didapatkan tinggi pada anak-anak Spanyol. Kedua,
dari penelitian tersebut. angka prevalensi miopia pada anak usia 5-7
Pernyataan bahwa terdapat hubungan tahun meningkat. Ketiga, anak-anak yang
mengenai penggunaan smartphone dan dry dilaporkan menghabiskan lebih banyak
eye disease (DED) dibahas oleh tiga jurnal waktu di luar ruangan cenderung tidak
yang telah dikaji. Pada jurnal keempat, menyebabkan miopia.12
didapatkan bahwa penggunaan smartphone Pada jurnal kedua menyatakan bahwa
pada anak-anak sangat terkait dengan DED penggunaan smartphone selama 60 menit
pediatrik. Namun, aktivitas di luar ruangan dapat menyebabkan mata lelah dan
tampaknya menjadi pelindung terhadap penglihatan kabur. Mata yang terasa tidak
DED pediatrik. Siswa kelas yang lebih tua nyaman juga dirasakan pada pengguna
di lingkungan perkotaan memiliki faktor smartphone dengan jarak pandang
risiko DED oleh karena durasi penggunaan smartphone yang rendah.17
smartphone yang lama dan durasi waktu
aktivitas di luar ruangan yang singkat. 14 BAHASAN
Pada jurnal kelima, didapatkan bahwa Berdasarkan hasil-hasil jurnal-jurnal
penggunaan smartphone tidak hanya yang telah dipilih, dapat dikatakan bahwa
memperburuk indeks gejala subjektif terdapat faktor-faktor dalam penggunaan
seperti ocular surface disease index smartphone yang dapat mempengaruhi
(OSDI), visual analogue scale (VAS), dan ketajaman penglihatan. Beberapa dari
computer vision syndrome (CVS) tetapi penelitian tersebut membuktikan bahwa
juga menyebabkan ketidakstabilan film air faktor yang dapat mempengaruhi
mata dan indeks stres oksidatif pada air ketajaman penglihatan adalah jarak
mata dan di permukaan mata.15 Pada jurnal pandang smartphone dengan mata dan
keenam, didapatkan bahwa prevalensi durasi penggunaan smartphone. Akan
miopia pada mahasiswa Cina masih tinggi, tetapi, terdapat juga penelitian yang
yang menahan ketegangan mata atau menyatakan bahwa tidak terdapat
pekerjaan dengan jarak dekat dalam waktu hubungan antara perubahan jarak pandang
lama dikaitkan dengan DED, dan penggunaan smartphone terhadap ke-
mahasiswa dengan penyakit mata kering tajaman penglihatan. Jurnal-jurnal yang
cenderung mengalami gejala kecemasan telah dikaji membuktikan bahwa
atau sejenisnya.16 peningkatan jumlah esodeviasi dan miopia
Pada jurnal pertama dan ketiga merupakan dampak penggunaan
menyatakan bahwa terdapat hubungan smartphone terhadap penglihatan.
penggunaan smartphone terhadap kejadian Durasi penggunaan smartphone juga
miopia. Pada jurnal pertama, didapatkan berpengaruh pada kelainan refraksi mata,
Angmalisang, Moningka, Rumampuk: Hubungan penggunaan smartphone…97

yaitu miopia. Penggunaan smartphone rumah dengan menggunakan perangkat


selama lebih dari 60 menit dapat elektronik dibandingkan dengan anak-anak
menyebabkan miopia. Hal ini terjadi yang menghabiskan waktu dengan bermain
dikarenakan jarak antara smartphone di luar rumah. Kejadian miopia jarang
dengan mata kurang dari 20 cm dan ditemukan pada pengguna smartphone
menatap secara terus-menerus selama lebih yang memiliki waktu istirahat dengan
dari 60 menit. Miopia juga lebih banyak menatap ke luar rungan daripada yang
ditemukan pada anak-anak yang lebih secara terus-menerus menatap layar
sering menghabiskan waktu di dalam smartphone.18

Tabel 3. Metode penelitian masing-masing literatur


N Peneliti Tempat Jumlah Sampel Usia Metode
o Penelitian Penelitian
1 Guan H11 Cina Barat 19,934 siswa dari 252 Usia 10,6 ± 1,15 Randomized
Laut sekolah dasar di Cina tahun Controlled Trial
Barat Laut
2 Long J 17 Australia 18 dewasa muda Usia rata-rata 21,5 Controlled Trial
± 3,3 tahun
3 Peregrina Spanyol 7497 anak-anak Usia 5-7 tahun Cross-sectional
CA12
4 Jun HM14 Paju dan Seoul, 916 siswa sekolah Kelas 1-3 SD (7-9 Cross-sectional,
Korea Selatan dasar tahun) dan kelas 4- Case control
6 SD (10- 12 tahun)
5 Jung HC15 Korea Selatan 80 relawan Tidak disebutkan Controlled Trial
6 Shanshan Shanghai, Cina 901 siswa Usia 19,7 ± 2,7 Cross-sectional
Li16 tahun

Tabel 4. Hubungan penggunaan smartphone terhadap penyakit mata lainnya


Peneliti Uji Statistik P-value Hasil
Guan H11 Regresi p<0,001 Terdapat hubungan antara penggunaan komputer,
Multivariat smartphone, televisi, dan lama di luar ruangan yang lebih
sedikit pada tengah hari dengan Uncorrected Visual Acuity
(UCVA) yang lebih rendah dan prevalensi miopia yang lebih
besar
p=0,217 Tidak terdapat hubungan antara penggunaan smartphone
selama 1-30 menit dengan ketajaman visual
p=0,260 Tidak terdapat hubungan antara penggunaan smartphone
selama 31-60 menit per hari dengan ketajaman visual
p<0,001 Terdapat hubungan antara penggunaan smartphone lebih dari
60 menit dikaitkan dengan pengurangan UCVA
Long J 17 Wilcoxon p<0,05 Terdapat hubungan penggunaan smartphone selama 60 menit
dengan peningkatan gejala mata lelah, tidak nyaman, dan blur
Spearman p=0,03 Terdapat hubungan yang signifikan antara perubahan skor
gejala total dan perubahan jarak pandang
p=0,03 Terdapat hubungan antara perubahan jarak pandang dan
perubahan skor gejala individu untuk mata ‘tidak nyaman’.
P=0,11 Tidak ada hubungan yang signifikan antara kelelahan mata
dan perubahan jarak pandang
p=0,59 Tidak ada hubungan antara mata ‘kabur’ dan perubahan jarak
pandang
Peregrina Kruskal- p<0,001 Terdapat hubungan antara penggunaan perangkat elektronik
CA12 Wallis test dan peningkatan prevalensi miopia
98 eBiomedik, Volume 9, Nomor 1, Januari-Juni 2021, hlm. 94-100

Tabel 5. Hubungan penggunaan smartphone terhadap penyakit DED


Peneliti Uji Statistik P-value Hasil
Jun HM14 Chi-square p<0,001 Terdapat hubungan penggunaan smartphone dan DED
test p<0,001 Terdapat hubungan jumlah waktu (3,18 ± 0,97 jam)
penggunaan smartphone dan DED.
Jung Wilcoxon p<0,05 Terdapat hubungan antara penggunaan smartphone 1 dan
HC15 signed rank 4 jam dengan VAS (visual analogue scale), kelelahan,
test, sensasi terbakar, dan kekeringan pada mata.

Mann- p<0,01 Kelompok smartphone menunjukkan skor ocular surface


Whitney U disease index (OSDI), kelelahan, rasa terbakar, dan
test kekeringan yang lebih tinggi daripada kelompok kontrol
pada 4 jam.
p<0,01 Pada kelompok smartphone, konsentrasi HEL meningkat
secara signifikan pada 4 jam dibandingkan dengan pada
baseline dan 1 jam.
p<0,01 Kedua kelompok menunjukkan peningkatan ROS dengan
nilai yang lebih tinggi pada kelompok smartphone
dibandingkan dengan kelompok kontrol pada 4 jam.
Shanshan Person Chi- p=0,0407 Terdapat hubungan antara lama ketegangan mata dengan
Li16 Square test DED
p=0,0233 Terdapat hubungan antara menonton melalui smartphone
dan/atau komputer selama lebih dari 8 jam setiap hari
dengan peningkatan DED.

Tabel 6. Karakteristik Studi tidak akan bisa membuat bayangan objek


Tahun Desain Objek jatuh tepat di retina tetapi hanya akan jatuh
Penelitian Penelitian Penelitian di belakang retina. Bola mata akan
2015-2020 Controlled Anak-anak beradaptasi dengan menjadi memanjang
Trialled, hingga sehingga bayangan objek bisa jatuh di tepat
Randomized dewasa di retina.19–21
Controlled Penelitian lain menunjang pernyataan
Trialled, dan yang mengatakan bahwa floaters terjadi
Cross-Sectional akibat dari adanya miopia. Pada penderita
miopia yang diakibatkan oleh kelainan
Tabel 7. Karakteristik Subjek bentuk mata, yaitu mata menjadi lebih
Total Subjek Rentang Usia Subjek panjang, dapat menyebabnya tertariknya
Penelitian Penelitian retina sehingga retina bisa robek ataupun
29346 Usia 5-40 tahun terlepas yang biasanya disebut dengan
retinal detachment.22,23
Miopia dapat terjadi akibat dari mata Pada literatur yang dikaji, beberapa
seseorang yang hanya menatap objek yang literatur menyatakan bahwa DED terjadi
jaraknya dekat. Menatap benda yang pada kelompok pengguna smartphone
jaraknya dekat menyebabkan mata harus dalam jangka waktu yang lama
berakomodasi agar bisa terlihat dengan dibandingkan pengguna smartphone yang
jelas sehingga bayangan objek yang tadinya kurang dari 3 jam. Tingkat kedipan yang
jatuh di belakang mata, bisa jatuh tepat di berkurang selama penggunaan smartphone
retina. Akan tetapi, jika jarak objek terlalu secara terus menerus menyebabkan
dekat, maka dapat terjadi adaptasi dari penguapan air mata yang lebih cepat, yang
bentuk mata. Bayangan objek yang terlalu kemudian dapat menyebabkan DED.
dekat, meskipun dengan akomodasi mata, Penggunaan terminal tampilan video dan
Angmalisang, Moningka, Rumampuk: Hubungan penggunaan smartphone…99

pembacaan mengurangi tingkat kedipan (Covid-19). Kementerian


menjadi 5-6/menit dan menyebabkan Kesehatan RI. 2020.
peningkatan penguapan air mata dan 3. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI.
akomodasi. Penggunaan smartphone secara Surat Edaran Nomor 4 Tahun
terus-menerus dianggap dapat mengurangi 2O2O tentang Pelaksanaan
tingkat kedipan dan mendorong penguapan Kebijakan Pendidikan dalam Masa
air mata, sehingga memicu DED. Tindakan Darurat Penyebaran Coronavirus
berkedip dapat mencegah lapisan lipid dari Disease (COVID- 19). 2020.
kontak dengan lapisan lendir, mem- 4. Demirci K, Akgönül M, Akpinar A.
pertahankan ketebalan lapisan air mata di Relationship of smartphone use
film air mata, dan menjaga film air mata severity with sleep quality,
tetap stabil.13 Jumlah kedipan berkurang depression, and anxiety in
saat mata fokus pada benda dekat. Hal ini university students. J Behav
biasanya terjadi pada penderita VDT. Addict. 2015;4(2):85–92.
Mereka cenderung kurang berkedip ketika 5. Kominfo. Survey Penggunaan TIK Serta
fokus pada smartphone untuk waktu yang Implikasinya Terhadap Sosial
lama pada jarak yang sangat dekat. Hal ini Budaya Masyarakat. Badan
dapat menyebabkan distribusi air mata dan Penelitian dan Pengembangan
sekresi air mata yang tidak normal, yang Sumber Daya Manusia. 2017.
pada gilirannya menyebabkan peningkatan 6. Bogdănici CM, Săndulache DE, Nechita
ketidaknyamanan mata.14 CA. Eyesight quality and
Computer Vision Syndrome. Rom
SIMPULAN J Ophthalmol. 2017;61(2):112–6.
Terdapat hubungan penggunaan smart- 7. Foster PJ, Jiang Y. Epidemiology of
phone terhadap ketajaman penglihatan. myopia. Eye 2014;28(2):202–8.
Durasi penggunaan smartphone lebih dari 1 8. Suroiyah NA, Latifah R, Utomo SA.
jam secara terus-menerus dan jarak Evaluation Comparison Image
pandang yang kurang dari 30 cm dapat Quality of Breath Hold (SSTSE)
menyebabkan DED, miopia dan and Respiratory Triggering (TSE)
penglihatan kabur. Technique to the Examination of
Magnetic Cholangiopancreato-
Konflik Kepentingan graphy (MRCP). Journal of
Penulis menyatakan tidak terdapat Vocational Health Studies.
konflik kepentingan dalam studi ini. 2017;1(2):39–43.
9. Badan Penelitian dan Pengembangan
DAFTAR PUSTAKA Kesehatan Kementerian Kesehatan
1. Panambuhan J, Rumampuk J, Moningka RI. Laporan Hasil Riset Kesehatan
MEW. Hubungan Penggunaan Dasar. RISKESDAS 2013.
Smartphone dengan Ketajaman 10. Christensen MA, Bettencourt L, Kaye
Penglihatan Pada Mahasiswa L, Moturu ST, Nguyen KT, Olgin
Laki-laki Fakultas Kedokteran JE, et al. Direct measurements of
Universitas Sam Ratulangi smartphone screen-time: Relation-
Angkatan 2015. J Med dan ships with demographics and
Rehabil. 2019;1(3):1–6. sleep. PLoS One. 2016;11(11):1–
2. Kementerian Kesehatan RI. Peraturan 14.
Menteri Kesehatan Republik 11. Guan H, Yu NN, Wang H, Boswell M,
Indonesia Nomor 9 Tahun 2020 Shi Y, Rozelle S, et al. Impact of
Tentang Pedoman Pembatasan various types of near work and
Sosial Berskala Besar Dalam time spent outdoors at different
Rangka Percepatan Penanganan times of day on visual acuity and
Corona Virus Disease 2019 refractive error among Chinese
100 eBiomedik, Volume 9, Nomor 1, Januari-Juni 2021, hlm. 94-100

school-going children. PLoS One. 17. Long J, Cheung R, Duong S, Paynter R,


2019;14(4):1–13. Asper L. Viewing distance and
12. Alvarez-Peregrina C, Sánchez-Tena eyestrain symptoms with pro-
MÁ, Martinez-Perez C, Villa- longed viewing of smartphones.
Collar C. The Relationship Clin Exp Optom. 2017;100(2):
Between Screen and Outdoor 133–7.
Time With Rates of Myopia in 18. Verma N. Controlling Myopia
Spanish Children. Front Public Progression in Children. Int J Med
Heal. 2020;8(October):5–8. Biomed Stud. 2020;4(8):133–40.
13. Argilés M, Cardona G, Pérez-Cabré E, 19. Carr BJ, Ph D, Stell WK, Ph D. Clinical
Rodríguez M. Blink rate and aspects & health care burden
incomplete blinks in six different Genes may play a role in
controlled hard-copy and development of myopia. 2019;(4):
electronic reading conditions. 1–44.
Investig Ophthalmol Vis Sci. 20. Leo SW, Young TL. An evidence-based
2015;56(11):6679–85. update on myopia and inter-
14. Moon JH, Kim KW, Moon NJ. ventions to retard its progression. J
Smartphone use is a risk factor for AAPOS. 2011;15(2):181–9.
pediatric dry eye disease according 21. De Jong PTVM. Myopia: Its historical
to region and age: A case control contexts. Br J Ophthalmol 2018;
study Pediatrics and Strabismus. 102(8):1021–7.
BMC Ophthalmol 2016;16(1):1–7. 22. Walline JJ, Lindsley K, Vedula SS,
15. Choi JH, Li Y, Kim SH, Jin R, Kim Cotter SA, Mutti DO, Twelker JD.
YH, Choi W, et al. The influences Interventions to slow progression
of smartphone use on the status of of myopia in children. Cochrane
the tear film and ocular surface. Database Syst Rev. 2011;
PLoS One. 2018;13(10):1–16. 23. Crim N, Esposito E, Monti R, Correa
16. Li S, He J, Chen Q, Zhu J, Zou H, Xu LJ, Serra HM, Urrets-Zavalia JA.
X. Ocular surface health in Myopia as a risk factor for
Shanghai University students: A subsequent retinal tears in the
cross-sectional study. BMC course of a symptomatic posterior
Ophthalmol. 2018;18(1). vitreous detachment. BMC
Ophthalmol. 2017;17(1):1–5.

Anda mungkin juga menyukai