A. KOTRAK KULIAH
Perkuliahan direncanakan dilaksanakan selama 14 kali pertemuan.
Untuk penilaian menggunakan standart yang telah ditentukan oleh Universitas
Merdeka Madiun, yaitu:
1. Presensi sebesar 10 %
2. Tugas sebesar 10 %
3. UTS sebesar 30 %
4. UAS sebesar 50 %
Definisi, Arti pentingnya Pengukuran tanah, Pengukuran geodetik dan pengukuran bidang
data, Sejarah pegukuran tanah, Jenis peta dan kegunaannya Sistem informasi
Dalam pengertian yang lebih umum pengukuruan tanah dapat dianggap sebagai
disiplin yang meliputi semua metoda untuk menghimpun dan melalukan proses
informasi dan data tentang bumi dan lingkungan fisis. Dengan perkembangan
teknologi saat ini metoda terestris konvensional telah dilengkapi dengan metoda
pemetaan udara dan satelit yang berkembang melalui program-program pertahanan
dan ruang angkasa.
Peta teknis maupun peta topografi sangat penting artinya bagi keperluan
perencanaan (rekayasa) terutama di bidang teknik sipil dan Planologi maupun
Arsitektur.
Menurut Temanya peta dapat di bedakan menjadi :
a. Peta Geologi
b. Peta Satuan Lahan
c. Peta Iklim
d. Peta Hidrografi
e. Peta Pelayaran (Nautical Chart)
f. Peta Kependudukan
g. Peta Tata Guna Hutan
h. Peta Jaringan jalan
i. Peta cadangan barang tambang dan Bahan Galian
j. Peta Kadaster
k. Peta Administrasi Pemerintah
UNMER MADIUN
PRODI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
l. dll
b. Pengolahan Data.
Pengolahan data terdiri dari proses perhitungan dan analisis data lapangan baik
secara manual maupun komputerisasi. Sampai saat ini cara manual masih
banyak di pakai, terutama untuk perhitungan yang sederhana dan tidak komplek.
Dewasa ini pemakaian komputer sudah merupakan bagian integral dalam
pengolahan data, terutama untuk perhitungan dan analisis yang komplek, dan
cara manual sudah semakin di tinggalkan. Kelebihan lain dari komputer adalah
adanya Bank data (Data Base) yang mudah di panggil maupun untuk keperluan
up date (pembaharuan) jika suatu saat terdapat revisi.
c. Presentasi.
Data yang telah di kumpulkan di olah dan di analisis secara sistematik pada tahap
selanjutnya adalah presentasi dalam bentuk peta-peta yang dia maksud.
Penggambaran seperti halnya pengolahan data dapat secara manual maupun
otomatis. Penggambaran secara manual selain memerlukan waktu yang lama
juga tidak mudah melakukan revisi. Penggunaan plotter ataupun automatic
drafting equitment mempunyai kemampuan resolusi yang sudah sangat tinggi,
sehingga tidak kalah hasilnya di bandingkan dengan cara-cara manual. Selain
lebih cepat juga kemampuannya untuk teknik overlay,menjadikan peta dapat
berfungsi sebagai alat analisis yang memadai
UNMER MADIUN
PRODI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
CGIS merupakan sistem pertama di dunia dan hasil dari perbaikan aplikasi pemetaan yang
memiliki kemampuan tumpang susun (overlay), penghitungan, pendigitasian/pemindaian
(digitizing/scanning), mendukung sistem koordinat national yang membentang di atas benua
Amerika, memasukkan garis sebagai arc yang memiliki topologi dan menyimpan atribut
UNMER MADIUN
PRODI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
dan informasi lokasional pada berkas terpisah. Pengembangya, seorang geografer bernama
Roger Tomlinson kemudian disebut "Bapak SIG".
CGIS bertahan sampai tahun 1970-an dan memakan waktu lama untuk
penyempurnaan setelah pengembangan awal, dan tidak bisa bersaing dengan aplikasi
pemetaan komersil yang dikeluarkan beberapa vendor seperti Intergraph. Perkembangan
perangkat keras mikro komputer memacu vendor lain seperti ESRI dan CARIS berhasil
membuat banyak fitur SIG, menggabung pendekatan generasi pertama pada pemisahan
informasi spasial dan atributnya, dengan pendekatan generasi kedua pada organisasi data
atribut menjadi struktur database. Perkembangan industri pada tahun 1980-an dan 1990-an
memacu lagi pertumbuhan SIG pada workstation UNIX dan komputer pribadi. Pada akhir
abad ke-20, pertumbuhan yang cepat di berbagai sistem dikonsolidasikan dan
distandarisasikan menjadi platform lebih sedikit, dan para pengguna mulai mengekspor dan
menampilkan data SIG lewat internet, yang membutuhkan standar pada format data dan
transfer.
Indonesia sudah mengadopsi sistem ini sejak Pelita ke-2 ketika LIPI mengundang
UNESCO dalam menyusun "Kebijakan dan Program Pembangunan Lima Tahun Tahap
Kedua (1974-1979)" dalam pembangunan ilmu pengetahuan, teknologi dan riset.
Dalam perencanaan bangunan Sipil misalnya perencanaan jalan raya, jalan kereta api,
bendung dan sebagainya, Peta merupakan hal yang sangat penting untuk perencanaan
bangunan tersebut. Untuk memindahkan titik - titik yang ada pada peta perencanaan suatu
UNMER MADIUN
PRODI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
bangunan sipil ke lapangan (permukaan bumi) dalam pelaksanaanya pekerjaan sipil ini dibuat
dengan pematokan/ staking out, atau dengan perkataan lain bahwa pematokan merupakan
kebalikan dari pemetaan. Selain itu diperlukan suatu pengukuran beda tinggi agar dapat
diketahui perbedaan tinggi dari dipermukaan tanah.
Pengukuran dalam perencanaan bangunan paling sering dilakukan pada pekerjaan
perencanaan jalan raya, jalan kereta api, bendungan, namun untuk bangunan gedung juga
biasa dilakukan. Umumnya pekerjaan ini dilakukan pada konstruksi-konstruksi besar, seperti
pembangunan gedung bertingkat, stadion, pusat perbelanjaan dan sebagainya.
Adapun tujuan dari pengukuran pada pekerjaan konstruksi gedung antara lain :
1. Menentukan titik-titik batas area proyek, ini diperlukan untuk pembuatan jalur pagar
proyek dan penentuan koordinat gedung.
2. Menentukan elevasi kedalaman galian pondasi dan lantai basement, kesalahan dalam
penentuan elevasi ini dapat menyebabkan pemborosan pekerjaan urugan dan galian tanah.
3. Menentukan AS bangunan untuk mencari lokasi titik tiang pancang dan pile cap.
UNMER MADIUN
PRODI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
4. Memantau kedataran cor beton pada pekerjaan lantai basement atau plat lantai diatasnya.
5. Marking atau menentukan as kolom gedung, pada pekerjaan ini menggunakan istilah
pinjaman as 1 m untuk mengecek apakah pembesian dan bekisting kolom sudah terletak
pada posisi yang benar.
6. Pengecekan ketegakan kolom dengan menggunakan waterpass atau benang ukur yang
diberi bandul.
7. Menghitung ketinggian elevasi cor kolom beton agar pas untuk menaruh balok dan plat
lantai, kesalahan dalam pekerjaan ini dapat menyebabkan adanya bobok beton atau cor
ulang untuk menambah ketinggia kolom.
8. Pengecekan kedataran elevasi balok lantai agar sesuai dengan gambar rencana.
9. Marking perletakan stek besi tulangan struktur diatasnya.
10. Marking perletakan void dan lubang lift gedung agar berada tepat pada posisi rencana.
11. Membuat as elevasi bangunan tiap lantai, dibuat dengan cara membuat garis pinjaman
dengan ketinggian 1 m dari lantai gedung.
12. Membuat dan Mengukur penurunan gedung setiap hari atau seminggu sekali untuk
mengetahui apakah posisi gedung yang sudah dibangun berada pada kondisi aman.
13. Marking posisi pekerjaan arsitektur seperti pemasangan dinding batu bata, pemasangan
kepalaan keramik, penentuan posisi titik lampu, penentuan posisi sanitair toilet dll.
Adapun tujuan dari pengukuran pada pekerjaan konstruksi jalan antara lain :
1. Menentukan data koordinat dan ketinggian permukaan tanah area rencana, ini diperlukan
untuk pembuatan alur atau jalur rencana jalan yang akan dibuat.
2. Menentukan alignament horisontal dan vertikal konstruksi jalan.
3. Menentukan posisi penampang memanjang dan melintang jalan.
4. Menentukan elevasi kedalaman galian dan ketebalan timbunan, kesalahan dalam penentuan
elevasi ini dapat menyebabkan pemborosan pekerjaan urugan dan galian tanah.
5. Menentukan tebal perkerasan rencana jalan.