Anda di halaman 1dari 1

Prevalensi tertinggi OMA di dunia terjadi di Afrika Barat dan Tengah (43,37%),

Amerika Selatan (4,25%), Eropa Timur (3,96%), Asia Timur (3,93%), Asia
Pasifik (3,75%), dan Eropa Tengah (3,64%). Di Inggris, sebanyak 30% anak –
anak mengunjungi dokter anak setiap tahunnya karena OMA. Di Amerika Serikat,
sekitar 20 juta anak – anak menderita OMA setiap tahunnya. Di Asia Tenggara,
Indonesia termasuk keempat negara dengan prevalensi gangguan telinga tertinggi
(4,6%). Tiga negara lainnya adalah Sri Lanka (8,8%), Myanmar (8,4%) dan India
(6,3%). OMA merupakan salah satu penyakit paling sering pada usia anakanak.
Satu dari tiga kunjungan ke dokter akibat penyakit didiagnosis sebagai otitis
media dan hampir 75% kunjungan follow-up untuk otitis media. Sekitar 19%
sampai 62% anak-anak mengalami setidaknya 1 kali kejadian otitis media dalam 1
tahun usianya dan sebanyak 85% mengalami 1 kali dalam 3 tahun usianya.
Insiden paling tinggi pada setengah tahun kedua dari usia pertama kelahirannya.
Hingga usia 2 tahun, 70% dari seluruh anak telah mengalami setidaknya 1 episode
Otitis Media akut, dan sekitar 5 – 15% dari anak – anak tersebut mengalami 4 atau
lebih episode setiap tahunnya (Salah et al, 2013; Lee, 2012).

Daftar pustaka

Samuel S, Kardinan B, Soeng S. 2014. Karakteristik Pasien Rawat Inap Otitis


Media Akut di Rumah Sakit Immanuel Bandung Periode Januari-Desember 2013.
Bandung: Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.

Salah M, Abdel-Aziz M, Al-Farok A and Jebrini A. 2013. Recurrent Acute Otits


Media in Infants : Analysis of Risk Factors. International Journal of Pediatric
Otorhinolaryngology. p.

Anda mungkin juga menyukai